Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MESIN GERINDA

Oleh
Hichmala Yuniarti
J1B019035

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MATARAM
2022
ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah


SWT. karena atas perkenan-Nya jualah penyusunan makalah yang berjudul
“Mesin Gerinda” ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Pada kesempatan ini Penulis menyampaikan penghargaan kepada berbagai
pihak yang telah membantu sehingga tugas pembuatan makalah ini dapat Penulis
selesaikan. Dalam penyelesaikan makalah ini, secara tidak langsung penulis telah
belajar dari berbagai sumber (jurnal) dan menelaah beberapa buku.
Semoga Allah SWT. membalas segala bantuan dari semua pihak yang
telah diberikan kepada Penulis dengan kebaikan yang lebih banyak lagi. Amin.
Akhirnya, semoga makalah ini bermanfaat bagi siapa saja yang memerlukannya.

Mataram, 30 Maret 2022


Penulis,

Hichmala Yuniarti
J1B019035
iii

DAFTAR ISI

Halaman
COVER ................................................................................................ i
KATA PENGANTAR............................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................... iii
I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................... 1
II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian mesin gerinda........................................................... 3
2.2. Fungsi mesin gerinda................................................................. 3
2.3. Jenis-jenis mesin gerinda........................................................... 3
2.4. Bagian-bagian utama mesin gerinda.......................................... 5
2.5. Jenis-jenis batu gerinda dan fungsinya....................................... 6
2.6. Teori rumus perhitungan mesin gerinda.................................... 10
III PENUTUP
3.1. Kesimpulan................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 14
1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mesin gerinda (grinding machines) merupakan sebuah alat yang


digunakanuntuk proses pemotongan logam secara abrasive melalui gesekan
antaramaterial abrasive dengan benda kerja/ logam. Selain untuk memotong
logam/ bendakerja sesuai ukuran, proses gerinda ini juga untuk finishing
(memperhalus danmembuat ukuran yang akurat pada permukaan benda kerja).
Menggerinda dapat jugadigunakan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan
pahat, serta dapat jugadigunakan untuk menyiapkan permukaan benda kerja yang
akan dilas. Mesin gerindaterutama dirancang untuk menyelesaikan suku cadang
yang permukaannya silindris,datar atau penyelesaian permukaan dalam (Amstead,
1992).
Menggerinda merupakan perbandingan antara memutar dan menggilas,
dimanausia siklus kerja roda tidak dapat ditentukan dari standart tabel atau grafik.
Kepastian presisi dalam menggerinda menjadi proses dalam penyelesaian dengan
bentukan chip pada dimensi submicron yang terjadi oleh proses ekstruksi,
inicenderung akan memberikan proses variabilitas pada permukaan benda kerja
yangtidak seimbang. Hal ini dipengaruhi oleh sistem yang tidak stabil,
pendinginan yangtidak konsisten, dll. Meskipun demikian, dengan 2 peralatan
penggerindaan yang lebihkompeten maka performanya dapat dikontrol dan
diperhitungkan didalam suatudaerah yang diijinkan (Marinescu, 2004). Dengan
beragam manfaat dan fungsi darigerinda tersebut maka diperlukan pengembangan
batu gerinda untuk menunjangnya.Penggerindaan bukan suatu proses yang lepas
dari permasalahan. Permasalahantersebut ialah kerusakan yang berkenaan dengan
panas, permukaan kasar, vibrasi-vibrasi dan keausan roda gerinda yang cepat.
Untuk menanggulangi permasalahan inidengan tepat maka dibantu oleh
pemahaman yang benar dan saling mempengaruhidari faktor-faktor menggerinda.
Permasalahan yang biasa ditemui dianalisa didalam proses agar dapat berhasil
menunjukan bagaimana parameter-perameter itu dapatdioptimalkan dan diperbaiki
kualitas gerinda.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa itu mesin gerinda?


2. Apakah fungsi mesin gerinda?
2

3. Jenis-jenis mesin gerinda?


4. Bagian-bagian utama mesin gerinda?
5. Jenis-jenis batu gerinda berserta fungsinya?
6. Rumus teori perhitungan mesin gerinda?
3

II. PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Mesin Gerinda

Gambar 2.1 Mesin gerinda

Mesin gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan


untukmengasah/memotong ataupun menggerus benda kerja dengan tujuan atau
kebutuhantertentu. Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar
bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan,
atau pemotongan.

2.2. Fungsi Mesin Gerinda

Mesin gerinda memiliki fungsi sebagai berikut:


- Memotong benda kerja yang ketebalanya yang tidak relatif tebal.
- Menghaluskan dan meratakan permukaan benda kerja.
- Sebagai proses jadi akhir ( finishing ) pada benda kerja.
- Mengasah alat potong agar tajam.
- Menghilangkan sisi tajam pada benda kerja.
- Membentuk suatu profil pada benda kerja (baik itu elips, siku, dan lain-lain).

