Oleh:
Muhammad Tito Karnavian
Menteri Dalam Negeri
Jakarta, 18 November 2022
RUANG LINGKUP REGULASI
Diperlukan pengaturan besaran Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kabupaten/Kota
(UMK) tahun 2023 yang menjadi batas bawah nilai upah pekerja di masing – masing daerah
2
KONDISI TERKINI TERKAIT PENETAPAN UPAH MINIMUM TAHUN 2023
1
Detik.com - 16 November 2022, Pemerintah Provinsi CNN Indonesia - 16 November 2022, Buruh yang Kompas.com - 17 November 2022, Kamar Dagang
Jawa Tengah telah mengirim surat kepada tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja dan Industri Indonesia atau Kadin Indonesia menilai,
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) untuk Indonesia (KSPI) menolak PP Nomor 36 Tahun 2021 kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) perlu
mengusulkan kenaikan UMP Jateng 2023 sesuai yang menjadi dasar penetapan kenaikan upah dilakukan agar daya beli masyarakat terutama
dengan tingkat inflasi. Hal itu pun mendapat kritik dari minimum provinsi (UMP) dan kabupaten/kota pekerja tetap terjaga.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng. (UMK). KSPI mengungkapkan dasar perhitungan Namun, jangan sampai kenaikan UMP menggerus
dengan mempertimbangkan inflasi dan pertumbuhan daya usaha industri yang dapat berakibat pada
Apindo meminta Ganjar tetap berpegang dengan
ekonomi sekaligus. pertimbangan inflasi penting pengurangan tenaga kerja atau bahkan terpaksa
Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2021 tentang
dilakukan sebab dampak dari UMP yang tidak naik gulung tikar yang nantinya malah menyebabkan
Pengupahan meski buruh meminta kenaikan upah
selama tiga tahun berturut dan kenaikan harga BBM peningkatan angka pengangguran.
sebesar 13 persen. Sebab, peraturan itu belum diganti
membuat daya beli buruh turun hingga 30 persen.
dan pengusaha dinilai membutuhkan kepastian hukum.
3
URGENSI KEBIJAKAN
UPAH MINIMUM TAHUN 2023
HAL-HAL POKOK
1. ASPEK FILOSOFI 3. ASPEK YURIDIS YANG DIATUR DALAM KEBIJAKAN
❑ Kebijakan penetapan Upah Minimum PENGUPAHAN TAHUN 2023
merupakan salah satu upaya mewujudkan ❑ Adanya kondisi yang mendesak untuk
hak pekerja/buruh atas penghidupan yang dilakukan penyesuaian kebijakan Upah
layak bagi kemanusiaan. Minimum yang belum terakomodir dalam 1. Penghitungan nilai Upah Minimum berdasarkan
❑ Upah Minimum sebagai jaring pengaman
UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja formula → Formula penyesuaian Upah Minimum
(ditetapkan 2 November 2020) dan PP No. memuat Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi dan Indeks
yang ditetapkan oleh pemerintah agar 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan
pekerja/buruh tidak merosot sampai batas tertentu.
(ditetapkan 2 Februari 2021)
garis kemiskinan yang dapat mempertimbangkan aspek filosofis dan 2. Khusus Tahun 2023, Penetapan Upah Minimum
membahayakan kesehatan pekerja/buruh sosiologis serta memperhatikan waktu
dan mempengaruhi produktivitas kerja.
memuat perubahan waktu penetapan Upah
penetapan Upah minimum tahun 2023 oleh Minimum Provinsi paling lambat tanggal 28
Gubernur yang relatif sangat singkat.
November 2022. Dalam PP No. 36 Tahun 2021
2. ASPEK SOSIOLOGIS ❑ Berpedoman pada UU No. 30 Tahun 2014
tentang Administrasi Pemerintahan
tentang Pengupahan (ditetapkan 2 Februari 2021)
→ tanggal 21 November 2022
(ditetapkan 17 Oktober 2014) → perlu
❑ Adanya perkembangan kondisi ekonomi mengambil langkah strategis untuk 3. Upah Minimum Kabupaten/Kota paling lambat
global yang berpengaruh terhadap memberikan pedoman sebagai jalan tanggal 7 Desember 2022. Dalam PP No. 36 Tahun
kondisi ekonomi nasional maka hal ini tengah dan bersifat situasional dalam 2021 tentang Pengupahan (ditetapkan 2 Februari
berdampak kepada kenaikan harga-harga penetapan Upah minimum tahun 2023 agar 2021)→ Tanggal 30 November 2022
yang pada akhirnya mempengaruhi daya tercipta situasi yang kondusif.
