Anda di halaman 1dari 8

Penyuluhan Kesling

VEKTOR

A. Topik.
”Pendidikan Kesehatan Lingkungan di Rumah”
B. Tujuan Instruksional Umum
 
Setelah dilakukan penyuluhan (health education), diharapkan keluarga mampu menjelaskan
kesehatan lingkungan terutama lingkungan rumah.
 
C. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan (health education), keluarga mampu menyebutkan :
1.  Cara pembuangan tinja yang sehat.
2.  Cara pembuangan sampah yang benar
3.  Syarat rumah yang sehat.
 
D. Sasaran
Warga Desa Abadi khususnya di RT 1001
 
E. Tempat dan Waktu
Penyuluhan ini akan dilaksanakan di rumah bapak RT 1001 pada tanggal,…..
 
F. Materi : (terlampir)
1. penularan vektor melalui binatang.
2. Pembuagan tinja yang sehat.
3. Syarat Rumah yang sehat.
 
G. Metode :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
 
H. Strategi Pembelajaran :
Dibuat berdasarkan masing – masing materi penyuluhan.
a. Penularan Vektor melalui binatang.
 
Fase/Waktu Kegiatan Kader/Penyuluh Kegiatan keluarga
Pembukaan Menyampaikan salam Memperhatikan
pembukaan
(10 menit) Reinforcement
Mereview masalah yang
dihadapi
Pengembangan 1.  Menjelaskan kepada Memperhatikan dan
keluarga pengertian Vektor menanyakan hal yang
(15 menit) kurang jelas
2.  Menjelaskan kepada
keluarga cara penularan vektor  
3.  Menjelaskan kepada  
keluarga penyakit yang
disebabkan oleh Vektor  

4.  Menganjurkan kepada  
keluarga untuk memulai
kebersihan lingkungan rumah Memberikan pendapat
dan menyatakan
kesediaan
Penutup 1.  Menyampaikan kesimpulan Memperhatikan
tentang materi yang
(20 menit) disampaikan  

2.   Evaluasi kepada keluarga Menjawab pertanyaan


tentang masalah Vektor yang diajukan

3.  Ucapan terima kasih dan


salam penutup

b. Cara pembuangan tinja yang sehat


 
Fase/Waktu Kegiatan Kader/Penyuluh Kegiatan keluarga
Pembukaan 1. Menyampaikan salam Memperhatikan
pembukaan
(10 menit) Reinforcement
2. Mereview masalah yang
dihadapi
Pengembangan 1.  Menjelaskan kepada Memperhatikan dan
keluarga penyakit akibat tinja menanyakan hal yang
(15 menit) dibuang sembarangan kurang jelas
2. Menjelaskan kepada  
keluarga syarat – syarat jamban
yang baik  

3. Menjelaskan kepada  
keluarga ciri jamban yang
digunakan secara baik  

4. Menganjurkan kepada Memberikan pendapat


keluarga untuk memulai dan menyatakan
membuat sendiri jamban kesediaan

Penutup 1.  1. Menyampaikan Memperhatikan


kesimpulan tentang materi
(20 menit) yang disampaikan  

2.  2. Evaluasi kepada keluarga Menjawab pertanyaan


tentang masalah jamban yang diajukan

3.  3. Ucapan terima kasih dan


salam penutup
c. Syarat rumah yang sehat
 
Fase/Waktu Kegiatan Kader/Penyuluh Kegiatan keluarga
Pembukaan 1.  1. Menyampaikan salam Memperhatikan
pembukaan
(10 menit) Reinforcement
2.  2.  Mereview masalah yang
dihadapi
2.    Pengembangan • Menjelaskan kepada Memperhatikan dan
keluarga pengertian menanyakan hal yang
(15 menit) rumah sehat kurang jelas
• Menjelaskan kepada  
keluarga letak rumah
yang baik  

• Menjelaskan kepada  
keluarga tentang tata
ruang dan ventilaisi  
rumah yang baik Memberikan pendapat
dan menyatakan
• Menjelaskan kepada kesediaan
keluarga tentang lantai
dan dinding rumah
yang  baik
• Menganjurkan kepada
keluarga untuk memulai
kebersihan lingkungan
rumah
3. Penutup • Menyampaikan Memperhatikan
kesimpulan tentang
(20 menit) materi yang  
disampaikan
Menjawab pertanyaan
• Evaluasi kepada yang diajukan
keluarga tentang
masalah rumah yang
sehat
• Ucapan terima kasih
dan salam penutup
 
 
 
Lampiran : Materi Penyuluhan 1.
 
