Anda di halaman 1dari 3

NISA LARASWATI

19.20.3021

1. Skala nominal adalah skala pengukuran yang paling sering digunakan. Hal ini karena skala
nominal bentuknya paling sederhana, tetapi hanya cocok digunakan untuk penelitian yang
mencari pengkategorian saja. Contohnya kategori tabel, simbol, lambang, dan lain
sebagainya, di mana skala ini berperan mengelompokkan data sesuai kategorisasinya.
Misal : Untuk membedakan objek antara perempuan dan laki-laki, diberikan indeks, untuk
perempuan 0 dan untuk laki-laki 1, bukan berarti 1 lebih besar dari pada 0, hanya saja
untuk pembeda antara laki-laki dan perempuan.

Skala Ordinal melibatkan peringkat atau urutan atribut tergantung pada variabel yang
diskalakan. Butir-butir dalam skala ini diklasifikasikan menurut tingkat kemunculan
variabel yang bersangkutan. Atribut pada skala ordinal biasanya disusun dalam urutan
menaik atau menurun. Hal ini mengukur tingkat kemunculan variabel. Misal : Saat selesai
memakai aplikasi pada ponsel, biasanya kita sering mendapat fitur yang berisi penawaran
pemberian bintang pada aplikasi yang sudah kita pakai tersebut. Bintang yang ditawarkan
mulai dari bintang 1 yang artinya sangat tidak puas, bintang 2 yang artinya tidak puas,
bintang 3 yang artinya kurang puas, bintang 4 yang artinya puas, dan bintang 5 yang
artinya sangat puas.

Skala interval adalah skala pengukuran yang tingkatannya berurutan dan setiap jarak yang
sama secara numerik pada skala mempunyai perbedaan interval yang sama. Jika itu
merupakan perpanjangan dari skala data ordinal, dengan perbedaan utamanya adalah
keberadaan interval yang sama. Misal : Misalnya, di Kota Jakarta, siang hari ini memiliki
suhu mencapai 37⁰ celcius, sementara di Bandung dengan waktu yang sama memiliki suhu
yakni 32⁰ celcius. Sehingga dapat dikatakan, bahwa suhu di Jakarta 5⁰ lebih panas
dibandingkan suhu di Jakarta dalam waktu yang bersamaan.

Skala Rasio adalah tingkat puncak pengukuran data. Ini merupakan perluasan dari skala
interval, oleh karena itu memenuhi empat karakteristik skala pengukuran. Misalnya saja
identitas, besaran, interval yang sama, dan properti nol mutlak. Misal : Yaitu survei yang
mengumpulkan bobot responden. 81 – 100 kg, 61-80 kg, 40 – 60 kg
Nomor 2

Hasil UTS f Fk
61 1 1
65 3 4
66 1 5
67 2 7
68 3 10
69 1 11
70 2 13
71 3 16
72 2 18
73 2 20
74 2 22
75 2 24
76 1 25
79 1 26
82 1 27
83 1 28
85 2 30
86 2 32
87 1 33
88 1 34
89 1 35
90 2 37
91 2 39
95 1 40

1. Rentang  95 – 61 = 34
2. Banyak kelas  k = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 40 = 6,28 = 6,3 = 6
3. Panjang kelas  p = 34/6 = 5,6 = 6
Rentang F fk fr (%) frk
61 - 66 5 5 0,125 0,125
67 - 72 13 18 0,325 0,45
73 - 78 7 25 0,175 0,625
79 - 84 3 28 0,075 0,7
85 - 90 9 34 0,225 0,925
91 - 95 3 40 0,075 1
Nomor 3
Usia f fk fr (%) frk
< 20 Th 22 22 0,22 0,22
21 – 25 th 62 84 0,62 0,84
26 – 30 th 16 100 0,16 1

Jenis f fk fr (%) frk


kelamin
P 34 34 0,34 0,34
L 66 10 0,66 1
0
Jml 100

Pekerjaan f fk fr (%) frk


PNS 44 4 0,04 0,04
Pegawai Swasta 12 16 0,12 0,16
Wiraswasta 6 22 0,02 0,22
Pelajar 61 83 0,61 0,83
Lainnya 17 100 0,17 1
Jml 100

Pendidikan Terakhir f fk fr (%) frk


SMA/SMK/MAN/Sederajat 57 57 0,57 0,57
≥ Diploma, Sarjana, Magister 43 100 0,43 1
Jml 100

Penghasilan f fk fr (%) Frk


< 500. 000 38 38 0,38 0,38
500.000 – 1.000.000 25 63 0,25 0,63
>1.000.000 37 100 0,37 1
Jml 100

Anda mungkin juga menyukai