beli pekerja/buruh dan kelangsungan 4. Untuk tahun 2023, Provinsi pemekaran yaitu
❑ Pemda dalam penetapan Upah minimum
bekerja dan usaha wajib berpedoman pada Kebijakan Papua Tengah, Papua Pegunungan dan Papua
❑ Berdasarkan aspirasi dan tuntutan yang Pemerintah Pusat (Pasal 4 ayat (3) PP No. Selatan untuk penetapan Upah Minimum masih
berkembang maka untuk menjaga daya 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan, mengacu pada provinsi induk.
beli masyarakat perlu dilakukan (ditetapkan 2 Februari 2021)
penyesuaian atas kebijakan Upah
Minimum Tahun 2023 dengan tetap
memperhatikan kelangsungan bekerja
dan daya saing usaha.
• Jumlah pengangguran
(Dalam Juta Jiwa)
mengalami penurunan trend
143,72
160 94,50% sejak tahun 2020.
139,81
138,25
135,61
94,36%
131,05
•
128,45
Pada Tahun 2020, jumlah
140
Angkatan kerja Indonesia
94,00% sebanyak 138,25 juta jiwa
120 93,73% dengan jumlah penduduk
bekerja sebanyak 128,45 juta
100 jiwa (92,91%).
93,50%
2 Pertambangan dan Penggalian 15.198 0,96 150.783 9,50 419.771 26,43 299.698 18,87 324.076 20,41 223.748 14,09 33.079 2,08 121.625 7,66 1.587.978 1,17
3 Industri Pengolahan 134.377 0,72 1.480.822 7,93 3.548.814 19,01 3.871.165 20,73 4.427.215 23,71 3.804.008 20,37 390.953 2,09 1.014.572 5,43 18.671.926 13,77
4 Pengadaan Listrik dan Gas 1.457 0,47 6.446 2,08 15.561 5,03 49.615 16,03 64.324 20,78 86.590 27,98 21.154 6,84 64.337 20,79 309.484 0,23
6 Konstruksi 45.156 0,55 688.178 8,40 2.603.239 31,79 2.098.339 25,63 1.315.867 16,07 925.432 11,30 104.247 1,27 407.967 4,98 8.188.425 6,04
8 Transportasi dan Pergudangan 27.829 0,49 388.580 6,80 1.068.860 18,72 1.181.507 20,69 1.506.248 26,38 1.047.905 18,35 125.521 2,20 364.060 6,38 5.710.510 4,21
10 Informasi dan Komunikasi 632 0,06 2.043 0,19 26.698 2,43 215.885 19,67 295.835 26,95 234.651 21,38 72.929 6,64 248.885 22,68 1.097.558 0,81
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 0 0,00 6.671 0,44 15.994 1,06 60.961 4,03 395.494 26,16 277.661 18,36 100.029 6,62 655.197 43,33 1.512.007 1,11
12 Real Estat 534 0,12 20.556 4,56 77.922 17,30 78.793 17,49 94.867 21,06 94.291 20,93 19.526 4,33 64.030 14,21 450.519 0,33
13 Jasa Perusahaan 3.768 0,19 52.949 2,73 135.583 6,99 259.939 13,40 510.820 26,33 427.044 22,01 97.707 5,04 452.393 23,32 1.940.203 1,43
Administrasi Pemerintahan,
14 Pertahanan dan Jaminan Sosial W
661 0,01 3.695 0,08 100.283 2,16 140.398 3,03 1.604.098 34,62 635.166 13,71 320.815 6,92 1.828.289 39,46 4.633.405 3,42
15 Jasa Pendidikan 3.712 0,06 10.207 0,15 83.131 1,25 166.022 2,51 1.168.704 17,64 358.133 5,40 295.681 4,46 4.541.048 68,53 6.626.638 4,89
17 Jasa Lainnya 43.058 0,73 643.425 10,92 1.522.055 25,83 1.287.077 21,84 1.128.126 19,15 821.059 13,93 121.205 2,06 326.262 5,54 5.892.267 4,34
TOTAL 2.210.274 17.190.905 33.625.659 24.575.362 24.717.877 16.205.369 3.627.751 13.458.698 135.611.895 100
Pertanian 29,96
Perdaganagan 19,03
Industri 13,77
Transportasi-Makanan-Minuman 7,11
Konstruksi 6,04
Pertambangan 1,17
Informasi-Komunikasi 0,81
