Anda di halaman 1dari 20

HIGH LEVEL

UPDATE -
SOCIAL
SECURITY
BRIEF PROGRAM JAMINAN
KEHILANGAN PEKERJAAN (JKP)
DALAM KONTEKS PENGUATAN
Soeprayitno SISTEM JAMINAN SOSIAL
22 Maret 2022 NASIONAL (SJSN)
 Jamsos dalam RPJMN PROGRAM JAMINAN
 JKP KEHILANGAN
PEKERJAAN (JKP)
DALAM KONTEKS
PENGUATAN SISTEM
JAMINAN SOSIAL
NASIONAL (SJSN)

OUTLINE
JAMINAN SOSIAL DALAM RPJMN 2020-2024
PRIORITAS NASIONAL 3: Meningkatkan SDM berkualitas dan berdaya saing ‘’Arah Kebijakan dan Strategi’
Pengembangan program Keberlanjutan pendanaan Peningkatan efektivitas Penguatan kelembagaan
SJSN yang komprehensif dan penguatan tata kelola JKN SJSN
dan terintegrasi SJSN
pengembangan Jaminan perluasan pemerataan penyediaan perbaikan tata kelola
Pekerjaan dan pengembangan sistem dan peningkatan kualitas hubungan
(Unemployment Benefit), kepesertaan, sinergi data dasar pelayanan kesehatan, antarlembaga dan
kependudukan,
Perawatan Jangka perumusan paket manfaat harmonisasi peraturan
DTKS dan data BPJS kesehatan
Panjang (Long Term Care) dan JKN secara eksplisit, active perundangan yang
berbasis kontribusi, dan ketenagakerjaan, penyesuaian purchasing, perbaikan terkait, dan
Program Rehabilitasi sistem iuran, tarif dan paket sistem pembayaran faskes, integrasi implementasi
Kerja manfaat, dan pengembangan operasional JKN dan
(Return to Work); perbaikan sistem tata kelola mekanisme cost-sharing, SJSN Ketenagakerjaan.
SJSN didukung dengan penguatan HTA,DPK,
pembangunan sistem monev TKMKB, PNPK
yang terintegrasi, serta
peningkatan penyedia
pengembangan sistem
pencegahan dan penanganan kerjasama dengan swasta,
kecurangan pelaksanaan integrasi data JKN dengan
jaminan sosial sistem informasi kesehatan

3
JAMINAN SOSIAL DALAM RPJMN 2020-2024
TANTANGAN IMPLEMENTASI JAMINAN SOSIAL
Perluasan kepesertaan jaminan sosial Respon lembaga pengawasan terhadap

1 5
terutama kepesertaan pekerja informal atau pelanggaran belum sekuat yang diharapkan;
Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)
melambat;

Jumlah peserta tidak aktif (berhenti Lembaga aktuaria yang diperlukan untuk
memperkirakan dan menegakkan
2 6
membayar iuran) cukup banyak dan
kepatuhan para pemberi kerja maupun pada keberlanjutan fiskal program belum
kelompok PBPU; terkoordinasi dengan baik serta lembaga yang
independen belum tersedia;

Regulasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

3 7
Sistem monitoring dan evaluasi masih parsial
dan Jaminan Sosial bidang Ketenagakerjaan
dan belum terintegrasi dengan baik.
masih belum harmonis;

Kelembagaan Sistem Jaminan Sosial Nasional

4
(SJSN) belum optimal terutama dari sisi
koordinasi antar kelembagaan dan penegakan
fungsi Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN);

4
REFORMASI JAMINAN SOSIAL (MASIH) SEDANG BERLANGSUNG
• DJS kesehatan surplus
• Kolektabilitas iuran PBPU mencapai
PERPRES 64/2020 angka di atas 70% yaitu 77,45%
Pelibatan Pemda
(2020) dan 77,13% (2021)
JKN • JKN yang sehat dan PBI JK = DTKS
• Penugasan khusus kepada BPJS
berkesinambungan KDK
Kesehatan utk verifikasi klaim covid
KRIS
19 mendapatkan apresiasi dan
dinilai sukses.
• Jampelsal akan masuk JKN

