Anda di halaman 1dari 4

Evaluasi Pembelajaran

1. Bagaimana cara mendesain pembelajaran yang selaras secara konstruktif antara aktivitas
belajar dan penilaian ?
Pertama, tetapkan topic yang akan dibahas. Temukan ide, opini, dan perhatian siswa
melalui wawancara, survey, atau interaktif pertanyaan siswa. Kedua, respons terhadap
interaksi, dengan pikiran siswa melalui pembentukan jembatan yang dilengkapi tahapan
bagi siswa untuk mengkonstruksi ide baru. Ketiga, tarik pikiran siswa dengan
mendorong kreativitas melalui aktivitas yang mampu mendorong siswa untuk belajar
mengambil resiko. Keempat, melakukan refleksi atau evaluasi diri. Setelah itu taksirlah
kemajuan belajar siswa melalui perubahan ide atau peningkatan hasil tes.
Kemudian, aturlah diskusi kelompok dan berilah kebebasan kepada siswa untuk
membahas permasalahan utama dan berikan kesempatan juga untuk memaparkan hasil
belajarnya melalui presentasi. Tugas guru disini adalah untuk mengevaluasi proses dan
hasil belajar siswa, sehingga peran guru sebagai fasilitator dan mediator berfungsi.
2. Apa yang harus Anda lakukan agar antara memahami cara mendesain pembelajaran yang
selaras secara konstruktif !
Pendekatan konstruktivistik menghendaki peran guru yang berbeda dengan yang selama
ini berlangsung yang artinya guru di sekolah bukan lagi satu-satunya sumber
pengetahuan tetapi merupakan bagian integral dalam system pembelajaran. Guru tidak
lagi berperan sebagai orang yang menyiapkan diri untuk melakukan presentasi
pengetahuan di depan kelas, tetapi merancang dan menciptakan pengalaman-pengalaman
belajar (learning experiences) yang dapat membantu siswa memberi makna terhadap
konsep-konsep dan ilmu pengetahuan yang sedang dipelajari. Guru perlu melatih siswa
agar mampu mengaitkan, membuat rasional, dan memaknai konsep-konsep yang
dipelajari.

3. Metode ceramah tidak hanya menjelaskan materi. Ada tiga komponen lain yang harus
menjadi bagian dari metode ceramah. Jelaskan masing- masing komponen tersebut dan
berikan contohnya !
a. Menguasai pengelelolaan kelas
Mengelola kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan kondisi pembelajaran
yang optimal dan mengembalikan kondisi pembelajaran yang terganggu. Kondisi
pembelajaran yang optimal dapat tercapai apabila guru mampu mengarahkan siswa
dengan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan. Tujuan
pengelolaan kelas adalah agar setiap siswa di kelas dapat mengikuti pembelajaran
dengan tertib dan disiplin sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Pengelolaan kelas bertujuan untuk mengantisipasi kondisi kelas yang ricuh atau
kacau. Kekacauan dalam kelas dapat mengganggu proses belajar mengajar, biasanya
hal tersebut terjadi karena hal-hal yang kecil. Jika kekacauan yang dianggap kecil
tersebut berubah menjadfi kekacauan yang besar maka guru akan sulit
mengembalikannya dalam keadaan normal. Oleh karena itu guru harus bisa
mengkondisikan kelas secara baik. Contohnya: menata ruang kelas.
b. Menguasai materi pelajaran
Penguasaan materi memungkinkan guru memilih materi mana yang harus
didahulukan dan mana yang disampaikan belakangan. Guru tahu betul mana konsep
prasyarat, inti dan yang hanya bersifat pengembangan. Guru dapat membedakan
fakta, konsep dan generalisasi dari materi yang diajarkan. Penguasaan materi juga
memungkinkan guru memilih metode, tahapan dan media yang tepat untuk
mengajarkan bagian demi bagian materi pelajaran.
Ibarat menyuapkan makanan pada anak, guru dapat membedakan mana lauk, sayur,
sambal, nasi dan piringnya. Guru yang kurang paham terhadap bagian-bagian
makanan (materi ajar) yang disuapkan pada anak, sangat boleh jadi akan menyuapkan
sambal terlebih dahulu. Akibatnya, guru bukan membuat anak makan dengan lahap
sampai habis, tetapi malah enggan makan (belajar) sejak suapan pertama. Contohnya:
membuat ilustrasi yang gampang dimengerti.
c. Menguasai teknik berceramah
Mengajar dengan metode ceramah memerlukan teknik dan cara tertentu. Agar metode
ceramah berjalan dengan baik, minimal guru mampu menjadi motivator dan orator
bagi murid. Memiliki sense of humour (rasa humor) agar belajar tidak terasa kering
dan membosankan siswa. Memiliki cara dan gaya berceramah yang unik dan menarik
perhatian siswa.
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan keselarasan konstruktif antara aktivitas mengajar dan
penilaian? Jelaskan pula resiko terburuk apa yang akan terjadi jika tidak terdapat
keselarasan konstruktif antara aktivitas mengajar dan penilaian !
Keselarasan konstruktif didasarkan pada dua prinsip, yaitu konstruktivisme dalam
pembelajaran, dan penyelarasan tugas pengajaran dan penilaian dan hasil capaian belajar
yang diinginkan (atau LO). LO menentukan dan menjadi rujukan dalam menetapkan
aktivitas yang harus dilakukan siswa jika mereka ingin mencapai LO, tugas guru
kemudian menciptakan lingkungan belajar yang mendorong siswa untuk melakukan
aktivitas pembelajaran tersebut, dan untuk menilai kinerja siswa pada LO. Keselarasan
konstruktif fokus pada apa dan bagaimana siswa harus belajar, dan bukan pada topik
yang akan diajarkan guru, mengharuskan siswa melakukan aktivitas belajar untuk
mencapai LO, tidak hanya menentukan apa yang harus dipelajari, topiknya, tapi
bagaimana topik itu harus dipelajari. Dan sesuai standar apa. Pernyataan LO didasarkan
pada kata kerja operasional yang memberi tahu siswa bagaimana perubahan [kognitif,
afektif dan psikomotorik) yang diharapkan sebagai hasil dari kegiatan mempelajari topic
materi, misalnya "merefleksikan X", atau "menerapkan teori ke dalam situasi Y". Kata
kerja tersebut kemudian harus tercermin di dalam kegiatan belajar mengajar (TLAs), dan
dalam tugas penilaian (AT).
Resiko terburuk yang akan terjadi jika tidak terdapat keselarasan dalam pembelajaran
adalah Metode yang umum untuk menentukan nilai siswa bergantung pada bagaimana
membandingkan siswa satu sama lain (norm-referenced), bukan pada apakah
pembelajaran seseorang memenuhi hasil yang diinginkan (criterion-referenced). Guru
tidak pernah membuat keterkaitan antara apa yang diajarkan dan apa yang diuji.
Tujuannya hanya untuk mendistribusikan dan memisahkan siswa yang baik dari yang
kurang baik, bukan untuk melihat seberapa baik individu telah belajar pada apa yang
seharusnya dipelajari.

Anda mungkin juga menyukai