0 5 10 15 20 25 30 35
7
2.000.000,00
6
2.728.005,00
2.672.371,00
2.684.743,24
1.500.000,00 5
2.455.662,00
2.268.874,00
2.079.324,00
1.905.026,00
4
1.000.000,00
3
1,61 2
500.000,00
0,46 1
- 0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Rata Rata UMR 1.905.026,00 2.079.324,00 2.268.874,00 2.455.662,00 2.672.371,00 2.684.743,24 2.728.005,00
Kenaikan Per Tahun 9,14 9,12 8,23 8,82 0,46 1,61
14 BANTEN Rp 2,460,997.00 Rp 2,460,996.54 0.00% -Rp 0.46 31 MALUKU Rp 2,604,961.00 Rp 2,604,961.00 0.00% Rp -
15 JAWA TENGAH Rp 1,742,015.00 Rp 1,798,979.12 3.27% Rp 56,964.12 32 MALUKU UTARA Rp 2,721,530.00 Rp 2,721,530.00 0.00% Rp -
16 JAWA TIMUR Rp 1,768,777.00 Rp 1,868,777.08 5.65% Rp 100,000.08 33 PAPUA BARAT Rp 3,134,600.00 Rp 3,134,600.00 0.00% Rp -
5 KEPULAUAN RIAU Rp 3,005,460.00 Rp 3,050,172.00 1.49 Rp 44,712.00 22 KALIMANTAN UTARA Rp 3,000,804.00 Rp 3,016,738.00 0.53 Rp 15,934.00
Rp5.000.000
Rp4.500.000
Rp4.000.000
Rp3.500.000
Rp3.000.000
Rp2.500.000
Rp2.000.000
Rp1.500.000
Rp1.000.000
Rp500.000
Rp0
14
Lanjutan…
Terdapat 244 (dua ratus empat puluh empat) Kabupaten/Kota dari 25 (dua puluh lima) Provinsi yang telah
menetapkan UMK Tahun 2022, dengan rincian sebagai berikut:
189 UMK Tahun 2022 ditetapkan dan diumukan sesuai dengan PP 36 Tahun 2021
15
Lanjutan…
Terdapat 244 (dua ratus empat puluh empat) Kabupaten/Kota dari 25 (dua puluh lima) Provinsi yang telah
menetapkan UMK Tahun 2022, dengan rincian sebagai berikut:
189 UMK Tahun 2022 ditetapkan dan diumukan sesuai dengan PP 36 Tahun 2021
16
Lanjutan…
Terdapat 244 (dua ratus empat puluh empat) Kabupaten/Kota dari 25 (dua puluh lima) Provinsi yang telah
menetapkan UMK Tahun 2022, dengan rincian sebagai berikut:
189 UMK Tahun 2022 ditetapkan dan diumukan sesuai dengan PP 36 Tahun 2021
17
PERKEMBANGAN PERTUMBUHAN EKONOMI PER PROVINSI
TAHUN 2020 s.d 2022
Pertumbuhan Ekonomi Per Provinsi Pertumbuhan Ekonomi Per Provinsi Pertumbuhan Ekonomi Per Provinsi
Tahun 2021 Tahun 2022 (Triwulan III)Dalam (%)
Tahun 2020 Dalam (%)
Dalam (%)
Maluku Utara 16,4 Maluku Utara 24,85
Maluku Utara 4,92 Papua 15,11 Sulteng 19,13
Sulteng 4,86 Sulawesi Tengah 11,7 Bali 8,09
Papua 2,32 DI Yogyakarta 5,53 NTB 7,1
DIY 0,68 Kepulauan Bangka Belitung 5,05 Kalteng 6,74
Bengkulu (0,02) Kalimantan Barat 4,78 Sulut
Gorontalo UMKM menjadi Kunci 6,62
(0,02) Sulawesi Selatan 4,65 Kalbar 6,48
Sumsel pertumbuhan ekonomi (0,02) Banten 4,44 Jabar 6,07
Aceh Provinsi DIY tetap (0,37) Sulawesi Utara 4,16 Kepri 6,03
Jambi (0,46)
positif diawal pandemi Sulawesi Tenggara 4,1 Maluku 6,01
NTB (0,64)
Covid-19 Kalimantan Utara 3,98 DKI Jakarta 5,94
Sultra (0,65) Jawa Barat 3,74 DIY 5,82
Sulsel (0,70) Jambi 3,66 Papua 5,78
Papua Barat (0,77) Sumatera Selatan 3,58 Banten 5,71
NTT (0,83) Jawa Timur 3,57 Sulsel 5,67
Maluku (0,92)
DKI Jakarta 3,56
Sulut (0,99) Kalsel 5,59
Kalimantan Selatan 3,48
Kaltara (1,11) Jatim 5,58
Kepulauan Riau 3,43
Riau (1,12) Sultra 5,4
Kalteng Kalimantan Tengah 3,4
(1,40) Kaltara 5,39
Sumbar (1,60) Riau 3,36
