Diajukan sebagai salah satu syarat mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan
Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Disusun oleh:
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala nikmat
dan karunia yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah yang berjudul : “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kelas
Ibu Hamil Di Puskesmas Mlati 2 Sleman Yogyakarta.”
Dalam Penyusunan laporan Karya Tulis Ilmiah ini saya sadari banyak
membutuhkan bantuan dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya
mengucapkan rasa hormat dan terimakasih kepada :
1. Kuswanto Hardjo, dr., M. Kes, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
2. Reni Merta Kusuma, M. Keb, selaku Ketua Program Studi Kebidanan (D-3)
Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
3. Dr. Tri Sunarsih, S. ST., M. Kes, selaku pembimbing penyusunan laporan
Karya Tulis Ilmiah yang bersedia meluangkan waktu untuk memberi arahan,
masukan, dan motivasi dalam penyusunan laporan Karya Tulis Ilmiah.
4. Nendhi Wahyunia Utami, M. Keb selaku penguji dalam penyusunan laporan
Karya Tulis Ilmiah ini yang telah meluangkan waktu serta memberikan
bimbingan.
5. Petugas kesehatan Puskesmas Mlati 2 Sleman Yogyakarta yang telah
membantu dan memberikan masukan selama pelaksanaan penelitian.
6. Kepada kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moril dan materil
hingga terselesaikannya laporan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Teman-teman mahasiswa Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta yang
telah membantu dan memberi dukungan.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga semua kebaikan yang telah
dilakukan dan diberikan dapat terbalas dengan kebaikan yang setimpal oleh Allah
SWT, dan semoga penelitian ini dapat bermanfaat dan memberikan ilmu bagi
yang membaca. Amin.
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4
E. Keaslian Penelitian ............................................................................... 5
v
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................................ 46
B. Saran .................................................................................................. 46
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KELAS IBU
HAMIL DI PUSKESMAS MLATI 2 SLEMAN
YOGYAKARTA
INTISARI
Latar Belakang : Angka Kematian Ibu (AKI) yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, dan nifas sebesar 359/100.000 kelahiran hidup. Salah satu cara untuk
menguranginya dengan cara melakukan pemantauan saat kehamilan dan
mengadakan kelas ibu hamil. Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar
bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil. Kelas ibu hamil di Puskesmas Mlati 2
Sleman Yogyakartameskipun sudah ada namun banyak ibu hamil yang tidak
mengikutinya. Ibu hamil mengatakan bahwa materi yang diberikan di kelas ibu
hamil sama dengan yang diberikan petugas kesehatan saat kunjungan ANC. Ibu
hamil juga banyak yang beralasan tidak ikut kelas ibu hamil karena tidak ada
waktu dan waktu pelaksanaan kelas ibu hamil tidak sesuai dengan waktu luang
ibu hamil.
Tujuan Penelitian : Diketahuinya gambaran pengetahuan ibu hamil tentang kelas
ibu hamil di Puskesmas Mlati 2 Sleman Yogyakarta.
Metode Penelitian : Desain Penelitian ini adalah Deskriptif Kuantitatif. Lokasi
penelitian Puskesmas Mlati 2 Sleman Yogyakarta. Populasi penelitian ini 74 ibu
hamil trimester I dan II dengan sampel yang digunakan 56 ibu hamil. Teknik
pengambilan sampel adalah Purposive Sampling. Variabel yang digunakan yaitu
pengetahuan ibu hamil tentang kelas ibu hamil. Analisa data yang digunakan
adalah analisa univariat.
Hasil Penelitian : Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang kelas ibu hamil di
Puskesmas Mlati 2 Sleman Yogyakarta dengan kriteria baik sebanyak 36
responden (64,3%), kriteria cukup sebanyak 13 responden (23,3%), dan kriteria
kurang sebanyak 7 responden (12,5%). Ibu hamil berumur 20-35 tahun sebanyak
26 responden (46,4%), pendidikan SMA sebanyak 26 responden (46,6%), status
pekerjaan tidak bekerja sebanyak 25 responden (44,6%), sumber informasi dari
tenaga kesehatan sebanyak 30 responden (53,6%), serta pengalaman ibu hamil
tidak pernah mengikuti kelas ibu hamil sebanyak 23 responden (41,1%).
