Anda di halaman 1dari 6

RESUME PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

Nama : Bima Aryo Pangestu


Nim : 6411421054
Mata kuliah : Dasar Epidemiologi
A. Ruang Lingkup
1. Subyek dan obyek berupa masalah kesehatan :
- Penyakit menular
- Penyakit tidak menular
2. Masalah kesehatan lain : pogram kb,perbaikan lingkunga pemukiman,pengadaan
sarana pelayanan kesehatan
3. Sasaean berupa populasi
4. Mengukur dan menganalisa frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan manusia

B. Pengertian Epidemiologi
“Epidemiologi” berasal dari kata yunani epi= atas, demos= rakyat,populasi manusia, dan
logos = ilmu (sains),bicara. Secara etimologis, epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari
faktor faktor yang behubungan dengan peristiwa yag banyak terjadi pada rakyat, yakni
prnyakit dan kematian yang diakibatkannya disebut epidem.
Kemudia pada tahap perkembangan berikutnya, banyak ahli mendefenisikan
epidemiologi dalam berbagai cara,antara lain :
1. Frost (1927): ilmu fenomena massal penyakit infeksius,atau seperti riwayat a;amiah
penyakit infeksius…suatu ilmiah induktif yang tidak hana mendeskripsikan
distribusi penyakit,tetapi jga kesesuainnya dalam suatu filosofi yang konsisten
2. Hirsc (1883); suatu gambaran kejadian,distribusi, dan tipe penyakit manusia,pada
saat tertentu di bumi dan kaitannya dengan kondisi ekstrnal.
3. Greenwood (1934): Epidemiologi adalah studi penyakit sebagai fenomena massal
4. Lilienfeld (1957): Epidemiologi boleh didefinisikan sebagai studi distribusi suatu
penyakit atau kondisi dalam populasi dan faktor yang memengaruhi distribusi ini.
5. Mac mahon & pugh (1970): Epidemiologi adalah cabang ilmu yang mempelajari
penyebaran penyakit dan faktor-faktor yang menentukan terjadinya penyakit pada
manusia
6. Pada 1983, International Epidemiological Association mendefinisikan epidemiologi
“the study of the distribution and determinants of health-related states or events in
specified populations, and the application of this study to control of health
problems” – Epidemiologi adalah “studi tentang distribusi dan determinan keadaan
dan peristiwa terkait kesehatan pada populasi, dan penerapannya untuk
mengendalikan masalah kesehatan”
7. Taylor (1963): Studi kesehatan atau penyakit dalam populasi.
8. W.H Weleh: Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari timbulnya perjalanan dan
pencegahan penyakit, terutama penyakit infeksi menular. Dalam perkembangannya
masalah yang dihadapi penduduk tidak hanya penyakit menular saja melainkan juga
penyakit tidak menular, penyakit degerasi, kanker, penyakit jiwa, kecelakaan lalu
lintas, bencana alam, peledakan penduduk dan sebagainya
9. Abdel R Omran (1974): Epidemiologi adalah suatu studi mengenai terjadinya
distribusi keadaan kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga
determinannya dan akibat-akibat yang terjadi pada kelompok penduduk.
C. Sejarah Perkembangan epidemiologi
Epidemiologi tumbuh bersamaan dengan pertumbuhan penyakit serta area warga. Tiap transisi
penyakit ataupun perubahan area yang berikan kesempatan tumbuh biaknya penyakit pastilah
secara sadar ataupun tidak sadar senantiasa kita memakai epidemiologi baik selaku ilmu ataupun
perlengkapan yang menuntun kita buat mengetahui frekuensi, distribusi, maupun ikatan kausasi
pemicu penyakit dengan aspek paparan. Oleh karena itu perkembangan epidemiologi tidak terlepas
oleh tokoh-tokoh yang telah berjasa dalam perkembangan ilmu kedokteran. Tokoh tokoh tersebut
antara lain ialah :
1. Hipocrates (abad ke-5 sebelum masehi)
Hipocrates yang dinobatkan sebagai bapak kedokteran modern, mengemukakan teori
tentang penyakit yang dimuat dalam bukunya yang berjudul “on air, waters and places”
