ARTIKEL, MAKALAH,
PROPOSAL, TESIS, DAN DISERTASI
PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
NOMOR 14 TAHUN 2021
TENTANG
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Mataram
Pada Tanggal : 9 Juni 2021
a.n. Rektor
TENTANG
Ditetapkan di : Mataram
Pada Tanggal : 3 Mei 2021
a.n. Rektor
a.n. Rektor
ttd.
BAB I PENDAHULUAN _ 1
A. Latar Belakang _ 1
B. Batasan Istilah _ 2
C. Fungsi dan Tujuan _ 4
BAB II KETENTUAN TEKNIS ADMINISTRASIF DAN
AKADEMIS _ 5
A. Tahapan Proses Penyusunan Tesis/Disertasi _ 5
B. Persyaratan Administrasi _ 9
C. Persyaratan Akademik _ 12
D. Larangan Plagiarisme _ 15
E. Kewajiban Melampirkan Lembar Hasil Pengecekan
Plagiarisme _ 16
F. Susunan, Tugas, dan Wewenang
Pembimbing/Promotor, Tim Penguji Tesis dan
Disertasi _ 16
G. Penilaian Ujian Komprehensif, Tesis, dan Disertasi _
20
H. Penyelesaian Administrasi _ 23
I. Publikasi Karya Ilmiah _ 23
J. Kode Etik dan Sanksi _ 24
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
A. Latar Belakang
Sebagai salah satu persyaratan penyelesaian studi, tesis/disertasi
merupakan mata kuliah wajib lulus bagi semua mahasiswa pada
Pascasarjana Universitas Islam Negeri Mataram (UIN Mataram).
Penyusunan tesis/disertasi dilakukan secara mandiri oleh
mahasiswa di bawah bimbingan dosen pembimbing/promotor.
Tesis/disertasi harus berkualitas dan pelaksanaannya harus efektif
dan efisien sehingga diperlukan pedoman penyusunannya sebagai
acuan bagi mahasiswa, pembimbing/promotor, penguji, pengelola,
dan pihak-pihak lain yang terkait. Pedoman ini diharapkan dapat
menyamakan pemahaman tentang kriteria penelitian yang baik dan
prosedur yang baku untuk memperlancar dan mempermudah
mahasiswa dalam menyusun tesis/disertasi.
Selain tesis dan disertasi, karya ilmiah yang sering ditulis oleh
mahasiswa selama menempuh pendidikan adalah makalah dan
artikel. Tesis/disertasi yang sudah dijadikan artikel wajib
dipublikasikan sebagai salah satu syarat kelulusan di Program
B. Batasan Istilah
1. Artikel adalah sebutan khusus untuk makalah yang sudah
mengalami variasi dan adaptasi tertentu yang dipublikasikan
dalam suatu jurnal ilmiah atau penerbitan khusus lain tanpa
meninggalkan prinsip dari struktur, format, sistematika, dan isi
makalah ilmiah.
2. Makalah adalah karya ilmiah yang dibuat berdasarkan
pengamatan dan atau penelitian tentang sesuatu hal yang
biasanya untuk dipresentasikan pada suatu seminar, sidang, atau
diskusi, baik di kelas maupun di luar kelas. Dalam hal ini,
makalah mempunyai ciri:
a. diangkat dari suatu kajian literatur dan atau laporan
pelaksanaan kegiatan lapangan;
b. ruang lingkup makalah berkisar pada cakupan permasalahan
dalam suatu mata kuliah;
c. memperlihatkan kemampuan mahasiswa tentang
permasalahan teoretis yang dikaji atau dalam menerapkan
suatu prosedur, prinsip, atau teori yang berhubungan dengan
perkuliahan;
d. memperlihatkan kemampuan para mahasiswa dalam
memahami isi dari sumber-sumber yang digunakan;
e. menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam merangkai
berbagai sumber informasi sebagai satu kesatuan sintesis
yang utuh; dan
f. terdiri atas tiga bagian pokok (awal, inti, dan akhir).
3. Proposal yang dimaksud dalam buku ini adalah proposal
tesis/disertasi.
B. Persyaratan Administrasi
1. Mahasiswa dapat mengambil mata kuliah tesis atau disertasi
dengan persyaratan sebagai berikut:
a. terdaftar sebagai mahasiswa aktif; dan
b. mencantumkan mata kuliah tesis/disertasi dalam Kartu
Rencana Studi (KRS) di SIAKAD.
2. Persyaratan ujian proposal tesis adalah
a. menyerahkan proposal tesis yang sudah disetujui dan
ditandatangani oleh dosen pembimbing rangkap 5 (lima);
b. fotokopi lembar/buku konsultasi bimbingan yang
ditandatangani oleh pembimbing dan kaprodi;
c. fotokopi hasil pengecekan plagiarisme yang menunjukkan
sekurang-kurangnya 80% orisinal dari unit Teknologi
Informasi dan Pangkalan Data (TIPD) atau Perpustakaan
UIN Mataram;
d. fotokopi bukti pembayaran SPP dan heregistrasi dari
semester I sampai dengan semester berjalan;
e. fotokopi bukti pembayaran ujian proposal tesis; dan
f. fotokopi KHS.
3. Persyaratan ujian komprehensif adalah
a. menyerahkan draf tesis/disertasi;
b. fotokopi bukti pembayaran SPP dan heregistrasi dari
semester I sampai dengan semester berjalan;
c. fotokopi bukti pembayaran ujian komprehensif; dan
d. fotokopi KHS semester I s/d III (lulus semua mata kuliah).
5. Predikat Kelulusan
Predikat kelulusan mahasiswa Pascasarjana berdasarkan
Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi adalah sebagai berikut.
IPK PREDIKAT
3.76 – 4.00 Pujian/Cumlaude
3.51 – 3.75 Sangat Memuaskan
3.00 – 3.50 Memuaskan
Tesis/Disertasi
Pada bagian awal, apa pun jenis penelitiannya, setiap tesis/disertasi
minimal memuat
1. kover luar (lihat lampiran 1b);
2. lembar logo (lihat lampiran 1c);
3. kover dalam (lihat lampiran 1d)
4. persetujuan pembimbing/promotor dan penguji (lihat lampiran
2a dan 2b);
5. pernyataan keaslian karya (lihat lampiran 3);
6. lembar pengecekan plagiarisme;
7. abstrak Bahasa Indonesia, Arab, dan Inggris (lihat lampiran 4);
8. motto (lihat lampiran 5);
9. persembahan (lihat lampiran 6);
10. kata pengantar (lihat lampiran 7);
11. pedoman transliterasi Arab-Latin;
12. daftar isi (lihat lampiran 8); dan
13. daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, daftar singkatan,
atau yang lainnya (jika ada) (lihat lampiran 9, 10, 11, 12).
خطة املقترح
العنوان.A
خلفية املشكلة.B
تحديد املشكلة.C
األهداف واملنافع.D
خطة املقترح
.Aالعنوان
.Bخلفية املشكلة
.Cتعيين املشكلة وتحديدها
.Dاألهداف واملنافع
.Eالتعريفات اإلجرائية
.Fالدراسات السابقة و فرضيات البحث
.1الدراسات السابقة
.2اإلطار الفكري
.3فرضيات البحث
.Gمنهح البحث
.1نوع البحث ومقاربته
.2املجتمع والعينة
.3زمان البحث و مكانه
.4متغير البحث
خطة البحث
مقدمة: الباب األول
خلفية املشكلة.A
تعيين املشكلة وتحديدها.B
األهداف و املنافع.C
التعريفات اإلجرائية.D
الدراسات السابقة وفرضيات البحث: الباب الثاني
الدراسات السابقة.A
اإلطار الفكري.B
فرضيات البحث.C
خطة املقترح
العنوان.A
خلفية املشكلة.B
تركيز املشكلة.C
تحديد املشكلة.D
منافع البحث.E
الدراسات النظرية.F
خطة املقترح
العنوان.A
خلفية املشكلة.B
تحديد املشكلة.C
األهداف واملنافع.D
الدراسات السابقة.E
اإلطار النظري.F
منهج البحث.G
خطة البحث.H
جدول أعمال البحث.I
املصادر واملراجع.J
خطة البحث
مقدمة: الباب األول
خلفية املشكلة.A
تحديد املشكلة.B
األهداف واملنافع.C
الدراسات السابقة.D
اإلطار النظري.E
منهج البحث.F
خطة البحث.G
خطة املقترح
العنوان.A
خلفية املشكلة.B
تحديد املشكلة.C
األهداف واملنافع.D
الدراسات السابقة.E
خطة البحث
مقدمة: الباب األول
خلفية املشكلة.A
تحديد املشكلة.B
األهداف واملنافع.C
الدراسات السابقة.D
اإلطار النظري.E
منهج البحث.F
خطة البحث.G
2. Abstrak
Abstrak memuat uraian singkat mengenai masalah dan tujuan
penelitian, metode yang digunakan, dan hasil penelitian.
Abstrak antara 150 – 250 kata dengan spasi 1 (satu). Abstrak
ditulis dalam 3 bahasa: Indonesia, Inggris, dan Arab. Abstrak
yang berbahasa asing (Arab dan Inggris) dari unit
Pengembangan Bahasa UIN Mataram.
5. Batasan Masalah
a. Batasan masalah bukanlah membatasi identifikasi masalah,
melainkan membatasi rumusan masalah agar tegas
fokusnya. Batasan masalah dilakukan dengan tiga cara: (1)
pembatasan temanya, misalnya bahwa yang dimaksud
kurikulum di sini adalah kurikulum 2013 sebagaimana
tertuang dalam dokumen-dokumen resmi; (2) pembatasan
waktu, misalnya bahwa periode yang dikover oleh
penelitian ini hanya dua tahun, yaitu tahun 2021 dan 2022;
dan (3) pembatasan tempat, misalnya bahwa penelitian ini
hanya akan menjangkau sekolah-sekolah yang ada di Nusa
Tenggara Barat.
b. Batasan masalah itu pada satu sisi sesungguhnya adalah
operasionalisasi konsep karena menunjukan variabel apa
saja yang menjadi fokus suatu penelitian. Dengan demikian,
suatu uraian batasan masalah dapat pula dilengkapi dengan
hipotesis, jika penelitian itu hendak membuktikan hipotesis
tertentu. Rumusan hipotesis juga dapat disebut dalam uraian
tentang metode analisis dalam penelitian.
6. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah sebuah pernyataan mengenai hasil
yang akan dicapai dalam penelitian dan disinkronkan dengan
rumusan masalah yang telah disebutkan di atas. Sebagaimana
7. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah arti penting penelitian, terutama
dalam konteks akademik. Dengan pemahaman pemetaan dan
lacuna (ruang kosong) penelitian, manfaat penelitian dapat
ditunjukkan dengan menyebutkan sumbangan hasil penelitian
itu dalam membangun teori di bidang ilmu pengetahuan
bersangkutan. Ini biasanya disebut dengan “contribution to
knowledge”.
Selain pada tataran teoretik, proposal ataupun tesis/disertasi
juga hendaknya dapat menjelaskan manfaat atau kegunaan
praktis dari hasil penelitiannya nanti, misalnya untuk menjadi
bahan kebijakan pemerintah di bidang pemeliharaan kerukunan
umat beragama atau untuk menawarkan alat ukur baru bagi
perbankan syariah dalam mengevaluasi kinerjanya atau tingkat
syariah compliance-nya.
15. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan jawaban dari rumusan masalah yang
diajukan dalam penelitian sebagaimana tertuang dalam bab
pendahuluan. Bila rumusan masalahnya tiga, kesimpulannya
tiga juga. Kesimpulan dapat ditulis dalam bentuk narasi
17. Saran
Saran dibuat berdasarkan hasil penelitian, baik bersifat teoretis
maupun praktis. Saran teoretis menunjukkan wilayah penelitian
yang perlu dikembangkan atau diteliti lagi setelah penelitian ini,
sedangkan saran praktis berupa pernyataan tentang
kemungkinan penggunaan hasil penelitian ini untuk diterapkan
dalam bidang-bidang tertentu kehidupan masyarakat.
A. Penelitian Kualitatif
1. Pendekatan Penelitian
Pada bagian ini dikemukakan alasan-alasan singkat yang
melatari pilihan penggunaan pendekatan kualitatif dalam
penelitian yang dilaksanakan. Juga dijelaskan apakah
pendekatan kualitatif yang digunakan pada jenis (1) studi kasus,
(2) etnografi, (3) fenomenologi, atau lainnya.
2. Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian kualitatif, peneliti berperan sebagai instrumen
sekaligus sebagai pengumpul data sehingga keberadaannya di
lokasi penelitian mutlak diperlukan. Kehadiran peneliti di lokasi
penelitian perlu digambarkan secara eksplisit dalam laporan
penelitian. Perlu juga dijelaskan apakah kehadiran peneliti
sebagai partisipan penuh, pengamat partisipan, atau pengamat
penuh. Demikian pula, perlu dijelaskan apakah subjek atau
informan mengetahui kehadiran peneliti dalam statusnya
sebagai peneliti.
B. Penelitian Kuantitatif
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang dipilih berdasarkan pada rumusan
masalah, tujuan penelitian, bidang yang diteliti, lokasi, waktu,
menurut rancangan, pendekatan analitik, proses berlangsungnya
prosedur penelitian, dan jenis aktivitas yang dilakukan.
Pendekatan penelitian disesuaikan dengan kebutuhan pencarian
jawaban atas pertanyaan penelitian (perumusan masalah).
Pendekatan penelitian dapat dikelompokkan ke dalam 2 bagian
besar: pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif.
D. Penelitian Pengembangan
1. Tujuan Penelitian
Peneliti penting menjelaskan tujuan penelitian ini yang
disesuaikan permasalahan yang dirumuskan
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Peneliti menggambarkan dan menjelaskan lokasi penelitian,
kapan penelitian dan waktu yang digunakan dalam
melaksanakan penelitian. Dalam bagian ini digambarkan
seluruh kegiatan penelitian sejak menyusun proposal penelitian
hingga penyusunan laporan penelitian selesai dilaksanakan.
3. Karakteristik Model yang Dikembangkan
Peneliti mendeskripsikan sasaran dari penelitian
E. Penelitian Pustaka
Metode Kajian
Bagian ini berisi uraian tentang langkah-langkah yang dilakukan
peneliti sejak awal sampai dengan akhir penelitian dalam upaya
menjawab permasalahan penelitian apakah yang berkaitan dengan
kajian (1) konsep, (2) pandangan tokoh, (3) pendidikan, hukum,
sosial, dan dakwah, dan (4) khazanah keilmuan yang relevan
dengan masalah yang dibahas.
Kegiatan diawali dengan mengajukan anggapan-anggapan dasar
atau fakta-fakta yang dipandang benar tanpa adanya verifikasi dan
F. Penelitian Naskah
1. Penelusuran dan Pemilihan Naskah
Penelitian naskah selalu diawali dengan penelusuran naskah-
naskah dan pemilihan naskah-naskah yang akan diteliti. Ini
dilakukan dengan mencermati berbagai katalogus naskah dan
atau dengan mencari informasi dari masyarakat tentang
keberadaan suatu naskah.
2. Perlakuan terhadap Naskah
Suatu naskah yang dipilih untuk diteliti statusnya berada pada
salah satu dari dua kemungkinan. Pertama, ia merupakan salah
satu dari sekian naskah yang serupa. Untuk itu, perlu dilakukan
pencarian dan pencatatan informasi tentang keberadaan naskah-
naskah lain itu. Kedua, ia merupakan naskah satu-satunya.
Dalam hal ini, naskah tersebut disebut naskah tunggal, codex
unicus. Jika tujuan penelitian tidak untuk memperbandingkan
naskah-naskah dan/atau mencari naskah arketip, naskah pada
kemungkinan pertama dapat diperlakukan sebagai codex
unicus. Artinya, peneliti mengabaikan adanya naskah-naskah
lain yang serupa, peneliti langsung meneliti naskah yang
dipilihnya sesuai dengan lingkup dan tujuan penelitiannya.
3. Instrumen Deskripsi Naskah
Penanganan pertama atas naskah yang telah dipilih untuk diteliti
adalah mendeskripsikannya. Untuk itu, peneliti perlu
memedomani suatu instrumen deskripsi naskah yang sudah
lazim dalam dunia filologi. Instrumen itu mencakup item-item
informasi yang harus dicari dari naskah, yaitu judul naskah,
A. Judul
Judul artikel hendaknya memberi gambaran penelitian yang akan
dilakukan dengan mencantumkan variabel-variabel yang diteliti dan
tidak lebih dari 20 kata.
D. Pendahuluan
Bagian pendahuluan terutama berisi (1) permasalahan penelitian;
(2) wawasan dan rencana pemecahan masalah; (3) rumusan tujuan
penelitian; (4) rangkuman kajian teoretik yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti. Pada bagian ini kadang-kadang juga dimuat
harapan akan hasil dan manfaat penelitian. Panjang bagian
pendahuluan sekitar 2-3 halaman dan diketik dengan 1,15 spasi.
F. Pembahasan (Hasil)
Bagian ini merupakan bagian utama artikel hasil penelitian dan
biasanya merupakan bagian terpanjang dari suatu artikel. Hasil
penelitian yang disajikan dalam bagian ini adalah hasil “bersih”.
Proses analisis data seperti perhitungan statistik dan proses
pengujian hipotesis saja yang perlu dilaporkan. Tabel dan grafik
dapat digunakan untuk memperjelas penyajian hasil penelitian
secara verbal. Tabel dan grafik harus diberi komentar atau dibahas.
Untuk penelitian kualitatif, bagian hasil memuat bagian-bagian
rinci dalam bentuk subtopik-subtopik yang berkaitan langsung
dengan fokus penelitian dan kategori-kategori. Pembahasan dalam
artikel bertujuan untuk
1. menjawab rumusan masalah;
2. menunjukkan bagaimana temuan-temuan itu diperoleh;
3. menginterpretasikan/menafsirkan temuan-temuan;
4. mengaitkan hasil temuan dengan temuan penelitian dengan
struktur pengetahuan yang telah mapan; dan
5. memunculkan teori-teori baru atau memodifikasi teori yang
telah ada.
H. Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi semua sumber yang digunakan sebagai
rujukan penulisan artikel. Adapun pedoman penulisannya
disesuaikan dengan pedoman penulisan yang berlaku pada jurnal
atau publikasi online yang bersangkutan.
Penulisan makalah yang dimaksud dalam buku ini adalah makalah yang
ditulis mahasiswa ketika mendapatkan tugas dari dosen pengampu mata
kuliah. Secara umum, sistematika makalah sama seperti sistematika
penulisan artikel ilmiah (lihat Bab V).
Hanya saja, penting dicatat bahwa untuk kepentingan penilaian dan
administrasi akademik pascasarjana, makalah-makalah yang telah
ditulis mahasiswa, baik secara kelompok maupun perorangan
hendaknya digabung menjadi satu jilid dalam bentuk buku. Makalah
yang digabung tersebut merupakan makalah final yang telah direvisi
sesuai saran/komentar dosen dan mahasiswa kelas sehingga di setiap
akhir semester terdapat satu jilid/bundel kumpulan makalah kelas untuk
satu mata kuliah.
Sistematika kumpulan makalah kelas tersebut disusun dalam bentuk
buku yang memuat minimal hal-hal berikut.
2. Kata Pengantar
Kata pengantar memuat uraian secara singkat tentang maksud
penulisan kumpulan makalah dan ucapan terima kasih kepada
pihak yang secara langsung berjasa dalam penyusunan makalah.