• UU Cipta Kerja mengamanatkan


program JKP.
• BPJS Ketenakerjaan
Integrasi data JKN
menyelenggarakan program JKK,
PP 37/2021 JKM, JHT, JP dan JKP.
dan Jamsosnaker
• Pelaksanaan Program Rekomposisi Iuran • Integrasi data JKN dan
Jamsosnaker JKP Jamsosnaker utk eligibilitas
JKK JKM utk JKP
Manfaat JKK JKM peserta JKP
Meningkat • Rekomposisi iuran JKK (0,14%)
PBI Jamsosnaker sebesar dan iuran JKM sebesar
(0,10%)

5
PENYELENGGARAAN JKN, JKK, KLL, PAK

Kekuatan Kelemahan
• Bapel beragam, segmen Perbedaan mekanisme,
peserta terbagi manfaat penjaminan, irisan
• Regulasi penyelenggaraan manfaat
sudah ada, berbagai
tingkatan, tercecer

Peluang Ancaman
Peserta tidak mendapatkan
hak pelayanan yang
Koordinasi, Sinkronisasi,
semestinya
SInergitas

• Terdapat 5 badan penyelenggara dengan masing-masing segmen kepesertaan. BPJS Kesehatan mencakup seluruh
penduduk, kanal pelayanan di 514 kab/kota, kerjasama faskes (FKTP dan FKRTL) tersebar, kehandalan sistem klaim
• Regulasi dan kebijakan sudah ada, tersedia pada berbagai tingkatan PP – Per DJSN, namun tercecer/terpisah pisah
• Misi utama jaminan sosial adalah perlindungan atas risiko peserta: peserta mendapatkan hak pelayanan yang
semestinya
• Perbedaan mekanisme, manfaat dan irisan manfaat menjadi sinergitas Bapel
6
PENYELENGGARAAN JKN, JKK, KLL, PAK

REGULASI KOORDINASI DAN


• 8 PP SINERGITAS ANTAR Harmonisasi Regulasi
• 3 Perpres BADAN PENYEENGGARA
Disharmoni
• 5 Peraturan Menteri dan 1
regulasi
Peraturan DJSN
• Digitalisasi proses klaim • Pembentukan regulasi
• Perjanjian Kerjasama bagi semua badan
• Pelaporan dugaan (kasus) Antar Badan penyelenggara program
MANFAAT
• Penegakan Diagnosa PAK Penyelenggara JKN, JKK, KLL, PAK
Perbedaan • Penjaminan manfaat : medis, • Mencakup sinkronisasi
Manfaat non medis, jangka Panjang, pengaturan masing-
khusus vs KDK masing badan
• Mekanisme : berjenjang vs penyelenggara
tidak berjenjang, • Memastikan tidak terjadi
• kelas rawat inap : kelas 1 vs celah kekosongan
KRIS penjaminan
TARIF

Perbedaan • INA CBG,S


Tarif • Fee for Service

7
Penerima Bantuan Iuran (PBI) JAMSOSNAKER

8
 Jamsos dalam RPJMN PROGRAM JAMINAN
 JKP KEHILANGAN
PEKERJAAN (JKP)
DALAM KONTEKS
PENGUATAN SISTEM
JAMINAN SOSIAL
NASIONAL (SJSN)

OUTLINE
11
Grand-Design Pelaporan PHK
dan Pemberian Manfaat

Pelaporan, Pengajuan &


Verrifikasi Eligibilitas 3 Penerimaan Manfaat JKP

1 Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan


Verifikasi
Lapor max 7 hari ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5 ke-6
Petugas
sejak mem-PHK Disnaker

