Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH ISKEMIK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah PATOFISIOLOGI

Dosen Pengampu: Ns Hamidah RW, S.Kep, M.Ked Trop

Disusun Oleh:

Ananda Desam S.V.S (21144010006)

Fifin Khoirunnisa (21144010023)

Iqbal Nasikin (21144010028)

Lidia Ihda Ghafiro (21144010031)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BONDOWOSO

2021-2022
PEMBAHASAN

ISKEMIK

A. Definisi Iskemik
Iskemia adalah simtoma berkurangnya aliran darah yang dapat
menyebabkan perubahan fungsional pada sel normal. Iskemia berasal dari bahasa
Yunani, ischaimía (isch-akar yang menunjukkan pembatasan atau penipisan atau
untuk membuat atau tumbuh tipis / ramping, haema-darah), sehingga iskemia
dapat diartikan sebagai pembatasan dalam suplai darah ke jaringan, menyebabkan
kekurangan oksigen dan glukosa yang diperlukan untuk metabolisme sel (untuk
menjaga agar jaringan tetap hidup). Iskemia umumnya disebabkan oleh
permasalahan dengan pembuluh darah, dengan hasil kerusakan atau disfungsi
jaringan. Ini juga berarti anemia lokal di bagian tertentu dari tubuh kadang-kadang
diakibatkan kemacetan (seperti vasokonstriksi, trombosis atau emboli).

Contohnya, pada penyakit Jantung Iskemia (PJI), dikenal juga Penyakit


arteri koroner (PAK), didefinisikan sebagai kekurangan oksigen dan penurunan
atau tidak adanya aliran darah ke miokardium yang disebabkan oleh penyempitan
atau terhalangnya aliran darah di arteri koroner. Penyempitan itu mengakibatkan
sebuah ketidakseimbangan antara kebutuhan dan pasokan darah ke otot jantung
sehingga menimbulkan sejumlah rasa nyeri atau tidak nyaman di dada.
Penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh arteri koroner dapat
menghentikan aliran darah ke otot jantung yang sering ditandai dengan rasa nyeri.
Dalam kondisi yang lebih parah kemampuan jantung memompa darah dapat
hilang. Hal ini akan merusak sistem pengontrol irama jantung dan berakhir
dengan kematian (Krisnatuti dan Yenrina, 1999).

B. Faktor yang dapat meningkatkan Resiko Isekmi


Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko seseorang untuk
mengalami Iskemia, adalah:
1. Kondisi medis tertentu, seperti Diabetes, hipertensi, hipotensi, kolesterol
tinggi, obesitas dan gangguan pembekuan darah
2. Kebiasaan merokok
3. Konsumsi alkohol
4. Cedera
5. Jarang berolahraga
6. Mengkonsumsi makanan berlemak secara berlebih

C. Etiologi dan Proses Terjadinya Iskemik


Proses terjadinya Iskemik pada prinsipnya disebabkan oleh 2 faktor utama
yaitu :
1. Aterosklerosis

Aterosklerosis atau pengerasan dinding pembuluh darah adalah


penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah nadi jantung oleh plak
(ateroma). Pembentukan ateroma merupakan proses yang normal di
dalam pembuluh darah manusia. Seiring dengan bertambahnya usia,
respon terhadap stress mekanis, kimiawi, CO, racun rokok, homosistein,
kolesterol, menyebabkan luka goresan pada ateroma tersebut. Luka
goresan ini selanjutnya menjadi tempat menumpuk lemak, kalsium dan
jaringan ikat, pada mulanya, hanya terbentuk endapan lunak, namun
proses berlangsung bertahun-tahun mengakibatkan endapan tersebut
menjadi keras yang disebut aterosklerosis. Selain itu, penyumbatan dan
penyempitan ini menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi tidak
elastis, dan lama-kelamaan timbul gangguan tekanan darah tinggi
(hipertensi). Hipertensi yang tidak terkontrol, dapat berlanjut dan
mengakibatkan pecahnya pembuluh darah di otak sehingga menyebabkan
serangan stroke. Aterosklerosis yang terjadi pada pembuluh darah
koroner, dapat menyebabkan kerusakan otot dinding jantung akibat
terhentinya aliran darah (infark miokardia), dan berkurang aliran darah
ke organ-organ lain (iskemia).
2. Thrombosis