Jawa Tengah
Sumsel 5,34
Lampung (1,67) 3,32
Sumatera Barat 3,29
Kaltim 5,28
Kalsel (1,81)
Bengkulu 3,24
Jateng 5,28
Kalbar (1,82)
Maluku 3,04
Jambi 5,2
Kep. Babel (2,30)
DKI Lampung 2,79
Sumut 4,97
(2,36)
Jatim Aceh 2,79
Riau 4,63
(2,39)
Sulbar (2,42) Sumatera Utara 2,61 Sambar 4,54
Jabar (2,44) Sulawesi Barat 2,56 Kep. Babel 4,51
Jateng (2,65) Nusa Tenggara Timur 2,51 Bengkulu 4,37
Kaltim (2,85) Kalimantan Timur 2,48 Gorontalo 4,09
Banten (3,38) Gorontalo 2,41 Lampung 3,91
Kep. Riau (3,80) Nusa Tenggara Barat 2,3 Papua Barat 3,7
Sumut (7,07) Papua Barat -0,51 Sulbar 3,39
Bali (9,31) Bali -2,47 NTT 3,35
Aceh 2,13
Sumber: BPS, diolah Biro Adpim, November 2022 18
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
2,00
4,00
1,17
1,00
2,00
1,66 0,12
0,00
0,00
-0,11
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des -1,00
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2021 1,55 1,38 1,37 1,42 1,68 1,33 1,52 1,59 1,60 1,66 1,75 1,87
2021 0,26 0,10 0,08 0,13 0,32 -0,16 0,08 0,03 -0,04 0,12 0,37 0,57
2022 2,18 2,06 2,64 3,47 3,55 4,35 4,94 4,69 5,95 5,71
2022 0,56 -0,02 0,66 0,95 0,40 0,61 0,64 -0,21 1,17 -0,11
Maluku Papua
Inflasi Tertinggi:
Kota Jayapura (7,43%)
Inflasi Terendah:
Kota Ternate (3,32%)
Sumatera
Inflasi Tertinggi:
Kota Padang (7,92%)
Jawa
Inflasi Tertinggi:
Kota Serang (7,54%)
Bali Nusra
Inflasi Tertinggi:
Kota Kupang (8,06%)
Sumatera
Deflasi Terdalam:
Bali Nusra
Kota Gunungsitoli (-1,48%) Jawa
Inflasi Tertinggi: Deflasi Terdalam:
Meulaboh (0,19%) Deflasi Terdalam: Waingapu (-0,34%)
Kota Cilegon (-0,26%) Keterangan:
Inflasi Tertinggi:
Inflasi Tertinggi: Kota Kupang (0,37%) Inflasi
Kota Probolinggo (0,16%) Deflasi
UPAH MINIMUM
Formula yang digunakan untuk menghitung upah minimum Selain itu, beberapa daerah menginginkan untuk
mengacu pada PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan diperbolehkan menetapkan nilai upah minimum tidak
(ditetapkan 2 Februari 2021). Untuk angka-angka yang digunakan sesuai PP Nomor 36 Tahun 2021 (lebih tinggi dari nilai
sebagai dasar perhitungan bersumber dari BPS. Oleh karena itu,
upah berdasarkan hitungan formula) sepanjang antara
gubernur menganggap “hanya” melakukan proses penetapan saja
buruh/pekerja dan pengusaha menyepakati nilai upah
dengan formula dan data-data yang sudah ada. Sedangkan
yang ditetapkan.
gubernur harus menghadapi dampak dari penetapannya tersebut
seperti demo yang dilakukan oleh buruh/pekerja. Beberapa
daerah mengusulkan agar pemerintah pusat saja yang melakukan
penetapan upah minimum.
24
SUBTANSI POKOK DALAM PP 36 TAHUN 2021
TENTANG PENGUPAHAN (DITETAPKAN 2 FEBRUARI 2021)
Point Penting:
1. Kebijakan Pengupahan ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
2. Upah Minimum Provinsi (UMP) WAJIB ditetapkan oleh
Gubernur,
3. Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) DAPAT ditetapkan
oleh Gubernur. Penetapan UMK dengan menggunakan
syarat tertentu yaitu pertumbuhan ekonomi daerah atau inflasi
daerah serta harus lebih tinggi dari UMP.