Pengusaha/ Daftar
Perusahaan
Badan Usaha
PHK Petugas Petugas Petugas Petugas Petugas
Pengantar Pengantar Pengantar Pengantar Pengantar
Kerja Kerja Kerja Kerja Kerja
2 Eligible • KAPK (Komitmen Eligible Pelaporan
Eligible
Pelaporan
Eligible Eligible Eligible
- - Pelaporan Pelaporan Pelaporan
Verifikasi Aktivitas Pencarian
aktivitas aktivitas aktivitas aktivitas aktivitas
Max 3 bln Kerja)
• Asessmen tahap 1 • Min 5 lamaran • Min 5 lamaran • Min 5 lamaran • Min 5 lamaran • Min 5 lamaran Kerja,
sejak ter-PHK
Petugas Petugas Kerja Kerja, atau Kerja, atau Kerja, atau atau
Eligible • Pelatihan • Pelatihan • Pelatihan
• Asesmen tahap 2 • Laporan Pelatihan
Peserta Disnaker BPJS
Ketenagakerjaan • Usulan Pelatihan • Laporan Kebekerjaan
Manfaat tunai
Bln-1 (45%) Eligible Eligible Eligible Eligible
Eligible
BPJS Ketenagakerjaan Manfaat tunai Manfaat tunai Manfaat tunai Manfaat tunai Manfaat tunai
Bln-2 (45%) Bln-3 (45%) Bln-4 (25%) Bln-5 (25%) Bln-6 (25%)
BPJS Ketenagakerjaan BPJS Ketenagakerjaan BPJS Ketenagakerjaan BPJS Ketenagakerjaan BPJS Ketenagakerjaan

Tidak Eligible
Tidak Eligible Tidak Eligible Tidak Eligible Tidak Eligible Tidak Eligible

12
Kriteria Bukan Penerima Manfaat

kerjanya

13
Hak dan Hilangnya Manfaat JKP

HAK ATAS MANFAAT JKP


Tiga (3) kali selama masa usia kerja

Manfaat Manfaat Manfaat


01 Pertama 02 Kedua 03 Ketiga

Setelah terpenuhinya masa iur Setelah masa iur 5 tahun sejak Setelah masa iur 5 tahun sejak
dan kepesertaan memperoleh manfaat pertama memperoleh manfaat kedua

HILANGNYA HAK MANFAAT JKP


Tidak mengajukan klaim
manfaat JKP selama 3 bulan Telah mendapatkan pekerjaan Meninggal dunia
sejak terjadi PHK
14
Bukti PHK

01 02 03

Surat PHK dari Perusahaan & Perjanjian bersama yang Petikan atau putusan PHI
tanda terima laporan PHK dari telah didaftarkan pada PHI & yang telah mempunyai
Disnaker akta bukti pendaftaran kekuatan hukum tetap
perjanjian bersama

Pekerja menyetujui penetapan Penyelesaian dan Penetapan


Penyelesaian sengketa oleh Pengadilan Hubungan Industrial
PHK dari Pengusaha Jika tidak oleh Mediator Jika masih tidak ada (PHI)
ada kesepakatan kesepakatan

15
16
Manfaat Akses Informasi Pasar Kerja
dan Pelatihan
MANFAAT AKSES INFORMASI PASAR KERJA

01 02 03
Layanan Manfaat Akses Informasi Peserta yang telah menerima
Pasar Kerja: Dilakukan oleh Petugas Pengantar pekerjaan setelah mendapat
1. Informasi Pasar Kerja Kerja secara tatap muka dan/atau layanan di atas, harus melaporkan
2. Bimbingan Jabatan (Asesmen melalui Sisnaker (kemnaker.go.id) melalui Sisnaker maksimal 7 hari
diri dan konseling karir) setelah diterima bekerja

MANFAAT PELATIHAN

01 02 03 04
Pelatihan Kerja dilakukan oleh Apabila telah selesai melakukan
Manfaat Pelatihan Kerja
Pelatihan Kerja dapat dilakukan LPK Pemerintah, Swasta, atau Pelatihan, maka harus melapor
berupa Pelatihan Berbasis
secara daring dan/atau luring Perusahaan yang telah terdaftar kembali maksimal 7 hari setelah
Kompetensi dan terverifikasi di Sisnaker Pelatihan di Sisnaker
17
18
19
Terima kasih
Permata Kuningan Building, 10th Fl.
Kuningan Mulia Kav. 9C Guntur – Setiabudi
Jakarta 12980 – Indonesia
Phone : (021) 8378 0824
Fax : (021) 8378 0823 / 8378 0746
Website : www.apindo.or.id

Prof.Dr.Soeprayitno
Guru Besar BidangIlmuManajemenSumberDayaManusia
Universitas Sebelas Maret
soeprayitno.trisakti@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai