Anda di halaman 1dari 29

PENGANTAR

KETEKNIKAN PERTANIAN
Teknik/ Keteknikan (Engineering) sebagai suatu
profesi harus bisa melayani masyarakat, karena
jika tidak demikian, engineering tidak
diperlukan dan tidak mendapat tempat di
masyarakat.
Peranan khusus dari Teknik/Keteknikan Pertanian (Agricultural
Engineering) adalah melayani bidang pertanian dalam arti luas
dalam hal produksi dan pengolahan hasil pertanian. Masyarakat
akan memperoleh keuntungan dari profesi teknik pertanian
SEJARAH DAN
PERKEMBANGAN
MEKANISASI PERTANIAN
GLOBAL

Tahap Perkembangan
Revolusi industri ----- perubahan pada bidang pertanian dan
industri. Revolusi industri dengan munculnya bisnis dan
industri yang dapat meningkatkan produktifitas serta
merupakan pemercepat (prekorsor) mekanisasi pertanian
Fakta menyebutkan bahwa pada masyarakat
terbuka, menunjukkan bahwa satu segmen
masyarakat tidak akan berubah tanpa
dipengaruhi oleh segmen lainnya.

Perkembangan besi dan baja dan bahan-


bahan konstruksi , bahan bakar dan pelumas,
unit daya dan komunikasi secara integral
telah mengubah sektor pertanian.
 Pada tahap awal yakni dengan penemua-
penemuan bajak, alat panen, mesin ketel uap,
alat pemintal kapas, sistem listrik, truk dan
auto mobil.
Penerapan keteknikan pertanian memberikan kecenderungan-kecenderungan :
1. Produktifitas tenaga kerja meningkat.
2. Traktor-traktor dapat menggantikan fungsi ternak untuk transportasi dan pengolahan
tanah dengan kecepatan dan kemampuan yang lebih besar.
3. Tenaga litrik dapat memperbaiki produktifitas dan usaha tani skala rumah tangga.
Peningkatan standar penggunaan rumah petani yakni dengan adanya televisi, radio
bahkan telepohn/HP akan meningkatkan secara drastis kehidupan petani.
4. Perkembangan baja, bahan bakar dan bahan pelumas
serta karet mempengaruhi deasian dan unit daya dibidang pertanian dan industri.
5. Penggunaan tenaga kerja lebih efisien.
6. Penggunaan biomassa dan enrgi surya sangat potensial sebagai pengganti bahan
bakar.minyak bumi. Penggunaan energi alternatif ini lebih murah dan ramah
lingkungan.
7. Dengan penggunaan peralatan dan sistem yang menggunakan elektronik, sensor,
kontrol, instrumentasi dan komputer dapat mensejajarkan industri pertanian dan industri
lainnya.
8. Pengurangan dan eliminasi polusi badan air, aliran, air tanah dan bahan kimia
dipergunakan untuk pupuk, kendali hama dan limbah-limbah ini merupakan bagian
yang penting dari keteknikan pertanian.
9. Sistem-sistem biologi menjadi lebih penting dalam memperbaiki produktifitas pertanian
sehingga dalam penerapan ilmu teknik/ keteknikan ini juga memberikan pertimbangan
penting pada aspek biologi dan aspek rekayasa.
 Pada abad 19 peranan ilmu keteknikan (engineering) di bidang
pertanian di USA sangat significan. Ini dapat dilihat adanya
mekanisasi besar-besaran di bidang budidaya pertanian, misal
penggunaan traktor di semua usaha tani, pengolahan hasil pertanian
dan pangan, misal dengan digunakannya mesin dan peralatan dengan
teknologi maju, penerapan mekanisasi untuk keperluan irigasi dengan
menggunakan irigasi sempro yang mempunyai efisiensi yang tinggi
serta elektrifikasi pertanian dan pedesaan.

