006594992
DISUSUN OLEH :
TAHUN 2021/2022
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
1. Latar Belakang Masalah
2. Tujuan Penelitian
3. Hasil Telaah Jurnal Penelitian (wajib table dimasukkan yang akan dibahas dan sudah dalam
Bahasa Indonesia bagi jurnal internasional)
A. Abstrak
B. Introduction
C. Metode (telaah dengan menggunakan PICO)
D. Hasil
E. Bahasan Analisa Pembahasan
4. Kelebihan dan kekurangan jurnal
5. Implikasi (dampak) dalam Kebidanan
6. Kesimpulan dan Saran
7. Lampiran: Jurnal (asli)
LEMBAR PERSETUJUAN
Menyetujui,
Banjarmasin, 20
Menyetujui,
Mengetahui,
Ketua Jurusan Kebidanan
Fakultas Kesehatan
Universitas Sari Mulia
Dengan kebesaran Allah SWT. yang maha pengasih lagi maha penyayang, penulis
panjatkan rasa puji syukur atas hidayah-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, dan
inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Asuhan kebidanan Ny. S
dengan Abortus Imminens.
Adapun Asuhan kebidanan ini telah penulis usahakan dapat disusun sebaik mungkin
dengan mendapat bantuan dari berbagai pihak, sehingga penyusunan Asuhan kebidanan ini dapat
diselesaikan secara tepat waktu.
Untuk itu penulis tidak lupa untuk menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Hj. RR. Dwi Sogi Sri Redjeki, SKG.,M.Pd selaku Rektor UNISM.
2. Ibu Anggrita Sari, S.SiT., M.Pd., M.Kes, selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik dan
3. Hariadi Widodo, S.Ked., M.PH selaku Wakil Rektor II Bidang Keuangan dan Sistem
4. Dr. Dede Mahdiyah M.Si selaku Ketua bidang Inovasi Universitas Sari Mulia Banjarmasin.
5. Dr. Adriana Palimbo, M.Kes selaku Ketua Lembaga Student Affair dan Alumni, Universitas
Sari Mulia.
6. H. Ali Rakhman Hakim, M.Farm., Apt selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Sari
Mulia Banjarmasin.
7. Ika Mardiatul Ulfa, SST., M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Universitas Sari Mulia
Banjarmasin.
8. Zulliati, M.Keb selaku Sekretaris Jurusan Program Studi Profesi Bidan Universitas Sari
Mulia Banjarmasin.
9. Ibu Meldawati, M.Keb sebagai Preseptor Pendidikan yang telah memberikan bimbingan
10. Ibu Nurhayati, AM.Keb sebagai Preseptor Klinik yang telah memberikan bimbingan
diwahana praktek
11. Ibu Hj. Ernawati, S.Sos., MM. selaku Plt direktur RSUD Pangeran Jaya Sumitra Kotabaru
yang telah memberikan izin untuk ,elakukan praktik di RSDU PJS KOTABARU.
12. Semua dosen, Staf dan Pengelola Program Studi Profesi Bidan Universitas Sari Mulia
Banjarmasin.
Penulis tetap menyadari bahwa tentunya selalu ada kekurangan, baik dari segi
penggunaan kosa-kata, tata bahasa maupun kekurangan-kekurangan lainnya. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun kepada penulis agar penulis dapat memperbaiki kualitas
Asuhan kebidanan ini tetap diharapkan.
Penulis berharap semoga Asuhan kebidanan Ny N\S Dengan Abortus Imminens ini
bermanfaat, dan pelajaran-pelajaran yang tertuang dalam Asuhan kebidanan ini dapat diambil
hikmah dan manfaatnya oleh para pembaca.
Penulis
1. LATAR BELAKANG MASALAH
Setiap ibu hamil pada trimester pertama mengalami mual dan muntah.
Keadaan ini merupakan hal yang wajar dan sering terjadi pada kehamilan
terutama pada trimester pertama (Hutahaean, 2013). Hampir 45% wanita
mengalami muntah pada awal kehamilan dan hingga 90% wanita mengalami
mual (Salmah, 2006). Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula
timbul setiap saat dan malam hari.
