Disusun oleh :
Bima Aryo Pangestu 6411421054
1
BAB I
PENDAHULUAN
Cahaya matahari yang tidak terserap permukaan bumi hendak dipantulkan kembali dari
permukaan bumi ke angkasa. Sehabis dipantulkan kembali, cahaya matahari berganti jadi
gelombang panjang yang berbentuk tenaga panas. Tetapi, sebagian dari tenaga panas
tersebut tidak bisa menembus kembali ataupun lolos keluar ke angkasa sebab susunan gas-
gas suasana telah tersendat komposisinya. Dampaknya tenaga panas yang sepatutnya lepas
ke angkasa jadi terpancar kembali ke permukaan bumi, sehingga lebih dari keadaan wajar
itulah contoh dampak kaca yang berlebihan
2
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
Gas rumah kaca (GRK) adalah sejumlah gas yang menimbulkan efek rumah kaca yang
terdapat di atmosfer bumi. Gas rumah kaca ini berfungsi seperti kaca yang meneruskan
cahaya matahari tetapi menangkap energi panas dari dalamnya. Menurut Konvensi PBB
mengenai Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change-
UNFCCC), ada 6 jenis gas yang digolongkan sebagai GRK, yaitu: CO2 (karbon dioksida),
CH4 (metana), N2O (dinitrogen oksida), HFC (hidro fluoro karbon), PFC (per fluoro
karbon), dan SF6 (sulfur heksa florida) (Samiaji, 2009).
Sebutan gas rumah kaca di informasikan para pakar dalam menggambarkan fungsi
suasana bumi. Suasana bumi ditafsirkan sebagaimana cermin pada bangunan rumah kaca
yang kerap kita jumpai dalam aplikasi budidaya tumbuhan. Atmosfer bumi melupakan
sinar matahari sampai menggapai serta menghangatkan permukaan bumi sehingga
membolehkan bumi buat ditempati makhluk hidup.Tanpa suasana, bumi hendak dingin.
Perihal ini terjalin sebab terdapatnya keberadaan gasgas di suasana yang sanggup meresap
serta memancarkan kembali radiasi inframerah. Terminologi Gas Rumah Cermin dimaksud
selaku gas yang terkandung dalam suasana, baik natural ataupun dari aktivitas manusia(
antropogenik), yang meresap serta memancarkan kembali radiasi inframerah. Sebagian
radiasi matahari dalam bentuk gelombang pendek yang diterima permukaan bumi
dipancarkan kembali ke atmosfer dalam bentuk radiasi gelombang panjang (radiasi infra
merah). Radiasi gelombang panjang yang dipancarkan ini oleh GRK yang ada pada lapisan
atmosfer bawah, dekat dengan permukaan bumi akan diserap dan menimbulkan efek panas
yang dikenal sebagai efek rumah kaca (Kementerian Lingkungan Hidup, 2012).
Intergorvermental Panel on Climate Change (IPCC) mengelompokkan sumber emisi
GRK dalam enam kategori sumber diantaranya adalah energi, 6 proses Industri,
penggunaan zat pelarut dan produk-produk lainnya, pertanian, tata guna lahan dan
kehutanan, dan limbah (IPCC, 2006).
3
2.2 Efek Rumah Kaca
Rumah kaca (greenhouse) sebenarnya berupa gas yang ada di atmosfer (lapisan
pelindung bumi) secara natural untuk menjaga planet bumi tetap hangat. Temperatur suhu
yang hangat tersebut didapatkan dari cahaya matahari yang menyinari bumi, lalu sebagian
dipantulkan lagi ke angkasa. Cahaya matahari yang dipantulkan kembali ke angkasa oleh
bumi diserap sejumlah gas yang ada disekitar atmosfer. Peristiwa tersebut disebut efek
rumah kaca. Efek rumah kaca ini sebenarnya berguna untuk menjaga kestabilan temperatur
suhu di bumi sehingga planet bumi menjadi tempat yang paling nyaman untuk tempat
tinggal makhluk hidup daripada planet lainnya. Tanpa sejumlah gas rumah kaca
(greenhouse gasses) tersebut, planet bumi akan mempunyai temperatur suhu sedingin
permukaan bulan, sekitar -18°C (Buchdahl et al, 1999 dalam Martusa, 2009).
