Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA LANJUTAN

Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Manajemen Kantor Lembaga Pendidikan

Dosen Pengampu Mata Kuliah:


Muhammad Noor, M.Pd

Disusun Oleh:

Atika Ummi
NPM 21862040017

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ACHMAD YANI BANJARMASIN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "MANAJEMEN
SARANA DAN PRASARANA LANJUTAN”. Makalah disusun untuk
memenuhi tugas Mata kuliah Manajemen Kantor Lembaga Pendidikan. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang sarana dan prasarana.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bpk Muhammad Noor, M.Pd
selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Manajemen Kantor Lembaga Pendidikan.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Banjarmasin, Maret 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................i


DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I ............................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 2
BAB II............................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................... 3
A. Pendayagunaan sarana dan prasarana pendidikan ............................... 3
B. Pemeliharaan barang dan sarana ......................................................... 4
C. Penghapusan barang ............................................................................ 5
D. Standar manajemen sarana dan prasarana ........................................... 7
E. Pengembangan sarana ......................................................................... 9
BAB III ........................................................................................................ 12
PENUTUP ................................................................................................... 12
A. Kesimpulan........................................................................................ 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat vital dan hal yang
sangat penting dalam menunjang kelancaran atau kemudahan dalam proses
pembelajaran, dalam kaitannya dengan pendidikan yang membutuhkan sarana
dan prasarana dan juga pemanfaatannya baik dari segi intensitas maupun
kreatifitas dalam penggunaannya oleh guru maupun oleh siswa dalam kegiatan
belajar mengajar. Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan
dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar
pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan
efisien.
Dalam perkembangan dunia pendidikan saat ini setiap lembaga
pendidikan baik formal maupun non formal berusaha untuk memberikan dan
melengkapi fasilitas yang ada di lembagannya untuk memenuhi kebutuhan
semua warga sekolah baik itu guru, staf-staf, peserta didik dan orang tua murid.
Dalam upaya melengkapi fasilitas yang ada sebuah lembaga pendidikan
dikatakan maju apabila ketersediaan sarana dan prasarananya memadai
berkaitan dengan proses belajar peserta didik. Proses belajar mengajar dapat
meningkat dengan didukung adanya sarana dan prasarana yang memadai.
Sarana pendidikan merupakan sarana penunjang bagi proses belajar
mengajar. Hal ini merupakan faktor yang harus diperhatikan oleh sebuah
lembaga pendidikan karena mempengaruhi kelangsungan proses belajar
mengajar di sekolah. Adanya sarana dan prasarana banyak membantu
kelangsungan belajar mengajar di sekolah. Sarana dan prasarana sangat
diperlukan untuk menunjang proses belajar mengajar, agar siswa lebih
berminat dan mudah menerima penjelasan dari guru. Apabila sarana dan
prasarana yang disediakan kurang, maka dapat mempengaruhi minat siswa
untuk mengikuti proses belajar mengajar. Jika siswa memiliki minat dalam
mengikuti proses belajar mengajar maka dapat meningkatkan prestasi belajar.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam makalah yang
membedah masalah tentang Manajemen sarana dan prasarana adalah sebagai
berikut :
1. Apa itu penggunaan barang ?
2. Bagaimana pemeliharaan barang dan sarana ?
3. Bagaimana penghapusan barang?
4. Apa saja standar manajemen sarana dan prasarana ?
5. Apa itu pengembangan sarana ?

B. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk


menambah pemahaman mahasiswa terhadap manajemen sarana dan prasarana.
Disamping itu penulisan makalah ini untuk mengidentifikasi dan memberikan
solusi terhadap masalah dalam manajemen kesiswaan khususnya dalam
penggunaan, pemeliharaan, penghapusan, standar pengembangan dalam sarana
prasarana.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendayagunaan Sarana dan Prasarana Pendidikan