 Industrialisasi di bidang pertanian, penerapan mekanisasi merupakan


keharusan. Industrialisasi memerlukan efisiensi dan produktifitas
yang tinggi, Keamanan dan kesehatan pekerja merupakan hal yang
sangat penting dalam operasi industri. Aspek undang-undang
ketenaga kerjaan tidak diperkenankannya anak-anak sebagai tenaga
kerja, jam kerja tidak terbatas, lingkungan kerja yang buruk. Karena
itu dalam menghadapi hal tersebut sangat diperlukan mekanisasi
pertanian.
 Pada abad 19 peranan ilmu keteknikan (engineering) di bidang
pertanian di USA sangat significan. Ini dapat dilihat adanya
mekanisasi besar-besaran di bidang budidaya pertanian, misal
penggunaan traktor di semua usaha tani, pengolahan hasil pertanian
dan pangan, misal dengan digunakannya mesin dan peralatan dengan
teknologi maju, penerapan mekanisasi untuk keperluan irigasi dengan
menggunakan irigasi sempro yang mempunyai efisiensi yang tinggi
serta elektrifikasi pertanian dan pedesaan.

 Industrialisasi di bidang pertanian, penerapan mekanisasi merupakan


keharusan. Industrialisasi memerlukan efisiensi dan produktifitas
yang tinggi, Keamanan dan kesehatan pekerja merupakan hal yang
sangat penting dalam operasi industri. Aspek undang-undang
ketenaga kerjaan tidak diperkenankannya anak-anak sebagai tenaga
kerja, jam kerja tidak terbatas, lingkungan kerja yang buruk. Karena
itu dalam menghadapi hal tersebut sangat diperlukan mekanisasi
pertanian.
Faktor pendorong saat itu
 Faktor pendorong yang banyak pada waktu itu yaitu keperluan
mekanisasi untuk pembukaan lahan, drainasi untuk wilayah yang
tergenang, persiapan lahan untuk produksi dan panen hasil-hasil
tanaman. Pada waktu itu, meskipun produktifitas kerja memainkan
peranan, produktifitas lahan merupakan hal yang sangat penting pula
diperhatikan.

 Faktor pendorong perkembangan keteknikan pertanian yakni


diketemukannya peralatan-peralatan prosesing. Penemuan peralatan-
peralatan prosesing telah banyak terjadi justru dari para praktisi,
ketimbang dari theoritical. Misal masyarakat petani ataupun dari
kalangan industri baik industri mesin peralatan pertanian maupun
industri pengolahan hasil pertanian.
Untuk kalangan praktisi industri mesin dan peralatan misal John Deere,
Henry Ford (USA) dapat dikatakan sebagai pioneer dan pengembang
keteknikan pertanian dengan insinyur-insinyurnya.
Awal perkembangan
 Pada awal perkembangannya ilmu keteknikan pertanian pertanian
dimulai dan bergerak dari praktisi, pande besi (black smith), ahli
gambar dan perusahaan (industri). Untuk memperbaiki dan
meningkatkannya, pengetahuan dasar keilmuan diberikan dan
dikembangkan pada fase berikutnya.

 Manusia telah menemukan cara-cara serta pengembangan peralatan


yang dapat mengurangi kelelahan. Sampai tahun 1830 munculnya
bajak, alat penanam dan pemanen dan awal 1900 munculnya mesin uap
dan bakar, merupakan tanda keberadaan profesi bidang keteknikan
pertanian. Orang-orang seperti Thomas Edison, Eli Whitney, Guglelmo
Marcono, Charles Kettering dan Werner von Siemnes yang
menghasilkan teknologi-teknologi yang kemudian dipergunakan
didalam bidng pertanian dimana hal ini sangat mempengaruhi
perkembangan keteknikan pertanian (agricultural engineering).
 Teknologi-teknologi tersebut diadopsi di bidang pertanian dan
kemudian dipelajari dan disempurnakan pada tingkat yang lebih maju .