Dalam penelitian Herrell (2014) mengatakan bahwa sekitar 80% dari wanita
melaporkan bahwa gejala mereka berlangsung sepanjang hari, dimana hanya 1,8%
melaporkan gejala yang terjadi di pagi hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu
setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.
Emesis gravidarum terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% pada
multigravida (Wiknjosastro, 2002). Denise (2009) mengemukakan sekitar
51,4% wanita mengalami mual dan 9,2% wanita mengalami muntah. Keadaaan
hiperemesis gravidarum yang sangat patologis jauh lebih jarang terjadi
dibandingkan mual dan muntah secara logis, diperkirakan hiperemesis
gravidarum yang sangat patologis terjadi dalam 1 per 500 kehamilan. Agar
tidak sampai pada kondisi yang berat, diperlukan adaptasi yang baik terhadap
keadaan tersebut. Adaptasi dapat tercermin dari perilaku ibu mengatasi mual
muntahnya.
Kondisi fisiologis ini akan berubah menjadi patologi apabila tidak dilakukan
perawatan yang baik. Sebagian besar emesis gravidarum dapat diatasi dengan berobat jalan
serta pemberian obat penenang dan anti muntah, tetapi sebagian kecil wanita hamil tidak
dapat mengatasi mual muntah berkelanjutan sehingga mengganggu aktifitas sehari-hari, dan
jatuh dalam keadaan yang disebut hiperemesis gravidarum. Tidak semua ibu hamil dapat
menjalani terapi dengan menggunakan obat-obatan ada beberapa ibu yang tidak terlalu suka
apabila harus mengkonsumsi obat-obatan maka pemberian terapi non farmakologi
diperlukan dişini. Salah satu terapi non farmakologi yang dapat dilakukan untuk menangani
hiperemesis gravidarum adalah pemijatan titik P6 dengan akupresur.
2. TUJUAN PENELITIAN
Artikel 1:
Untuk artikel yang pertama tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas terapi
komplementer akupresur untuk mengatasi emesis gravidarum pada ibu hamil trimester 1.
Artikel 2:
Untuk artikel yang pertama tujuan penelitian ini untuk menganalisa pengaruh akupresure
titik ST 36 dan PC 6 terhadap “morning sickness” ibu hamil trimester pertama.
Artikel 3:
Untuk artikel yang pertama tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh akupresur
terhadap penurunan mual dan muntah pada ibu hamil.
Terapi Merupakan abstrak Mual dan muntah Populasi = seluruh ibu hamil Perhitungan skor mual Berbagai penanganan non
satu paragraph namun pada kehamilan merupakan trimester 1 yang mengalami didapatkan Asymp.sig. (2-
Komplementer emesis gravidarum di farmakologi dapat dilakukan ibu untuk
reaksi tubuh ibu terhadap
sudah tergambarkan tailed) didapatkan nilai
Akupresur Untuk Puskesmas Gambirsari,
perubahan yang teijadi mengatasi ketidaknyamanan yang muncul
latar belakang, tujuan Surakarta sebanyak 10 ibu sebesar 0.005 < 0.05, hal
akibat kehamilan. Mual
Mengatasi penelitian, metode hamil ini berarti terdapat
dan muntah biasanya Intervention: Tindakan terapi
karena emesis gravidarum ini antara lain
Emesis penelitian, hasil perbedaan yang bermakna
timbul sejak usia gestasi 5 komplementer akupresur
penelitian, dan antara hasil post test
herba, akupresur dan akupuntur.
minggu, yang dihitung Comparison/perbandingan:
Gravidarum Pada
kesimpulan. Di akhir berdasarkan Hari Pertama Pada penelitian ini tidak dengan hasil pre test. Penanganan akupresur yang diberikan
Ibu Hamil terdapat kelompok perlakuan
abstrak terdapat kata Haid Terakhir (HPHT), dan Perhitungan skor muntah
dan kelompok dalam penelitian ini adalah dengan
Trimester I kunci. mencapai puncak pada usia didapatkan Asymp.sig. (2-
kontrol/pembanding.