yaitu bahwa penyakit terjadi karena adanyana kontak dengan jasad hidup serta
berhubungan dengan lingkungan eksternal dan internal seseorang.
2. Veronese fracastoro (1483-1553) dan Thomas Sydenham (1624-1689)
Kedua tokoh ini melahirkan teori bahwa kontak dengan makhluk hidup menjadi penyebab
terjadinya penyakit menular. Hal ini didasari oleh fenomena yang terjadi di eropa pada saat
itu adanya epidemic sampar,cacar dan demam tifus pada abad ke 14 dan 15 dan pada abad
tersebut karantina dan kegiatan kegiatan anti epidemic lainnya mulai diterapkan,setelah
efektifitasnya dikonfirmasikan melalui pengalaman praktek.
3. Edward jenner (1749-1823)
Menemukan metode pencegahan cacar melalui vaksinisasi dengan vaksinia cowpox
4. Lous Pasteur (1822-)1895,Robert Koch(1843-1910),Ilya mechinko (1845-1916)
Adanya penemuan di bidang mikrobiologi dan parasitologi di mana para ilmuwan tersebut
berhasil membuktikan mikroba sebagai etiologi penyakit infeksi
5. Graunt (1939)
Perkembangan epidemiologi dalam aspek analisis kuantitatif murbiditas dan mortalitas
karyanya diterbitkan dalam buku berjudul political observation match upon the best of
mortality. Analisa yang dilakukan dari laporan mingguan kelahiran dan kematian di
London untuk pertama kalinya mengkualifikasi pola penyakit pada populasi
6. William Far (1839)
Mengembangkan sistem pengumpulan data rutin tentang jumlah dan penyebab kematian
sekaligus penerapan data statistik vital untuk mengevaluasi program-program kesehatan
masyarakat dengan teori miasman(udara buruk) beliau mengumpulkan bahwa di dataran
rendah insiden kolera tinggi karena adanya polusi udara dalam perkembangan pengetahuan
selanjutnya kematian kewira yang tinggi tidak terlalu rendah bukan disebabkan polusi
udara tetapi karena penyediaan air minum yang terpolusi yang lazim dijumpai di dataran
rendah.
7. Jhon Snow (1849)
Melanjutkan analisa wiliam far jhon snow membuat postulat bahwa koira ditularkan oleh
air yang terkontaminasi yang mengamati kenaikan angka kematian di daerah London yang
mendapat pasokan air minum dari perusahaan Lambert company dan shouthwark company
kedua perusahaan tersebut menggunakan sumber air dari sungai utama sebagian hilir yang
sudah mengalami pencemaran limbah yang berat dan pada tahun 1834-1854 perusahaan
tersebut mengganti sumber airnya dari hulu sungai Thames yang yang bebas pencemaran
yang dimana perusahaan tersebut harus mencari air yang benar-benar bersih yang tidak
terkontaminasi dari pencemaran limbah dan hasilnya terdapat penurunan angka kematian
karena kolera pada masyarakat yang mendapatkan pasukan air tersebut dari berbagai kajian
yang dilakukan akhirnya John snow dinobatkan sebagai bapak epidemiologi
8. Framingham (1949)
Tokoh ini mengembangkan epidemiologi secara sistematik untuk keperluan desain
pelaksanaan dan analisis penelitian epidemiologi hasil penelitian yang terkenal tentang
factory psiko penyakit kardiovaskuler telah merangsang berkembangnya analisis
multivariat dengan analisis regresi logistik untuk mengetahui faktor risiko yang paling
dominan
9. Doll & Hill (1950)
Berkontribusi dalam riset epidemiologi dan pendemonstrasian efektivitas dan efisiensi
studi dengan desain khusus kontrol hasil yang diperoleh dari keilmuan epidemiologi dapat
digunakan untuk menentukan pengobatan suatu penyakit melakukan pencegahan atau
meramalkan hasil pengobatan perbedaan antara ilmu kedokteran dan ilmu epidemiologi.
10.
Berikut ini adalag rentetan peristiwa dalam sejarah yang sudah dicapai anatara lain :
1. Iodine deficiency disease. Defisiensi yodium yang umumnya ada pada wilayah pegunungan
tertentu, menyebabkan hilangnya tenaga jasmani serta mental dihubungkan dengan tidak