3. Daftar Isi
Daftar isi berisi judul-judul makalah dan penulisnya.
B. Bagian Inti
Bagian inti berisi seluruh makalah yang ditulis.
C. Bagian Akhir
Bagian akhir memuat daftar pustaka dan lampiran.
Contoh:
Hal semakna juga dikatakan oleh Azyumardi Azra bahwa
“Perkembangan keilmuan dan pembelajaran Islam secara lokal,
kontak keagamaan dan intelektual dengan pusat-pusat Islam di
Timur Tengah, dan perubahan sosial, ekonomi, dan politik,
memberikan kontribusi penting dalam pencapaian kompromi
lebih besar dengan Islam.”1
Contoh:
Terdapat kecenderungan yang kurang tepat dalam proses
penanganan konflik. Banyak pihak kerap memaksakan model
penyelesaian konflik dari luar dan abai dengan kearifan lokal di
1
Azyumardi Azra, Islam Nusantara: Jaringan Global dan Lokal (Bandung:
Mizan, 2002), 21.
2
Suprapto, "Revitalisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal bagi Upaya Resolusi
Konflik." Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan 21, no.1 (Juni 2013): 19-
38.
Ada tiga teknik penulisan yang dipakai untuk menandai sumber data,
yaitu catatan kaki (footnote), catatan tengah (middlenote/
innote/bodynote), dan catatan akhir (endnote). Pada prinsipnya catatan
kaki dan catatan akhir sama, kecuali pada letaknya, yakni catatan akhir
terletak di bagian belakang. Dibandingkan dengan catatan akhir, catatan
kaki lebih praktis sebab pembaca bisa langsung mengetahui identitas
sumber yang disebutkan dalam halaman yang sama dengan kutipan. Di
samping itu, catatan kaki juga dapat memberikan penjelasan penting
yang dianggap akan mengganggu jika dimasukkan dalam tubuh tulisan.
Oleh karena itu, karya ilmiah cenderung lebih banyak menggunakan
model catatan kaki, dibandingkan dengan dua model yang lain tadi.
Dengan pertimbangan di atas, Pascasarjana UIN Mataram memilih
menggunakan catatan kaki sebagai teknik yang diberlakukan dalam
kegiatan penulisan karya ilmiah (makalah, artikel, proposal, tesis, dan
disertasi) dan tidak menggunakan ibid., op.cit., loc.cit.. Adapun model
catatan kaki yang digunakan adalah model KATE L. TURABIAN
Edisi 8. Berikut contohnya.
Contoh:
Malcolm Gladwell, The Tipping Point: How Little Things Can
Make a Big Difference (Boston: Little, Brown, 2000), 64-65.
Suprapto, Semerbak Dupa di Pulau Seribu Masjid: Kontestasi,
Integrasi, dan Resolusi Konflik Hindu-Muslim (Jakarta: Kencana,
2013), 141.
Contoh:
Malcolm Gladwell, The Tipping Point: How Little Things Can
Make a Big Difference (Boston: Little, Brown, 2000), 64-65.
Gladwell, The Tipping Point, 71.
Suprapto, Semerbak Dupa di Pulau Seribu Masjid: Kontestasi,
Integrasi, dan Resolusi Konflik Hindu-Muslim (Jakarta: Kencana,
2013), 141.
Suprapto, Semerbak Dupa, 247.
Contoh:
Gladwell, Malcolm. The Tipping Point: How Little Things Can Make a
Big Difference. Boston: Little, Brown, 2000.
Contoh:
Sudarsono. Kamus Filsafat dan Psikologi. Jakarta: Rineka Cipta, 1993.
Contoh:
Peter Morey and Amina Yaqin, Framing Muslims: Stereotyping
and Representation after 9/11 (Cambridge, MA: Harvard University
Press, 2011), 52.
Suyanto dan Djihad Hisyam, Pendidikan di Indonesia Memasuki
Milenium III: Refleksi dan Reformasi (Yogyakarta: Adicita Karya
Nusa, 2000), 99.
Catatan kaki dengan sumber yang sama hanya dituliskan kedua nama
(belakang) penulis yang diselingi kata “and/dan”, koma, satu sampai
tiga kata judul buku (italic) dengan menghindari pemenggalan kata
pada kata penghubung, koma, halaman, titik.
Contoh:
Peter Morey and Amina Yaqin, Framing Muslims: Stereotyping
and Representation after 9/11 (Cambridge, MA: Harvard University
Press, 2011), 52.
Morey and Yaqin, Framing Muslims, 60-61.
Contoh:
Morey, Peter, and Amina Yaqin. Framing Muslims: Stereotyping and
Representation after 9/11. Cambridge, MA: Harvard University
Press, 2011.
Suyanto, dan Djihad Hisyam. Pendidikan di Indonesia Memasuki
Milenium III: Refleksi dan Reformasi. Yogyakarta: Adicita Karya
Nusa, 2000.
Catatan kaki untuk tiga orang penulis atau lebih dituliskan hanya nama
penulis pertama yang ditulis diikuti oleh "et al." ("dkk.").
Contoh:
Jay M. Bernstein et al., Art and Aesthetics after Adorno
(Berkeley: University of California Press, 2010), 276.
Bernstein et al., Art and Aesthetics, 18.
Ramadhan Susilo dkk., Tata Bahasa Indonesia (Malang: Bagian
Penerbitan Sastra Bahasa Indonesia UB, 2002), 87.
Ramadhan Susilo dkk., Tata Bahasa, 98.
Daftar pustaka untuk tiga orang penulis atau lebih (dicantumkan nama
semua penulis) memuat nama (belakang) penulis pertama, koma, nama
(depan) penulis pertama, koma, nama penulis kedua, koma, kata
Contoh:
Bernstein, Jay M., Claudia Brodsky, Anthony J. Cascardi, Thierry de
Duve, Ales Erjavec, Robert Kaufman, and Fred Rush. Art and
Aesthetics after Adorno. Berkeley: University of California Press,
2010.
Susilo, Ramadhan, Rudi Waluyo, dan Angga Sela. Tata Bahasa
Indonesia. Malang: Bagian Penerbitan Sastra Bahasa Indonesia
UB, 2002.
Contoh:
Richmond Lattimore, trans., The Iliad of Homer (Chicago:
University of Chicago Press, 1951), 91-92.
Taufik Abdullah, ed., Sejarah Lokal di Indonesia, Kumpulan
Tulisan (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1985), 57.
Contoh:
Richmond Lattimore, trans., The Iliad of Homer (Chicago:
University of Chicago Press, 1951), 91-92.
Contoh:
Lattimore, Richmond, trans.. The Iliad of Homer. Chicago: University
of Chicago Press, 1951.
Abdullah, Taufik, ed.. Sejarah Lokal di Indonesia, Kumpulan Tulisan.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1985.
Contoh:
Jane Austen, Persuasion: An Annotated Edition, ed. Robert
Morrison (Cambridge, MA: Belknap Press of Harvard University Press,
2011), 311-12.
Muhammad Abduh, Risalah Tauhid, terj. Firdaus A.N. (Jakarta:
Bulan Bintang, 1996), 55.
Contoh:
Jane Austen, Persuasion: An Annotated Edition, ed. Robert
Morrison (Cambridge, MA: Belknap Press of Harvard University Press,
2011), 311-12.
Austen, Persuasion, 315.
Muhammad Abduh, Risalah Tauhid, terj. Firdaus A.N. (Jakarta:
Bulan Bintang, 1996), 55.
Abduh, Risalah, 109.
Contoh:
Austen, Jane. Persuasion: An Annotated Edition. Edited by Robert
Morrison. Cambridge, MA: Belknap Press of Harvard University
Press, 2011.
Abduh, Muhammad. Risalah Tauhid. Terjemah oleh Firdaus A.N..
Jakarta: Bulan Bintang, 1996.
Contoh:
Angeles Ramirez, “Muslim Women in the Spanish Press: The
Persistence of Subaltern Images,” in Muslim Women in War and Crisis:
Representation and Reality, ed. Faegheh Shirazi (Austin: University of
Texas Press, 2010), 231.
Ramirez, "Muslim Women," 239.
Atjeng Achmad Kusaeri, “Ibnu Arabi,” dalam Ensiklopedi Islam,
Jilid 3, Azyumardi Azra dkk. (Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve,
2005), 155.
Kusaeri, “Ibnu Arabi,” 156.
Contoh:
William Cronon, foreword to The Republic of Nature, by Mark
Fiege (Seattle: University of Washington Press, 2012), ix.
Nurul A. Rustamaji, pengantar editor untuk Islam Inklusif:
Menuju Sikap Terbuka dalam Beragama, oleh Alwi Shihab (Bandung:
Mizan, 1999), v.
Contoh:
William Cronon, foreword to The Republic of Nature, by Mark
Fiege (Seattle: University of Washington Press, 2012), ix.
Cronon, foreword, x-xi.
Contoh:
Cronon, William. Foreword to The Republic of Nature, by Mark Fiege,
ix-xii. Seattle: University of Washington Press, 2012.
Rustamaji, Nurul A.. Pengantar Editor untuk Islam Inklusif: Menuju
Sikap Terbuka dalam Beragama, oleh Alwi Shihab, v-vi.
Bandung: Mizan, 1999.
Jika sebuah buku tersedia dalam bentuk lebih dari satu format, kutip
format/versi yang digunakan.
Contoh:
Isabel Wilkerson, The Warmth of Other Suns: The Epic Story of
America's Great Migration (New York: Vintage, 2010), 183-84,
Kindle.
Wilkerson, The Warmth of Other Suns, 401.
Contoh:
Philip B. Kurland and Ralph Lerner, eds., The Founders'
Constitution (Chicago: University of Chicago Press, 1987), chap. 10,
doc. 19, accessed October 15, 2011, http://press-
pubs.uchicago.edu/founders/.