 Sampai akhir perang dunia II teori dasar secara significan telah


diaplikasikan untuk perbaikan peralatan, perlengkapan-perlengkapan,
dan proses di b idang keteknikan pertanian. Perkembangan tersebut
mendorong pengambangan secara teoritis. Hal ini dikatakan sebagai “
The steam engines did more for thermodynamics then thermodynamics
did for the steam engine”, yang mana hal tersebut benar banyak
diaplikasikan pada keteknikan pertanian (agricultural engineering).
1900 - 1920
 Teknologi-teknologi tersebut diadopsi di bidang pertanian dan
kemudian dipelajari dan disempurnakan pada tingkat yang lebih maju .
 Sampai akhir perang dunia II teori dasar secara significan telah
diaplikasikan untuk perbaikan peralatan, perlengkapan-perlengkapan,
dan proses di b idang keteknikan pertanian. Perkembangan tersebut
mendorong pengambangan secara teoritis. Hal ini dikatakan sebagai “
The steam engines did more for thermodynamics then thermodynamics
did for the steam engine”, yang mana hal tersebut benar banyak
diaplikasikan pada teknik/keteknikan pertanian (agricultural
engineering).
 Dari 1900 – 1920, penggunaan daya pada bidang pertanian meingkat
dari 2 % menjadi 3 %, meskipun tidak cepat namun secara significan
berub ah, terutama penggunaan traktor dan tenaga uap . Sebelum tahun
1960, di Amerika Serikat tia-tiap petani mempunyai 35 HP sebagai
penggrak daya, atau sekitar 70 HP untuk industri/usaha tani pertanian.
Traktor-traktor bensin dan minyak tanah mulai menggantikan traktor-
traktor uap dengan 10000 unit daya yang dihasilkan pada tahun 1915,
meningkat pertahun pada tahun 2000.
1900 - 1920
 Pada awal perkembangan keteknikan pertanian aspek yang menjadi
perhatian pada waktu itu adalah ternak kuda (horseshoeng, hardness
making), rancangan gerobak, drainase, konstruksi bangunan pertanian,
jalan-jalan pedesaan, sanitasi, limbah, tenaga uap, beberapa aspek
tersebut pada periode selanjutnya terus dikembangkan. Para penemu
(inventors) dan wirausahawan telah tertantang untuk menemukan
peralatan, sarana dan prasarana serta bangunan di bidang pertanian..
1920 - 1945
 Kincir-kincir angin menggerakkan generator listrik atau pompa secara
luas dipergunakan, khususnya pada wilayah-wilayah yang tidak
terjangkau listrik. Penggunaan bahan bakar bensin dan minyak tanah
untuk menggerakkan traktor untuk berbagai keperluan diintroduksi .
Penelitian penelitian berkembang pada aspek daya pada sabuk, power
take off (PTO) dan pengembangan roda. Penggunaan sabuk transmisi
untuk penggilingan pakan, penggilingan untuk pembuatan saos dan
pompa air.

 Tahun 1930 muncul perhatian yang khusus pada konservasi tanah dan
air. Muncul promosi-promosi untuk proteksi terhadap tanah dan air.
Keteknikan (engineering) terlibat dalam usaha-usaha konservasi tanah
dan air tersebut.

 Traktor pada rancangan awal dahulu menggunakan roda baja ini juga
membuat tidak nyaman pada pengemudi. Ban karet dengan tekanan nol
(zero pressure) muncul pada tahun 1931, tetapi pada tahun 1935 + 15 %
telah menggunakan roda pneumatik.
1920 - 1945
 Pada fase berikutnya unit daya dirancang untuk
mengakomodasi perubahan dari pertanian yang
bersifat subsistem ke pertanian yang bersifat
industri. Perkembangannya dikhususkan pada unit-
unit yang diplikasikan ke unit produksi, panen, dan
prosesing buah dan sayur dan pekerjaan-pekerjaan
hubungannya dengan bangunan pertanian.
1920 - 1945
 Pada fase berikutnya unit daya dirancang untuk mengakomodasi perubahan dari
pertanian yang bersifat subsistem ke pertanian yang bersifat industri.
Perkembangannya dikhususkan pada unit-unit yang diplikasikan ke unit
produksi, panen, dan prosesing buah dan sayur dan pekerjaan-pekerjaan
hubungannya dengan bangunan pertanian.

 Perkembangan yang cepat pada penggunaan tenaga listrik dan distribusinya.


Dengan perkembangan penggunaan listrik pertanian dan pedesaan yang tidak
hanya dipergunakan untuk penerangan tetapi juga untuk tenaga penggerak
bukan hanya dipergunakan untuk rumah-rumah pedesaan dan petani namun
berkembang secara meluas pada bangunan-bangunan untuk industri pertanian.
Setelah tahun 1945 - sekarang
 Setelah perang dunia II, mempertimbangkan penekanan peningkatan produksi ternak,
penanganan bahan hasil pertanian, bangunan pertanian, pengendalian lingkungan, dan
penyimpanan dirancang dan dibuat, berdasarkan peralatan-peralatan yang ada sebelumnya.