cukupnya hormon thyroid yang memiliki yodium. Goite dan cretinism sudah ditafsirkan
secara rinci kira- kira semenjak 400 tahun yang kemudian, namun baru pada abad ke 20
diperoleh pengetahuan yang lumayan buat usaha- usaha penangkalan serta
pemberantasannya. Pada 1915 endemic goitre diucap selaku penyakit yang paling gampang
dicegah serta diusulkan buat memakai garam yangdiberi yodium buat pemberantasannya.
Tidak lama sehabis itu dicoba uji coba awal yang berskala besar di Akron, Ohio, USA. Uji
coba ini mengaitkan 5. 000 wanita berumur 11 hingga 18 tahun. Dampak profilaktik serta
terapoetiknya sangat mengesankan serta pada 1924 garam yang diberi yodium yang
diberikan kepada komunitas dicoba pada banyak negeri. Pemakaian garam beryodium bisa
sukses sebab garam digunakan oleh semua kelompok warga dengan kandungan yang kira-
kira sama sepanjang tahun. Keberhasilan usaha ini tergantung pada pruksi yang efisien,
distribusi garam, serta penerapan peraturan, pengendalian kualitas, serta pemahaman
warga. Epidemiologi membantu mengidentifikasikan serta membongkar permasalahan
defisiensi yodium, memdemonstrasikan tentang efektifnya usaha- usaha pencegahan yang
bisa digunakan pada skala luas, serta cara- cara memantau program pemberian yodium
2. High blood pressure. Tekanan darah besar ataupun hipertensi adalah permasalahan
kesehatan yang berarti. Di negeri maju ataupun Negara tumbuh, hingga 20% penduduk
berusia 35–64 tahun yang memiliki tekanan darah besar dari Amerika Serikat sampai La
Ode Alifariki, S. Kep., Ns., Meter. Kes. 5 bagian- bagian tertentu dari Republik Rakyat
Cina. Epidemiologi menarangkan besarnya permasalahan, menetapkan riwayat alamiah
penyakit, serta dampaknya apabila hipertensi tidak diatasi, menampilkan khasiat
penyembuhan, serta menolong menentukan pada tekanan berapa( yang pas) penyembuhan
itu wajib dimulai
3. Rheumatic fever and rheumatic heart disease. Rheumatic fever serta rheumatic heart disease
berhubungan dengan kemiskinan, spesialnya dengan perumahan yang kurang baik serta
overcrowding, yang mempermudah penyebaran streptococcus yang menimbulkan
peradangan pada jalur respirasi bagian atas. Di negara- negara maju penyakit ini telah nyaris
sirna, namun di sebagian Negara negara tumbuh rheumatic heart disease ialah penyakit
jantung yang universal. Epidemiologi menolong pemahaman tentang karena rheumatic
fever serta rheumatic heart disease dan pengembangan cara- cara penangkalan rheumatic
heart disease
4. Cacar pada 1790-an telah dibuktikan bahwa infeksi karena cowpox dapat memberikan
kekebalan terhadap penyakit cacar (smallpox) tetapi 200 tahun kemudian prinsip ini sanga
diterim adan ditetapkan di seluruh dunia sehingga penyakit cacar bisa di basmi di seluruh
dunia.hali ini sangat berperan terutama epidemiologi dalam hal menentukan distribusi kasus
dan model mekanisme serta derajat penyebaran, dengan jalan pemetaan program
penanggulan
5. Methymercury mercury atau air raksa adalah logam yang beracun dan telah dikenal sejak
abad pertengahan. Sekarang dia merupakan simbol tentang bahaya polusi lingkungan. Jika
air aksa dibunag sembarangan maka dapat menyebabkan keracunan dilingkunga sekitar
contoh nya kasus ini pernah terjadi di jepang pada tahun 1950an dimana di sebuah pabrik
di jepang tepat nya di wkayah minamata air aksa dibuang sembarangan di teluk kecil hal
ini mengakibatkan bertumpuknya methilmercury dalam ikan kemudian menyebabkan
keracunan pada penduduk setempat jika mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi air
aksa tersebut. Epidemiologi berperan dalam mengidentifikasi penyebabnya dan dalam
penanggulannya,suatu epidemic penyakit yang disebabkan oleh polusi lingkungan