4. UMP dan UMK ditetapkan berdasarkan kondisi ekonomi
dan ketenagakerjaan.
5. Kenaikan Upah Minimum dihitung dengan menggunakan
formula perhitungan upah minimum yang memuat variabel
pertumbuhan ekonomi atau inflasi.
6. Bagi usaha mikro dan kecil berlaku upah berdasarkan
kesepakatan antara pengusaha dan pekerja di
perusahaan, sekurang kurangnya sebesar persentase
tertentu dari rata-rata konsumsi masyarakat.
7. Pengusaha WAJIB menyusun struktur dan skala upah.
25
Lanjutan…
HAL-HAL YANG DIATUR
DALAM PP 36 TAHUN 2021 TENTANG PENGUPAHAN
INDIKATOR UPAH MINIMUM (DITETAPKAN 2 FEBERUARI 2021)
PERTUMBUHAN EKONOMI
PASAL 25 DAERAH
• Upah Minimum Provinsi
ditetapkan berdasarkan kondisi INFLASI
ekonomi dan ketenagakerjaan
diwilayah bersangkutan; KONDISI EKONOMI
& PARITAS DAYA BELI
• Data pertumbuhan ekonomi
KETENAGAKERJAAN
daerah; inflasi; paritas daya
beli; tingkat penyerapan tenaga TINGKAT PENYERAPAN
kerja; dan median Upah TENAGA KERJA
bersumber dari Lembaga yang
berwenang di bidang statistik.
MEDIAN UPAH
*Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan, Ditetapkan pada tanggal 2 Februari 2021
26
Lanjutan…
PASAL 26
• Penyesuaian nilai UM dilakukan setiap tahun
• Penyesuaian nilai UM ditetapkan pada rentang nilai
tertentu di antara batas atas dan batas bawah Upah
Minimum pada wilayah bersangkutan
• Batas atas UM merupakan acuan nilai UM tertinggi yang
dapat ditetapkan dan dihitung menggunakan formula;
• Batas bawah UM merupakan acuan nilai UM terendah
yang dapat ditetapkan dan dihitung menggunakan
formula;
*Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan, Ditetapkan pada tanggal 2 Februari 2021
27
URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN KEWENANGAN DAERAH
BERDASARKAN UU NO. 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH, DITETAPKAN PADA 30 SEPTEMBER 2014
18 URUSAN 8 URUSAN:
• Tenaga Kerja • Kelautan Dan Perikanan
• Pariwisata
• Pemberdayaan Perempuan Dan Pelindungan
• Pertanian
6 URUSAN: Anak
• Kehutanan;
• Pangan
• Pendidikan • Energi Dan Sumber Daya
• Pertanahan
• Kesehatan Mineral;
• Lingkungan Hidup
• Pekerjaan Umum Dan Penataan • Perdagangan;
• Administrasi Kependudukan Dan Pencatatan Sipil • Perindustrian; Dan
Ruang
• Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa • Transmigrasi.
• Perumahan Rakyat Dan
• Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana
Kawasan Permukiman
• Ketenteraman, Ketertiban • Perhubungan;
Umum, Dan Pelindungan • Komunikasi & Informatika
• Masyarakat • Koperasi, Usaha Kecil, Dan Menengah
• Sosial. • Penanaman Modal Penetapan Upah Minimum
• Kepemudaan Dan Olah Raga merupakan salah satu
• Statistik kewenangan Pemerintah Provinsi
• Persandian
• Kebudayaan;
• Perpustakaan;
*SPM : Standar Pelayanan Minimal
• Kearsipan.
*NSPK : Norma, Standar, Prosedur, dan kriteria
28
SURAT MENDAGRI NOMOR 561/6393/SJ TANGGAL
15 NOVEMBER 2021 HAL PENETAPAN UPAH MINIMUM (UM) TAHUN 2022
POIN PENTING:
1. Kebijakan pengupahan merupakan bagian dari program strategis nasional. Pemerintah
Daerah dalam melaksanakan kebijaan pengupahan wajib berpedoman pada kebijakan
Pemerintah Pusat.
2. Gubernur wajib menetapkan upah minimum provinsi dan dapat menetapkan upah minimum
kabupaten/kota dengan syarat tertentu. Syarat tertentu dimaksud meliputi pertumbuhan
ekonomi daerah atau inflasi pada kabupaten/kota bersangkutan. Upah minimum ditetapkan
berdasarkan kondisi ekonomi dan ketenagakerjaan. Penetapan dimaksud dengan
memperhatikan batas waktu yang tercantum dalam Pasal 29 dan Pasal 35 PP Nomor 36
Tahun 2021.