Simpulan : Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang kelas ibu hamil di
Puskesmas Mlati 2 Sleman Yogyakarta sebagian besar dengan kriteria baik
sebanyak 36 responden (64,3%).
1
Mahasiswa DIII Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
2
Dosen Program Studi DIII Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani
Yogayakarta
x
DESCIPTION OF THE KNOWLEDGE OF PREGNANT WOMAN ABOUT
CLASS FOR PREGNANT WOMEN IN LABOR IN PUBLIC CENTER
MLATI 2 SLEMAN YOGYAKARTA
ABSTRACT
1
Student DIII Midwifery Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
2
Lecturer DIII Midwifery Studies Program Stikes Jenderal Achmad Yani
Yogayakarta
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Derajat kesehatan suatu Negara ditentukan oleh beberapa indikator, salah
satunya adalah angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).
Indonesia sendiri memiliki program Sustainable Development Goal (SDGs) atau
tujuan pembangunan berkelanjutan yang merupakan tujuan pembangunan
berkelanjutan 2015-2030. SDGs terdiri dari 17 tujuan (goals) terbagi menjadi 169
target dan sekitar 300 indikator. Ukuran atau indikator ini sesuai dengan
kebutuhan masing-masing negara dan masih dalam proses pembahasan. Pada
tujuan ketiga yakni menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan
bagi semua orang di segala usia yang memiliki 13 target pencapaian. Mengurangi
angka kematian ibu secara global menjadi kurang dari 70/100.000 kelahiran hidup
adalah salah satu target tujuan dari SDGs (SDGs, 2015).
Berdasarkan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI), Angka
Kematian Ibu (AKI) yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas
sebesar 359/100.000 kelahiran hidup. Rata-rata kematian ini jauh meningkat
dibanding hasil SDKI tahun 2007 yang mencapai 228/100.000 kelahiran hidup.
Maka peningkatan AKI tersebut perlu ditindak lanjuti sehingga dapat menurunkan
AKI di Indonesia (SDKI, 2012).
Salah satu cara untuk mengurangi AKI dan AKB yang berkaitan dengan
kehamilan, persalinan, dan nifas dengan cara melakukan pemantauan saat
kehamilan. Kehamilan merupakan suatu kondisi seorang wanita memiliki janin ya
ng tumbuh dalam rahim. Waktu hamil pada manusia sekitar 40 minggu atau 9
bulan. Kurun waktu tersebut dihitung saat awal periode menstruasi yang terakhir
hingga melahirkan. Kehamilan adalah proses reproduksi yang memerlukan
perawatan secara khusus agar berlangsung dengan baik. dengan terjadinya
kehamilan maka wanita mengalami perubahanan yang mendasar sehingga dapat
menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim (Manuaba, 2010).
1
2
bahkan tidak tahu tentang kelas ibu hamil. Kelas ibu hamil yang diadakan di
puskesmas tersebut tidak berjalan dengan baik. Banyak ibu hamil yang tidak
mengikuti kelas ibu hamil dengan berbagai alasan.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan terhadap 10 ibu
hamil di Puskesmas Mlati 2 Sleman Yogyakarta yang diwawancarai secara
singkat banyak ibu hamil yang kurang mengetahui tentang kelas ibu hamil.