Dalam kamus besar Bahasa Indonesia pendayagunaan diartikan
pengusahaan agar mampu mendatangkan hasil.
1) Tujuan Pendayagunaan sarana dan prasarana pendidikan.
Tujuan pendayagunaan sarana dan prasarana di bagi menjadi 2 bagian,
yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dari pendayagunaan
sarana dan prasarana adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi
dalam kegiatan proses pembelajaran. Sedangkan tujuan khusus dari
pendayagunaan sarana dan prasarana diantaranya yaitu :
1. Untuk menunjang kegiatan kelas.
2. Untuk mendorong dalam penggunaan dan penerapan cara-cara baru
yang sesuai untuk mencapai tujuan program akademis.
3. Untuk membantu memberikan perencanaan, produksi, operasional
dan tindakan lanjutan untuk pengembangan sistem instruksional.
Tujuan pendayagunaan sarana dan prasarana adalah untuk
memperluas bahan pelajaran, melengkapi berbagai kekurangan bahan dan
sebagai kerangka mengajar yang sistematis. Perlu disadari pula bahwa
pendayagunaan sarana dan prasarana pendidikan tersebut secara spesifik
dimaksudkan :
1. Untuk meletakkan konsep dasar berfikir yang konkrit dari sesuatu
yang bersifat abstrak sehingga pelajaran dapat dicerna dengan mudah
karena anak dihadapkan pada pengalamannya secara langsung.
2. Untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh anak didik baik itu
berupa bakat, minat, kecerdasan dan lain-lain.
2) Prinsip-prinsip pendayagunaan sarana dan prasarana pendidikan.
Sarana prasarana digunakan dalam rangka upaya peningkatan atau
mempertinggi mutu proses pembelajaran. Oleh karena itu diperhatikan
prinsip-prinsip pendayagunaan antara lain :

3
1. Pendayagunaan sarana prasarana hendaknya dipandang sebagai
bagian yang integral dari suatu sistem pengajaran dan bukan hanya
sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang digunakan
bila dianggap perlu dan hanya dimanfaatkan sewaktuwaktu
dibutuhkan.
2. Sarana prasarana hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yang
digunakan dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi dalam
proses pembelajaran.
3. Guru hendaknya benar-benar menguasai teknik-teknik dari suatu
sarana prasarana yang digunakan.
4. Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya pendayagunaan
suatu sarana dan prasarana.
5. Pendayagunaan sarana dan prasarana harus diorgasisasikan secara
sistematis.
6. Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari suatu
sarana dan prasarana maka guru dapat menggunakan sarana prasarana
semaksimal mungkin sesuai dengan kebutuhan, hal tersebut
digunakan agar dapat menguntungkan dan memperlancar proses
pembelajaran serta dapat merangsang siswa dalam belajar.

B. Pemeliharaan barang dan sarana


Pemeliharaan adalah kegiatan untuk melaksanakan pengurusan dan
pengaturan agar semua barang selalu dalam keadaan baik dan siap untuk
digunakan secara berdayaguna dan berhasil guna. Pemeliharaan merupakan
kegiatan penjagaan dan pencegahan dari kerusakan suatu barang. Pemeliharaan
yang bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas yang memang benar-benar
ahli dalam jenis barang yang di maksud.
1) Tujuan Pemeliharaan sarana dan Prasarana Pendidikan.
Untuk mengoptimalkan usia pakai peralatan. Hal ini sangat penting
terutama jika dilihat dari aspek biaya, karena untuk membeli suatu
peralatan akan jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan merawat bagian

4
dari peralatan tersebut. Untuk menjamin kesiapan operasional peralatan
untuk mendukung kelancaran pekerjaan sehingga diperoleh hasil yang
optimal, untuk menjamin ketersediaan peralatan yang diperlukan melalui
pengecekan secara rutin dan teratur, lalu untuk menjamin keselamatan
orang atau siswa yang menggunakan alat tersebut.
2) Manfaat Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan.
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan adalah jika peralatan terpelihara secara baik, umurnya akan
awet dan tidak perlu mengadakan penggantian dalam waktu yang singkat.
Pemeliharaan yang baik mencegah terjadinya kerusakan dan akan lebih
terkontrol sehingga menghindari kehilangan juga enak di lihat dan juga di
pandang. Pemeliharaan yang baik juga memberikan hasil pekerjaan yang
baik. Beberapa macam pemeliharaan perlengkapan pendidikan sekolah:
a. Pemeliharaan yang bersifat pengecekan yang dilakukan oleh
seseorang yang mengetahui tentang baik buruknya sesuatu.
b. Pemeliharaan yang bersifat pencegahan, dilakukan agar kondisi
sesuatu selalu dalam keadaan baik.
c. Pemeliharaan yang bersifat perbaikan ringan.
d. Perbaikan berat
Sedangkan bila ditinjau dari waktu perbaikannya, ada dua macam
pemeliharaan perlengkapan sekolah, yaitu pemeliharaan setiap hari dan
berkala. Pemeliharaan setiap hari contohnya, menyapu, mengepel, dan
membersihkan perabot. Sedangkan pemeliharaan berkala misalnya berupa
pengontrolan genteng dan tembok.

