Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MANAJEMEN KEPERAWATAN

“KONSEP DAN DIMENSI MUTU ASUHAN KEPERAWATAN”

Disusun Oleh :

Kelompok 7

Dosen Pembimbing :

H. Supriadi, S.Kp., M.Kep

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

SAMARINDA

2022
MAKALAH
MANAJEMEN KEPERAWATAN
“KONSEP DAN DIMENSI MUTU ASUHAN KEPERAWATAN”

Disusun Oleh :
Kelompok 7
Dosen Pembimbing :
H. Supriadi, S.Kp., M.Kep

1. Ardy Wiratama (P07220119060) 8. Oktavia Risky (P07220119035)

2. Afa Aulia (P07220119054) 9. Riski Rifaldi (P07220119040)

3. Friska Anggela Patantan (P07220119075) 10. Siti Nur R.S (P07220119040)

4. Kartika Dwi Cahyani R.Z (P07220119077) 11. Suprianto (P07220119047)

5. Luci Sri Dewi (P07220119025) 12. Witaradiyah .A(P07220119096)

6. M. Fikri Pratama (P07220119083) 13. Yudha Darma (P07220119099)

7. Nur Hidayah (P07220119032)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN


KALIMANTAN TIMUR
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN SAMARINDA
2022

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyeleseikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan
syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, sehingga
penulis mampu untuk menyeleseikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Manajemen Keperawatan.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya, untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen mata
ajar manajemen keperawatan yang telah membimbing dalam menulis makalah ini. Demikian,
semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Samarinda, 14 Februari 2022

Kelompok 7

2
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................................... 2


DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................................... 3
BAB 1 .............................................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .............................................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan masalah .......................................................................................................................... 5
1.3 Tujuan penulisan ............................................................................................................................ 5
BAB II .............................................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................................................ 6
2.1 Pengertian Mutu ............................................................................................................................ 6
2.2 Pengertian Mutu Pelayanan Kesehatan ........................................................................................ 6
2.3 Dimensi Mutu Asuhan Keperawatan ............................................................................................. 7
2.4 Ciri – Ciri Mutu Asuhan Keperawatan ........................................................................................... 8
BAB III ...........................................................................................................................................................10
PENUTUP ......................................................................................................................................................10
A. Kesimpulan ..........................................................................................................................................10
B. Saran ........................................................................................................................................................10

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mutu pelayanan kesehatan menjadi hal yang penting dalam organisasi pelayanan
kesehatan, peningkatan kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan pelayanan kesehatan
mendorong setiap organisasi pelayanan kesehatan untuk sadar mutu dalam memberikan
pelayanan kepada pengguna jasa organisasi pelayanan kesehatan. Setiap permasalahan
yang muncul dalam organisasi pelayanan kesehatan khususnya berkaitan dengan mutu
layanan kesehatan, terdapat tiga konsep utama yang selalu muncul. Konsep tersebut
adalah akses, biaya, dan mutu (Herlambang, 2016).
Tentu saja, akses mencakup akses fisik, keuangan, dan mental atau intelektual
terhadap perawatan dan layanan kesehatan yang tersedia. Masalah keterjangkauan dan
efisiensi juga merupakan hal yang penting. Namun, layanan yang disediakan dalam suatu
institusi kesehatan harus memiliki karakteristik tertentu, di samping persoalan
keterjangkauan dan ketersediaan. Karakteristik itu harus mencakup elemen dan
karakteristik mutu (Pohan, 2006).
Elemen kepuasan konsumen sebenarnya merupakan yang terpenting. Jika
konsumen (si pasien) tidak puas dengan layanan yang diberikan, dia tidak akan mencar
layanan itu atau menerimanya, walaupun layanan tersebut tersedia, mudah didapat, dan
mudah dijangkau. Oleh karena itu, mutu layanan yang ditawarkan merupakan hal penting
dalam layanan kesehatan. namu, mutu harus berasal dari perspektif konsumen karena
mutu layanan merupakan jasa yang diterima oleh konsumen layanan tersebut (Pohan,
2006).
Jadi apa sebenarnya mutu? Apakah sesuatu yang luar biasa? Apakah sesuatu yang
terbaik? Apakah sesuatu layanan yang mahal? Belum tentu demikian. Mutu dapat berarti
suatu cara sederhana untuk meraih tujuan yang diinginkan dengan cara yang paling
efisien dan efektif, dengan penekanan untuk memuaskan pembeli atau konsumen. Mutu