Terdapat 7 ibu hamil mengatakan masih belum mengerti tentang mengatasi
kehamilan dan tanda bahaya kehamilan namun mereka tidak mengikuti kelas ibu
hamil. Mereka beranggapan mengikuti kelas ibu hamil dapat menyita waktu untuk
beristirahat dan bekerja. Mereka juga beranggapan materi yang diberikan akan
sama dengan yang disampaiakan oleh bidan pada saat jadwal pemeriksaan
kehamilan. Sedangkan 3 dari 10 ibu hamil pernah mengikuti kelas ibu hamil 2 kali
meski umur kehamilan sudah memasuki bulan persalinan. Puskesmas Mlati 2 juga
kurang memberikan arahan kepada ibu hamil pentingnya mengikuiti kelas ibu
hamil. Sehingga ibu hamil banyak yang tidak tahu tentang kelas ibu hamil dan
menyebabkan ibu hamil tidak mengikuti kelas ibu hamil dikala ibu hamil
memasuki usia kehamilan 20 minggu. Oleh karena itu, penetili tertarik melakukan
penelitian untuk mengetahui bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang kelas ibu
hamil di Puskesmas Mlati 2 Sleman Yogyakarta.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Bagaimana Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Kelas Ibu Hamil Di Puskesmas Mlati 2 Sleman Yogyakarta”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahuinya gambaran pengetahuan ibu hamil tentang kelas ibu hamil di
Puskesmas Mlati 2 Sleman Yogyakarta.
4
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pengertian kelas
ibu hamil di Puskesmas Mlati 2 Sleman Yogyakarta.
b. Diketahuinya gambaran pengetahuan ibu hamil tentang tujuan kelas ibu
hamil di Puskesmas Mlati 2 Sleman Yogyakarta.
c. Diketahuinya gambaran pengetahuan ibu hamil tentang keuntungan kelas
ibu hamil di Puskesmas Mlati 2 Sleman Yogyakarta.
d. Diketahuinya gambaran pengetahuan ibu hamil tentang hasil yang
diharapkan kelas ibu hamil di Puskesmas Mlati 2 Sleman Yogyakarta.
e. Diketahuinya gambaran pengetahuan ibu hamil tentang materi kelas ibu
hamil di Puskesmas Mlati 2 Sleman Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai wacana untuk
menambah pengetahuan tentang kelas ibu hamil.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Ibu Hamil
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengetahui tentang
kelas ibu hamil, sehingga ibu hamil dapat mengikuti kelas ibu hamil.
b. Bagi Petugas Kesehatan Puskesmas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan petugas kesehatan dalam
meningkatkan pengetahuan dan partisipasi ibu hamil tentang kelas ibu
hamil.
c. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah
wawasan dan memperoleh informasi nyata terhadap gambaran
pengetahuan ibu hamil tentang kelas ibu hamil.
5
E. Keaslian Penelitian
Dari penelusuran pustaka, penelitian menemukan penelitian yang serupa
dengan penelitian yang akan dilakukan antara lain:
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
A. Hasil Penelitian
35
36
B. Pembahasan
Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang
kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang
bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai
kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir, mitos,
penyakit menular dan akte kelahiran (Depkes RI, 2009). Di Puskesmas Mlati 2
Sleman Yogyakarta, kelas ibu hamil diadakan setiap hari rabu di minggu ketiga
setiap bulannya. Namun kelas ibu hamil dilakukan pada pagi hari, sehingga
banyak ibu hamil yang tidak mengikuti kelas ibu hamil meskipun pengetahuan ibu
hamil dalam kriteria baik.
Hasil penelitian pengetahuan ibu hamil tentang pengertian kelas ibu hamil
sebagian besar dalam kriteria cukup sebanyak 28 responden (50,0%). Ibu hamil
sudah cukup mengerti tentang pengertian kelas ibu hamil seperti ibu hamil
mengerti bahwa kelas ibu hamil sebagai sarana belajar tentang kesehatan
kehamilan. Ibu hamil mengetahui bahwa setiap ibu hamil wajib memiliki buku
KIA. Ibu hamil juga mengetahui pada saat kelas ibu hamil akan diadakan senam
hamil dan dapat didampingi oleh keluarga. Menurut Notoatmodjo (2012),
pengetahuan memiliki beberapa tingkatan yang salah satunya adalah tahu yang
merupakan kemampuan mengenali atau mengingat materi yang telah didapat
sebelumnya. Sebagian besar responden sudah sesuai dengan teori tersebut,
responden cukup mengerti tentang pengertian kelas ibu hamil. Kelas ibu hamil
adalah sarana belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil (Depkes, 2009).
Penelitian ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Chasanah dan
Ratifah (2013) tentang hubungan pengetahuan ibu hamil tentang kelas ibu hamil
dengan motivasi mengikuti kelas ibu hamil di Puskesmas 2 Mandiraja Kabupaten
Banjarnegara, bahwa sebagian besar responden berpengetahuan cukup sebanyak
32 ibu hamil dari 76 ibu hamil, dan sebagian besar responden memiliki motivasi
yang baik dalam mengikuti kelas ibu hamil. Dari hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa tingkat pengetahaun dapat memengaruhi motivasi ibu hamil
dalam mengikuti kelas ibu hamil. Jadi dalam penelitian ini responden memiliki
41
pengetahuan cukup tentang pengertian kelas ibu hamil yang dapat berdampak
pada keikutsertaan responden dalam kelas ibu hamil.
Hasil penelitian pengetahuan ibu hamil tentang tujuan kelas ibu hamil
sebagian besar dalam kriteria cukup sebanyak 28 responden (50,0%). Ibu hamil
sudah cukup mengerti tentang tujuan kelas ibu hamil, seperti dapat meningkatkan
pengetahuan tentang kehamilan dan dapat menambah pengalaman dan saling
bertukar informasi dari pengalaman antar ibu hamil. Ibu hamil juga mengetahui
bahwa kelas ibu hamil akan memberikan berbagi pengetahuan dan mengajarkan
agar tidak selalu mengikuti mitos yang ada. Namun sebagian besar responden
tidak pernah mengikuti kelas ibu hamil sebanyak 20 responden (35,7%).
Sedangkan yang mengikuti kelas ibu hamil hanya 8 responden (14,3%). Hal
tersebut dapat disebabkan karena mereka hanya sekedar mengerti atau tahu saja
tentang tujuan kelas ibu hamil, namun kurangnya kesadaran diri untuk mengikuti
kelas ibu hamil. Tujuan kelas ibu hamil adalah meningkatkan pengetahuan,
merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang kehamilan, persalinan,
dan nifas. Pengetahuan dapat diperoleh dari beberapa sumber antara lain media
cetak, elektronik, keluarga, teman, dan lain-lain (Ariani, 2014).
Hasil penelitian pengetahuan ibu hamil tentang keuntungan kelas ibu
hamil sebagian besar dalam kriteria baik sebanyak 28 responden (50,0%). Ibu
hamil sudah mengetahui tentang keuntungan kelas ibu hamil seperti kelas ibu
hamil akan dilakukan berkesinambungan dan akan ada interaksi antara ibu hamil
dan petugas kesehatan. Ibu hamil juga sudah mengerti bahwa setiap pertemuan
akan mendatangkan pembicara untuk memberikan materi serta akan ada evaluasi
diakhir pertemuan. Kelas ibu hamil merupakan sarana belajar atau pendidikan
untuk ibu hamil agar memperoleh pengetahuan tentang kehamilan, persalinan, dan
nifas. Penelitian ini sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik tentang
keuntungan kelas ibu hamil mereka memahami keuntungan-keuntungan yang
didapat dari kelas ibu hamil. Sebagian responden dalam kriteria baik dengan
berpendidikan SMA sebanyak 22 responden (39,3%). Seseorang dengan
pendidikan tinggi akan cenderung untuk mendapat informasi baik dari orang lain
maupun media massa. Sebagian besar responden sudah memiliki pengetahuan
42
yang baik tentang keuntungan kelas ibu hamil dapat disebabkan karena
pendidikan mereka yang SMA. Berdasarkan Notoatmodjo (2014), pengetahuan
dapat dipengaruhi oleh pendidikan. Pendidikan diperlukan untuk mendapat
informasi untuk menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas
hidup. Pendidikan dapat diperoleh di dalam maupun luar sekolah.
Namun pengetahuan tentang keuntungan kelas ibu hamil yang baik saja
tidak cukup untuk menimbulkan minat ibu hamil untuk mengikuti kelas ibu hamil.
Seperti dalam penelitian yang dilakaukan oleh Septiani (2013) tentang
pengetahuan, sikap ibu hamil dan dukungan suami dengan keikutsertaan ibu hamil
dalam kelas ibu hamil di Puskesmas Kota Metro Lampung bahwa faktor yang
paling berhubungan dengan keikutsertaan ibu hamil dalam kelas ibu hamil adalah
dukungan suami. Jadi meskipun responden berpengetahuan baik harus
membutuhkan dukungan dari puhak lain sepeti suami, keluarga, dan tenaga
kesehatan.
Hasil penelitian pengetahuan ibu hamil tentang hasil yang diharapkan dari
kelas ibu hamil sebagian besar dalam kriteria baik sebanyak 30 responden
(53,6%). Ibu hamil sudah mengetahui bahwa ibu hamil tidak perlu mengikuti
mitos yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak. Ibu mengerti bahwa ibu
hamil dalam mengkonsumsi obat harus dari resep petugas kesehatan. Ibu hamil
juga mengerti kelas ibu hamil mengharapkan ibu hamil mengerti tentang
perawatan kehamilan, persalinan, dan perawatan nifas, serta KB dan perawatan
bayi baru lahir. Meskipun responden dalam kriteria baik namun sebagian besar
tidak mengikuti kelas ibu hamil sebanyak 20 responden (35,5%). Sedangkan yang
mengikuti kelas ibu hamil hanya 10 responden (17,9%). Faktor yang
menyebabkan responden tidak mengikuti kelas ibu hamil tidak hanya karna
pengetahuan baik, cukup, atau kurang. Namun bisa dikarenakan pekerjaan
responden. Pengalaman bekerja akan memberikan pengetahuan dan keterampilan
serta pengalaman belajar dalam bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan
dalam mengambil keputusan yang keterpaduan menalar secara ilmiah (Ariani,
2014). Seseoarang yang bekerja akan sering berinteraksi dengan orang lain.
Sehingga ibu hamil yang bekerja akan mengerti bagaimana pentingnya mengikuti
43
kelas ibu hamil dari teman bekerja. Responden dalam penelitian ini lebih banyak
yang tidak bekerja sebanyak 21 responden (37,5%). Hal tersebut dapat menjadi
faktor kenapa ibu hamil dalam penelitian ini banyak yangtidak mengikuti kelas
ibu hamil meski ibu hamil mengerti hasil yang diharapkan dari kelas ibu hamil.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Linarsih
(2012) tentang pengaruh kelas ibu hamil terhadap peningkatan pengetahuan dan
keterampilan ibu hamil mengenai kesehatan ibu dan anak di wilayah Puskesmas
Sempor II Kabupaten Kebumen, bahwa ada perbedaan yang bermakna antara
keterampilan sesudah dan satu bulan sesudah pelatihan kelas ibu hamil. Maka dari
itu ibu hamil yang mengikuti kelas ibu hamil akan memiliki keterampilan yang
baik terhadap kesehatan ibu dan anak. Oleh karena itu responden yang sudah
mengerti dengan hasil yang diharapkan dari kelas ibu hamil seharusnya mengikuti
kelas ibu hamil.
Hasil penelitian pengetahuan ibu hamil tentang materi kelas ibu hamil
sebagian besar dalam kriteria cukup sebanyak 31 responden (55,4%). Ibu hamil
mengetahui materi kelas ibu hamil dari tenaga kesehatan saat melakukan
pemeriksaan ANC seperti materi tentang KB, senggama saat kehamilan, tanda-
tanda bahaya kehamilan, keluhan saat hamil dan cara mengatasinya, dan
pengaturan mengkomsumsi tablet tambah darah, serta materi tentang bayi baru
lahir. Namun dalam penelitian ini sebagian mengatakan bahwa materi yang
diberikan saat kelas ibu hamil sama dengan materi yang diberikan oleh tenaga
kesehatan saat melakukan ANC. Sehingga pengetahuan ibu hamil tentang materi
kelas ibu hamil sudah cukup baik. Padahal materi yang disampaikan saat kelas ibu
hamil lebih terperinci dan berkesinambungan serta dapat menangani
permasalahan-permasalahan yang dialami ibu-ibu hamil. Di kelas ini ibu hamil
akan belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang kesehatan ibu dan
anak secara menyeluruh dan sistematis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal
dan berkesinambungan (Depkes RI, 2009).
