Anda di halaman 1dari 6

TUGAS FINAL TEST MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN

DOSEN : Prof. Dr. Hj. Masdar Mas’ud, S.E., M.Si

PASAR MODAL TERBESAR DI DUNIA

YUSWARI NUR
0026.DIM.26.2020

PROGRAM PASCASARJANA
DOKTOR ILMU MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2021
Bursa saham atau pasar modal adalah pasar teregulasi yang menghubungkan

pembeli dan penjual berbagai sekuritas keuangan, seperti saham, obligasi, dan berbagai

instrumen lainnya. Berikut 10 pasar modal terbesar di dunia didasarkan pada data

kapitalisasi pasar.

1. New York Stock Exchange (NYSE)

New York Stock Exchange (NYSE) adalah bursa efek yang terletak di New York City.

Bursa saham ini adalah bursa terbesar di dunia dari nilai kapitalisasi pasarnya. Per

Januari 2020, NYSE memiliki nilai market cap $22.99 triliun. Senilai hampir dua kali

lipat dari nilai market cap Nasdaq. NYSE awalnya dijalankan sebagai organisasi

swasta. Pada 2005 berubah menjadi entitas publik setelah akuisisi pertukaran

perdagangan elektronik Archipelago. Pada 2007 NYSE merger dengan Euronext.

Dampak merger tersebut, terciptalah NYSE Euronext yang kemudian diakuisisi oleh

Intercontinental Exchange, induk perusahaan NYSE saat ini.

2. Nasdaq Stock Market (NASDAQ)

Nasdaq adalah pasar elektronik global sebagai wadah untuk membeli dan menjual

sekuritas. National Association of Securities Dealers (NASD) sebagai pendiri Nasdaq

memiliki tujuan agar investor bisa memperdagangkan efek pada sistem yang

terkomputerisasi, cepat dan transparan. Nasdaq mulai sendiri mulai beroperasi pada

8 Februari 1971.

Perlu kamu ketahui, istilah “Nasdaq” juga dipakai dan merujuk pada Nasdaq

Composite, indeks saham yang berisikan lebih dari 3.000 saham yang terdaftar di

bursa Nasdaq. Di dalamnya mencakup beberapa raksasa teknologi dan biotek

terkemuka di dunia. Let’s say Microsoft, Google, Apple, Amazon, Oracle, dan Intel. Per
Januari 2020, Nasdaq memiliki kapitalisasi pasar sebesar $13,29 triliun sehingga

menempatkannya pada posisi kedua terbesar di dunia.

3. Japan Exchange Group (JPX)

Japan Exchange Group (JPX) adalah bursa saham terbesar ketiga di dunia dari segi

nilai market cap. Per Januari 2020, Negara Matahari Terbit ini memiliki nilai kapitalisasi

mencapai $6,00 triliun. Ini juga menjadikan JPX sebagai bursa efek raksasa di Asia.

Bermarkas di Tokyo, bursa efek ini merupakan hasil peleburan dari Tokyo Stock

Exchange (TSE) dan Osaka Securities Exchange (OSE). Ya, ini serupa dengan Bursa

Efek Indonesia yang juga terbentuk dari hasil peleburan dua bursa.

4. Shanghai Stock Exchange (SSE)

Selain Euronext, sebuah organisasi nonprofit di China juga berhasil mendirikan bursa

saham sendiri. Itu dikenal dengan Shanghai Stock Exchange (SSE). Bursa efek ini

dioperasikan oleh China Securities Regulatory Commission (CSRC) dan

memperdagangkan berbagai ekuitas, seperti saham, obligasi, reksa dana, dan

derivatif. Selain itu, ekuitas tersebut juga ditransaksikan di Hong Kong Exchange.

Ekuitas tersebut terbuka untuk investasi asing dan ditransaksikan dalam mata uang

Hong Kong dollars (HKD). Nilai kapitalisasi pasar Shanghai Stock Exchange per

Januari 2020 mencapai $5,03 triliun.

5. Euronext

Euronext adalah bursa saham kelima terbesar di dunia, dan didirikan pada 2000 di

kota Amsterdam, Belanda. Euronext sendiri merupakan sebuah organisasi regional

Uni Eropa. Itu menjadikannya sebagai organisasi yang mampu mendirikan pasar

modal sendiri. Pada awalnya, Euronext merupakan hasil merger dari bursa saham

Amsterdam, Paris, dan Brussels. Selama bertahun-tahun, Euronext bergabung


dengan beberapa bursa lain, terutama Bursa Efek New York (NYSE), sebelum

diakuisisi oleh Intercontinental Exchange. Pada 2014, Euronext dipintal dan kembali

menjadi entitas independen. Per Januari 2020, bursa saham ini telah memiliki nilai

kapitalisasi sebesar $4,82 triliun.