3. Penyesuaian nilai upah minimum pada Tahun 2022 dihitung beradasarkan data yang
bersumber dari Lembaga yang berwenang dibidang statistik yang telah disampaikan melalui
surat Menteri Ketenagakerjaan Nomor B-M/383/HI.01.00/XI/2021, Tanggal 9 November
2021, Hal Penyampaian Data Perekonomian dan Ketenagakerjaan Dalam Penetapan Upah
Minimum Tahun 2022.
4. Pemerintah Daerah agar memfasilitasi hubungan industrial yang kondusif bagi peningkatan
dan pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha dan daya
saing daerah sebagaimana tujuan dari pembangunan daerah
5. Berdasarkan Pasal 67 huruf b dan f Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, Gubernur wajib menaati seluruh ketentuan peraturan perundang-
undangan dan wajib melaksanakan program strategis nasional.
6. Terkait hal tersebut angka 3, secara teknis dan substansi dapat berkonsultasi dan
berkoordinasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan.
7. Melaporkan atas pelaksanaan surat ini kepada Menteri Dalam Negeri dan tembusan Menteri
Ketenagakerjaan.
29
EVALUASI PENETAPAN UPAH MINIMUM
PROVINSI (UMP) 2022
KENAIKAN TERENDAH
KENAIKAN
TERTINGGI
34 Provinsi
telah
menetapkan
Upah
Minimum
Provinsi
(UMP)
Tahun 2022
*Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan, Ditetapkan pada tanggal 2 Februari 2021
*Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan, Ditetapkan pada tanggal 2 Februari 2021
29 PROVINSI SESUAI
PP 36 TAHUN 2021
*Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan, Ditetapkan pada tanggal 2 Februari 2021
TA 2021 TA 2022
20,00%
September Oktober November
Provinsi 30 Nov ‘21 Kabupaten Kota
30 Nov ‘21 30 Nov ‘21
100,00% 294,11 T 100,00% 100,00%
257,88 T 505,75 T 114,94 T
235,09 T 82,61% 477,83 T 109,03 T
74,62% 439,55 T 76,66% 101,54 T 77,19%
80,00% 69,39% 80,00% 71,37% 80,00% 71,30%
81,57% 65,88% 66,66%
74,84% 75,73%
60,00% 72,40% 17 Nov ‘22 60,00% 69,80% 60,00% 71,21%
284,47 T 61,69% 17 Nov ‘22 62,79% 17 Nov ‘22
61,30% 265,65 T 457,13 T 105,68 T
483,56 T 109,25 T
402,38 T 93,80 T
40,00% 224,05 T 40,00% 40,00%
91,70%
91,67%
90,77%
90,60%
89,85%
89,18%
88,86%
87,28%
84,73%
84,62%
84,44%
84,01%
83,70%
83,63%
83,43%
82,90%
82,00%
81,60%
80,61%
80,24%
75,91%
75,72%
74,35%
73,77%
100%
71,21%
70,94%
70,66%
70,45%
70,02%
60,27%
80%
60%
40%
20%
0%
92,91%
92,81%
92,40%
92,37%
91,78%
91,34%
91,26%
91,08%
90,73%
90,68%
90,66%
89,92%
89,46%
89,25%
89,08%
100%
56,58%
56,40%
80%
56,10%
55,46%
55,30%
55,15%
54,36%
54,00%
53,39%
53,22%
52,73%
52,68%
52,43%
51,90%
51,47%
50,73%
50,12%
50,07%
50,04%
49,95%
60%
0%
20 KAB 20 KAB
PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN TERBESAR PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN TERKECIL
Sumber Data : Pemuktahiran Laporan 137 Pemkab per 17 November 2022, 18.00 WIB (Data Diolah), Ditjen Bina Keuangan, 2022
35
PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN
10 Daerah Tertinggi APBD KOTA SE-INDONESIA TA 2022 Rata-Rata Kota = 75,73%
