Pada bab ini peneliti akan membahas hasil penelitian yang terdiri dari
A. HASIL PENELITIAN
Berikut ini hasil penelitian pengaruh minyak zaitun terhadap ruam
1. Analisis Univariat
48
49
49
50
Table 4.2 Persentase nilai derajat ruam pada penggunaan popok pada
bayi 0-12 bulan sebelum diberikan minyak zaitun
No Derajat ruam popok N %
1 Berat 1 3,3%
2 Ringan 7 23,3%
3 Sembuh 22 73,3%
Total 30 100,0
Sumber: Data Primer 2021
sejumlah 22 (73,3%).
pada penggunaan minyak zaitun terhadap ruam popok pada bayi 0-12
B. PEMBAHASAN
popok pada bayi usia 0-12 bulan antara sebelum diberikan terapi minyak
ruam popok dengan kulit yang kemerahan. Kulit bayi mengandung lebih
banyak air dibanding kulit orang dewasa, dan epidermis berikatan longgar
52
kulit orang dewasa (pada semua ras), yang membuat bayi berisiko lebih
Kondisi kulit pada bayi yang relatif lebih tipis menyebabkan bayi lebih
rentan terhadap infeksi, iritasi dan alergi. Salah satu masalah kulit yang
masih sering terjadi pada bayi dan anak adalah diaper dermatitis/diaper
rash atau sering disebut juga dengan ruam popok. Ruam popok adalah
radang /infeksi kulit di sekitar area popok seperti paha dan pantat bayi,
yang umumnya disebabkan terpaparnya kulit bayi pada zat amonia yang
terkandung dalam urin atau feses bayi dalam jangka waktu lama.
(Manggiasih, 2016).
Selain itu faktor lain penyebab ruam adalah usia bayi. Pada
penelitian ini usia sebagian bayi adalah usia 4-6 bulan. Pada usia 4-6
bulan ini dikarenakan diusia bayi tersebut lebih berisiko terjadinya ruam
popok karena kulit bayi lebih sensitif dan rentan terhadap infeksi, dimana
kulit bayi tidak siap untuk mengatasi keadaan yang dapat timbul akibat
kontak lama dengan urine dan feses yang disebabkan oleh pemakaian
popok. Hal ini sesuai dengan teori Hidayat (2011) dalam Rambah (2014)
dijelaskan bahwa dimana gangguan kulit pada bayi, ruam popok adalah
yang paling terjadi pada bayi baru lahir serta dijelaskan dalam Wong
(1993) dalam Nursalam 2011) bahwa kontak yang lama dan berulang
53
dengan bahan iritan, terutama urine dan fases, bahan kimia seperti sabun,
teratur, menggantikan popok atau baju pada saat yang tepat, memilih
shampoo, dan minyak khusus bayi, dipilih dengan tepat dan disesuaika
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dhiyan
Nany Wigati (2021) Setelah diberi minyak zaitun terdapat 14 bayi sudah
tidak mengalami ruam popok. Hasil dari penelitian ini didapatkan 23 bayi
anak 0-36 bulan yang mengalami diare dan menggunakan diaper. Minyak
zaitan pada bayi usia 0-12 bulan yang diberikan selama 2 kali dalam
sehari, sehingga hal ini dapat mencegah kejadian dan mempercepat proses
penyembuhan ruam popok pada bayi dan mampu melindungi kulit dari
iritasi. Hal ini sesuai dengan teori Apriyanti (2012) bahwa kandungan
kulit dan dapat melindungi kulit dari iritasi. Hal ini juga sejala dengan
Puskesmas sesela
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kelompok pre-test dan post-
test terhadap ruam popok pada bayi dan balita usia 0 sampai 36 bulan.
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dhiyan
tersebut kembali diteguhkan oleh salah satu ahli biokimia pangan dan gizi
tak jenuhnya yang tinggi, khususnya asam lemak tak jenuh dengan ikatan
pada kulit akibat faktor lingkungan, selain itu minyak zaitun memiliki
melapisi kulit sehingga kadar air dalam kulit tidak cepat menguap dan
terhadap bayi dan balita dengan ruam popok telah melaporkan bahwa
pada pasien luka tekan oleh Handayani, Irawaty, and Panjaitan (2011)
buang air besar. Frekuensi defekasi yang lebih besar berhubungan dengan
meningkatkan risiko ruam popok karena ini akan mengacu pada potensi
secara rutin.
stratum korneum yang menebal, proliferasi sel yang luas, dan perbedan
2014).
tetapi, pada diagnosa yang tepat dan pengobatan yang sesuai, tenaga
kerentanan pada iritasi ruam popok atau dapat memperburuk ruam popok
untuk mucul. Hal ini meliputi: pergantian popok yang lama, penggunaan
antibiotic spectrum luas pada bayi, perawatan kulit yang buruk pada area
C. KETERBATASAN PENELITIAN
Puskesmas Sesela.