Kesatuan
UKHUWAH
barisan &
Takaful ISLAMIYAH
Umat
Ta’awun
Tafahum
Ta’aruf
Siroh menceritakan : Kaum Anshar sangat bahagia menerima tamu
Muhajirin, hingga mereka berlomba-lomba untuk dapat menerima
setiap sahabat Muhajirin yang sampai di Yatsrib (Madinah). Karena
para Anshar saling bersaing dan berlomba untuk dapat menerima
sahabat Muhajirin hingga mereka harus diundi untuk menentukan
siapa yang menang dan dapat giliran menerima tamu Muhajirin. Ini
sungguh terjadi hingga disebutkan bahwa tidaklah seorang
Muhajirin bertamu ke Anshar kecuali dengan undian.
Al-Quran telah menjelaskan rahasia yang mendorong para Anshar
melakukan itsar luar biasa walaupun keadaan mereka yang sangat
fakir dan juga sangat membutuhkan.
Ukhuwah, cinta, dan itsar sejatinya syarat kebangkitan dan
kemenangan, itulah strategi pertama yang ditempuh oleh Rasullah
Shallahu ‘Alaihi Wassallam dengan mempersaudarakan sahabat
Anshar dan Muhajirin dan membangun masjid tempat membina
persaudaraan dan persatuan kaum Muslimin.
#KeutamaanUkhuwah
Allah SWT berfirman memuji Kaum Anshar:
“Dan orang-orang (Anshar) yang telah menempati kota
Madinah dan menempati keimanan (beriman) sebelum
kedatangan mereka (Muhajirin), mereka (Anshar)
mencintai orang yang berhijrah kepada mereka
(Muhajirin). Dan mereka (Anshar) tiada menaruh
keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang
diberikan kepada mereka (Muhajirin) dan mereka
mengutamakan (Muhajirin), atas diri mereka sendiri,
sekalipun mereka dalam kesusahan.” (QS. Al-Hasyr: 9)
“Mukmin satu sama lainnya bagaikan bangunan yang
sebagiannya mengokohkan bagian lainnya.” (HR.
Bukhari)
#KeutamaanUkhuwah
1. Mereka merasakan buah dari lezatnya iman.
2. Mereka berada dalam naungan cinta Allah, Di
akhirat
3. Mereka adalah ahli Syurga di akhirat kelak
4. Bersaudara karena Allah adalah derajat iman yang
paling tinggi
5. Diampuni dosanya oleh Allah
“Ada tiga golongan yang dapat merasakan manisnya
iman: orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih
dari mencintai dirinya sendiri, mencintai seseorang
karena Allah, dan ia benci kembali pada kekafiran
sebagaimana ia benci jika ia dicampakkan ke dalam api
neraka.” (HR. Bukhari)
#KeutamaanUkhuwah
Mereka adalah ahli Syurga di akhirat kelak
Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Waqi'] dan [Ishaq bin
Manshur] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin
Numair] dari [Al 'Ajlah] dari [Abu Ishaq] dari [Al Barra` bin 'Azib] ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah dua orang muslim
yang bertemu kemudian saling berjabat tangan, kecuali dosa keduanya akan
diampuni sebelum berpisah." Abu Isa berkata; Hadits ini hasan gharib dari
hadits Abu Ishaq dari Al Barra`. Dan hadits ini diriwayatkan dari Al Barra`
dari jalur sanad lain. Al 'Ajlah adalah Ibnu Abdullah bin Hujayyah bin Adi Al
Kindi. HR. Tirmidzi No. 2651 & HR. Abu Daud No. 4536
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Muslim bin Abu Maryam] dari
[Abu Shalih As Saman] dari [Abu Hurairah] berkata; "Amalan-amalan
manusia akan diperlihatkan dua kali dalam sepekan; hari senin dan
kamis. Kemudian setiap orang mukmin akan diampuni dosanya kecuali
seorang hamba yang bermusuhan dengan saudaranya, lalu dikatakan
'tinggalkan keduanya hingga mereka kembali' atau 'tinggalkan mereka
berdua sampai mereka kembali.” Hadits Malik Nomor 1415
Faktor dari eksternal
1. Berita dari orang-orang fasiq hoax Tabayun
ِ ُ َيا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ِإ ْن َجا َء ُك ْم فَا ِس ٌق ِبنَ َبإ ٍ فَت َ َبيَّنُوا أ َ ْن ت