C. Penghapusan barang
Penghapusan adalah proses kegiatan yang bertujuan untuk
mengeluarkan/menghilangkan barang-barang milik Negara dari daftar
inventaris Negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1) Pelaksanaan penghapusan
Pelaksanaan penghapusan di setiap instansi dari pusat sampai daerah pada

5
tiap permulaan tahun anggaran dilakukan oleh “Panitia
Penelitian/Penghapusan Barang Inventaris” dengan Keputusan Unit
Utama masing-masing yang terdiri sekurang-kurangnya tiga orang
masing-masing mewakili unsure keuangan, perlengkapan dan bidang
teknis. Panitia tersebut bertugas untuk meneliti, menilai barang-barang
yang ada dan perlu dihapuskan, membuat berita acara, melaksanaan
penghapusan sampai melelang atau memusnahkan barang-barang tersebut.
2) Syarat-syarat Penghapusan
Barang-barang inventaris yang dapat dipertimbangkan untuk dihapus
memenuhi salah satu syarat di bawah ini :
a. Dalam keadaan rusak berat sehingga tidak dapat diperbaiki atau
dipergunaan lagi.
b. Perbaikan terhadap barang tersebut akan menelan biaya yang besar
sekali, sehingga akan merupakan pemborosan uang Negara.
c. Secara teknis dan ekonomis kegunaanya tidak seimbang lagi besarnya
biaya pemeliharaan.
d. Tidak mutakhir lagi, sehingga tidak sesuai lagi dengan kebutuhan
masa kini.
e. Hilang akibat susut di luar kekuasaan pengurus barang.
f. Musnah akibat bencana alam, seperti gempa bumi, banjir dll.
g. Kelebihan persediaan, sehingga bila makin lama disimpan akan makin
merugi karena rusak.
h. Hilang akibat pencurian/perampokan, diselewengkan dsb.
i. Hewan/ternak dan tanaman yang mati atau cacat.
3) Prosedur penghapusan
Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Langkah langkah penghapusan perlengkapan pendidikan di sekolah adalah
sebagai berikut :
a. Kepala sekolah (bisa menunjuk seseorang) mengelompokkan
perlengkapan yang akan dihapus dan meletakkannya di tempat yang
aman namun tetap dalam lokasi sekolah.

6
b. Menginventarisasi perlengkapan yang akan dihapus tersebut dengan
cara mencatat jenis, jumlah dan tahun pembuatan perlengkapan
tersebut.
c. Kepala sekolah mengajukan usulan penghapusan barang dan
pembentukan panitia penghapusan.
d. Setelah SK penghapusan dari Kantor Dinas Nasional Kota/Kabupaten
terbit, maka panitia penghapusan memeriksa kembali barang yang
rusak berat (Berita Acara Pemeriksaan).
e. Setelah pemeriksaan, panitia mengusulkan penghapusan barang yang
terdaftar kemudian ada pengantar dari kepala sekolah yang akan
diteruskan ke kantor pusat Jakarta.
f. Surat keputusan penghapusan dari Jakarta datang, maka segera
dilakukan penghapusan terhadap barang-barang tersebut. Ada
kemungkinan penghapusan barang yaitu dimusnahkan dan dilelang.
4) Tujuan Penghapusan sarana dan prasarana pendidikan.
Berikut tujuan penghapusan sarana dan prasarana pendidikan :
a. Mencegah atau sekurang-kurangnya membatasi kerugian atau
pemborosan biaya pemeliharaan sarana dan prasarana yang
kondisinya semakin buruk, berlebihan atau rusak dan sudah tidak
dapat digunakan lagi.
b. Meringankan beban kerja pelaksanaan inventaris barang.
c. Membebaskan ruangan dari penumpukanbarang-barang yang tidak
digunakan lagi.
d. Membebaskan barang dari tanggung jawab pengurasan kerja.