Kurland and Lerner, The Founders' Constitution.
Jika anda mengutip buku dari perpustakaan atau data yang berbasis
komersial, gunakan nama database dan bukan alamat URL. Jika tidak
ada nomor halaman yang tersedia, cantumkan judul bagian atau bab
atau nomor lainnya.
Contoh:
Joseph P. Quinlan, The Last Economic Superpower: The Retreat
of Globalization, the End of American Dominance, and What We Can
Do about It (New York: McGraw-Hill, 2010), 211, accessed December
8, 2012, ProQuest Ebrary.
Quinlan, The Last Economic Superpower, 88.
Contoh:
Suprapto, “The Theology of Tolerance in Hindu and Islam:
Maintaining Social Integration in Lombok – Indonesia,” Ulumuna 20,
no. 2 (Desember 2015): 339.
Contoh:
Suprapto, “The Theology of Tolerance in Hindu and Islam:
Maintaining Social Integration in Lombok – Indonesia,” Ulumuna 20,
no. 2 (Desember 2015): 339.
Suprapto, “The Theology,” 340.
Contoh:
Suprapto. “The Theology of Tolerance in Hindu and Islam:
Maintaining Social Integration in Lombok – Indonesia.”
Ulumuna 20, no. 2 (Desember 2015): 339-352.
Contoh:
Suprapto, “The Theology of Tolerance in Hindu and Islam:
Maintaining Social Integration in Lombok – Indonesia,” Ulumuna 20,
no. 2 (Desember 2015): 339, diakses 21 Mei 2021,
http://ulumuna.or.id/index.php/ujis/article/view/217/198.
Campbell Brown, "Consequentialize This," Ethics 121, no. 4
(July 2011): 752, accessed December 1, 2012,
http://dx.doi.org/10.1086/660696.
Suprapto, “The Theology,” 340.
Brown, "Consequentialize This," 761.
Contoh:
Habib Muhammad Luthfi, “Demi Bangsa, Kami Tak Akan
Tinggal Diam,” Aula, Juni 2016, 33.
Jill Lepore, "Dickens in Eden," New Yorker, August 29, 2011, 52.
Contoh:
Habib Muhammad Luthfi, “Demi Bangsa, Kami Tak Akan
Tinggal Diam,” Aula, Juni 2016, 33.
Luthfi, “Demi Bangsa,” 34.
Jill Lepore, "Dickens in Eden," New Yorker, August 29, 2011, 52.
Lepore, "Dickens in Eden," 54-55.
Contoh:
Luthfi, Habib Muhammad. “Demi Bangsa, Kami Tak Akan Tinggal
Diam.” Aula, Juni 2016.
Lepore, Jill. "Dickens in Eden." New Yorker, August 29, 2011.
Contoh:
Siti Nurlaeli dan Lutviani Murni, “Filsafat Ilmu dan Realitas
Pendidikan,” Lombok Post, 21 Januari 2018, 5.
Elisabeth Bumiller and Thom Shanker, "Pentagon Lifts Ban on
Women in Combat," New York Times, January 23, 2013, accessed
January 24, 2013, http://www.nytimes.com/2013/01/24/us/pentagon-
says-it-is-lifting-ban-on-women-in-combat.html.
Nurlaeli dan Murni, “Filsafat Ilmu,” 5.
Bumiller and Shanker, "Pentagon Lifts Ban."
Review Buku
Catatan kakinya memuat nama pereview, koma, kata “review of/review
dari” judul buku (italic), nama penulis/editor/penerjemah buku, koma,
nama buku review/jurnal (italic) volume (cetak tegak), koma, nomor
edisi (buka kurung) bulan tahun (tutup kurung), titik dua, halaman, titik.
Jika dari review buku online, disertakan tanggal dan URL-nya.
Contoh:
Fadli, Adi. Review dari Gerakan Ahmadiyah di Indonesia,
Iskandar Zulkarnain, Ulumuna 11, no. 2 (Desember 2007): 413.
Joel Mokyr, review of Natural Experiments of History, ed. Jared
Diamond and James A. Robinson, American Historical Review 116, no.
3 (June 2011): 754, accessed December 9, 2011,
http://dx.doi.org/10.1086/ahr.116.3.752.
Contoh:
Adi Fadli, review dari Gerakan Ahmadiyah di Indonesia,
Iskandar Zulkarnain, Ulumuna 11, no. 2 (Desember 2007): 413.
Fadli, review dari Gerakan Ahmadiyah, 414.
Joel Mokyr, review of Natural Experiments of History, ed. Jared
Diamond and James A. Robinson, American Historical Review 116, no.
3 (June 2011): 754, accessed December 9, 2011,
http://dx.doi.org/10.1086/ahr.116.3.752.
Mokyr, review of Natural Experiments of History, 752.
Contoh:
Fadli, Adi. review dari Gerakan Ahmadiyah di Indonesia, Iskandar
Zulkarnain, Ulumuna 11, no. 2 (Desember 2007): 413-424.
Mokyr, Joel. Review of Natural Experiments of History, edited by Jared
Diamond and James A. Robinson. American Historical Review
116, no. 3 (June 2011): 752-55. Accessed December 9, 2011.
http://dx.doi.org/10.1086/ahr.116.3.752.
Tesis/Disertasi
Catatan kakinya memuat nama penulis, koma, (tanda petik) judul
tesis/disertasi dengan cetak tegak (tanda petik), (buka kurung) kata
“disertasi/tesis, koma, universitas, tahun (tutup kurung), koma,
halaman, titik.
Contoh:
Masnun, “Hukum Islam dan Dinamika Sosial: Studi atas
Pemikiran Para Tuan Guru di Pulau Lombok” (Disertasi, UIN Sunan
Kalijaga, 2011), 201-203.
Dana S. Levin, "Let's Talk about Sex . . . Education: Exploring
Youth Perspectives, Implicit Messages, and Unexamined Implications
of Sex Education in Schools" (PhD diss., University of Michigan,
2010), 101-2.
Contoh:
Masnun, “Hukum Islam dan Dinamika Sosial: Studi atas
Pemikiran Para Tuan Guru di Pulau Lombok” (Disertasi, UIN Sunan
Kalijaga, 2011), 201-203.
Masnun, “Hukum Islam,” 111.
Dana S. Levin, "Let's Talk about Sex . . . Education: Exploring
Youth Perspectives, Implicit Messages, and Unexamined Implications
of Sex Education in Schools" (PhD diss., University of Michigan,
2010), 101-2.
Levin, "Let's Talk about Sex," 98.
Contoh:
Masnun. “Hukum Islam dan Dinamika Sosial: Studi atas Pemikiran
Para Tuan Guru di Pulau Lombok.” Disertasi, UIN Sunan
Kalijaga, 2011.
Levin, Dana S. "Let's Talk about Sex . . . Education: Exploring Youth
Perspectives, Implicit Messages, and Unexamined Implications
of Sex Education in Schools." PhD diss., University of Michigan,
2010.
Contoh:
Mahrus eL-Mawa, “Naskah Syattariyah Cirebon: Riset Awal
dalam Konteks Jejaring Islam Nusantara” (tulisan dipresentasikan pada
Annual Conference on Islamic Studies ke-10, Banjarmasin, 1-4
November 2010).
Rachel Adelman, “‘Such Stuff as Dreams Are Made On’: God's
Footstool in the Aramaic Targumim and Midrashic Tradition” (paper
presented at the annual meeting for the Society of Biblical Literature,
New Orleans, Louisiana, November 21-24, 2009).
Contoh:
Mahrus eL-Mawa, “Naskah Syattariyah Cirebon: Riset Awal
dalam Konteks Jejaring Islam Nusantara” (tulisan dipresentasikan pada
Annual Conference on Islamic Studies ke-10, Banjarmasin, 1-4
November 2010).
EL-Mawa, “Naskah Syattariyah Cirebon.”
Rachel Adelman, “‘Such Stuff as Dreams Are Made On’: God's
Footstool in the Aramaic Targumim and Midrashic Tradition” (paper
presented at the annual meeting for the Society of Biblical Literature,
New Orleans, Louisiana, November 21-24, 2009).
Adelman, "Such Stuff as Dreams."
Contoh :
EL-Mawa, Mahrus. “Naskah Syattariyah Cirebon: Riset Awal dalam
Konteks Jejaring Islam Nusantara.” Tulisan dipresentasikan pada
Annual Conference on Islamic Studies ke-10, Banjarmasin, 1-4
November 2010.
Adelman, Rachel. " 'Such Stuff as Dreams Are Made On': God's
Footstool in the Aramaic Targumim and Midrashic Tradition."
Paper presented at the annual meeting for the Society of Biblical
Literature, New Orleans, Louisiana, November 21-24, 2009.
Website
Kutipan untuk konten situs web seringkali terbatas pada penyebutan
dalam teks atau dalam catatan ("Sejak 27 Juli 2012, kebijakan privasi
Google telah diperbarui untuk disertakan ..."). Untuk sistem pengutipan
yang lebih formal, bisa menggunakan contoh di bawah ini. Karena
konten situs web dapat berubah sewaktu-waktu, sertakan tanggal akses
dan, jika tersedia, tanggal situs itu terakhir di-update.
Contoh:
John Doe, e-mail message to author, July 21, 2012.
Suprapto, sms ke penulis, 21 Mei 2021.
Contoh:
Sarah Palin, posting Twitter, 25 Agustus 2011 (10:23 WIB),
diakses 4 September 2011, http://twitter.com/sarahpalinusa.
Masnun, posting WhatsApp, 5 Mei 2021 (21:22 WITA).
Catatan:
➢ Perlu diperhatikan bahwa kutipan dari sumber online hendaknya
dipilih yang benar-benar otoritatif, bukan asal-asalan. Wikipedia
dan blog pribadi tidak boleh dirujuk dalam artikel ilmiah, tesis, dan
disertasi.