Pembuangan Tinja : Jamban
Orang yang terkena diare, kolera dan infeksi cacing biasanya mendapatkan infeksi ini melalui
tinja, seperti halnya sampah tinja juga mengundang kedatangan lalat, dan hewan lainnya. Lalat
yang hinggap di atas tinja yang mengandung kuman – kuman dapat menularkannya lewat
makanan yang dihinggapinya. Bila orang berak di dekat sungai atau sumber air lainnya maka air
tersebut akan tercemar. Guna mencegah penularan penyakit yang disebabkan oleh tinja, maka
orang seharusnya tidak membuang tinja di tempat – tempat yang mudah disentuh manusia, lalat,
burung dan binatang lainnya.
Itulah sebabnya setiap keluarga harus mempunyai jamban atau WC untuk keperluan masing –
masing keluarga.
 
Syarat – syarat jamban yang benar :
1.   Terletak di dataran rendah dan jarak kurang lebih 20 meter dari sumber air (sungai, sumur,
mata air, danau, kolam dan sebagainya).
2.   Tandon penampung tinja sedalam kurang lebih 1 meter.
3.   Mempunyai penutup yang terbuat dari bahan yang kuat seperti beton atau kayu, dan penutup
ini mempunyai lubang yang memungkinkan tinja dan air dapat melewatinya ke bawah secara
mudah.
4.   Mempuyai dinding dan atap yang terbuat daari bahan yang mudah didapatkan, murah dan
mudah pula diperbaiki.
5.   Dijaga kebersihannya, sediakan ember dan sapu dalam jamban.
 
 
Ciri – ciri sebuah jamban yang  digunakan secara baik :
1.  Semua anggota keluarga menggunakannya.
2.  Kebersihan selalu dijaga yaitu lantai dan dinding penutup jambannya selalu dicuci setiap kali
dipakai.
3.  Lubang jamban selalu ditutup bila jamban tersebut sedang tidak digunakan.
4.  Bahan – bahan yang dibutuhkan untuk membersihkan diri selalu tersedia setiap saat, misalnya
air, tissue, sabun dan gayung.
5.  Tandon jamban dapat dikosongkan bila tinja di dalamnya sudah penuh atau tandon berikutnya
dapat dibuat bila tandon pertama penuh.
 
 
Lampiran : Materi Penyuluhan 2
Pembuangan Sampah Yang Benar
 
Setiap rumah tangga menghasilkan sampah yang berasal dari memasak, sisa makanan, menyapu,
membersihkan dan hasil kerja lainnya. Bila berceceran begitu saja maka mendatangkan bahaya.
 
Penyakit – penyakit yang disebabkan oleh sampah.
Sampah berceceran merangsang tikus, lalat, kecoak dan binatang lainnya untuk mendatangi,
padahal binatang – binatang itu membawa bibit penyakit yang ditularkan kepada manusia. Bila
mencemari sungai, danau, sumur, atau mata air maka bila meminum air tersebut bisa terjadi
diare.
Bila anak – anak yang mempunyai luka – luka pada bagian tubuhnya dan sedang bermain – main
sampah maka dapat saja makin parah terinfeksi.
 
 
 
Menimbun sampah dalam lubang tanah.
• Terletak di luar daerah pemukiman dan kurang lebih 20 meter dari rumah terdekat.
• Letaknya di dataran rendah bukan di bukit.
• Kurang lebih 10 meter dari sumur, sungai, atau mata air.
• Terdapat pagar di sekelilingnya.
• Yakinkan sampah itu benar – benar dibuang atau dikumpulkan dalam sebuah lubang.
• Jika penuh ditutup dengan tanah setinggi 2 – 3 cm.
 