 Meskipun jumlah tenaga kerja di bidang pertanian menurun namun tenaga kerja dibidang
pertanian yang berhubungan dengan industri meningkat. Teknik pertanian ditekankan pada
peningkatan produksi, lahan dan produktifitas sumber daya. Irigasi merupakan salah satu
langkah untuk produktifitas lahan. Konservasi air dilakukan dengan pengkonstruksian
saluran-saluran irigasi. Dan perkembangan diatas meningkatkan produktifitas tenaga kerja
dan meningkatkan efisiensi air untuk dipergunakan pada lahan.

 Mekanisasi dapat memperbaiki tingkat presisi dan pengurangan kejerihan, produktifitas


tenaga kerja meningkat secara cepat juga penggunaan unit daya yang semakin besar dan
pengoperasian implemen dengan kecepatan yang tinggi. Secara nyata, produktifitas tenaga
kerja diperbaiki lebih cepat dari produktifitas lahan.

 Dengan meningkat tajamnya harga bahan bakar, penggunaan bahan bakar biomassa sisa
hasil pertanian dan hutan telah membuka lingkup energi dalam bidang pertanian.
Perkembangan penggunaan energi surya untuk pengeringan hasil pertanian merupaka
bagian dari lingkup energi di bidang pertanian.

 Produk-produk hortikultura mekanisasi pertanian juga berperan dalam perancangan


bangunan green house dan pengendalian lingkungan tanamn. Penanganan produk
dikembangkan melalui penelitian-penelitian. Pengendalian kualitas dikembangkan melalui
penanganan dan sortasi elektronik, pengukuran radiasi dan transmisi cahaya untuk
pengukuran kualitas, sistem CAD/CAM. Teknik Pengolahan Hasil Pertanian merupakan
bagian integral dari profesi teknik/keteknikan pertanian banyak pengolahan hasil pertanian
di lahan (on-fram) bergerak menjadi industri pengolahan hasil pertanian.
Cakupan mekanisasi pertanian :

 Alat dan Mesin Budidaya Pertanian.

 Teknik Pengolahan Hasil Pertanian dan Pangan

 Energi dan Listrik Pertanian

 Perbengkelan dan Instrumentasi di bidang Pertanian

 Teknik Lingkungan Pertanian

 Bangunan Pertanian

 Sistem dan Manajemen Mekanisasi Pertanian


Perkembangan dan Peranan
Teknik Pertanian
 Masalah-masalah di bidang pertanian, produksi dan
prosesing muncul secara cepat dan harus cepat pula
diselesaikan.

 Ilmu Teknik Pertanian dapat mengembangkan dari peralatan


sederhana menjadi lebih tepat guna dan mempunyai
efisiensi yang tinggi. Dari ilmu peralatan sederhana tersebut
dapat disimulasikan pada program-program komputer yang
kompleks (Coolman, 1992).

 Ilmu keteknikan pertanian juga memberi kontribusi dalam


masalah pada sistem mulai dari produsen sampai ke
konsumen. Kontribusi ini tidak hanya meningkatkan
produksi namun memperbaiki pula sejumlah aspek
kehidupan masyarakat seperti sarana dan prasarana

 Perbengkelan dan Instrumentasi di bidang Pertanian


Contoh problem solving di bidang Teknik
Pertanian
1. Pengembangan bajak dan pisau bajak rotary memerlukan
penajaman mata pisau dan pengelasan (welding). Pada tahap
pertama, perlu diidentifikasi insfrastruktur harus dilakukan,
bengkel lokal apa tersedia dan bagaimana kondisinya,
bagaimana peralatannya, dan pelatihan untuk melakukan
perbaikan dan penggunaan spare part . Tahap selanjutnya,
adalah pengembangannya dengan dilakukan pembinaan
industri kecil pembuat serta distribusinya melalui
pencapaian penguasaan teknologi tinggi dengan melakukan
training tingkat lanjut dan studi banding ke luar daerah
yang mempunyai teknologi yang lebih maju.
2 . Introduksi motor bakar ke lapangan pertanian memerlukan
pelatihan yang ekstensif kepada para sopir (driver),
distributor dan bengkel lokal. Traktor yang pertama kali
diperkenalkan melalui tetangga atau handai taulan dengan
melalui negoisasi bahkan lebih daripada itu dapat
menggandeng pada usaha perbaikan truk pada kota yang
terdekat
Contoh problem solving di bidang Teknik
Pertanian
Ukuran traktor yang diperlukan juga diperlukan selektif
(traktor roda 2 atau traktor roda 4). Bagi lahan-lahan yang
sempit untuk menggunakan tr aktor roda 2. Dan
keseluruhan komunitas pertanian dilibatkan sebagai contoh
perbaikan operasi, sosial masyarakat di sekitarnya sering
memainkan peran dalam menentukan apakah teknologi baru
tersebut dapat diterima