2.3 Penyebab Terjadinya Efek Rumah Kaca
Banyak nya efek rumah kaca yang berlebihan yang disebabkan karena adanya
kenaikan konsetrasi gas-gas di atmosfer. Gas-gas yang mengakibatkan munculnya efek
rumah kaca disebut dengan gas rumah kaca adalah gas gas yang ada di atmosfer yang
menyebabkan efek rumah kaca. Gas tersebut secara alami di lingkungan tetapi bisa juga
timbul akibat aktivitas manusia.
Gas tersebut berfungsi sebagai gas rumah dalam kaca. Dengan bertambah dan
meningatnya konsentrasi gas-gas tersebut di atmosfer maka keadaan bumi semakin panas
serta gas tersebut terperangkap di bawahnya. Berikut paparan mengenai gas gas yang
berperan dalam efek rumah kaca dengan hasil kontribusi persentasi mereka terhadap efek
rumah kaca;
1. Karbondioksida (9-26%)
Karbon dioksida atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri
dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Ia
berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir di atmosfer
bumi. Dengan berkembang zaman saat ini jumlah gas karbondioksida sangat
meningkat yang di lepas ke atmosfer hal ini bisa menyebabkan efek yang sangat
berbahaya pada manusia maupun lingkungan.
2. Metana (4-9%)
Metana yang merupakan komponen gas alam termasuk gas rumah kaca. Metana
merupakan insulator yang efektf, mampu menangkap panas 20 kali lebih banyak
bila di bandingkan karbondioksida. Metana dilepaskan sekama proses produksi dan
transporyasi batu bara, gas ala, dan minyak bumi. Metana juga bisa berumber dari
4
pembusukan limbah organic di tempat pembuangan sampah. Bahakan dapat
keluarkan oleh hewan- hewan tertentu, terutama sapi,sebagai produk samping dari
pencernaaan sejak permulaaan revolusi industry padaa pertengahan 1700an jumlah
metama di atmosfer telah meningkat satu setengah kali lipat.
3. Uap air (36-70%)
Uap air juga merupakan gas rumah kaca dengan efek pengaruh arus balik
(feedback) yang paling dominan dalam sistem iklim di Bumi dan menjadi penyebab utama
temperatur sangat sensitif terhadap perubahan konsentrasi CO2.
4. Gas lainnya
Gas rumah kaca lainnya dibuat dari proses manufaktur yang berbeda. Senyawa fluor
diproduksi dengan melelehkan aluminium. Hidrofluorokarbon (HCFC22) terbentuk selama
pembuatan berbagai macam produk, termasuk busa untuk insulasi, furnitur, dan jok mobil.
Kulkas di beberapa negara berkembang masih menggunakan chlorofluorocarbons (CFCs)
sebagai pendingin, yang selain kemampuannya menahan panas atmosfer, juga mengurangi
lapisan ozon (lapisan yang melindungi bumi dari sinar ultraviolet). Konsumsi CFC tertinggi
ada di negara maju. Amerika Serikat mengkonsumsi hampir sepertiga dari CFC dunia.
5
Perubahan iklim menimbulkan perubahan pada pola musim sehingga menjadi sulit
diprakirakan. Pada beberapa Negara hal ini meningkakan intesnsitas curah hujan yang sangat
berpote sj memicu terjadinya suatu banjir dan tanah longsor sedangkan belahan bumi yang lain
bisa mengalami musim kemarau yang berkepanjangan karena kenaikan suhu dan turunnya
kelembapan selanjutnya perubahan iklim akan berdampak pada sector berikut :
1. Dampak Lingkungan
Banyak jenis makhluk hidup akan terancam punah akbatperubahan iklim yang
disebabkan oleh gas rumah kaca. Perubahan iklim mengakibatkan terganggunya
kesinambungan wilayah ekosistem (fragmentasi ekosistem). Hutan akan mati, terumbu
karang akan kehilangan warna akibat cuaca panas, menjadi rusak atau bahkan mati
karena suhu tinggi. Para peneliti memperkirakan bahwa 15%-37% dari seluruh spesies
dapat menajdi punah di enam wilayah bumi pada tahun yang akan datang.
2. Resiko kesehatan
Cuaca yang ekstrim yang di timbulkan oleh efek rumah kaca akan menimbulkan
penyakit serta mempercepat penyebaran penyakit baru dan juga memunculkan penyakit
lama. WHO memperkirakan bahwa peningkatan suhu dan curah hujan akibat
perubahan iklim sudah menyebabkan kematian 150.000 jiwa setiap tahunnya. Penyakit
malaria,diare, dan demam berdarah diperkirakan akan meningkat di Negara teropis
seperti Indonesia.