➢ Untuk penulis yang terdiri atas tim penulis, maka tetap ditulis kata
“tim penulis”, baik pada kutipan yang sama maupun daftar pustaka.
➢ Untuk kutipan ayat al-Qur’an wajib merujuk al-Qur’an.
Contoh:
ﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕ ﭖ ﭗ ﭘﭙ ﭚ ﭛ ﭜ
ﭝﭞ ﭟﭠﭡ
Contoh:
ْ َ ََ َ َ َ َّ َ
اع ْي َل َح َّدث َنا أ ُبو َع َوانة َع ْن أ ِب ْي ِبش ٍر َع ْن َس ِع ْي ِد ْ ُْ َ
ِ حدث ِني ُموس ى بن ِإس َم
َ ال َو َق ُ ْ َ ُ َ َّ َ ُ ْ ُ َ ْ ُ ْ َ ْ َّ َّ َ َ ْ َ ُ ْ
َ امل ْح َك ُم َق
ال ْاب ُن ب ِن جبي ٍر قال ِإن ال ِذي تدعونه املفصل هو
َ ْ َ
َ َّ َ ُ ٰ َّ َ َّ ُ ْ ُ َ َ ُ ُ َّ َ
َّللا َعل ْي ِه َو َسل َم َوأنا ْاب ُن َعش ِر ِس ِن ْي َن َوق ْد َّللا صلىِ اس تو ِفي رسول ٍ ْ عب
َ ُْ َ
.ق َرأ ُت امل ْحك َم
3
Yayasan Penyelenggara Penerjemah al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya:
Edisi Ilmu Pengetahuan (Bandung: PT. Mizan Bunaya Kreativa, 2011), 273.
4
Al-Bukhārī, Shah}īh} al-Bukhārī (Kairo: al-Maktabah at-Taufīqiyah, tt.), Jilid
3, 327-328.
Contoh:
5
Suprapto, Wawancara, Mataram, 10 April 2021.
Konsonan
Transliterasi
Akhir Tengah Awal Tunggal
َ = u َى = á َو = aw
wad}‘ : وضع
‘iwad} : عوض
dalw : دلو
yad : يد
h}iyal : حيل
t}ahy : طهي
u>lá : أولى
s}u>rah : صورة
dhu> : ذو
i>ma>n : إيمان
ji>l : جيل
fi> : في
kita>b : كتاب
sah}ab> : سحاب
juma>n : جمان
awj : أوج
nawm : نوم
law : لو
aysar : أيسر
shaykh : شيخ
‘aynay : عيني
fa‘alu> : فعلوا
ula>’ika : أوالئك
u>qi>yah : أوقية
fa>‘il : فاعل
rid}a> : رضا
h}attá : حتى
mad}á : مضى
kubrá : كبرى
Yahyá : يحيى
musammá : مسمى
Mus}t}afá : مصطفى
b. Sebagai َيdalam kata benda dan kata sifat berbentuk fa>‘il yang
diturunkan dari akar kata yang tidak sempurna, ditransliterasi i>,
bukan i>y tanpa mempertimbangkan shaddah. Contoh:
5. ( ةta> marbu>t}ah)
a. Jika kata sifat berakhiran dengan huruf ةbersifat indefinitif
atau didahului oleh kata sandang yang definitif, ditransliterasi
h. Huruf ةdalam posisi ini seringkali digantikan dengan huruf
ه. Contoh:
s}ala>h : صالة
al-Risa>lah al-bahiyah : الرسالة البهية
faj’atan : فجأة
‘adu>w : ّعدو
qu>wah : قوّة
a. َوmelambangkan kombinasi diftong ditambah konsonan,
ditransliterasi aww. Contoh:
shawwa>l : شوّال
s}awwara : صوّر
jaww : ّجو
b. َيmelambangkan kombinasi dari bunyi panjang ditambah
konsonan, ditransliterasi i>y. Contoh:
al-Mis}ri>yah : المصريّة
c. Berbeda dengan huruf-huruf yang lain, َ ditransliterasi dengan
huruf ganda. Contoh:
qa>d}in : قاض
ma‘nan : معنى
b. Jika menunjukkan kata keterangan yang menerangkan kata
benda atau kata sifat, ditransliterasi. Contoh:
t}ab‘an : طبعا
faj’tan : فجأة
al-mushtarik wad}‘an : المشترك وضعا
wa-al-muftariq s}uq‘an : والمفترق صقعا
8. Penambahan pada akhir kata kerja tetap ditransliterasi. Contoh:
anna : ّأن
annahu : أنه
Bayna yadayhi : بين يديه
b. Kata depan, kata penghubung, dan awalan lain yang tidak bisa
dipisahkan, dihubungkan dengan dengan tanda hubung (-).
Contoh:
bi-hi : به
wa-ma‘ahu : ومعه
la>-silki> : ال سلكي
lil-Shirbi>ni> : للشربيني
Ad’ham : أدهم
Akramat’ha> : أكرمتها
b. Untuk menandai berakhirnya sebuah huruf di tengah sebuah
kata.
Qal‘ah’ji> : قلعة جي
Shaykh’za>dah : شيخ زاده
14. Seperti dalam penulisan bahasa Latin dari bahasa lain, kata-kata
asing yang terdapat dalam konteks bahasa Arab yang ditulis dalam
huruf Arab ditranslitersi berdasarkan aturan transliterasi bahasa
Arab.
Ja>rma>nu>s : جارمانوس
Lu>rd Ghra>nfi>l : لورد غرانفيل
I>sa>ghu>ji> : إيساغوجي
Untuk vokal pendek yang tidak terdapat dalam bahasa Arab, maka
digunakan vokal bahasa Arab yang paling dekat dengan
pengucapan aslinya.
Gharsiya> Khayin : غرسيا خين
2. Klik ganda (double click) file hasil unduh, maka akan muncul seperti
di bawah ini.
Bab ini memuat contoh kover proposal, kover luar, lembar logo, kover
dalam, lembar persetujuan pembimbing/promotor, lembar pengesahan
penguji, lembar pernyataan keaslian karya, lembar abstrak, lembar
motto, lembar persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel,
daftar gambar, daftar lampiran, daftar singkatan, format tabel, format
gambar, daftar riwayat hidup, rencana jadwal kegiatan penelitian, dan
batas tepi kertas.
PROPOSAL TESIS/DISERTASI
Oleh:
NAMA MAHASISWA/I
NIM
مقترح البحث
إعداد الطالب/الطالبة:
............................... : االسم
رقم التسجيل ............................... :
6 cm
6 cm (center)
6 cm
Oleh:
NAMA MAHASISWA/I
NIM
3 cm
Tesis/Disertasi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan
untuk mendapat gelar Magister/Doktor …
4.5 cm
إعداد الطالب/الطالبة:
............................... : االسم
رقم التسجيل ............................... :
9 cm (center)
Pembimbing/Promotor:
NAMA PEMBIMBING/PROMOTOR I
NAMA PEMBIMBING/PROMOTOR II
Oleh:
NAMA MAHASISWA/I
NIM
املشرف:
املشرف األول ............................... :
املشرف الثاني ............................... :
إعداد الطالب/الطالبة:
............................... : االسم
رقم التسجيل ............................... :
PERSETUJUAN PEMBIMBING/PROMOTOR
التاريخ____________________ :
PENGESAHAN PENGUJI
DEWAN PENGUJI
Mengetahui,
Direktur Pascasarjana Universitas Islam Negeri Mataram
مجلس املناقشة
Nama :
NIM :
Program Studi :
Materai 10.000
Nama Mahasiswa
NIM
ماترام______________________ ،
أنا املقرر،
Materai 10.000
SEGREGASI ETHNO-RELIGIOUS
DALAM DINAMIKA HUBUNGAN KOMUNITAS HINDU
DAN MUSLIM DI MATARAM LOMBOK
Oleh:
ABU SAFIRA
NIM 10300102080010
ABSTRAK
ﭽ ﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕ ﭖ ﭗ ﭘﭙ ﭚ ﭛ ﭜ ﭝ
ﭞ ﭟﭠﭡﭼ
Artinya, ”Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali laki-laki yang
Kami beri wahyu kepada mereka, maka bertanyalah kepada orang-orang yang
mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.” (QS An-Nah}l [16]:
43)6
6
Yayasan Penyelenggara Penerjemah al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya:
Edisi Ilmu Pengetahuan (Bandung: PT. Mizan Bunaya Kreativa, 2011), 273.
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat serta
salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad, juga kepada
keluarga, sahabat, dan semua pengikutnya. Amin.
Penulis menyadari bahwa proses penyelesaikan tesis/disertasi ini tidak
akan sukses tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis memberikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu, yaitu mereka antara lain:
1. Prof. Dr. H. Nashuddin, M.Pd. sebagai pembimbing/promotor I dan Prof.
Dr. Suprapto, M.Ag. sebagai pembimbing/promotor II yang memberikan
bimbingan, motivasi, dan koreksi mendetail, terus-menerus, dan tanpa
bosan di tengah kesibukannya dalam suasana keakraban menjadikan
tesis/disertasi ini lebih matang dan selesai;
2. Prof. Dr. H. M. Taufik, M.Ag. dan Prof. Dr. H. Masnun Tahir, M.Ag.
sebagai penguji yang telah memberikan saran konstruktif bagi
penyempurnaan tesis/disertasi ini;
3. Dr. Fathurrahman Mukhtar, M.Ag. sebagai Ketua Prodi PAI Program
Magister Pascasarjana UIN Mataram;
4. Prof. Dr. Suprapto, M.Ag. selaku Direktur Pascasarjana UIN Mataram;
5. Prof. Dr. H. Mutawali, M.Ag. selaku Rektor UIN Mataram yang telah
memberi tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu dan memberi
bimbingan dan peringatan untuk tidak berlama-lama di kampus tanpa
pernah selesai.