صيبُوا قَ ْو ًما
َعلَ ٰى َما فَ َع ْلت ُ ْم نَا ِد ِمين ْ ُ ِب َج َهالَ ٍة فَت
َ ص ِب ُحوا
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa
suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan
suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang
menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS. 49 : 6)
2. Deislamisasi (Qs. 2: 120) – konspirasi musuh-musuh Islam
Faktor dari Internal > Pembahasan di slide selanjutnya berdasarkan rujukan :
1. Qs. 49 : 11 Mengolok-olok, mencela, memberikan gelar
buruk
2. Qs. 49 : 12 berburuk sangka, mencari-cari kesalahan,
bergunjing (ghibah)
س ٰى أ َ ْن َي ُكونُوا َخي ًْرا َ عَ َيا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ََل َي ْسخ َْر قَ ْو ٌم ِم ْن قَ ْو ٍم
س ٰى أ َ ْن َي ُك َّن َخي ًْرا ِم ْن ُه َّن ۖ َو ََل ت َ ْل ِم ُزوا
َ ع َ ٍساء َ سا ٌء ِم ْن ِن َ ِم ْن ُه ْم َو ََل ِن
ان ۚ َو َم ْن ِ اْلي َمِ ْ َوق َب ْعد ُ س ُ ُس ِاَل ْس ُم ْالف ِ س ُك ْم َو ََل تَنَا َب ُزوا ِب ْاْل َ ْلقَا
َ ْب ۖ ِبئ َ ُأ َ ْنف
َّ ب فَأُو ٰلَئِ َك ُه ُم
َالظا ِل ُمون ْ ُ لَ ْم يَت
Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki
Mengolok-olok kumpulan yang lain, boleh jadi yang diperolok-olok itu
lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan
mengolok-olok kumpulan lainnya, boleh jadi yang diolok-olok itu lebih
baik. Dan janganlah suka saling mencela dan jangan memanggil
dengan gelar yang buruk (ejekan). Seburuk-buruk panggilan adalah
(panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat,
maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (Qs. 49 : 11)
لظ ِن ِإثْ ٌم ۖ َو ََلَّ ض ا َ الظ ِن ِإ َّن بَ ْع َّ َاجتَنِبُوا َكثِي ًرا ِمن ْ يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا
ب أ َ َحد ُ ُك ْم أ َ ْن َيأ ْ ُك َل لَ ْح َم
ُّ ضا ۚ أَيُ ِح
ً ض ُك ْم َب ْع
ُ ب َب ْعْ َ سوا َو ََل َي ْغت ُ سَّ ت َ َج
اب َر ِحي ٌم ٌ َّللاَ تَ َّو َ َّ أ َ ِخي ِه َم ْيتًا فَ َك ِر ْهت ُ ُموهُ ۚ َواتَّقُوا
َّ َّللا ۚ ِإ َّن
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan buruk sangka
(kecurigaan), karena sebagian dari buruk sangka itu dosa. Dan
janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang
suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah
kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
(Qs. 49 : 12)
1. Mengolok-olokan, baik antar individu maupun antar
kelompok سخَر ْ َي
2. Saling mencela atau saling menghina تَ ْل ِم ُزوا
3. Memanggil orang lain dengan panggilan gelar-gelar yang
tidak disukai (buruk) ِاْل ْل َقابَ ْ ِ تَنَابَ ُزوا ب
4. Berburuk sangka, ini merupakan sikap yang bermula dari
iri hati (hasad). ن ِ ِمنَ ال َّظ
5. Mencari-cari kesalahan/keburukan orang lain سسُوا َّ تَ َج
6. Bergunjing/mengumpat dengan membicarakan keadaan
orang lain yang bila ia ketahui tentu tidak menyukainya
ْ َيَ ْغت
ب
Sebagian besar merupakan keburukan dari lisan manusia
olok1, olok-olok n perkataan yang mengandung sindiran (ejekan, lelucon) atau
perkataan untuk bermain-main saja; kelakar, senda gurau (ref.kbbi)
”merendahkan/meremehkan orang lain”
Dapat dilakukan sendiri-sendiri atau berjamaah (berkelompok) kaum laki-laki
atau kaum perempuan atau bersama-sama.
Bisa jadi yang diolok-olok “lebih baik” dari yang mengolok-olok “Lebih mulia
dan lebih dicintai Allah” (ref.tafsir ibnukatsir)
Merupakan sifat “TAKABUR” (SOMBONG/JUMAWA)
Sombong merupakan suatu penyakit hati yang mana pengidapnya merasa bangga
dan memandang tinggi atas diri sendiri. Dalam hadist Nabi Muhammad SAW
bersabda yang artinya; “Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan
manusia.” (H. R. Muslim).
