Makalah
Disusun Oleh:
4 PGMI-A
PURWOKERTO
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah Mata Kuliah Sosiologi
Pendidikan dengan lancar dan tepat waktu yang telah ditentukan. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu bacaan, petunjuk, dan pedoman bagi
pembaca dalam bidang Sosiologi Pendidikan.
Dalam kesempatan ini tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak
Dr. H. Siswadi M.Ag. selaku dosen pengampu Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
teman-teman, dan tentunya kami menerima saran dan tanggapan dari teman-teman
sehingga dapat memperbaiki untuk kedepannya agar lebih baik lagi.
Dalam penulisan ini tentunya tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan
sehingga saran dan kritik dari teman-teman sangat diharapkan agar dapat
mengetahui dimana letak kesalahan dalam makalah ini
Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan mohon maaf atas kekurangan dan
kesalahan kami dalam mengerjakan tugas ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
A. Pengertian Pendidikan .................................................................................. 2
B. Pengertian Stratifikasi Sosial ....................................................................... 3
C. Fakor-faktor penyebab munculnya Stratifikasi Sosial ................................. 3
D. Hubungan antara Pendidikan dengan Stratifikasi Sosial ............................. 5
BAB III ................................................................................................................... 8
PENUTUP ............................................................................................................... 8
A. Kesimpulan .................................................................................................. 8
B. Saran ............................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan mempunyai peranan yang amat penting dalam
perkembangan individu dan aktualisasi diri. Tingkat Pendidikan seseorang
berkaitan erat dengan kedudukan sosialnya. Dalam hal ini, Pendidikan
berperan strategis dalam membentuk stratifikasi sosial. Hingga banyak
sekali orang tau atau wali yang ingin menyekolahkan anak-anaknya sampai
ke jenjang yang setinggi mungkin, tanpa melihat bagaimana keadaan
ekonominya saat ini. Karena di anggapnya dengan semakin tingginya
tingkat Pendidikan yang di tempuh anak-anaknya, maka makin besarlah
kesempatannya untuk mendapatkan pekerjaan dengan pendapatan tinggi
untuk mendapat kedudukan yang baik dan dengan demikian masuk
golongan sosial menengah atas. Benarkah Pendidikan cenderung menjadi
sarana timbulnya stratifikasi sosial?
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,
maka penyusun mencoba mengkaji permasalahan tersebut dalam makalah
yang berjudul “Pendidikan dan Stratifikasi Sosial”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Pendidikan dan Stratifikasi Sosial?
2. Apa saja faktor-faktor penyebab munculnya Stratifikasi Sosial?
3. Bagaimana hubungan antara Pendidikan dengan Stratifikasi Sosial?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi atau pengertian Pendidikan dan
Stratifikasi Sosial
2. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor penyebab munculnya
Stratifikasi Sosial
3. Untuk mengetahui hubungan antara Pendidikan dengan Stratifikasi
Sosial
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Istilah pendidikan semula berasal dari bahasa Yunani, paedogogie
yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Dalam bahasa Inggris
pendidikan diterjemahkan dari kata education, yang berarti pengembangan
atau bimbingan. Dalam bahasa Arab pendidikan diterjemahkan dari kata
tarbiyah.
Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa indonesia merupakan
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan. Dari pengertian kamus terlihat bahwa melalui Pendidikan: satu,
orang mengalami pengetahuan sikap dan tata laku; dua, orang berproses
menjadi dewasa, menjadi matang dalam sikap dan tata laku; tiga, proses
pendewasaan ini dilakukan melalui upaya pengajaran dan pelatihan.1
Sedangkan menurut UU No. 2 Tahun 1989, Pendidikan merupakan usaha
sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang.
Dari pegertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Pendidikan
merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif untuk
mengembangkan potensi dirinya agar memiliki kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Definisi lain dijelaskan dalam ensiklopedia pendidikan bahwa
pendidikan adalah suatu usaha sadar memfasilitasi orang pribadi yang utuh
sehingga teraktualisasi dan terkembangkan potensinya mencapai taraf
pertumbuhan dan perkembangan yang dikehendaki melalui belajar.2
1
Zainal Arifin, SOSIOLOGI PENDIDIKAN, (Jawa Timur: Penerbit Sahabat Pena Kita, 2020), hal. 5.
2
Ibid, hal. 6.
