KELOMOPOK : 5
IFADATUL BARIYAH (20383042065)
INTAN BELGIS HUMAIROH (20383042013)
HAMAMAH (20383042062)
HORRIYAH (20383042064)
IJARAH DAN
AKAD
LAINNYA
JENIS DAN
CONTOH
HIKMAH IJARAH IJARAH
A. PENGERTIAN IJARAH DAN AKAD LAINNYA
Ijarah merupakan suatu jenis akad yang mengambil manfaat (penjualan
mamfaat/nilai guna), yaitu pemindahan hak guna atas suatu barang dan jasa dalam waktu
tertentu melalui pembayaran sewa atau upah tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan
barang.
PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi) No.107 tentang ijarah, membagi akad ijarah,
menjadi dua yaitu :
1. Ijarah tanpa pemindahan kepemilikan aset, yaitu akad pemindahan hak guna
atas suatu aset dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa (ujrah) tanpa
diikuti dengan pemindahan kepemilikan aset pada akhir masa sewa. Ijarah jenis
inilah yang umumnya sisebut dengan “Ijarah”
2. Ijarah Mutahiyah Bit Tamlik (IMBT) adalah ijarah dengan wa’ad (janji)
perpindahan kepemilikan aset yang diijarahkan pada saat tertentu.
• Akad Sharf adalah transaksi jual beli suatu valuta dengan valuta lainnya. Transaksi jual
beli atau pertukaran mata uang dapatdilakukan baik dengan mata uang yang sejenis
maupun yang tidak sejenis.
• Akad Wakalah adalah akad pelimbahan kekuasaan oleh satu pihak kepada pihak lain dalam
hal-hal yang boleh diwakilkan.
• Akad Kafalah yaitu akad perjanjian pemberian jaminan yang diberikan oleh penanggung
(kafi’il) kepada pihak ketiga (makfullahu) untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau
pihak yang ditanggung (makfulanhu/ashil).
• Qardhul Hasan adalah pinjaman tanpa dikenakan biaya (hanya wajib membayar sebesar
pokok utangnya).
• Akad Hawalah adalah perjanjian atas pemindahan uang/piutang dari pihak satu kepihak
lain.
• Akad Rahn merupakan perjanjian dalam pegadaian suatu barang atau aset dari pihak satu
kepada pihak lain.
B. HIKMAH IJARAH
Hikmah disyariatkannya ijarah dalam bentuk pekerjaan atau upah mengupah adalah
karena dibutuhkan dalam kehidupan manusia.
Tujuan dibolehkan ijarah pada dasarnya adalah untyk mendapatkan keuntungan
materi. Namun itu bukannlah tujuan akhir karena usaha yang dilakukan atau upah yang
diterima merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Adapun hikmah diadakannya ijarah antara lain:
1. Membina ketentraman dan kebahagiaan
Dengan adanya ijarah akan mampu membina kerja sama antara mu’jir dan mus’tajir.
Sehingga akan menciptakan kedamaian dihati mereka. Dengan diterimanya upah dari
orang yang memakai jasa, maka yang memberi jasa dapat memenuhi kebutuhan sehari-
harinya.
2. Memenuhi hajat hidup masyarakat
Dengan adanya tramsaksi ijarah khususnya tentang pemakaian jasa, amak akan mampu
memenuhi hajat hidup masyarakat baik yang ikut bekerja maupun yang menikmati
hasik proyek tersebut. Maka ijarah merupakan akad yang mempunyai unsur tolong
menolong antar sesama.
3. Menolak kemungkaran
Diantara tujuan ideal berusaha adalah dapat menolak kemungkaran yang kemungkinan
besar akan dilakukan oleh yang menganggur. Pada akhirnya hikmah ijrah yaitu untuk
memudahkan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
C. DALIL TENTANG IJARAH
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
َت ِليَـتَّخِ َذ ۗ اَهُ ْم يَ ْقسِ ُم ْونَ َرحْ َمتَ َر ِبك
ٍ ٰض د ََرج َ نَحْنُ قَ َس ْمنَا بَ ْينَ ُه ْم َّم ِع ْي َشتَ ُه ْم فِى ْال َحيٰوةِ الدُّ ْنيَا َو َرفَ ْعنَا بَ ْع
ٍ ض ُه ْم ف َْوقَ بَ ْع
ض ُه ْم بَ ْعضًا س ُْخ ِريًّا
ُ َو َرحْ َمتُ َر ِبكَ َخي ٌْر ِم َّما يَجْ َمعُ ْونَ ۗ بَ ْع