10 Daerah Terendah
102,51%
120% 101,95%
93,98%
93,09%
91,26%
91,06%
90,36%
90,28%
89,95%
89,04%
88,56%
87,22%
86,79%
86,62%
85,86%
85,77%
85,65%
85,53%
85,42%
85,20%
100%
67,93%
67,86%
67,04%
66,53%
66,52%
66,12%
66,02%
65,66%
65,59%
64,46%
64,13%
63,61%
62,12%
61,59%
60,30%
59,91%
59,53%
58,36%
80%
56,08%
50,29%
60%
40% 53 KOTA
LAINNYA
20%
0%
20 KOTA 20 KOTA
PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN TERBESAR PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN TERKECIL
Sumber Data : Pemuktahiran Laporan 49 Pemkot per 17 November 2022, 18.00 WIB (Data Diolah), Ditjen Bina Keuangan, 2022
36
36
TREN 3 BULAN TERAKHIR PERSENTASE REALISASI BELANJA
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-INDONESIA TA 2021-2022
Provinsi, Kabupaten/Kota 30 Nov ‘21
80,00%
814,54 T
723,78 T 64,52%
667,96 T
57,56%
60,00% 54,18%
59,99%
56,97%
50,58% 718,47 T 17 Nov ‘22
40,00% 766,66 T
631,62 T
TA 2021 TA 2022
20,00%
September Oktober November
Provinsi 30 Nov‘21 Kabupaten Kota
270,58 T 30 Nov‘21 30 Nov ‘21
80,00% 80,00% 80,00%
222,80 T 69,59% 444,02 T 99,94 T
182,24 T 402,64 T 94,49 T
60,95% 375,03 T 62,58% 87,27 T 60,89%
60,00% 58,03% 60,00% 56,60% 60,00% 56,09%
64,28% 52,58% 52,81%
58,35% 58,14% 58,60%
17 Nov ‘22 56,19% 55,23%
51,22% 230,67 T 50,55%
239,01 T 406,48 T 17 Nov ‘22 49,18% 90,54 T 17 Nov ‘22
40,00% 202,57 T 40,00% 40,00%
349,47 T 427,83 T 79,58 T 100,11 T
Sumber Data : Pemuktahiran Laporan 213 dari 542 Pemda per 17 November 2022, 18.00 WIB (Data Diolah), Ditjen Bina Keuangan, 2022
37
100%
110%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
0%
74,69% 89,18%
71,64% 82,00%
71,06% 90,77%
70,93% 82,90%
68,77% 75,72%
68,74% 84,73%
68,29% 83,43%
10 Daerah Tertinggi
68,15% 87,28%
63,98% 89,85%
63,52% 84,62%
63,35% 91,67%
63,32% 70,31%
PERSENTASE REALISASI BELANJA
63,23% 80,24%
Sumber Data : Pemuktahiran Laporan 27 Pemprov per 17 November 2022, 18.00 WIB (Data Diolah), Ditjen Bina Keuangan, 2022
APBD PROVINSI SE-INDONESIA TA 2022
63,07% 90,60%
63,01% 95,97%
62,16% 107,60%
62,02% 70,66%
61,34% 83,63%
61,30% 70,02%
61,16% 80,61%
58,27% 70,94%
10 Daerah Terendah
56,55% 65,50%
PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN
50,64% 60,27%
49,26% 96,78%
43,99% 81,60%
Rata-Rata Provinsi = 64,28%
38
PERSENTASE REALISASI BELANJA
APBD KABUPATEN SE-INDONESIA TA 2022 Rata-Rata Kab = 58,14%
10 Daerah Tertinggi
82,11%
79,86%
76,07%
10 Daerah Terendah
74,84%
74,76%
73,89%
73,78%
73,31%
73,07%
72,72%
72,63%
72,29%
72,13%
72,10%
72,03%
71,95%
71,84%
71,66%
71,42%
71,36%
90%
80%
70%
44,69%
44,56%
44,54%
44,13%
43,55%
43,37%
43,34%
43,28%
43,23%
43,07%
42,93%
42,58%
42,48%
42,25%
41,87%
41,75%
41,55%
41,23%
40,81%
40,64%
60%
50%
40%
30% 375 KAB
20% LAINNYA
10%
0%
20 KAB 20 KAB
PERSENTASE REALISASI BELANJA TERBESAR PERSENTASE REALISASI BELANJA TERKECIL
Sumber Data : Pemuktahiran Laporan 137 Pemkab per 17 November 2022, 18.00 WIB (Data Diolah), Ditjen Bina Keuangan, 2022
39