Hasil penelitian pengetahuan ibu hamil tentang kelas ibu hamil sebagian
besar dalam kriteria baik sebanyak 36 responden (64,3%). Menurut Notoatmodjo
(2012) semakin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan
44
pengetahuan baru jelas semakin banyak. Daya ingat seseorang itu salah satunya
dipengaruhi oleh umur. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula
daya tangkap dan pola pikir yang dimiliki, sehingga pengetahuan yang didapat
semakin membaik. Sebagian responden dalam penelitian ini berumur 20-35 tahun
sebanyak 26 responden (46,4%). Umur 20-35 tahun merupakan usia yang
reproduktif sehat dan pada umur tersebut ibu hamil sudah memiliki pola pikir
yang baik. Sebagian besar responden berpendidikan SMA sebanyak 26 responden
(46,4%), dimana pendidikan juga dapat mempengaruhi pengetahuan ibu hamil.
Pendidikan yang lebih tinggi akan mememberikan daya tangkap dan wawasan
lebih luas teermasuk pengetahuan tentang kelas ibu hamil. Sehingga ibu hamil
dalam penelitian ini dalam kriteria baik.
Penelitian ini sebagian besar ibu hamil yang berpengetahuan baik tidak
bekerja sebanyak 25 responden (44,6%). Penelitian ini serupa dengan penelitian
yang dilakukan oleh Septiani (2013) tentang pengetahuan, sikap ibu hamil, dan
dukungan suami dengan keikutsertaan ibu hamil dalam kelas ibu hamil di
Puskesmas Kota Metro Lampung bahwa sebagian besar responden tidak bekerja/
IRT sebanyak 89 responden (85,6%). Hal tersebut dapat dikarenakan pelaksanaan
kelas ibu hamil yang dilaksanakan pada pagi hari sehingga menjadi hambatan
seorang ibu hamil yang disebabkan oleh kesibukan ibu hamil dalam mengurus
keluarga atau menjaga anak-anak. Responden dalam penelitian ini sebagian besar
mendapat informasi dari tenaga kesehatan sebanyak 30 responden (53,6%) yang
didapatkan responden selalu melakukan kunjungan ANC. Tenaga kesehatan sudah
memberikan informasi pada ibu hamil untuk mengikuti kelas ibu hamil namun
jika waktu pelaksanaan tidak sesuai maka ibu hamil tidak dapat mengikuti kelas
ibu hamil, sebaiknya tenaga kesehatan mencari waktu yang sekiranya ibu hamil
dapat megikuti kelas ibu hamil, padahal pengetahuan kelas ibu hamil sudah dalam
kriteria baik. Sebagian besar tidak pernah mengikuti kelas ibu hamil sebanyak 23
responden (41,1%). Menurut Notoatmodjo (2012) seseorang akan menemukan
pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang telah diperoleh
untuk memecahkan suatu masalah dari pengalaman yang telah dialaminya. Dalam
penelitian ini responden didominasi oleh ibu hamil yang tidak pernah mengikuti
45
kelas ibu hamil, hal tersebut dapat dikarekan ibu hamil tidak pernah mengikuti
kelas ibu hamil di kehamilan sebelumnya atau tidak mendapat informasi
bagaimana manfaat dan pentingnya mengikuti kelas ibu hamil. Pengetahuan tidak
seutuhnya menjadi faktor ibu hamil akan mengikuti kelas ibu hamil atau tidak.
Hal tersebut dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti waktu, dukungan, ataupun
faktor lain yang menyebabkan ibu hamil tidak mengikuuti kelas ibu hamil.
C. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah ada beberapa ibu hamil yang
menolak menjadi responden dalam penelitian, sehingga peneliti harus mencari
responden lagi sampai sesuai dengan jumlah sampel.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
46
47
DAFTAR PUSTAKA
SDKI 2012 Badan Pusat Statistik. (2012). Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) 2011. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Septiani. (2013). Pengetahuan, Sikap Ibu Hamil Dan Dukungan Suami Dengan
Keikutsertaan Ibu Hamil Dalam Kelas Ibu Hamil Di Puskesmas Kota Metro
Lampung. Jurnal Kesehatan, Vol. IV No. 2 Hlm. 408-415.