6. dan seterusnya.
Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala
yang berlipat-ganda dari Allah swt. dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat
bagi semesta. Amin.
Nama Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR SINGKATAN
Tabel 3.1
Konversi Interval Rerata Angket Respons Guru
Gambar 4.2
Logo UIN Mataram
A. Identitas Diri
Nama : __________________________________
Tempat/Tanggal Lahir : __________________________________
Alamat Rumah : __________________________________
Nama Ayah : __________________________________
Nama Ibu : __________________________________
Nama Istri : __________________________________
Nama Anak :
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. SD/MI, tahun lulus
b. SMP/MTs., tahun lulus
c. SMA/SMK/MA, tahun lulus
d. S1, tahun lulus
e. S2, tahun lulus
f. S3, tahun lulus
2. Pendidikan Nonformal (jika ada)
C. Riwayat Pekerjaan
D. Prestasi/Penghargaan
E. Pengalaman Organisasi
F. Karya Ilmiah
_______________________________
nama & tanda tangan
Bulan ke-
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6
1 Penyusunan proposal
2 Seminar proposal
3 Memasuki lapangan
4 Tahap seleksi dan analisis
5 Membuat draf laporan
6 Diskusi draf laporan
7 Penyempurnaan laporan
8 Dan seterusnya disesuaikan
kebutuhan
Oleh:
1. Nama Mahasiswa/i (NIM)
2. Nama Mahasiswa/i (NIM)
3. Nama Mahasiswa/i (NIM)
Penanggung Jawab
Dadang Sunendar
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Penyelia
Sugiyono
Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan
Pembantu Pengembang
Vita Luthfia Urfa, Elvi Suzanti, Triwulandari, Nur Azizah, Tri Iryani Hastuti,
Septimariani, Ryen Maerina, Riswanto, Fahma Alfikri
PB
499.211 52
ISBN 978-979-069-262-6
1. Bahasa Indonesia-Ejaan
2. Bahasa Indonesia-Buku Panduan
3. Ejaan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
KATA PENGANTAR
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA
iii
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
iv
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
MEMUTUSKAN :
v
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Pasal 1
(1) Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia dipergunakan bagi instansi peme-
rintah, swasta, dan masyarakat dalam penggunaan bahasa Indonesia secara
baik dan benar.
(2) Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 2
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Pendidikan Na-
sional Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 3
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 26 November 2015
TTD.
ANIES BASWEDAN
vi
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 30 November 2015
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
TTD.
WIDODO EKATJAHJANA
Aris Soviyani
NIP 196112071986031001
vii
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
PRAKATA
viii
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
ix
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
x
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
DAFTAR ISI
xi
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
V. INDEKS ............................................................................. 76
xii
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
I. PEMAKAIAN HURUF
A. Huruf Abjad
Huruf
Nama Pengucapan
Kapital Nonkapital
A a a a
B b be bé
C c ce cé
D d de dé
E e e é
F f ef èf
G g ge gé
H h ha ha
I i i i
J j je jé
K k ka ka
L l el èl
M m em èm
N n en èn
O o o o
P p pe pé
Q q ki ki
R r er èr
S s es ès
1
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
T t te té
U u u u
V v ve vé
W w we wé
X x eks èks
Y y ye yé
Z z zet zèt
B. Huruf Vokal
Keterangan:
* Untuk pengucapan (pelafalan) kata yang benar, diakritik
berikut ini dapat digunakan jika ejaan kata itu dapat menim-
bulkan keraguan.
2
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
C. Huruf Konsonan
3
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Keterangan:
* Huruf q dan x khusus digunakan untuk nama diri dan keper-
luan ilmu. Huruf x pada posisi awal kata diucapkan [s].
D. Huruf Diftong
4
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
F. Huruf Kapital
Jenderal Kancil
Dewa Pedang
Alessandro Volta
André-Marie Ampère
Mujair
Rudolf Diesel
5
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Catatan:
(1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf perta-
ma nama orang yang merupakan nama jenis atau
satuan ukuran.
Misalnya:
ikan mujair
mesin diesel
5 ampere
10 volt
6
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Misalnya:
Islam Alquran
Kristen Alkitab
Hindu Weda
Allah
Tuhan
Allah akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.
Ya, Tuhan, bimbinglah hamba-Mu ke jalan yang Engkau beri
rahmat.
7
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Catatan:
Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai
sebagai bentuk dasar kata turunan tidak ditulis dengan
huruf awal kapital.
Misalnya:
pengindonesiaan kata asing
keinggris-inggrisan
kejawa-jawaan
8
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Catatan:
Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai
sebagai nama tidak ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerde-
kaan bangsa Indonesia.
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya
perang dunia.
9
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
10
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
11
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Catatan:
(1) Istilah kekerabatan berikut bukan merupakan pe-
nyapaan atau pengacuan.
12
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Misalnya:
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
(2) Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
Sudahkah Anda tahu?
Siapa nama Anda?
G. Huruf Miring
13
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Catatan:
(1) Nama diri, seperti nama orang, lembaga, atau orga-
nisasi, dalam bahasa asing atau bahasa daerah ti-
dak ditulis dengan huruf miring.
(2) Dalam naskah tulisan tangan atau mesin tik (bukan
komputer), bagian yang akan dicetak miring ditan-
dai dengan garis bawah.
(3) Kalimat atau teks berbahasa asing atau berbaha-
sa daerah yang dikutip secara langsung dalam teks
berbahasa Indonesia ditulis dengan huruf miring.
H. Huruf Tebal
14
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Misalnya:
1.1 Latar Belakang dan Masalah
Kondisi kebahasaan di Indonesia yang diwarnai oleh
bahasa standar dan nonstandar, ratusan bahasa dae-
rah,dan ditambah beberapa bahasa asing, membutuh-
kan penanganan yang tepat dalam perencanaan baha-
sa. Agar lebih jelas, latar belakang dan masalah akan
diuraikan secara terpisah seperti tampak pada paparan
berikut.
1.1.2 Masalah
Penelitian ini hanya membatasi masalah pada sikap ba-
hasa masyarakat Kalimantan terhadap bahasa-bahasa
yang ada di Indonesia. Sikap masyarakat tersebut akan
digunakan sebagai formulasi kebijakan perencanaan ba-
hasa yang diambil.
1.2 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan meng-
ukur sikap bahasa masyarakat Kalimantan, khususnya
yang tinggal di kota besar terhadap bahasa-bahasa yang
ada di Indonesia.
15
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
A. Kata Dasar
Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
Misalnya:
Kantor pajak penuh sesak.
Saya pergi ke sekolah.
Buku itu sangat tebal.
B. Kata Berimbuhan
16
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Misalnya:
Catatan:
(1) Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf
awal kapital atau singkatan yang berupa huruf ka-
pital dirangkaikan dengan tanda hubung (-).
Misalnya:
non-Indonesia
pan-Afrikanisme
pro-Barat
non-ASEAN
anti-PKI
17
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
C. Bentuk Ulang
Catatan:
Bentuk ulang gabungan kata ditulis dengan mengulang unsur
pertama.
Misalnya:
surat kabar → surat-surat kabar
kapal barang → kapal-kapal barang
rak buku → rak-rak buku
kereta api cepat → kereta-kereta api cepat
18
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
D. Gabungan Kata
19
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
penghancurleburan
pertanggungjawaban
E. Pemenggalan Kata
20
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
sur-vei
am-boi
Misalnya:
ba-pak
la-wan
de-ngan
ke-nyang
mu-ta-khir
mu-sya-wa-rah
21
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Catatan:
Gabungan huruf konsonan yang melambangkan satu bunyi
tidak dipenggal.
Misalnya:
bang-krut
bang-sa
ba-nyak
ikh-las
kong-res
makh-luk
masy-hur
sang-gup
Catatan:
(1) Pemenggalan kata berimbuhan yang bentuk dasar-
nya mengalami perubahan dilakukan seperti pada
kata dasar.
Misalnya:
me-nu-tup
me-ma-kai
22
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
me-nya-pu
me-nge-cat
pe-mi-kir
pe-no-long
pe-nga-rang
pe-nge-tik
pe-nye-but
(2) Pemenggalan kata bersisipan dilakukan seperti pada
kata dasar.
Misalnya:
ge-lem-bung
ge-mu-ruh
ge-ri-gi
si-nam-bung
te-lun-juk
23
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
4. Nama orang yang terdiri atas dua unsur atau lebih pada
akhir baris dipenggal di antara unsur-unsurnya.
Misalnya:
Lagu “Indonesia Raya” digubah oleh Wage Rudolf
Supratman.
Buku Layar Terkembang dikarang oleh Sutan Takdir
Alisjahbana.
5. Singkatan nama diri dan gelar yang terdiri atas dua huruf
atau lebih tidak dipenggal.
Misalnya:
Ia bekerja di DLLAJR.
Pujangga terakhir Keraton Surakarta bergelar R.Ng.
Rangga Warsita.
Catatan:
Penulisan berikut dihindari.
Ia bekerja di DLL-
AJR.
Pujangga terakhir Keraton Surakarta bergelar R.
Ng. Rangga Warsita.
F. Kata Depan
Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata
yang mengikutinya.
24
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Misalnya:
Di mana dia sekarang?
Kain itu disimpan di dalam lemari.
Dia ikut terjun ke tengah kancah perjuangan.
Mari kita berangkat ke kantor.
Saya pergi ke sana mencarinya.
Ia berasal dari Pulau Penyengat.
Cincin itu terbuat dari emas.
G. Partikel
Catatan:
Partikel pun yang merupakan unsur kata penghubung
ditulis serangkai.
25
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Misalnya:
Meskipun sibuk, dia dapat menyelesaikan tugas tepat
pada waktunya.
Dia tetap bersemangat walaupun lelah.
