NPM : F0H019039
Kelas :3A
Matkul : Manajemen Bencana
STANDARD PROSEDUR PERAWATAN LUKA
OPERSIONAL
PROSEDUR
Manajemen Bencana Ditetapkan oleh:
Koordinator Program,
PENGERTIAN Membersihkan luka, mengobati luka dan menutup kembali luka dengan
tekhnik steril.
INDIKASI 1. Pasien yang luka baru maupun luka lama, luka post oprasi,
luka bersih dan luka kotor.
PETUGAS - Perawat
C. Tahap kerja
1. Dekatkan alat-alat dengan klien
2. Menjaga privasy pasien.
3. Mengatur posisi pasien sesuai kebutuhan.
4. Pasang perlak / pengalas di bawah daerah luka.
5. Membuka peralatan.
6. Memakai sarung tangan.
7. Basahi kasa dengan bethadin kemudian dengan
menggunakan pinset bersihkan area sekitar luka bagian
luar sampai bersih dari kotoran. (gunakan teknik memutar
searah jarum jam)
8. Basahi kasa dengan cairan NaCl 0,9% kemudian dengan
menggunakan pinset bersihkan area luka bagian dalam.
(gunakan teknik usapan dari atas ke bawah)
9. Keringkan daerah luka dan Pastikan area daerah luka
bersih dari kotoran.
10. Beri obat luka sesuai kebutuhan jika perlu.
11. Pasang kasa steril pada area luka sampai tepi luka.
12. Fiksasi balutan menggunakan plester atau balautan
verband sesuai kebutuhan.
13. Mengatur posisi pasien seperti semula.
14. Alat-alat dibereskan.
15. Buka sarung tangan.
D. Tahap terminasi
1. Evaluasi hasil tindakan.
2. Catat tindakan.
3. Berpamitan.
STANDARD PROSEDUR PATAH TULANG
OPERSIONAL
PROSEDUR
Manajemen Bencana Ditetapkan oleh:
Koordinator Program,
Tanggal :
05 April 2022 Ns. Yusran Hasymi, M.Kep., Sp.KMB
PENGERTIAN Bidai atau spalk adalah alat dari kayu, anyaman kawat bahan lain yang
kuat tetapiringan yangdigunakan untuk menahan atau menjaga agar bagian
tulang/organyang patah tidak bergerak(imobilisasi) sehingga memberikan
istirahat danmengurangi rasa sakit.
TUJUAN 1. Mencegah gerakan bagian yang stabil sehingga mengurangi nyeri
dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
2. Mempertahankan posisi yang nyaman.
3. Mempermudah transportasi organ.
4. Mengistirahatkan bagian tubuh yang cidera.
5. Mempercepat penyembuhan
PETUGAS - Perawat
b. Tahap orientasi
1. Memberi salam dan senyum kepada klien (BHSP).
2. Menjelaskan kegiatan dan tujuan yang akan dilakukan.
3. Menjelaskan waktu yang akan dibutuhkan.
4. Menjelaskan kerahasiaan bila perlu pasang tirai.
5. Mengatur posisi klien.
c. Tahap kerja
1. Melihat bagian tubuh mana yang akan dibidai.
2. Melepaskan pakaian atau perhiasan yang menutupi tempat
untukmengambil tindakan.
3. Memperhatikan tempat yang akan dibidai dengan menjawab
pertanyaanberikut:
- Bagian dari tubuh yang mana.
- Apakah ada luka terbuka atau tidak.
- Bagaimana luas luka tersebut.
- Apakah perlu membatasi gerak bagian tubuh tertentu atau tidak.
4. Melakukan pembidaian dengan melewati dua sendi.
5. Hasil pembidaian :
a. Harus cukup jumlahnya, dimulai dari bagian bawah tempat
yangpatah.
b. Tidak kendor dan keras.
d. Tahap terminasi
1. Merapikan klien dan alat-alat.
2. Mencuci tangan.
3. Memperhatikan keadaan umum klien.
4. Mendokumentasikan tindakan.