4
tidak selalu berarti cara yang paling mahal untuk melaksanakan segala sesuatu.
Sebaliknya, mutu merupakan sebuah kebutuhan untuk melakukan efisiensi dan
penghematan biaya. Mutu tidak harus berupa layanan atau barang-barang yang mahal.
Namun, mutu merupakan sebuah produk atau layanan yang memadai, mudah dijangkau,
efisien, efektif, dan aman sehingga terus-menerus dievaluasi dan ditingkatkan (Pohan,
2006).

1.2 Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu:


1. Apa pengertian mutu?
2. Apa pengertian mutu pelayanan kesehatan?
3. Bagaimana perspektif mutu pelayanan kesehatan?
4. Bagaimana standar mutu pelayanan kesehatan?
5. Bagaimana cara mengukur mutu pelayanan kesehatan?
6. Bagaimana dimensi mutu asuhan keperawatan?
7. Bagaimana ciri mutu asuhan keperawatan?
8. Apa manfaat mutu pelayanan kesehatan?

1.3 Tujuan penulisan

Adapun tujuan dari makalah ini yaitu:


1. Untuk mengetahui pengertian mutu
2. Untuk mengetahui pengertian mutu pelayanan kesehatan.
3. Untuk mengetahui perspektif mutu pelayanan kesehatan.
4. Untuk mengetahui standar mutu pelayanan kesehatan.
5. Untuk mengetahui cara mengukur mutu pelayanan kesehatan.
6. Untuk mengetahui dimensi mutu asuhan keperawatan.
7. Untuk mengetahui ciri mutu asuhan keperawatan.
8. Untuk mengetahui manfaat mutu pelayanan kesehatan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mutu

Crosby dalam (Jamaludin et al., 2017) mendefinisikan mutu sebagai conformance

requirement, yaitu sesuai dengan persyaratan yang telah distandarkan. Suatu produk atau

layanan dikatakan bermutu manakala sesuai dengan standar mutu yang telah dietatapkan,

meliputi mutu input, proses, dan output.

Pengertian lain menurut Garvin dalam (Jamaludin et al., 2017) menyatakan bahwa

mutu adalah kondisi dinamis yang terkait dengan produk, tenaga, tugas, dan lingkungan

yang memenuhi atau melebihi keinginan dan harapan pelanggan.

2.2 Pengertian Mutu Pelayanan Kesehatan

Pengertian dari pelayanan kesehatan bisa kita temukan dari beberapa referensi,

satu pengertian pelayanan kesehatan yang sering digunakan adalah yang disampaikan

oleh Levey dan Loomba (1973), menurutnya pelayanan kesehatan ialah setiap upaya

yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta

memulihkan kesehatan perseorangan keluarga, kelompok, dan ataupun masyarakat

(Imam & Lena, 2017) .

6
Mutu pelayanan kesehatan adalah suatu langkah ke arah peningkatan pelayanan

kesehatan baik untuk individu maupun untuk populasi sesuai denga keluaran yang

diharapkan dan sesuai dengan pengetahuan profesional terkini.

Mutu pelayanan kesehatan adalah suatu hal yang diharapkan dan sudah menjadi

kebutuhan dasar setiap orang. Fasilitas kesehatan seperti rumah Sakit dan puskesmas juga

klinik atau balai pengobatan yang didalamnya terdiri atas pelayanan yang beragam

seperti pemeriksaan, perawatan, farmasi, laboratiorium, termasuk pelayanan rekam medis

merupakan organisasi jasa pelayanan umum yang melayani masayarakat secara langsung,

oleh karena itu rumah sakit dan puskesmas harus memberikan pelayanan yang bermutu

sesuai dengan harapan pasien. Rekam medis memiliki peran yang vital di fasilitas

kesehatan, dengan data dan informasi rekam medis dan kualitas pelayanan kesehatan

dapat diukur (Imam & Lena, 2017).