D. Standar Manajemen Sarana dan Prasarana


Standar saranana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan
yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat
berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratarium, bengkel kerja,
tempat bermain, tempat berkreasi, serta sumber belajar lain, yang perlukan
untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi

7
informasi dan komunikasi.
a. fungsi standar Manajemen Sarana dan Prasarana
1. Sebagai acuan unit satuan pendidikan saat melakukan pembangunan
sarana dan prasarana di sekolah.
2. Sebagai standar untuk menunjang pemerataan kualitas pendidikan
melalui peningkatan sarana dan prasarana sekolah.
b. Tujuan standar sarana dan prasarana
Tujuan standar sarana dan prasarana adalah memudahkan suatu unit satuan
pendidikan untuk menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan
oleh peserta didik di sekolah.
c. Manfaat standar sarana dan prasarana
Dengan adanya standar sarana dan prasarana, kegiatan belajar mengajar di
lingkungan sekolah bisa berjalan lancar dan kondusif dengan tetap
mengedepankan keamanan peserta didik.
d. Dasar hukum standar
Pada jenis pendidikan umum, pendidikan kejuruan, dan pendidikan luar
biasa diatur pada peraturan menteri yang berbeda. Berikut ini peraturan
menteri yang menjadi dasar hukumnya untuk setiap jenis pendidikan.
1. Standar sarana dan prasarana Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
(SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
(SMA/MA) diatur dalam Peraturan Pendidikan Nasional Nomor 24
Tahun 2007.
2. Standar sarana dan prasarana untuk Sekolah Menengah Kejuruan dan
Madrasah Aliyah Kejuruan diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 40 Tahun 2008.
3. Standar sarana dan prasarana untuk Sekolah Luar Biasa diatur dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 33 Tahun 2008.

8
E. Pengembangan Sarana
Prosedur pengembangan sarana prasarana pendidikan mencakup
penyampaian kebutuhan sarana prasarana pendidikan melalui komite sekolah
dan prasarana pengembang pelaksanaan serta pengembang sarana pendidikan.
Pelaksanaan pengembangan sarana prasarana Penyampaian kebutuhan
sarana prasarana melalui komite sekolah. Kepala sekolah menyatakan bahwa
pengembangan sarana prasarana pendidikan yang dibutuhkan oleh pihak
sekolah dalam lingkup implementasi manajemen berbasis sekolah akan sangat
tergantung pada kemampuan pihak sekolah beserta masyarakat untuk mampu
menanggulanginya secara mandiri. Artinya bahwa pengembangan ini sangat
dipengaruhi oleh seberapa besar kerjasama yang mampu diwujudkan oleh
sekolah dengan masyarakat.
Lebih jauh kepala sekolah mengatakan bahwa kerjasama ini akan
ditunjukkan atau diwujudkan jika didahului dengan adanya suatu keterbukaan
dari pihak sekolah itu sendiri terhadap kebutuhan sekolah dan salah satunya
mencakup pemberitahuan mengenai kebutuhan yang dirasakan terkait dengan
sarana prasarana pendidikan. Selain itu, menurut PKS dan guru yang
diwawancarai diketahui bahwa sekolah dalam merencanakan pengembangan
sarana prasarana pendidikan terlebih dahulu membicarakannya dengan komite
sekolah. Sekolah dan komite sekolah selanjutnya mengkaji data yang
ditampilkan sekolah dan usulan draf rencana yang diusulkan pihak sekolah
sehingga pada akhirnya menghasilkan suatu mufakat/kesepakatan.
Berdasarkan hasil observasi secara garis besarnya bahwa pelaksanaan
pengembangan sarana prasarana tersebut yaitu :
1) Pengadaan
Menurut kepala sekolah, pengadaan sarana prasarana pendidikan
merupakan langkah pertama yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam
sistem pengembangan sarana prasarana pendidikan. Pihak sekolah
memandang bahwa pengadaan sarana prasarana pendidikan harus bisa