3. Penggunaan tenaga listrik pada wilayah pertanian maupun


pedesaan akan mengubah kehidupan dan kerja secara
menyeluruh. Contoh misal cara penyediaan air untuk
keperluan manusia, ternak dan irigasi serta fasilitas untuk
rumah tangga. Lebih jauh kehidupan, kehidupan berubah
dan memberi kesempatan yang lebih luas untuk kemajuan,
khususnya pada pengolahan dan penyimpanan hasil
pertanian dan pangan. Disinilah perlu keteknikan pertanian
sangat mendukung perkembangan teknologi baru tersebut.
Contoh problem solving di bidang Teknik
Pertanian
4. Peningkatan hasil pertanian memerlukan pemodal untuk
meningkatkan produksi. Khusus untuk negara berkembang
biasanya kondisi pasar relatif belum stabil sehingga
informasi pasar sangat diperlukan untuk mendukung
perkembangan teknologi maju tersebut.
5. Manajemen perusahaan dengan out put yang tinggi tiap-tiap
pekerja diperlukan . Hal tersebut dapat dibantu dengan
penyelesaian masalah tersebut dengan melalui pengambilan
keputusan dengan menggunakan program-program
komputer serta informasi yang cukup. Engineering
menyediakan sensor-sensor dan program, dapat
memasukkan dan secara detail jenis tanaman apa, ternak
atau keadaan lahan, informasi ini juga dapat diolah pada
situasi-situasi individu yang lebih mendetail dan lebih
mudah.
Contoh problem solving di bidang Teknik
Pertanian
Hal tersebut diatas merupakan contoh-contoh yang diberikan
hubungan antara pengetahuan keteknikan pertanian yang
Sederhana dengan yang kompleks. Tahapan-tahapan
Perkembangannya memerlukan perencanaan yang intensif dan
langsung tahapan berhubungan dengan tahapan sebelumnya.
Penghampiran masalah
Adapun metode baru di bidang pertanian sering kali
mendapatkan mendapatkan (resistance). Hambatan tersebut
sering kali berhubungan langsung dengan tingkat
kompleksifitas
atau dengan konsekuensi yang tidak tentu (tidak diketahui).

Para petani biasanya mempunyai feeling tentang sesuatu yang


akan membuat salah., apa saja yang dapat mengurangi hasil
tanaman atau penghasilan. Beberapa pengalaman akan
mendukung feeling mereka.

Teknologi baru perlu waktu tertentu untuk sampai diterima oleh


petani. Didalam fikiran petani, penggunaan teknologi baru
diartikan sebagai resiko finansial pada periode tertentu selama
tingkat hasil yang tidak tentu. Informasi yang lengkap
diperlukan resiko tersebut serta kemungkinan keuntungan
Penghampiran masalah
Dalam penghampiran adopsi dengan teknologi baru, komunitas
mungkin menghambat karena berbagai alasan. Namun
pemberian informasi tentang bagaimana teknologi baru dapat
menguntungkan apabila diterapkan . Setelah teknologi tersebut
didemonstrasikan dan masyarakat mengetahui melihat
mencobanya maka akan menjadi lebih berorientasi teknis pada
pola pemikirannya serta akan membuat lebih terbuka dengan
Masuknya inovasi teknologi baru tersebut. Pada level investor
yang lebih tinggi (misal masyarakat industri) inovasi teknologi
tersebut lebih maju.
Sejarah dan Perkembangan Teknik
Pertanian/Mekanisasi Pertanian di
Indonesia.
- 1914 salah satu perkebunan gula tebu di Sidoarjo kemudian
berkembang sangat lambat ke perkebunan dan kehutanan.