Endapan lemak dan pengerasan pembuluh darah menyebabkan


aliran darah terganggu dan lama-kelamaan berakibat robeknya dinding
pembuluh darah. Pada mulanya, gumpalan darah merupakan mekanisme
pertahanan tubuh untuk mencegah pendarahan berlanjut pada saat terjadi
luka. Berkumpulnya luka gumpalan darah di bagian robek tersebut, yang
kemudian bersatu dengan keeping keping darah menjadi trombus.
Trombosis ini menyebabkan sumbatan di dalam pembuluh darah jantung,
dapat menyebabkan serangan jantung mendadak, dan bila sumbatan
terjadi dipembuluh darah otak menyebabkan stroke (Karyadi, 2002).
D. Manifestasi Klinis Iskemia
Pada manifestasi penyakit jantung koroner bervariasi tergantung pada
derajat aliran dalam arteri koroner. Bila aliran koroner masih mencukupi
kebutuhan jaringan tak akan timbul keluhan atau manifestasi klinis. Adapun
gejalanya antara lain :
1) Asimptomatik (silent myocardial ischemia)
Kadang penderita penyakit jantung koroner (Iskemia) diketahui secara
kebetulan misalnya saat dilakukan check up kesehatan. Kelompok
penderita ini tidak pernah mengeluh adanya nyeri dada (angina) baik pada
saat istirahat maupun saat aktifitas. Secara kebetulan penderita
menunjukkan iskemia saat dilakukan uji beban latihan. Ketika EKG
menunjukkan depresi segmen ST, penderita tidakmengeluh adanya nyeri
dada. Pemeriksaan fisik, foto dada dan lain-lain dalam batas-batas normal.
Mekanisme silent iskemia diduga oleh karena ambang nyeri yang
meningkat, neuropati otonomik (pada penderita diabetes), meningkatnya
produksi endomorfin, derajat stenosis yang ringan.
2) Angina Pectoris (Nyeri Dada)
Pada kebanyakan orang yang mengalami konstriksi prigresif dari
arteri koronarianya, nyeri jantung, yang disebut angina pektoris,
mulai timbul jika beban terhadap jantung menjadi terlalu besar
dibandingkan dengan aliran darah koroner. Nyeri ini biasanya
dirasakan di bawah bagian atas sternum dan sering juga
dipindahkan ke permukaan tubuh, paling sering ke lengan kiri dan
bahu kiri tetapi juga seringnnke leher dan wajah atauke lengan dan
bahu sisi yang berlawanan (Guyton & Arthur 1990).
3) Gejala Prodromal
Penderita infark miokard akut sering didahului oleh keluhan dada terasa
tdiak enak (chest discomfort). Keluhan ini menyerupai gambaran angina
yang klasik pada saat istirahat sehingga dianggap terjadi angina tidak
stabil. Tiga puluh persen penderita mengeluh gejala tersebut 1-4 minggu
sebelum penderita mengeluh gejala tersebut dirasakan kurang dari 1
minggu. Selain itu penderita sering mengeluh rasa lemah dan kelelahan.
Ada beberapa tanda-tanda Penyakit Jantung Koroner yaitu :
a. Demam, suhu tubuh umumnya sekitar 38°C
b. Mual-mual dan muntah, perut bagian atas kembung dan sakit
c. Muka pucat pasi
d. Kulit menjadi basah dan dingin badan bersimbah peluh
e. Gerakan menjadi lamban (kurang semangat)
f. Sesak nafas
g. Cemas dan gelisah
h. Pingsan

Sedangkan Iskemik yang terjadi pada usus terjadi akibat arteri di usus tidak
mendapatkan pasokan oksigen yang cukup untuk proses pencernaah. Kondisi ini
dapat terjadi secara tiba-tiba atau akut dalam jangka panjang (kronis). Gejala
iskemia oada usus akut adalah:

1. Nyeri perut secara tiba-tiba.


2. Diare
3. Mual dan muntah
4. Tinja mengandug darah
5. Perut membesar
6. Linglung pada penderita lanjut usia

E. Pencegahan Iskemia
Untuk menghindari terjadinya Iskemia, maka hal-hal yang dapat dilakukan
adalah mengkonsumsi makanan sehat, bergizi lengkap, memperbanyak asupan
sayuran dan buah, berolahraga secara rutin, mengelola stress dengan baik,
berhenti merokok dan mengontrol diabetes, tekanan darah dan kolesterol.
DAFTAR PUSTAKA

Chung, Edward K. (1995). Penyakit Kardiovaskuler. Jakarta: Penerbit Buku


Kedokteran EGC, Jakarta Alam, Safir.1983.Penyakit Jantung
Koroner.Jakarta:Potensi Group Smeltzer,Suzanne C. 2002.Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta:EGC.

Prof. Dr. Moh. Hasan Machfoed. The 12th Continuing Neurological Education.
Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan UNAIR (AUP). Halaman 178-
181.

Anda mungkin juga menyukai