Petunjuk Pengisian :
1. Isilah identitas anda secara lengkap dan benar
2. Bacalah dengan teliti pertanyaan sebelum anda menjawab
3. Berilah jawaban yang benar menurut pendapat anda agar diperoleh data
yang benar, akurat, dan obyektif.
4. Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai dengan jawaban yang
anda pilih.
5. Keterangan jawaban
a. B : Benar
b. S : Salah
A. KarakteristikResponden
1. Nama (inisial) :
2. Umur :
3. Pendidikan :
a. Tidak Sekolah
b. SD
c. SMP
d. SMA
e. Perguruan Tinggi
4. Pekerjaan
a. Tidak Bekerja
b. Bekerja
5. Sumber informasi kelas ibu hamil
a. Tenaga kesehatan
b. Keluarga
c. Media massa
d. Teman
e. Tidak tahu
6. Apakah ibu hamil pernah mengikuti kelas ibu hamil ? (Ya/Tidak)
Alasan:……………………………………………………………………....
Kapan (Umur Kehamilan) ?
B. Kuesioner
No. Pertanyaan B S
Pengertian Kelas Ibu Hamil
1. Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama
tentang kesehatan bagi ibu hamil.
2. Setiap ibu hamil diwajibkan untuk memiliki buku KIA.
3. Kelas ibu hamil hanya dihadiri oleh ibu hamil saja, keluarga
tidak boleh mendampingi.
4. Setiap pertemuan kelas ibu hamil diadakan senam hamil
diawal pertemuan
Tujuan Kelas Ibu Hamil
5. Kelas ibu hamil bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang
kehamilan.
6. Kelas ibu hamil dapat menambah pengalaman atau bertukar
pengalaman antar ibu hamil.
7. Kelas ibu hamil hanya memberikan pengetahuan kesehatan
kepada ibu hamil saja
8. Kelas ibu hamil mengajarkan ibu untuk selalu mengikuti
mitos-mitos yang ada.
Keuntungan Kelas Ibu Hamil
9. Kelas ibu hamil tidak dilakukan secara berkala dan
berkesinambungan tetapi hanya sekali pertemuan.
10. Tidak ada interaksi antara petugas kesehatan dengan ibu
hamil saat pembahasan materi dilaksanakan.
11. Dapat mendatangkan tenaga ahli untuk memberikan
penjelasan mengenai topik tertentu.
12. Setelah kelas ibu hamil terdapat evaluasi untuk
meningkatkan kualitas sistem pembelajaran kelas ibu hamil
berikutnya.
Hasil yang Diharapkan Kelas Ibu Hamil
13. Diharapkan ibu hamil mengikuti mitos-mitos yang ada yang
berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak.
14. Ibu mengerti bahwa ibu hamil dapat mengkonsumsi obat-
obatan apapun tanpa pengecualian.
15. Adanya kelas ibu hamil diharapkan ibu hamil mengerti
bagaimana perawatan kehamilan, persalinan, dan perawatan
nifas.
16. Adanya pemahanan ibu hamil mengenai KB pasca persalinan
dan perawatan bayi baru lahir.
Materi Kelas Ibu Hamil
17. Materi kelas ibu hamil salah satunya mewajibkan ibu untuk
menggunakan KB pasca persalinan.
18. Materi kelas ibu hamil salah satunya melarang hubungan
suami istri (intim) selama kehamilan
19. Materi yang disampaikan pada kelas ibu hamil seperti tanda-
tanda bahaya kehamilan, keluhan saat hamil dan cara
mengatasinya, dan pengaturan mengkomsumsi talet tambah
darah.
20. Pada kelas ibu hamil diberikan materi mengenai tanda
bahaya bayi baru lahir dan pemberian imunisasi
Kunci jawaban :
1. B 11. B
2. B 12. B
3. S 13. S
4. S 14. S
5. B 15. B
6. B 16. B
7. S 17. S
8. S 18. S
9. S 19. B
10. S 20. B