2.3. Jenis-jenis Mesin Gerinda

1. Mesin Gerinda Permukaan

Gambar 2.2 Mesin gerinda permukaan


4

Mesin Surface Grinding adalah mesin gerinda yang diperuntukan


untukmembuat bentuk datar dan permukaan yang rata pada sebuah benda
kerja yangdiletakan di bawah batu gerinda yang berputar. Pada umumnya
mesin gerinda inidigunakan untuk penggerindaan permukaan yang meja
mesinnya bergerak horizontal bolak-balik. Benda kerja dicekam pada meja
kerja kemudian digerakkan maju mundurdi bawah batu gerinda. Meja pada
mesin gerinda datar dapat dioperasikan secaramanual atau otomatis yang
dapat diatur pada bagian tuasnya. Hasil pengerjaan mesingerinda permukaan
diperuntukan untuk Parallel block, Jangka Sorong, Bed Mesin,dan lain-lain.
Prinsip kerja utama dari mesin surface grinding adalah gerakan bolak- balik
benda kerja dan gerak rotasi dari tool. Dilihat dari prinsip kerja utama
mesintersebut, mesin gerinda datar secara garis besar mempunyai tiga
gerakan utama, yaitu:
- Gerak putar batu gerinda.
- Gerak meja memanjang dan melintang.
- Gerak pemakanan (feeding)
2. Mesin Gerinda Tangan

Gambar 2.3 Mesin gerinda tangan

Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk


menggerinda benda kerja. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah
benda kerja seperti pisaudan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk
membentuk benda kerja seperti merapikanhasil pemotongan, merapikan
hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut,
menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain.
MesinGerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11000 –
15000 rpm.Dengan kecepatan tersebut batu gerinda, yang merupakan
komposisi aluminiumoksida dengan kekasaran serta kekerasan yang sesuai,
dapat menggerus permukaanlogam sehingga menghasilkan bentuk yang
diinginkan. Dengan kecepatan tersebut juga, mesin gerinda dapat digunakan
untuk memotong benda logam denganmenggunakan batu gerinda yang
dikhususkan untuk memotong.
5

3. Mesin Gerinda Duduk

Gambar 2.4 Mesin gerinda duduk

Bukan cuma wc duduk gan, mesin gerinda juga punya yang versi
duduknya.Fungsi utama gerinda duduk adalah untuk mengasah mata bor,
tetapi dapat juga digunakan untuk mengasah pisau lainnya, seperti mengasah
pisau dapur, golok,kampak, arit, mata bajak, dan perkakas pisau lainnya.
Selain untuk mengasah, gerindaduduk dapat juga untuk membentuk atau
membuat perkakas baru, seperti membuat pisau khusus untuk meraut
bambu, membuat suku cadang mesin jahit, membuatobeng, atau alat bantu
lainnya untuk reparasi turbin dan mesin lainnya
4. Mesin Gerinda Silindris

Gambar 2.5 Mesin gerindra silindris

2.4. Bagian-bagian Utama Mesin Gerinda

Keterangan gambar:
1. Kepala utama. Bagian yang menghasilkan gerak putar batu gerinda.
2. Spindel utama benda kerja (workhead). Bagian yang mengatur kecepatan
putar dan pencekaman benda kerja.
3. Kaki mesin. Sebagai pendukung mesin.
6

4. Panel kontrol. Bagian pengatur proses kerja mesin.


5. Meja bawah. Dudukan meja atas.
6. Meja atas. Tempat dudukan kepala lepas di spindel utama benda kerja dan
dapat diatursudutnya
7. Kepala lepas (tailstock).Menyangga benda kerja pada pencekaman di antara
dua senter.
8. Perlengkapan pendingin.Tempat pengatur aliran cairan pendingin

2.5. Jenis-jenis Batu Gerinda dan Fungsinya

Mesin gerinda khususnya gerinda tangan (Angle grinder) memiliki


beragam fungsi dan dapatdigunakan untuk berbagai macam permukaan.
Tinggal menyesuaikan jenis mata gerinda apayangdigunakan.Pada artikel ini,
kita akan membahas jenis-jenis mata gerinda serta fungsinya. Ini pentingagar
Anda tidak salah memilih jenis mata gerinda yang tepat untuk pekerjaan
Anda.Ada lima jenis pengerjaan yang umum dilakukan dengan menggunakan
mesin gerinda tangan.
1. Batu gerinda asah (Grinding Wheel).

