Anda di halaman 1dari 5

DOC NO : PMA-SOP16-00

STANDARD OPERATING
REV : 00
PROCEDURE DATE : September 2013
PAGE : 1 of 4
SENGKETA LAHAN PLANTATION MANAGEMENT

1. TUJUAN
Dokumen ini disusun dengan tujuan memastikan sengketa lahan dapat ditangani
secara sistematis dan konsisten sesuai dengan standar.

2. RUANG LINGKUP
SOP sengketa lahan ini melingkupi tuntutan yang timbul setelah selesai proses
penyerahan lahan yang menjadi HGU perusahaan TSH.

3. TANGGUNG JAWAB
Manager CD/ Senior Manager CD harus memastikan SOP ini dapat dimengerti dan
diterapkan dengan semestinya.

4. RUJUKAN

Penyerahan Lahan - PMA-SOP04-00

5. DEFINISI

BAP - Berita Acara Pembayaran


BPD - Badan Perwakilan Desa
BPK - Badan Permusyawaratan Kampung
BPN - Badan Pertanahan Nasional
CD - Community Development
GM - General Manager
GPS - Global Positioning System
HGU - Hak Guna Usaha
Kades - Kepala Desa
KTP - Kartu Tanda Penduduk
KUD - Koperasi Unit Desa
MCD - Manager Community Development
MUSPIDA - Musyawarah Pimpinan Daerah
PEMDA - Pemerintah Daerah
PEMKAB - Pemerintah Kabupaten
TP3K - Tim Pembina Pengembangan Perkebunan Kabupaten

SOP ini merupakan dokumen milik TSH. Dilarang keras meng-copy dokumen ini.
DOC NO : PMA-SOP16-00
STANDARD OPERATING
REV : 00
PROCEDURE DATE : September 2013
PAGE : 2 of 4
SENGKETA LAHAN PLANTATION MANAGEMENT

6. PROSEDUR
6.1 Standar
6.1.1 Berdasarkan BAP Kompensasi Lahan, pemilik yang
bertandatangan dan atau ahli warisnya tidak boleh menuntut dalam
bentuk apapun.
6.1.2 Apabila ada tuntutan dari pihak lain terhadap lahan yang
diserahkan kepada perusahaan pemilik lahan akan
bertanggungjawab untuk menyelesaikan masalah secara tuntas;
6.1.3 Pemeriksaan kesahihan kepemilikan harus dilakukan dengan teliti;
6.1.4 Besaran angka atau nilai yang dinegosiasikan harus berdasarkaan
TSH standard;
6.1.5 Usaha musyawarah dan negosiasi harus ditingkatkan untuk
menghindarkan lahan daripada di ‘enclave’.

6.2 Verifikasi Tuntutan


6.2.1 Sengketa lahan bermula apabila ada tuntutan keatas areal yang
telah selesai proses penyerahan lahan;
6.2.2 Dokumen kepemilikan dan pendukung yang sah pihak menuntut
dikumpul dan diperiksa;
6.2.3 Areal yang dituntut dikenalpasti dan dbatas dan peta sengketa
dikeluarkan;
6.2.4 Dokumen pemilikan lahan penuntut dibanding dengan dokumen
pemilikan lahan yang disimpan;
6.2.5 Data yang diverifikasi semasa pengukuran lahan diperiksa semula:
a) Nama pemilik lahan;
b) Luas lahan;
c) Lokasi;
d) Koordinat GPS;
e) Surat keterangan tanah yang dikeluarkan oleh Kades dan
diketahui oleh Camat;
6.2.6 Dokumen lengkap yang disimpan sebagai arsip akusisi Tim CD
diperiksa semula sepenuhnya:
a) Pensyaratan Dokumen;
b) Nama Pemilik Lahan pada Dokumen;
c) Berita Acara Pembayaran;
d) Peta Atas Nama Pemilik Lahan Dan Jumlah Hektar Tertera;
e) Surat Kuasa (ada hanya jika perwakilan menerima kompensasi
atas nama dan persetujuan Pemilik Lahan/Pewaris);
f) KTP (Kartu Tanda Penduduk);
6.2.7 Tuntutan dibawa langsung ke proses keadilan hukum, jika tuntutan
tersebut lemah dan diyakini keputusan pemilikan akan berpihak ke
perusahan;

SOP ini merupakan dokumen milik TSH. Dilarang keras meng-copy dokumen ini.
DOC NO : PMA-SOP16-00
STANDARD OPERATING
REV : 00
PROCEDURE DATE : September 2013
PAGE : 3 of 4
SENGKETA LAHAN PLANTATION MANAGEMENT

6.3 Musyawarah dan Negosiasi


6.3.1 Jalan penyelesaian bagi sengketa lahan tersebut dimusyawarah dan
dinegosiasi bersama;
6.3.2 Apabila penuntut setuju mencabut tuntutan, berita acara
penyelesaian sengketa harus ditandatangani bersama antara
penuntut dan perusahaan;
6.3.3 Jika tiada kesepakatan dicapai, musyawarah dan negosiasi tahap 2
diadakan bersama Kades/Camat;
6.3.4 Besaran angka atau nilai yang dinegosiasikan harus berdasarkaan
TSH standard;
6.3.5 Hanya setelah kesepakatan dicapai, GM dibenarkan meluluskan
permohonan dana untuk pembayaran kompensasi oleh MCD;
6.3.6 Musyawarah dan negosiasi tahap berikutnya/terakhir dengan
Pemda Tk.II/PEMKAB/ MUSPIDA tingkat Kabupaten atau
Propinsi/BUPATI diadakan; sebelum membawa kasus ke keadilan
hukum;
6.3.7 Usaha musyawarah dan negosiasi pada tahap ini dipertingkatkan
untuk menghindari proses keadilan hukum;
6.3.8 Tuntutan dibawa ke keadilan hukum jika semua usaha musyawarah
dan negosiasi gagal;
6.3.9 Lahan akan dijadikan ‘enclave’ sementara menunggu proses
keadilan hukum

SOP ini merupakan dokumen milik TSH. Dilarang keras meng-copy dokumen ini.
DOC NO : PMA-SOP16-00
STANDARD OPERATING
REV : 00
PROCEDURE DATE : September 2013
PAGE : 4 of 4
SENGKETA LAHAN PLANTATION MANAGEMENT

7. DAFTAR LAMPIRAN:

7.1 : Bagan Proses


 Bagan Proses Menangani Sengketa Lahan

SOP ini merupakan dokumen milik TSH. Dilarang keras meng-copy dokumen ini.
PMA-SOP16-00 7.1.1

1. Pentuntutan sengketa
lahan selepas perjanjian
lahan dipersetujui

2. Pengumpulan dan
pemeriksaan semula
dokumen kepemilkan lahan

3. Verifikasi dan
pengeluaran peta sengketa

4. Penilaian kekuatan dan Tuntutan 5. Musyawarah dan Tidak bersetuju


kelemahan tuntutan. berasas negosiasi

Bersetuju a. Musyawarah dan


negosiasi Tahap 2 dengan
penuntut dan pihak
Kades/Camat

Tuntutan
lemah b. Musyawarah dan
negosiasi Tahap 3 dengan
pihak Pemda
Tk.II/PEMKAB/
i. GM meluluskan MUSPIDA tingkat
permohonan dana untuk Kabupaten atau
pembayaran kompensasi Propinsi/BUPATI

ii. Dana dibayarkan MCD c. Enclave sementara

Proses keadilan hukum

Bagan Proses Menangani Sengketa Lahan

Anda mungkin juga menyukai