Adapun penyebab kemacetan itu belum diketahui.
Bagaimanapun pekerjaan itu harus selesai minggu de-
pan.
26
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
27
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
28
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Misalnya:
Bulog Badan Urusan Logistik
Bappenas Badan Perencanaan Pembangunan Nasi-
onal
Kowani Kongres Wanita Indonesia
Kalteng Kalimantan Tengah
Mabbim Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indo-
nesia-Malaysia
Suramadu Surabaya-Madura
Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50),
_ _
C (100), D (500), M (1.000), V (5.000), M
(1.000.000)
29
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Catatan:
Penulisan berikut dihindari.
50 siswa teladan mendapat beasiswa dari peme-
rintah daerah.
3 pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.
30
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Catatan:
Penulisan berikut dihindari.
250 orang peserta diundang panitia.
25 naskah kuno tersimpan di lemari itu.
Rp5.000,00
US$3,50
£5,10
¥100
31
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
a. Bilangan Utuh
Misalnya:
dua belas (12)
tiga puluh (30)
lima ribu (5.000)
b. Bilangan Pecahan
Misalnya:
setengah atau seperdua (½)
seperenam belas (⅟16)
tiga perempat (¾)
dua persepuluh (²∕₁₀)
tiga dua-pertiga (3⅔)
satu persen (1%)
satu permil (1‰)
32
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Misalnya:
abad XX
abad ke-20
abad kedua puluh
Perang Dunia II
Perang Dunia Ke-2
Perang Dunia Kedua
33
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Misalnya:
Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp900.500,50
(sembilan ratus ribu lima ratus rupiah lima puluh sen).
Bukti pembelian barang seharga Rp5.000.000,00 (lima
juta rupiah) ke atas harus dilampirkan pada laporan per-
tanggungjawaban.
Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya, sedangkan -ku, -mu, dan -nya ditulis serangkai
dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
Rumah itu telah kujual.
Majalah ini boleh kaubaca.
Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan.
Rumahnya sedang diperbaiki.
34
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Catatan:
Huruf awal sang ditulis dengan huruf kapital jika sang me-
rupakan unsur nama Tuhan.
Misalnya:
Kita harus berserah diri kepada Sang Pencipta.
Pura dibangun oleh umat Hindu untuk memuja Sang
Hyang Widhi Wasa.
35
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
36
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Catatan:
(1) Tanda titik tidak dipakai pada angka atau huruf yang
sudah bertanda kurung dalam suatu perincian.
Misalnya:
Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai
1) bahasa nasional yang berfungsi, antara lain,
a) lambang kebanggaan nasional,
b) identitas nasional, dan
c) alat pemersatu bangsa;
2) bahasa negara ….
(2) Tanda titik tidak dipakai pada akhir penomoran digi-
tal yang lebih dari satu angka (seperti pada 2b).
(3) Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau ang-
ka terakhir dalam penomoran deret digital yang lebih
dari satu angka dalam judul tabel, bagan, grafik, atau
gambar.
Misalnya:
Tabel 1 Kondisi Kebahasaan di Indonesia
Tabel 1.1 Kondisi Bahasa Daerah di Indonesia
Bagan 2 Struktur Organisasi
Bagan 2.1 Bagian Umum
Grafik 4 Sikap Masyarakat Perkotaan terhadap Ba-
hasa Indonesia
Grafik 4.1 Sikap Masyarakat Berdasarkan Usia
Gambar 1 Gedung Cakrawala
Gambar 1.1 Ruang Rapat
37
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Catatan:
(1) Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bi-
langan ribuan atau kelipatannya yang tidak menun-
jukkan jumlah.
Misalnya:
Dia lahir pada tahun 1956 di Bandung.
Kata sila terdapat dalam Kamus Besar Bahasa In-
donesia Pusat Bahasa halaman 1305.
Nomor rekening panitia seminar adalah
0015645678.
(2) Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang me-
rupakan kepala karangan, ilustrasi, atau tabel.
38
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Misalnya:
Acara Kunjungan Menteri Pendidikan dan Kebu-
dayaan
Bentuk dan Kedaulatan (Bab I UUD 1945)
Gambar 3 Alat Ucap Manusia
Tabel 5 Sikap Bahasa Generasi Muda Berdasar-
kan Pendidikan
Indrawati, M.Hum.
Jalan Cempaka II No. 9
Jakarta Timur
21 April 2013
Jakarta, 15 Mei 2013 (tanpa kop surat)
39
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Misalnya:
Telepon seluler, komputer, atau internet bukan barang
asing lagi.
Buku, majalah, dan jurnal termasuk sumber kepus-
takaan.
Satu, dua, ... tiga!
Catatan:
Tanda koma tidak dipakai jika induk kalimat mendahu-
lui anak kalimat.
Misalnya:
Saya akan datang kalau diundang.
Dia mempunyai banyak teman karena baik hati.
40
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
41
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
7. Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) ba-
gian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama
tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Misalnya:
Sdr. Abdullah, Jalan Kayumanis III/18, Kelurahan Kayu-
manis, Kecamatan Matraman, Jakarta 13130
Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia,
Jalan Salemba Raya 6, Jakarta
Surabaya, 10 Mei 1960
Tokyo, Jepang
42
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Misalnya:
Sutan Takdir Alisjahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa In-
donesia, Jilid 2 (Jakarta: Pustaka Rakyat, 1950), hlm.
25.
Hadikusuma Hilman, Ensiklopedi Hukum Adat dan Adat
Budaya Indonesia (Bandung: Alumni, 1977), hlm. 12.
W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Ka-
rang-mengarang (Jogjakarta: UP Indonesia, 1967), hlm.
4.
Catatan:
Bandingkan Siti Khadijah, M.A. dengan Siti Khadijah M.A.
(Siti Khadijah Mas Agung).
43
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Misalnya:
Di daerah kami, misalnya, masih banyak bahan tam-
bang yang belum diolah.
Semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan, harus
mengikuti latihan paduan suara.
Soekarno, Presiden I RI, merupakan salah seorang pendi-
ri Gerakan Nonblok.
Pejabat yang bertanggung jawab, sebagaimana dimak-
sud pada ayat (3), wajib menindaklanjuti laporan dalam
waktu paling lama tujuh hari.
44
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Misalnya:
Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku.
Ayah menyelesaikan pekerjaan; Ibu menulis makalah;
Adik membaca cerita pendek.
45
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Misalnya:
Mereka memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja,
dan lemari.
Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan:
hidup atau mati.
Misalnya:
Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
Tahap penelitian yang harus dilakukan meliputi
a. persiapan,
b. pengumpulan data,
c. pengolahan data, dan
d. pelaporan.
46
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
5. Tanda titik dua dipakai di antara (a) jilid atau nomor dan
halaman, (b) surah dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan
anak judul suatu karangan, serta (d) nama kota dan pener-
bit dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Horison, XLIII, No. 8/2008: 8
Surah Albaqarah: 2—5
Matius 2: 1—3
Dari Pemburu ke Terapeutik: Antologi Cerpen Nusantara
Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Pusat Ba-
hasa.
E. Tanda Hubung (-)
47
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
48
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
g. kata ganti -ku, -mu, dan -nya dengan singkatan yang beru-
pa huruf kapital (KTP-mu, SIM-nya, STNK-ku).
Catatan:
Tanda hubung tidak dipakai di antara huruf dan angka
jika angka tersebut melambangkan jumlah huruf.
Misalnya:
BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindung-
an Tenaga Kerja Indonesia)
LP3I (Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi
Indonesia)
P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan)
49
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Misalnya:
Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—
diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
Keberhasilan itu—kita sependapat—dapat dicapai jika
kita mau berusaha keras.
50
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Misalnya:
Monumen Nasional mulai dibangun pada tahun 1961 (?).
Di Indonesia terdapat 740 (?) bahasa daerah.
Catatan:
(1) Tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.
(2) Tanda elipsis pada akhir kalimat diikuti oleh tanda
titik (jumlah titik empat buah).
51
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Misalnya:
“Menurut saya … seperti … bagaimana, Bu?”
“Jadi, simpulannya … oh, sudah saatnya istirahat.”
Catatan:
(1) Tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.
(2) Tanda elipsis pada akhir kalimat diikuti oleh tanda titik
(jumlah titik empat buah).
52
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
53
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
policy ‘kebijakan’
wisdom ‘kebijaksanaan’
money politics ‘politik uang’
54
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Misalnya:
Faktor produksi menyangkut (a) bahan baku, (b) biaya
produksi, dan (c) tenaga kerja.