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Qs. Lukman : 18)
Di dalam sebuah hadist Rasulullah SAW bersabda yang artinya;
”Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada sifat sombong, walaupun
hanya seberat biji sawi.” (H. R. Muslim).
) تَ ْل ِم ُزو
cela/ce·la/ n 1 sesuatu yang menyebabkan kurang sempurna; cacat;
kekurangan; 2 aib; noda (tentang kelakuan dan sebagainya); 3 hinaan;
kecaman; kritik: (ref.kbbi)
#Pengertian 1 :ketika dia mencela orang lain, pada hakikatnya dia
mencela dirinya sendiri, karena orang lain itu adalah saudaranya
sendiri.
“Sesungguhnya orang mukmin yang satu dengan mukmin yang lain itu
bagaikan satu bangunan, yang saling menguatkan satu sama lain” (HR.
Bukhari no. 481 dan Muslim no. 2585).
“Perumpamaan orang-orang beriman dalam hal saling mencintai, saling
mengasihi dan saling menyokong satu sama lain itu bagaikan satu tubuh. Jika
satu bagian tubuh sakit, maka seluruh bagian tubuh lainnya akan merasakan
sakit, dengan begadang (tidak bisa tidur) dan demam” (HR. Muslim no. 2586).
#Pengertian 2 : karena jika kita mencela orang lain, maka orang tersebut
akan membalas mencela diri kita sendiri (secara berlebihan) , dan
begitulah seterusnya akan saling mencela.
(Kecuali orang yang diberi rahmat oleh Allah) mereka adalah orang-orang mukmin, sebagian dari mereka dapat
memberikan syafaat kepada sebagian lainnya dengan seizin Allah. (Sesungguhnya Dialah Yang Maha Perkasa)
Maha Menang di dalam pembalasan-Nya terhadap orang-orang kafir (lagi Maha Penyayang) terhadap orang-
orang mukmin.
Qs. Ad-Dukhan 40 – 42, Tafsir Jalalayn
Telah menceritakan kepada kami [Hannad bin As Sari]
berkata, telah menceritakan kepada kami [Abul
Ahwash] dari [Abu Ishaq] dari [Al Harits] dari [Ali] ia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Antara muslim dengan muslim yang lain
ada enam kewajiban untuk berbuat baik; memberi
salam jika bertemu, memenuhi undangannya jika
diundang, menjawabnya jika bersin, menjenguknya
jika sakit, mengantar jenazahnya jika meninggal dan
menyukainya sebagaimana ia menyukai dirinya. “
Hadits Ibnu Majah Nomor 1423
Sikap baik sangka (huznuzhon) tidak berarti kita kehilangan
kewaspadaan terhadap potensi kejahatan seseorang.
Baik sangka adalah akhlak yang diajarkan oleh Allah Subhanahu
Wata’ala kepada para hamba-Nya.
Kita dianjurkan untuk berbaik sangka kepada saudara kita. Tidak
mudah terjebak dalam buruk sangka yang bisa mengakibatkan
gangguan dalam hubungan antara sesama kita.
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam
bersabda : Janganlah kalian saling dengki, saling menipu, saling marah dan saling
memutuskan hubungan. Dan janganlah kalian menjual sesuatu yang telah dijual kepada
orang lain. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah
saudara bagi muslim yang lainnya, (dia) tidak menzaliminya dan mengabaikannya, tidak
mendustakannya dan tidak menghinanya. Taqwa itu disini (seraya menunjuk dadanya
sebanyak tiga kali). Cukuplah seorang muslim dikatakan buruk jika dia menghina
saudaranya yang muslim. Setiap muslim atas muslim yang lain; haram darahnya, hartanya,
dan kehormatannya. (Riwayat Muslim)
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / : الفوائد من الحديث
1. Larangan untuk saling dengki.
2. Larangan untuk berbuat keji dan menipu dalam urusan jual beli.
3. Diharamkan untuk memutuskan hubungan terhadap muslim. Sebaliknya harus dijaga
persaudaraan dan hak-haknya karena Allah Ta’ala.
4. Islam bukan hanya aqidah dan ibadah saja, tetapi juga didalamnya terdapat urusan
akhlak dan muamalah.
5. Hati merupakan sumber rasa takut kepada Allah Ta’ala.
6. Taqwa merupakan barometer keutamaan dan timbangan seseorang.
7. Islam memerangi semua akhlak tercela karena hal tersebut berpengaruh negatif dalam
masyarakat Islam.