C. Kegunaan epidemiologi
Pada saat ini kegunaan ilmu epidemiologi sangat meluas dan semakin berkembang tidak
hanya mengenai penyait, tetapi juga mengenai permasalahan kesehatan yang terjadi disaat
ini .sealain itu epidemiologi tidak hanya digunakan untuk keadaan kesehatan yang bersifat
populasi tetapi juga du klinik kedokteran yang umumnya individual atau bersifat populasi
maka populasinya terbatas dan berciri khusus. Berikut kegunaan ilmu epidemiologi
diantaranya :
- Ilmu epidemiologi membantu dalam pekerjaan administrasi kesehatan
- Ilmu epidemiologi untuk menjelaskan penyebab dari suatu masalah
- Ilmu epidemiologi bisa menerangkan perkembanagn alamiah suatu penyakit
- Ilmu epidemilogi bisa menerangkan suatu keadaan masalah kesehatan
- Ilmu epidemiologi untuk penelitian dan pengembangan program masalah kesehatan
- Ilmu epidemiologi untuk memperoleh keterangan dalam mengklaisikan penyakit
- Ilmu epidemiologi untyk penyususnan program pencegahan penyakit

D. Jenis-jenis epidemiologi
- Epidemiologi klasik
Mempelajari tentang penyakit menular wabah serta terjadinya penyakit menurut
konsep epidemiologi klasik.
- Epidemiologi modern
Merupakan sekumpulan konsep yang digunakan dalam studi epidemiologi yang
terutama bersifat analitik tidak hanya pada penyakit menular wabah namun juga
pada penyakit menular bukan wabah penyakit tidak menular serta kesehatan
lainnya menurut bidang penerapannya epidemiologi modern dibagi atas :
1. Epidemiologi lapangan
2. Epidemiologi komunitas
3. Epidemiologi klinik
Adapun ruang lingkup dari ketiganya digambarkan dalam tabel dan gambar berikut
ini.
Gambar 1
Ruang lingkup epidemiologi klinik

Menurut metode investigasi epidemiologi dibagi menjadi dua yang pertama epidemiologi
deskriptif yaitu mempelajari peristiwa dan distribusi penyakit yang kedua itu epidemiologi analitik
yaitu mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi penyakit.
E. Tujuan epidemiologi
1. Mendiagnosis masalah kesehatan.
2. Menentukan riwayat alamiah dan etiologi penyakit.
3. Memberikan informasi dalam rangka meningkatkan manajemen (perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan dan penilaian) pelayanan dan atau kesehatan
F. Manfaat epidemiologi
1. untuk mempelajari riwayat penyakit;
2. diagnosis masyarakat;
3. mengkaji risiko yang ada pada setiap individu karena mereka dapat memengaruhi kelompok
maupun populasi;
4. pengkajian, evaluasi, dan penelitian;
5. melengkapi gambaram klinis;
6. identifikasi sindrom; dan
7. Menentukan penyebab dan sumber penyakit

Anda mungkin juga menyukai