gestasi 8 hingga 12 minggu Outcome: tindakan akupresur tailed) didapatkan nilai menekan titik P6 atau neiguan yang
Tahun 2018
serta berakhir pada usia dapat menurunkan skor total sebesar 0.004 < 0.05, hal
gestasi 16 hingga 18 RINVR ibu yang cukup diyakini sebagai titik utama untuk
signifikan. ini berarti terdapat
minggu (Pratama, 2016). menghilangkan mual muntah. Titik ini
Dengan menggunakan Rhodes perbedaan yang bermakna
Penanganan yang
Index diketahui bahwa tingkat antara hasil post test
dapat dilakukan untuk terletak pada aspek volar lengan bawah,
frekuensi mual muntah pada
menangani emesis dengan hasil pre test.
responden sebelum dilakukan yaitu sekitar 3 cm di atas lipatan
gravidarum antara lain intervensi cukup tinggi yaitu Perhitungan skor mual
adalah Penanganan rata-rata skor mual ibu pada muntah didapatkan pergelangan tangan dan di antara dua
farmakologi dan angka 11,7, rata-rata skor
Asymp.sig. (2-tailed)
muntah ibu pada angka 11,8 dan tendon.
Penanganan non didapatkan nilai sebesar
rata-rata skor mual muntah ibu
farmakologi. Banyak ibu pada angka 6,3. Dari hasil penelitian ini didapatkan
0.005 < 0.05, hal ini berarti
beralih ke penanganan non- Dengan menggunakan Rhodes
terdapat perbedaan yang hasil Asymp.sig. (2-tailed) didapatkan
farmakologi untuk Index diketahui bahwa tingkat
frekuensi mual muntah pada bermakna antara hasil post
mengatasi mual dan
nilai sebesar 0.005 < 0.05, hal ini berarti
muntah yang dialami
responden sesudah dilakukan test dengan hasil pre test.
intervensi menurun yaitu rata- Perhitungan skor total terdapat perbedaan yang bermakna antara
karena khawatir akan
rata skor mual ibu pada angka
dampak yang mungkin 6,2, rata-rata skor muntah ibu didapatkan Asymp.sig. (2- hasil post test dengan hasil pre test.
ditimbulkan oleh pada angka 6,0 dan rata-rata tailed) didapatkan nilai
penanganan farmakologi skor mual muntah ibu pada Dimana hal ini berarti tindakan akupresur
sebesar 0.005 < 0.05, hal
angka 2,5.
terhadap perkembangan dapat menurunkan skor total RINVR ibu
ini berarti terdapat
janin. Penanganan non
perbedaan yang bermakna yang cukup signifikan. Hasil penelitian
farmakologi yang dapat
antara hasil post test
dilakukan antara lain : 1)
dengan hasil pre test.
ini membuktikan bahwa terapi
Herba, 2) Akupuntur, 3)
Akupresur (Pratama, komplementer atau non farmakologi juga
2016).
dapat menjadi terapi alternatif terutama
Akupresur berasal
dari kata accus dan bagi ibu hamil yang tidak dapat
pressure, yang berarti
jarum dan menekan. mengkonsumsi obat karena takut akan
Akupresur merupakan memperparah kondisi mual muntahnya.
istilah yang digunakan
untuk memberikan Penelitian sebelumnya juga
rangsangan (stimulasi) titik
mendukung hasil penelitian ini yaitu
akupunktur dengan teknik
penekanan atau teknik penelitian yang dilakukan oleh Jamigom
mekanik. Penekanan
dan Phupong (2007) membandingkan
dilakukan sebagai
pengganti penusukan jarum tindakan akupresur menggunakan sea-
yang dilakukan pada
akupunktur dengan tujuan bands dengan konsumsi vitamin B6,
untuk melancarkan aliran
sebanyak 50mg dua kali sehari dalam
energi vital pada seluruh
tubuh (Kemenkes RI, mengatasi mual dan muntah pada
2015).
kehamilan, mendapat kesimpulan bahwa
Titik-titik yang
umumnya dimanipulasi tidak ada perbedaan hasil yang dignifikan
pada kondisi mual dan
muntah yaitu titik P6. Titik
antara kedua terapi tersebut.