Gambar 2.6. Batu gerinda asah

Dari sekian banyak jenis kelengkapan untuk mesin gerinda, produk


ini (batu gerinda) merupakan produk yang paling banyak dibutuhkan dan
digunakan pada proses pengerjaan logam. Batu gerinda atau biasa disebut
dengan “Grinding wheel” berfungsi untuk mengikis permukaan logam, baik
7

pada besi, baja, maupun stainless steel. Spesifikasi jenis batu gerinda
biasanya tertera pada label di bagian atas produk.

Gambar 2.7. Kode material penggunaan pada batu gerinda asah.

Gambar 2.8 Aplikasi batu gerinda asah.

2. Batu gerinda fleksibel (Flexible Disc)

Gambar 2.9 Batu gerinda fleksibel

Batu gerinda fleksibel, atau biasa disebut dengan “Flexible


disc” secara fisik memiliki bentuk seperti batu gerinda asah, namun lebih
tipis dengan bagian permukaan memiliki pola/pattern. Batu gerinda jenis
ini biasanya digunakan untuk mengikis permukaan logam khusus pada
area-area yang terbatas/sempit.
Fungsi lain dari batu gerinda fleksibel adalah dapat digunakan
untuk memotong logam, namun kelemahan yang dihasikan dari fungsi ini,
adalah area yang terpotong akan lebih banyak/lebar daripada dengan
8

menggunakan batu gerinda potong.

Gambar 2.10 Aplikasi penggunaan Fleksible disc.

3. Batu gerinda potong (Cutting Wheel)

Gambar 2.11 Batu gerinda potong.

Batu gerinda potong atau disebut dengan “Cutting


wheel” memiliki bentuk paling berbeda dibandingkan dengan batu
gerinda lainnya. Batu gerinda ini memiliki bentuk yang datar, dengan
ketebalan yang dimiliki pada varian produknya mulai dari 3 mm hingga 8
mm. Sesuai dengan fungsinya, batu gerinda potong hanya berfungsi
untuk melakukan pemotongan pada media logam, baik untuk
besimildsteel, baja, hingga stainless steel, dengan tentunya menyesuaikan
spesifikasi pada produk tersebut.

Gambar 2.12 Aplikasi batu gerinda potong.


9

4. Sikat gerinda (Steel Wire Brush)

Gambar 2.13 Sikat gerinda.

Berdasarkan jenisnya produk sikat gerinda (Steel Wheel Brush)


diciptakan berbeda menjadi 2 bentuk, yaitu rata (Wheel Wire Brush),
dan berbentuk mangkuk (Cup Wire Brush). Fungsi dari sikat gerinda
adalah untuk membersihkan bagian-bagian permukaan logam dari
adanya kotoran, seperti karat, kerak, serta akibat proses oksidasi pada
permukaan logam. Fungsi lain yang dapat dihasilkan dari sikat gerinda
adalah untuk mengelupas lapisan permukaan kulit luar kayu, dengan
tujuan untuk menghilangkan lapisan tersebut, untuk selanjutnya
dilakukan pemrosesan lebih lanjut pada kayu yang telah dihilangkan
kulitnya tersebut.

Gambar 2.14 Aplikasi sikat gerinda (Cup brush).

5. Ampelas gerinda susun (Flap Disc)

Gambar 2.15 Ampelas gerinda susun (flap disc.)


10

“Flap disc”, atau biasa disebut dengan ampelas gerinda susun,


merupakan alat yang berfungsi untuk mengikis permukaan, baik pada
permukaan logam maupun pada permukaan kayu. Proses pengikisan
permukaan dengan menggunakan ampelas gerinda susun bertujuan
untuk menghasilkan finishing permukaan yang rata dan
halus/mengkilap. Selain itu penggunaan ampelas gerinda susun juga
dapat menghilangkan bintik-bintik logam yang menempel keras pada
permukaan, tanpa membuat hasil pengikisan yang banyak pada
permukaan logam tersebut.
Sedangkan untuk permukaan kayu, ampelas gerinda susun
digunakan untuk menghilangkan lapisan luar kayu. Seperti untuk
menghilangkan cat pada permukaan kayu, mengikis kayu,
menghaluskan lapisan luar dari kayu, dsb.

Gambar 2.16 Aplikasi ampelas gerinda susun.