Bila tidak ada lubang sampah
• Bicarakan bersama masyarakat.
• Bila orang –orang membuang sampah di dekat sungai, sumur, atau mata air atau dibuang
ke parit kemudian mengalir ke dalam sungai maka perlu dibicarakan bersama tokoh
masyarakat dan pemuka masyarakat.
 
 
Saran lain :
• Timbunlah sampah dalam lubang yang berjarak cukup aman dari pemukiman penduduk.
• Sampah dari tumbuh – tumbuhan ditimbun terpisah dengan sampah lain (bila mungkin
campurlah sampah itu dengan tanah agar menjadi kompos).
 
Lampiran : Materi Penyuluhan 3
Perumahan Yang Sehat
 
Rumah adalah pusat kehidupan keluarga. Rumah yang memenuhi syarat – syaraat kesehatan
justeru menguntungkan kesehatan orang yang bersangkutan. Sebuah rumah sehat tidak harus
merupakan rumah yang besar. Rumah tradisional acap kali dapat memenuhi selera orang – orang
serta kegiatan yang mereka lakukan justeru biasanya lebih cocok dengan cuaca setempat.
 
Letak Rumah
Letak rumah yang didirikan amat penting artinya bagi kesehatan. Misalnya tidak didirikan di
dekat sampah – sampah yang dikumpulkan atau yang dibuang di situ. Paparan sinar matahari
juga perlu diperhatikan. Secara umum :
• Dekat dengan air bersih.
• Jarak kurang lebih 100 meter dari tempat pembuangan sampah.
• Dekat sarana pembersihan
• Di tempat di mana air hujan dan air kotor tidak menggenang.
 
Ruangan
Cukup luas untuk ditempati.
 
Tata ruang
Disediakan cara tersendiri untuk membuang air limbah atau mungkin untuk menyirami tanaman
– tanaman di kebun. Sampah padat dibuang dengan cara khusus.
Binatang piaraan dikandangkan. Pagar rumah untuk mencegah masuknya binatang dari luar.
 
Ventilasi
Rumah sebaiknya dibuat sedemikian rupa agar udara segar dapat masuk ke dalam rumah secara
bebas. Pintu dan jendela dalam posisi yang tepat.
 
 
 
 
 
Jadi secara umum, rumah yang sehat adalah mempunyai :
• Ruangan yang cukup sehingga penghuninya tidak terlalu padat, terutama saat mereka
sedang tidur.
• Pelindung terhadap binatang – binatang buas dan menempatkan binatang – binatang
piaraan ke dalam kandang khusus sekurang – kurangnya 10 meter dari rumah.
• Mempunyai tempat untuk mandi dan mencuci pakaian serta alat – alat rumah tangga
lainnya dengan limbah rumah tangga yang digunakan untuk menyirami tanaman di
halaman atau di kebun.
• secara mudah, namun juga cukup aman dari gangguan debu, tikus, serangga serta
binatang lainnya.
• Tempat khusus untuk memasak yang menyediakan lubang atau saluran pembuangan asap
di atap rumah. Hal ini perlu agar dapat memperkecil bahaya kebakaran terutama bagi
anak – anak.
• Jendela yang memungkinkan udara segar masuk ke dalam ruangan sehingga udara kotor
atau asap yang berada di dalam rumah segera terbawa keluar.
• Tempat – tempat  terlindung guna menyimpan barang – barang atau apapun yang
sekiranya tidak perlu diambil atau dilihat anak – anak.
 
 
Lantai dan dinding harus aman
• Lantai yang terbuat dari kayu, bambu, ubin, plester atau lainnya sehingga orang yang
berjalan di atasnya tidak seperti berjalan di atas tanah terbuka dan mudah dibersihkan.
• Dinding rumah dengan permukaan lembut dan datar serta tidak ada lubang – lubang atau
pecah – pecah sehingga mudah dibersihkan.
 
DANGKE BANYAK LAI BUAT PERHATIANNYA
GOD BLESS YOU

Anda mungkin juga menyukai