55
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Misalnya:
Nomor: 7/PK/II/2013
Jalan Kramat III/10
tahun ajaran 2012/2013
56
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Misalnya:
Dia ‘kan kusurati. (‘kan = akan)
Mereka sudah datang, ‘kan? (‘kan = bukan)
Malam ‘lah tiba. (‘lah = telah)
5-2-‘13 (’13 = 2013)
57
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
58
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
ai tetap ai
trailer trailer
caisson kaison
au tetap au
audiogram audiogram
autotroph autotrof
tautomer tautomer
59
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
hydraulic hidraulik
caustic kaustik
60
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
ç (Sanskerta) menjadi s
çabda sabda
çastra sastra
e tetap e
effect efek
description deskripsi
synthesis sintesis
ea tetap ea
idealist idealis
habeas habeas
ee (Belanda) menjadi e
stratosfeer stratosfer
systeem sistem
ei tetap ei
eicosane eikosan
61
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
eidetic eidetik
einsteinium einsteinium
eo tetap eo
stereo stereo
geometry geometri
zeolite zeolit
eu tetap eu
neutron neutron
eugenol eugenol
europium europium
fa ( ﻑArab) menjadi f
ʼafḍal ( )ﺃﻓﻀﻝ afdal
‘ārif ( )ﻋﺎﺭﻑ arif
faqīr ( )ﻓﻗﻴﺭ fakir
faṣīh ( )ﻓﺼﻴﺡ fasih
mafhūm ( )ﻤﻓﻬﻭﻡ mafhum
f tetap f
fanatic fanatik
factor faktor
fossil fosil
gh menjadi g
ghanta genta
sorghum sorgum
62
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
ḥa ( ﺡArab) menjadi h
ḥākim ( )ﺤﺎﻜﻡ hakim
iṣlāḥ ( )ﺇﺼﻼﺡ islah
siḥr ( )ﺴﺤﺭ sihir
63
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
ie tetap ie jika lafalnya bukan i
variety varietas
patient pasien
hierarchy hierarki
ng tetap ng
contingent kontingen
congres kongres
linguistics linguistik
oo (Inggris) menjadi u
cartoon kartun
proof pruf
pool pul
64
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
ph menjadi f
phase fase
physiology fisiologi
spectograph spektograf
ps tetap ps
pseudo pseudo
psychiatry psikiatri
psychic psikis
psychosomatic psikosomatik
pt tetap pt
pterosaur pterosaur
pteridology pteridologi
ptyalin ptialin
q menjadi k
aquarium akuarium
frequency frekuensi
equator ekuator
rh menjadi r
rhapsody rapsodi
rhombus rombus
rhythm ritme
rhetoric retorika
65
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
66
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
ṭa ( ﻁArab) menjadi t
khaṭṭ ّ
( )خط khat
muṭlaq ( )ﻤﻁﻠﻕ mutlak
ṭabīb ( )طبيب tabib
th menjadi t
theocracy teokrasi
orthography ortografi
thrombosis trombosis
methode (Belanda) metode
u tetap u
unit unit
nucleolus nukleolus
structure struktur
institute institut
ua tetap ua
aquarium akuarium
dualisme dualisme
squadron skuadron
ue tetap ue
consequent konsekuen
duet duet
suede sued
67
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
ui tetap ui
conduite konduite
equinox ekuinoks
equivalent ekuivalen
uo tetap uo
fluorescein fluoresein
quorum kuorum
quota kuota
uu menjadi u
lectuur lektur
prematuur prematur
vacuum vakum
v tetap v
evacuation evakuasi
television televisi
vitamin vitamin
wau ( ﻭArab) tetap w
jadwal ( )ﺠﺩﻭﻝ jadwal
taqwā ( )ﺘﻗﻭﻯ takwa
wujūd ( )ﻭﺠﻭﺩ wujud
68
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
69
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
z tetap z
zenith zenit
zirconium zirkonium
zodiac zodiak
zygote zigot
ẓa ( ﻅArab) menjadi z
ḥāfiẓ ( )ﺤﺎﻔﻅ hafiz
ta‘ẓīm ( )ﺘﻌﻅﻴﻡ takzim
ẓālim ( )ﻅﺎﻠﻡ zalim
70
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
effect efek
ferrum ferum
gabbro gabro
kaffah kafah
salfeggio salfegio
tafakkur tafakur
tammat tamat
ʼummat umat
Catatan:
Unsur serapan yang sudah lazim dieja sesuai dengan ejaan ba-
hasa Indonesia tidak perlu lagi diubah.
Misalnya:
bengkel nalar Rabu
dongkrak napas Selasa
faedah paham Senin
kabar perlu sirsak
khotbah pikir soal
koperasi populer telepon
lahir
71
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
72
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
-ic, -ics, dan -ique (Inggris), -iek dan -ica (Belanda) menjadi -ik, ika
dialectics, dialektica dialektika
logic, logica logika
physics, physica fisika
linguistics, linguistiek linguistik
phonetics, phonetiek fonetik
technique, techniek teknik
73
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
74
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
75
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
INDEKS
A G
akronim, 26 gabungan huruf konsonan, 4,
alamat, 28, 31, 39, 42, 55 21, 22
anak kalimat, 40 gabungan kata, xi, 18, 19, 20
angka, xi, 29, 31, 32, 33, 36, 37, gambar, 36, 37, 39
43, 48, 49, 54, 56 gelar, 7, 12, 24, 26, 43
angka Arab, 29 grafik, 36, 37
angka Romawi, 29
apostrof, 56 H
huruf, xi, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
B 10, 11, 12, 14, 17, 20, 21, 22,
bagan, 36, 37 23, 24, 27, 28, 29, 30, 31, 32,
bentuk dasar, 8, 16, 22 33, 34, 35, 36, 37, 48, 49, 54,
bentuk terikat, 17, 49 55, 56
bentuk ulang, 11, 18 huruf abjad, 1
bilangan, 29, 30, 31, 32, 33, 34, huruf diftong, 4, 20
38, 50 huruf kapital, 5, 6, 7, 8, 9, 10,
bin, 6 11, 12, 27, 28, 35, 48, 49
binti, 6 huruf konsonan, 3, 5, 21, 22
boru, 6 huruf miring, 13, 14
huruf tebal, 14, 15
C huruf vokal, 2, 4, 20, 21
catatan akhir, 42
catatan kaki, 42 I
ikhtisar, 36
D ilustrasi, 36, 38
daftar, 13, 36, 38, 71 imbuhan, 16, 22, 48
daftar pustaka, 13, 38, 42, 47 induk kalimat, 40
diakritik, 2, 3 istilah khusus, 19
76
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
K L
kalimat, 5, 6, 13, 14, 30, 36, 40, lambang kimia, 28
41, 42, 44, 45, 48, 49, 50, 51,
52, 54, 55 M
kalimat majemuk, 40, 44 maha, 17, 18
kalimat penjelas, 55 mata uang, 28
kalimat perintah, 42
kalimat seru, 42 N
kalimat setara, 44 nama diri, 4, 10, 14, 24, 27, 28,
kalimat tanya, 42, 50 43
kata, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 11, 12, 13, nama gelar, 7, 12
14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, nama geografi, 9, 10, 34
23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, nama instansi, 8
34, 38, 40, 41, 44, 46, 47, 48, nama jabatan dan pangkat, 7, 8
49, 53, 54, 55, 56, 59, 63, 69 nama jenis, 6, 10
kata berimbuhan, xi, 16, 22 nama negara, 11
kata dasar, 16, 18, 20, 21, 22, nama orang, 5, 6, 7, 8, 14, 24,
23 26, 43
kata depan, 24 nama tempat, 8, 42, 54
kata ganti, 6, 13, 34, 48, 49 nomor surat, 55
kata majemuk, 19
kata penghubung, 25, 40 P
kata sandang, xi, 34 partikel, xi, 25, 26
kata seru, 41 pembilangan, 39
kata tugas, 6, 11 pemenggalan kata, 20, 22, 23
kata turunan, 8, 17, 22 pemerian, 46
kata ulang, 11, 47 pemerincian, 39, 45, 54
kekerabatan, 12 penomoran, 37
keterangan aposisi, 43, 50 perincian, 30, 37, 45, 46
keterangan pewatas, 44 petikan, 6, 41, 52, 53
keterangan tambahan, 43 pustaka, 13, 38
klausa, 45
konsonan ganda, 70 S
konsonan tunggal, 70 satuan ukuran, 6, 28
kutipan, 51 singkatan, xi, 12, 17, 24, 26, 27,
28, 43, 48, 49
77
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
T tanda tanya, 50
tabel, 36, 37, 38 tanda titik, 26, 27, 28, 36, 37,
takaran, 28 38, 39, 44, 51
tanda baca, xii, 36 tanda titik dua, 45, 46, 47
tanda elipsis, 51, 52 tanda titik koma, 44
tanda garis miring, 55, 56 timbangan, 28
tanda hubung, 17, 18, 19, 47,
48, 49 U
tanda koma, 39, 40, 41, 42, 43, ukuran, 28, 31
44, 45 unsur serapan, 58, 71
tanda kurung, 37, 50, 54
tanda kurung siku, 55 V
tanda penyingkat, xii, 56 van, 6
tanda petik, 52, 53
tanda petik tunggal, 53 W
tanda pisah, 49, 50 waktu, 31, 37, 44
tanda seru, 51
78
DAFTAR PUSTAKA
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di : Jakarta
pada tanggal : 27 Desember 2017
DIREKTUR JENDERAL,
ttd
KAMARUDDIN AMIN
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
NOMOR 7142 TAHUN 2017
TENTANG
PENCEGAHAN PLAGIARISM DI PERGURUAN TINGGI
KEAGAMAAN ISLAM
A. PENDAHULUAN
4. Sanksi Plagiarism.
a. Merujuk pada Undang‐Undang No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, sanksi bagi masyarakat yang
melakukan plagiat, khususnya yang terjadi di lingkungan
akademik adalah sebagai berikut:
1) Pasal 25 ayat 2:
Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya digunakan
untuk memperoleh gelar akademik, profesi, atau vokasi
terbukti merupakan jiplakan dicabut gelarnya.
2) Pasal 70:
Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk
mendapatkan gelar akademik, profesi, atau vokasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 Ayat (2) terbukti
merupakan jiplakan dipidana dengan pidana penjara paling
lama dua tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp
200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
b. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010
mengatur sanksi bagi mahasiswa yang terbukti melakukan
tindakan plagiat adalah sebagai berikut:
1) Teguran
2) Peringatan tertulis
3) Penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa
4) Pembatalan nilai
5) Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai
mahasiswa
6) Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai
mahasiswa
7) Pembatalan ijazah apabila telah lulus dari proses
pendidikan.
E. PENUTUP
Panduan ini merupakan acuan dalam Pencegahan Plagiarism di
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. Hal-hal yang belum dijelaskan
dalam panduan ini akan dijelaskan dalam ketentuan lainnya.
DIREKTUR JENDERAL,
ttd
KAMARUDDIN AMIN
Mencetak magister dan doktor yang unggul bereputasi
internasional di bidang pengembangan kajian Islam, sains,
teknomoli dan peradaban secara integratif