9
dijadikan suatu rutinitas tahunan dalam RAPBM. Artinya bahwa pihak
sekolah berupaya untuk setiap tahun merencanakan pengadaan sarana
prasarana pendidikan dengan disetujui oleh pihak komite sekolah.
2) Penempatan
Penempatan sarana prasarana pendidikan merupakan langkah yang harus
atau perlu dilakukan setelah tahap pengadaan. Hal ini penting sekali untuk
mengkondisikan sarana prasarana pendidikan tersebut agar mudah
digunakan saat dibutuhkan dan terjaga keadaannya. Artinya bahwa
penempatan sarana prasarana pendidikan ini memperhitungkan
kemudahan bagi guru dan siswa jika memerlukan sarana prasarana
pendidikan tersebut serta menjaga keamanan dari kehilangan dan
kerusakan.
3) Penggunaan
Penggunaan sarana prasarana pendidikan juga sangat perlu untuk dikelola,
untuk menciptakan keteraturan dalam pemakaian. Pengembangan sarana
prasarana pendidikan ini merupakan suatu upaya yang dilakukan pihak
sekolah guna memberikan pelayanan secara baik dan merata bagi pihak-
pihak pemakai sarana prasarana pendidikan.
Menurut kepala sekolah dan para PKS bahwa penggunaan sarana
prasarana pendidikan yang diadakan dan diupayakan sesuai dengan
kebijakan sekolah. Artinya bahwa kepala sekolah mengharapkan pada para
guru dan siswa untuk mampu menggunakan sarana prasarana pendidikan
secara optimal. Dalam hal ini para guru ditekankan untuk melaksanakan
proses pembelajaran dengan mengoptimalkan sarana prasarana yang ada.
Sementara para siswa dihimbau untuk mampu memanfaatkan sarana
prasarana pendidikan yang ada secara optimal guna membantu
keberhasilan dalam proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah.
4) Pemeliharaan
Pemeliharaan merupakan suatu hal yang perlu ditangani dengan benar dan
baik, hal ini merupakan upaya untuk mengkondisikan sarana prasarana
pendidikan yang ada untuk tetap mampu digunakan dalam proses belajar

10
mengajar. Pemeliharaan ini tentunya merupakan suatu upaya yang
dilakukan pihak sekolah dalam menjaga kondisi keamanan dan kebersihan
dari sarana tersebut sehingga terhindar dari kerusakan dan kehilangan.
Pemeliharaan sarana prasarana pendidikan yang dilakukan sekolah
dilakukan setiap saat. Hal ini dilandasi oleh keinginan dari pihak sekolah
untuk menjaga kondisi dari sarana tersebut untuk mampu digunakan secara
optimal setiap saat. Pemeliharaan ini tentunya dilakukan dengan cara
pencegahan dan perbaikan. Pencegahan disini yaitu upaya pemeliharaan
dengan cara merawat barang tersebut untuk tidak mengalamai kerusakan,
upaya yang dilakukan dengan cara memperhatikan penempatan dan
pembersihan secara kontinyu terhadap sarana prasarana pendidikan.
Sementara perbaikan merupakan upaya pemeliharaan yang dilakukan
dengan cara memperbaiki sarana-sarana yang sudah dianggap rusak
selama masih bisa diperbaiki dengan baik. Pemeliharaan ini dilakukan
semata-mata untuk menjaga kondisi dari sarana prasarana pendidikan yang
ada sehingga tetap mampu digunakan secara optimal. Dalam pemeliharaan
sarana prasarana pendidikan ini pihak sekolah menganggarkan anggaran
khusus, sehingga pemeliharaan dapat dijalankan setiap saat ketika
dibutuhkan.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen sarana dan prasarana merupakan seluruh pengaturan sarana
dan prasarana yang dimiliki oleh lembaga pendidikan, dan pengaturan
dilakukan dengan memalui proses dan diatur berdasarkan urutan dan fungsi-
fungsi manajemen. Perencanaan sarana dan prasarana berarti kegiatan yang
dilakukan untuk pengadaan suatu sarana maupun prasarana di dunia
pendidikan. Ada beberapa cara pengadaan, yaitu : pembelian, pembuatan atau
produksi sendiri, penerimaan hibah, penyewaan, peminjaman, pendaur
ulangan, penukaran, dan perbaikan atau rekondisi.

Setiap orang berhak menerima sarana maupun prasarana pendidikan


yang layak, sebuah sekolah harus memenuhi prasarana dan prasarana yang
belum memadai. Setelah melalui proses pengadaan, pengajuan sarana dan
prasarana akan diproses dengan tujuan mempermudah berjalannya proses
pendidikan.

Manajemen sarana dan prasarana juga mencakup perencanaan,


pengorganisasian, pengadaan, inventarisasi, penyimpanan, pendistribusian,
pemeliharaan, penghapusan, serta penilaian dan pangawasan sarana dan
prasarana pendidikan. Satu sama lain saling berkaitan untuk berjalannya proses
manajemen sarana dan prasarana pendidikan.

12

Anda mungkin juga menyukai