3. Air
Ketersediaan air sangat berkurang dalam tropis kering, 10% 30% di wilayah
tertentu. kurangnya air adalah kisaran jutaan orang di kawasan Asia-Pasifik untuk
menembus air laut ke negara itu.
4. Ketahan Pangan terancam
Banjir, kekeringan, pemanasan dan tekanan air, naiknya permukaan laut, dan angin
kencang mengurangi produksi pertanian tanaman pangan dan perikanan. Perubahan
iklim juga mempengaruhi jadwal panen dan waktu tanam. Diperkirakan kenaikan suhu
10°C akan menurunkan hasil padi hingga 10%.
5. Ekonomi
Kerugian, kekeringan, bencana dan risiko kesehatan mempengaruhi ekonomi karena
tingkat permukaan laut dan peningkatan kekeringan. Sir Nicolas Stern Stern, konsultan
Perdana Menteri Inggris mengatakan perubahan iklim sangat mempengaruhi
perekonomian selama 10 tahun ke depan atau 20 tahun.
6
Belum ada data komprehensif mengenai dampak perubahan iklim di Indonesia.
Namun beberapa data menunjukkan bahwa:
1. Suhu rata-rata tahunan menunjukkan peningkatan 0,30C sejak tahun 1990.
2. Musim hujan datang lebih lambat, lebih singkat, namun curah hujan lebih
intensif sehingga meningkatkan risiko banjir..
3. Variasi musiman dan cuaca ekstrim diduga meningkatkan risiko kebakaran
hutan dan lahan, terutama di Selatan Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi (CIFOR,
2004)
4. Perubahan pada kadar penguapan air, dan kelembaban tanah akan berdampak
pada sektor pertanian dan ketahanan pangan.
5. Kenaikan permukaan air laut akan mengancam daerah dan masyarakat pesisir.
Sebagai contoh air Teluk Jakarta naik 57 mm tiap tahun. Pada 2050, diperkirakan 160
km2 dari kota jakarta akan terendam air, termasuk Kelapa Gading, Bandara Sukarno-
Hatta dan Ancol (Susandi, Jakarta Post, 7 Maret 2007).
BAB III
PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN
9
BAB IV
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Efek rumah kaca adalah proses pemanasan permukaan benda langit (terutama planet
dan satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfer. Efek rumah kaca
disebabkan oleh komposisi gas rumah kaca yang tidak stabil. Beberapa gas tersebut
adalah uap air, karbon dioksida, metana, nitrogen dioksida, dan gas lainnya.
Adanya efek rumah kaca dapat mengakibatkan peningkatan panas atau suhu bumi
yang biasa disebut dengan pemanasan global atau global warming. Pemanasan global
juga dapat memiliki banyak konsekuensi. Perubahan yang terjadi di Indonesia saat ini
adalah perubahan iklim yang ditandai dengan cuaca harian yang tidak dapat diprediksi.
Hal ini nantinya akan mempengaruhi bidang kehidupan lainnya. Jadi, tentunya kita
perlu melakukan langkah-langkah untuk mencegah efek efek rumah kaca semakin
parah dan nantinya berdampak pada kehidupan kita. Banyak yang harus dilakukan
untuk mengurangi efek ini. Ini termasuk penghematan listrik, penggunaan kendaraan
atau bahan bakar, penanaman pohon, dan daur ulang sampah. Dalam melakukan
beberapa hal ini, kami juga memberikan perhatian dan tindakan untuk kelangsungan
hidup kami dan generasi mendatang.
3.2 SARAN
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi seluruh Mahasiswa khususnya
para pembaca agar dapat mengetahui tentang ilmu efek gas rumah kaca serta dapat menambah
pengetahuan bagi rekan-rekan mahasiswa. Demi penyempurnaan makalah ini, kami
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif.
10
DAFTAR PUSTAKA
Pratam, R. (2019, Januari). EFEK RUMAH KACA TERHADAP BUMI. EFEK RMAH
KACA TERHADAP BUMI, 14.
Cahyono, WE. 2010. Pengaruh Pemanasan Global Terhadap Lingkungan Bumi. LAPAN.
JAKARTA.
https://id.wikipedia.org/wiki/Efek_rumah_kaca
http://andikamahriadi2013.wordpress.com/2013/10/29/dampak-efek-rumah-kaca-terhadap-
lingkungan-perekonomian/
11