- 1950 menurut Soegandi dalam rapat dinas Mekanisasi


Pertanian pada tahun 1946 oleh pemerintah Belanda mulai
diadakan percobaan-percobaan meknaisasi pertanian pada
pertamanan padi untuk keperluan khusus bagi perusahaan
misalnya di dataran Sekon di P. Timor ditutup tahun 1950.
Alat-alat mekanisasi pertanian kemudian dipindahkan ke
pasar minggu sebagai hasil konferensi organisasi tani di
Yogyakarta. Mulai saat itulah mekanisasi pertanian mulai
mendapat tinjauan dan perhatian sangat besar. Hasrat
tersebut disambut oleh pemerintah Indonesia, maka
Kementerian Pertanian berusaha didalam Rancangan
Kesejahteraan Istimewa (RKI) untuk mengadakan
percobaan penggunaan traktor-traktor pada pertanian rakyat.
Sejarah dan Perkembangan Teknik
Pertanian/Mekanisasi Pertanian di
Indonesia.
 Pada pertengahan tahun 1952 mulai tiba alat-alat dan traktor
yang dipesan walaupun kedatangan itu tidak lancar karena
kesukaran pengangkutan. Tahun itu juga Pemerintah
Indonesia mulai program pendidikan dan penyuluhan
disamping penelitian yang belum begitu mendalam.
 Pada tahun 1968 mekanisasi pertanian di Indonesia mulai
digalakkan lagi yakni dengan perhatian pemerintah untuk
melibatkan pihak swasta untuk menambah jumlah alat dan
mesin pertanian pertanian. Perhatian yang lebih khusus lagi
terhadap mekanisasi pertanian dimulai Pelita III yaitu
dengan dikembangkannya gagasan mekanisasi pertanian
selektif sebagai acuan untuk pengembangan alat dan mesin
pertanian di Indonesia. Mekanisasi selektif yaitu dasar
pemikiran kepada ikhtiar pengembangan dengan
pendekatan (1) selektif terhadap wilayah yang
dikembangkan dan (2) selektif terhadap teknologi.
Dekade 1960 – 1970
 merupakan awal masuknya alat dan mesin pertanian skala
kecil yang ditandai dengan efisiensi yang tinggi,
kepemilikan dan penyesuaian peralatan cenderung di tingkat
petani. Dalam dekade ini pengembangan pengembangan alat
dan mesin tersebut masih tergantung pada impor. Pada
waktu bersamaan, penelitian agro-teknis dan analisis
finansial mulai dilakukan, tetapi penelitian yang lebih
mendalam belum mendapat perhatian. Keinginan tersebut
ditunjang dengan berdirinya lembaga pendidikan di bidang
mekanisasi pertanian (sekarang berubah menjadi teknik
pertanian).
Dekade 1970 - 1980
 Dicirikan dengan perkembangan intensifikasi yang
mengarah kepada efisiensi sistem produksi, dimana
mekanisasi pertanian merupakan alternatif. Proses alih
teknologi sudah sampai taraf rancang bangun dan sekaligus
pembuatan alat dan mesin pertanian tetapi masih terbatas
pada pemecahan masalah setempat.
 Peranan aspek sosial ekonomi dalam proses rancang bangun
masih berkembang secara seksama. Gagasan mekanisasi
selektif mulai diterapkan dan dikaji di beberapa daerah.
Lembaga di tingkat petani mulai menemukan bentuknya
dalam kelompok-kelompok kerja yang siap menerima
inovasi teknologi produksi. Tetapi di tingkat pemerintah
lembaga yang menangani mekanisasi pertanian masih
banyak yang harus dikembangkan.
Dekade 1980 - 1990
 Merupakan awal penerapan mekaisasi pertanian selektif
lebih operasional dimana keinginan dan kebutuhan petani
dipandang sebagai penentu. Komisi Nasional Mekanisasi
Pertanian dibentuk serta ada keinginan untuk membentuk
lembaga di tingkat nasional sebagai pusat penelitian dan
pengembangan enjiniring pertanian.

Anda mungkin juga menyukai