2.6. Teori rumus perhitungan mesin gerinda


Kecepatan putar batu gerinda
secara teoritis kecepatan putar batu gerinda dapat dihitung menggunakan rumu
N = Vc X 1000 X 60 dimana =
RXd
N = kecepatan putar (rpm)
Vc=kecepatan potong (m/det)
d = diameter batu gerinda (mm)
1. Ukuran Butir Asahan

Ukuran butir asah dinyatakan dalam bentuk angka. Dimana semakin kecil angka
menunjukan semakin besar ukuran butir abrasive dan semakin besar angka maka ukuran
butir abrasive semakin kecil. Batu gerinda dengan butir kasar (angka kecil) memiliki
kemampuan potong yang baik tetapi hasilnya kasar sedangkan batu gerinda dengan butir
11

halus (angka besar) memiliki kemampuan daya bentuk yang baik dan hasil penggerindaan
yang baik.
Tingkat kekasaran Ukuran butir (mesh)
Kasar 12, 14,16,20,24
Sedang 30,36,46,56,60
Halus 70,80,90,100,120
Sangat halus 150,180,220,240
Tepung 280,320,400,500,800,1200

Gambar tabel 2.1 butir asahan

Angka-angka ini di dapat dari proses penyaringan, dimana saringan tersebut


memiliki lubang-lubang. Dimana Ukuran lubang didapat dari banyaknya lubang dalam
saringan seluas 1 inchi2 , ukuran lubang dinamakan dengan mesh.
Sebagai contoh:

- Jika dalam 1 inchi2 terdapat 120 lubang, berarti butiran yang dapat melewati/ lolos
berukuran 120 mesh atau lebih kecil lagi.

- Jika dalam 1 inchi terdapat 56 lubang, berarti butiran yang dapat melewati/ lolos
berukuran 56 mesh atau lebih kecil lagi. Dan jika butiran yang tertahan diatas saringan
berarti memiliki besar butir 1 step lebih tinggi ( ukuran butir yang lebih kecil).
2. Tingkat Kekerasan batu gerinda
Tingkat kekerasan tidak dilihat dari kerasnya butiran abrasive yang digunakan
tetapi dilihat dari kuatnya bond (perekat) untuk mengikat butiran abrasive dari tekanan
tertentu ketika melakukan proses penggerindaan. Tingkat kekerasan dinyatakan dalam
simbol huruf alfabet. Kekerasan batu gerinda dapat dilihat pada tabel dibawah :
Tingkat kekerasan Simbol
Sangat lunak E,F,G
Lunak H,I,J
Sedang L,M,N,O
Keras P,Q,R,S
Sangat keras T,U,V,W

Gambar tabel 2.2 tingkat kekerasaan batu gerinda


4. Susunan batu gerinda
Struktur batu gerinda di pengaruhi dan di tentukan oleh perbandingan 2 faktor,
yaitu ukuran butiran dan perekat yang digunakan. Perbandingan perekat dengan butir asah
12

dalam batu gerinda berkisar antara 10-30 % dari volume total batu gerinda. Dilihat dari
perbandingan tersebut, terdapat 2 jenis batu gerinda, yaitu:
a) Struktur terbuka/ batu gerinda lunak
Jenis ini memiliki sifat mudah melepaskan butir asah dalam tekanan tertentu karena
memiliki Jumlah perekat sedikit. Jenis ini di gunakan untuk menggerinda benda yang
keras, karena sifat yang mudah melepas butir asah, maka permukaan benda kerja selalu
mendapatkan butiran asah yang baru dan massih tajam. Percikan bunga api yang dihasilkan
banyak karena selain partikel benda kerja, gesekan yang terjadi juga melepaskan butiran
asah.
b) Struktur tertutup/ batu gerinda keras
Jenis ini memiliki sifat yang sulit melepaskan butir asah dalam tekanan tertentu
karena memiliki perekat yang banyak. Jenis ini cocok di gunakan untuk menggerinda
benda yang lunak, karena sifat benda kerja yang lunak, maka mata asah dapat lebih awet
karena partikel benda kerja akan terkikis terlebih dahulu dari pada terlepasnya butiran asah.
Percikan bunga api yang dihasilkan oleh penggerindaan sedikit.
13

III. KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan


bahwasannya Mesin potong diantaranya yaitu, mesin gerinda adalah suatu Mesin perkakas
yang digunakan untuk memotong, meratakan dan membelah benda kerja.Selain itu mesin
gerinda merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Menggerinda
juga bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga
bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan. Jadi pada
dasarnya kita dalam menggunakan mesin harus disesuaikan dulu dengan cara sistem
pengerjaan suatu benda agar hasilnya mampu sempurna dan presisi sesuai dengan yang
diharapkan.
14

DAFTAR PUSTAKA

Rachman Abdul (1984). Penambatan Frais, Jakarta: Bratasa Karya Aksara.

Daryanto (1987).Mesin Pengerjaan Logam, Bandung: Tarsito.

Gain Jhon, (1996). Engenering Whorkshop Practice.An International Thomson Publishing


Company. National Library of Australia

Daryanto (1987).Mesin Pengerjaan Logam, Bandung: Tarsito.

Sumbodo Wirawan dkk, (2008).Teknik Produksi Mesin Industrii.Direktorat Pembinaan


Sekolah Menengah Kejuruan. Direktirat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Fitting and Machining Volume 2:Education Department Victoria

Anda mungkin juga menyukai