2
B. Pengertian Stratifikasi Sosial
Stratifikasi berasal dari kata stratum yang artinya adalah lapisan
sedangkan sosial artinya masyarakat. Jadi menurut asal katanya stratifikasi
sosial adalah lapisan masyarakat. Secara umum stratifikasi sosial dapat
diartikan sebagai penggolongan masyarakat ke dalam kelas-kelas yang
disusun secara bertingkat. Gejala penggolongan masyarakat yang bersifat
hierarki vertikal berakibat timbulnya kelaskelas sosial sehingga muncullah
istilah kelas sosial atas (upper class), kelas sosial menengah (middle class),
dan kelas bawah (lower class).3
Stratifikasi sosial terjadi karna ada sesuatu yang dihargai dalam
masyarakat. Setiap masyarakat akan selalu mempunyai penghargaan
tertentu terhadap hal-hal tertentu. Penghargaan yang lebih tinggi terhadap
hal-hal tertentu itu, akan menempatkan individu yang memilikinya pada
kedudukan yang lebih tinggi juga. Apabila suatu masyarakat lebih
menghargai kekayaan maka mereka yang lebih banyak memiliki kekayaan
materil akan menempati kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
pihak-pihak lain. Oleh karena itu gejala tersebutlah yang menimbulkan
adanya lapisan sosial dalam masyarakat, yang merupakan pembedaan posisi
seseorang atau suatu kelompok dalam kedudukan yang berbeda-beda secara
vertikal.
3
Vilda, E-MODUL SOSIOLOGI, (Direktorat Pembinaan SMA - Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2019), hal. 11-12.
3
mereka yang hanya mempunyai sedikit atau bahkan tidak memiliki sama
sekali, maka mereka mempunyai kedudukan dan lapisan rendah.
Sifat dari sistem pelapisan masyarakat ada yang tertutup dan ada yang
terbuka. Yang bersifat tertutup tidak memungkinkan pindahnya orang-
orang dan suatu lapisan ke lapisan lain, baik gerak pindahnya ke atas
maupun ke bawah. Keanggotan dari suatu lapisan tertutup, diperoleh dari
atau melalui kelahiran. Sistem lapisan tertutup dapat dilihat pada
masyarakat yang berkasta, dalam suatu masyarakat yang feodal, atau pada
masyarakat yang sistem pelapisannya ditentukan oleh perbedaan rasial.
Pada masyarakat yang sistem pelapisannya bersifat terbuka, setiap anggota
mempunyai kesempatan buat berusaha dengan kecakapannya sendiri untuk
naik lapisan sosial, atau kalau tidak beruntung, dapat jatuh ke lapisan
bawahnya. 4
4
Ali Maksum, Sosiologi Pendidikan, ( Malang, Madani, 2016)
4
Menteri, Gubernur Bupati/Walkota atau paling rendah ketua Rukun
Tetangga (RT).
3. Ukuran Kehormatan seseorang yang paling di hormati dan segani
secara sosial dalam masyarakat biasanya menduduki tempat paling
tinggi dalam sebuah masyarakat, terutama dalam masyarakat yang
masih tradisional. Biasanya mereka adalah kelompok ulama/kyai,
ustadz, tokoh /kepala suku, orang tua atau sesorang yang memiliki jasa
terhadap masyarakat dalam hal ini seorang pahlawan.
4. Ukuran Ilmu Pengetahuan umumnya sesorang atau kelompok yang
memiliki derajat pendidikan yang tinggi biasanya menduduki posisi
tertinggi dalam masyarakat. Misalnya seorang sarjana lebih tinggi
posisinya ketimbang sesorang lulusan Sekolah Menengah Atas atau
SLTA/SLTP. Namun ukuran ini terkadang menyebabkan terjadi efek
negatif karena dalam kenyataan masyarakat sekarang bahwa kualitas
atau mutu ilmu pengetahuannya tidak lagi menjadi ukuran, melainkan
ukuran gelar yang disandangnya. Dan ukuran ini bersifat limitative
5
itu, dan sebelumnya, orang telah mengakui adanya lapisan masyarakat yang
mempunyai lapisan yang bertingkat-tingkat dari bawah ke atas.7
1. Ukuran kekayaan
2. Ukuran kekuasaan
3. Ukuran kehormatan
4. Ukuran ilmu pengetahuan
7
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), 197-198.
6
tertentu.8 Stratifikasi sosial merupakan gejala sosial yang tiak dapat
dihindari dan terdapat di setiap masyarakat mana pun di dunia ini.
8
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), hal. 208.
9
Sudardja Adiwikarta, Sosiologi Pendidikan, hal. 107-108.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan:
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan agar
makalah ini layak untuk menjadi sumber referensi baca untuk semua
kalangan dan tentunya agar dapat disusun dengan lebih lagi kedepannya,
sekian terimakasih.
8
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. (2020). Sosiologi Pendidikan. Jawa Timur: Penerbit Sahabat Pena
Kita.
Mukmin, Taufik. (2018). Hubungan Pendidikan dan Stratifikasi Sosial. Jurnal el-
Ghiroh. Vol. XV, No. 02.
Nawawi, M. Ikhsan., & Putera, Rahmat P.. (2019). Stratifikasi Sosial Dalam
Tinjauan Pendidikan Islam. Jurnal Institut Agama Islam Metro Lampung.