2.3 Dimensi Mutu Asuhan Keperawatan

1) Tangible (Bukti Fisik) : merupakan hal – hal yang dapat dilihat dan dirasakan

langsung oleh pasien yang meliputi fasilitas fisik, peralatan, dan penampilan staf

keperawatan.

2) Reliability (Keandalan) : Prosedur penerimaan pasien yang cepat dan tepat,

pemberian perawatan yang cepat dan tepat, jadwal pelayanan perawatan dijalankan

dengan tepat dan konsisten (pemberian makan, obat, istirahat, dan lain – lain) serta

prosedur perawatan tidak berbelit – belit.

3) Responsiveness (Daya Tanggap) : perawat memberikan informasi yang jelas dan

mudah di mengerti oleh pasien, kesediaan perawat membantu pasien dalam hal

7
beribadah, kemampuan perawat cepat tanggap untuk menyelesaikan keluhan yang

dialami pasien, dan tindakan perawat cepat pada saat pasien membutuhkan.

4) Assurance (Jaminan Kepastian) : perawat dapat menjamin pelayanan keperawatan

yang diberikan kepada pasien berkualitas sehingga pasien menjadi yakin akan

pelayanan keperawatan yang diterimanya. Untuk mencapai jaminan kepastian dalam

pelayanan keperawatan ditentukan oleh beberapa komponen sebagai berikut :

- Kompetensi : berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan perawat dalam

memberikan pelayanan keperawatan.

- Keramahan : kesopanan perawat sebagai aspek dari sikap perawat

- Keamanan : jaminan pelayanan yang menyeluruh sampai tuntas sehingga tidak

meninmbulkan dampak negatif pada pasien dan menjamin pelayanan yang

diberikan kepada pasien aman

5) Empathy (Empati) : empati lebih merupakan perhatian dari perawat yang diberikan

kepada pasien secara individual

2.4 Ciri – Ciri Mutu Asuhan Keperawatan

Ciri – ciri mutu asuhan keperawatan yang baik adalah :

1) Memenuhi standar profesi

2) Sumber daya untuk pelayanan asuhan keperawatan dimanfaatkan secara wajar, efisien

dan efektif

3) Aman bagi pasien dan tenaga keperawatan sebagai pemberi jasa pelayanan

4) Memuaskan bagi pasien dan tenaga keperawatan

8
5) Aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, etika, dan tata nilai masyarakat diperhatikan

dan dihormati.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pelayanan yang baik adalah pelayanan berorientasi terhadap upaya peningkatan mutu
untuk memenuhi harapan atau kepuasan pelanggan. Mutu sulit didefinisikan, namun esensi
mutu dan aplikasinya dalam pelayanan kesehatan dapat diukur, monitor dan nilai hasilnya.

Mutu dalam pelayanan kesehatan adalah kontroversial dan relatif. Oleh karena itu spesifikasi
dalam dimensi mutu atau kinerja diterapkan dalam proses yang benar dan dikerjakan dengan
baik akan dapat memberikan kepuasan pelanggan.

B. Saran

Dengan adanya makalah ini di harapkan pembaca dapat memahami lebih lanjut tentang
pengertin mutu pada pelayanan kesehatan. Dalam penulisan makalah ini kelompok telah
berusaha semaksimal mungkin untuk lebih baik. Diharapkan juga para pembaca dapat
memperbanyak literatur terutama literatur yang berhubungan dengan mutu pada pelayanan
kesehatan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Imam, A. T., & Lena, D. (2017). Manajemen Mutu Informasi Kesehatan 1 : Quality Assurance.

In Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan (Vol. 148).

Jamaludin, J., Rahayu, S., Sulistiani, S., Prasetyo, H., & Ishak, G. (2017). Manajemen Mutu:

Teori dan Aplikasi pada Lembaga Pendidikan. Jurnal Abdimas Tri Dharma Manajemen,

1(2).

11

Anda mungkin juga menyukai