PERSENTASE REALISASI BELANJA
APBD KOTA SE-INDONESIA TA 2022 Rata-Rata Kota = 58,60%
10 Daerah Tertinggi
76,11%
74,81%
72,83%
72,10%
71,06%
70,92%
70,60%
70,35%
69,97%
69,72%
10 Daerah Terendah
68,96%
67,57%
67,49%
67,04%
66,75%
66,62%
66,56%
66,33%
66,30%
65,89%
80%
54,81%
54,73%
54,12%
53,96%
53,89%
53,80%
70%
51,95%
51,92%
51,60%
51,06%
50,30%
49,82%
49,19%
48,71%
48,23%
47,41%
45,34%
44,38%
60%
42,95%
42,21%
50%
40%
53 KOTA
30% LAINNYA
20%
10%
0%
20 KOTA 20 KOTA
PERSENTASE REALISASI BELANJA TERBESAR PERSENTASE REALISASI BELANJA TERKECIL
Sumber Data : Pemuktahiran Laporan 49 Pemkot per 17 November 2022, 18.00 WIB (Data Diolah), Ditjen Bina Keuangan, 2022
40
ANGGARAN URUSAN TENAGA KERJA
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2022
triliun rupiah triliun rupiah
PROVINSI & KAB/KOTA PROVINSI
1.400,00 400,00 349,79
350,00 0,57%
1.199,71 300,00
1.200,00 0,39% 250,00
200,00
150,00
1.000,00 100,00
50,00 2,01
0,00
800,00 TOTAL URUSAN URUSAN TENAGA KERJA PERSENTASE
Sumber Data: 542 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2022. 41
ANGGARAN URUSAN TENAGA KERJA
APBD PROVINSI & KABUPATEN/KOTA SE-PROVINSI TA 2022
miliar rupiah Rata-Rata = 136,90
700,00 581,90
526,06
491,00
600,00
500,00
352,47
400,00 177,60
300,00
160,79
143,04
142,96
137,93
136,30
121,80
114,49
110,70
110,54
97,17
200,00
92,08
89,87
88,33
81,97
79,03
78,59
77,12
76,76
76,13
71,68
71,55
65,37
64,68
61,90
45,06
42,76
33,08
30,72
23,08
100,00
0,00
Sumber Data: 542 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2022. 42
RASIO URUSAN TENAGA KERJA
APBD PROVINSI TA 2022
miliar rupiah
1,81%
1,62%
2.000,00 2,00%
1.800,00
1,16%
1.600,00 1,50%
0,94%
0,88%
0,87%
0,86%
1.400,00
0,83%
0,77%
0,73%
0,70%
0,66%
0,65%
0,64%
1.200,00
0,55%
0,52%
1,00%
0,51%
0,50%
0,50%
0,50%
0,48%
0,43%
0,41%
0,40%
0,37%
0,37%
0,35%
1.000,00
0,32%
0,32%
0,31%
0,29%
581,90
0,11%
800,00
0,02%
0,50%
0,01%
600,00
258,90
117,05
101,32
400,00 0,00%
58,91
54,85
54,15
50,07
47,09
45,82
45,03
43,46
43,43
36,52
35,70
34,32
33,85
32,84
32,73
32,16
32,30
31,59
31,13
30,65
30,47
29,81
19,09
17,92
17,12
15,39
7,59
200,00
1,93
1,40
1,29
0,00 -0 ,50 %
43,71
Rata-Rata = 5,21
50,00
35,32
45,00
34,19
40,00
28,58
28,40
27,67
27,60
26,89
26,84
26,79
35,00
30,00
488 KABUPATEN/KOTA
25,00 LAINNYA
20,00
15,00
10,00
0,05
0,05
0,05
0,04
0,04
0,03
0,03
0,02
0,02
0,00
5,00
0,00
10 KABUPATEN/KOTA 10 KABUPATEN/KOTA
ANGGARAN URUSAN TENAGA KERJA TERBESAR ANGGARAN URUSAN TENAGA KERJA TERKECIL
1,94%
100,00 2,30%
90,00
80,00 1,26%
1,80%
1,09%
1,07%
1,04%
0,98%
0,95%
0,94%
0,90%
0,89%
70,00 1,30%
43,71
60,00
488 KABUPATEN/KOTA
50,00
LAINNYA
0,80%
28,58
26,89
0,01%
0,01%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
40,00
19,88
30,00
0,30%
12,69
12,18
9,75
8,38
20,00
7,17
6,76
-0 ,20 %
0,10
0,05
0,05
0,04
0,05
0,03
0,02
0,02
0,03
0,00
10,00
0,00 -0 ,70 %
10 KABUPATEN/KOTA 10 KABUPATEN/KOTA
RASIO URUSAN TENAGA KERJA TERBESAR RASIO URUSAN TENAGA KERJA TERKECIL
46
TERIMA KASIH