6. Hong Kong Stock Exchange (SEHK)

Bursa efek Hong Kong berdiri pada 1891. Pada saat itu masih dikenal sebagai

Association of Stockbrokers in Hong Kong. Selain menjadi salah satu bursa saham

terbesar di Asia, SEHK juga salah satu bursa tertua. Peranan Hong Kong dalam kiprah

perekonomian di Asia tidak bisa dipandang sebelah mata. Selain China, Jepang, dan

Korea selatan, negara dengan kepadatan penduduk tinggi ini juga dianggap menjadi

salah satu leader di Asia. Buktinya, per Januari 2020 Hong Kong Stock Exchange (SEHK)

memiliki market cap sebesar $4,59 triliun. Itu membuatnya berada pada posisi keenam

sebagai bursa saham terbesar di dunia.

7. London Stock Exchange (LSE) Group

Bursa saham ini terletak di kota London. Pada 2007, Bursa Efek

London merger dengan Borsa Italia untuk membentuk Kelompok Bursa Efek London.

London Stock Exchange (LSE) adalah bursa saham utama di Inggris dan terbesar di

Eropa. Berawal pada 1773 di mana bursa regional bergabung untuk membentuk

Bursa Efek Inggris dan Irlandia, yang kemudian dinamai London Stock Exchange

(LSE). Indeks yang paling dominan dan dijadikan acuan pasar di LSE adalah Indeks

Saham 100 Financial Times Stock Exchange (FTSE) atau “Footsie”. Indeks FTSE

adalah indeks dominan yang berisi 100 dari blue chips teratas di LSE. Per Januari

2020, bursa saham ini memiliki nilai kapitalisasi sebesar $4,02 triliun.
8. Shenzhen Stock Exchange (SZSE)

Bursa Efek Shenzhen (SZSE) adalah salah satu dari dua bursa saham utama yang

beroperasi secara independen di Tiongkok. Bursa efek lain di negara tersebut adalah

Shanghai Stock Exchange (SSE). Bursa Efek Shenzhen (SZSE) didirikan pada 1

Desember 1990. Terletak di Shenzhen, kota modern di China tenggara.

Bursa Efek Shenzhen (SZSE) adalah sebuah badan hukum yang diatur dan diawasi

oleh China Securities Regulatry Commission (CSRC). Jika di Indonesia ada Otoritas

Jasa Keuangan (OJK), maka di China ada CSRC. Fungsi utama SZSE yaitu untuk

mengawasi perdagangan sekuritas, menyediakan fasilitas untuk perdagangan

sekuritas, dan menyusun aturan operasional. SZSE memiliki nilai kapitalisasi pasar

sebesar $3,45 triliun per Januari 2020.

9. Toronto Stock Exchange

Apa itu Bursa Efek Toronto (TSX)? Bursa saham ini berdiri pada 1852. Toronto Stock

Exchange (TSX) sendiri dimiliki dan dioperasikan sebagai anak perusahaan dari TMX

Group. Pada tahun 2009, TSX bergabung dengan Bursa Efek Montreal (Bourse de

Montreal). Untuk mencerminkan kepemilikan kedua bursa, perusahaan induk TSX

Group berubah menjadi TMX Group. TSX adalah bursa efek paling signifikan di

Kanada. TSX adalah bursa saham terbesar ketiga di Amerika Utara berdasarkan

kapitalisasi. Per Januari 2020, market cap TSX yaitu sebesar 2,38 triliun.

10. Saudi Stock Exchange (Tadawul)

Tadawul adalah satu-satunya bursa saham di Arab Saudi, dan menjadi kebanggaan

bagi negara tersebut. Proses berdirinya Tadawul berawal pada 1970-an. Pada masa

itu, pasar modal sebagian besar bersifat informal dan hanya 14 perusahaan saja yang

tercatat. Kemudian pada 1984, pemerintah Saudi membentuk Komite Menteri untuk
mengatur pasar modal dan mengembangkannya. 19 tahun berselang, tepatnya pada

2003, pemerintah Saudi resmi membentuk Capital Market Authority sebagai regulator.

Barulah pada 2007, The Saudi Stock Exchange (Tadawul) dibentuk.

Tadawul menawarkan berbagai jenis efek. Beberapa di antaranya yaitu ekuitas,

sukuk, reksa dana yang diperdagangkan di bursa (exchange traded fund/ETF), dan

reksa dana. Saat ini, Tadawul memiliki hampir 200 perusahaan yang terdaftar untuk

diperdagangkan. Indeks pasar saham utamanya dikenal sebagai Tadawul All Share

Index (TASI). Nah, TASI merepresentasikan kinerja seluruh perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Saudi. Per Januari 2020, Tadawul memiliki nilai kapitalisasi

pasar (market cap) sebesar $2,33 triliun. Ini mengantarkan Tadawul masuk ke dalam

sepuluh besar bursa saham dengan market cap terbesar di dunia.

Anda mungkin juga menyukai