P6 adalah titik yang Penelitian ini juga sesuai dengan
terletak di alur meridian
selaput j antung. Meridian hasil penelitian dari Nur Djanah;
selaput jantung memiliki
Hadisaputro, S; Hardjanti, TS. dengan
dua cabang, sebuah
cabangnya masuk ke judul Pengaruh Akupresur Perikardium 6
selaput jantung dan
Terhadap Mual Muntah Kehamilan
jantung, kemudian terus ke
bawah menembus Kurang 16 Minggu Studi Kasus Di
diagfragma, ke ruang
tengah dan ruang bawah Puskesmas Mantrij eron Dan Mergangsan
perut. Meridian ini juga Yogyakarta. Dalam penelitian ini
melintasi lambung dan usus
besar (Sukanta, 2008). didapatkan hasil akupresur perikardium 6
kehamilan.
Merupakan Pada kehamilan Populasi = ibu hamil Akupresur titik ST 36 Pengaruh akupresur pada titik KID21
Pengaruh
abstrak satu terdapat perubahan trimester pertama dan PC 6 efektif terhadap mual muntah ibu hamil
Akupresur besar pada sistem
paragraph yang yang mengalami morning menurunkan morning trimester pertama dengan intensitas mual
Terhadap endokrin yang
singkat dan jelas. sickness, jumlah sampel 25 sickness (p = 0,001) muntah ibu hamil muda yang dilakukan
Morning penting terjadi untuk
mempertahankan responden untuk kelompok pada kelompok akupresur lebih kecil nilainya
Sickness Di
Kecamatan kehamilan, intervensi dan 25 responden intervensi. Perbedaan dibandingkan dengan kelompok yang
pertumbuhan normal kelompok kontrol skor morning sickness menggunakan placebo dengan
Magelang Utara
Intervention: Tindakan terapi
janin, dan pemulihan komplementer akupresur pada kedua kelompok penekanan sham akupresur selama 20
Tahun 2014
pascapartum (nifas). Comparison/perbandingan: sebelum dan sesudah menit dalam empat hari. Rad et al,
Tes human Chorionic Pada penelitian ini terdapat terapi akupresur dengan menyimpulkan bahwa hasil penelitian
Gonadotrophin kelompok ibu hamil yang p<0,05. terdapat perbedaan intensitas mual dan
(hCG) positif dan mengalami mual muntah
kadar (hCG) Rata-rata skor muntah pada kedua kelompok selama 4
yang diberikan intervensi morning sickness hari dilakukan terapi akupresur
meningkat menjadi
dua kali lipat setiap terapi komplementer menunjukkan perbedaan (P<0,001).
sebelum dilakukan
48 jam sampai akupresur dan kelompok ibu Sesuai dengan Gate kontrol teori
akupresur pada
kehamilan berusia 6 hamil yang mengalami mual yang menjelaskan bahwa perangsangan
minggu (Kusmiyati muntah yang tidak diberikan
kelompok intervensi pada satu titik akupoin pada suatu jalur
et al, 2009). Mual intervensi terapi lebih tinggi dengan meredian akan diteruskan oleh serabut
dan muntah komplementer akupresur rata-rata 8,48 A-Beta berdiameter besar menuju saraf
merupakan akibat spinal yang kemudian dalam medulla
(kontrol) dibandingkan
dari perubahan spinalis terdapat substansi gelatinosa
sistem endokrin yang Outcome: kelompok kontrol bekerja sebagai “Gate Kontrol” sebelum
terjadi selama penurunan secara signifikan dengan dara-rata 7,96; diteruskan oleh serabut saraf aferen
kehamilan terutama skor morning sickness sedangkan setelah menuju sel-sel tranmisi, sel tranmisi
meningkatnya kelompok yang diberi menyalurkan ke sistem saraf pusat
dilakukan akupresur
hormom hCG dalam intervensi akupresure dengan menurukan rasa
kehamilan rata-rata morning ketidaknyamanan relaks, dan rasa mual
dibandingkan kelompok
merupakan suatu sickness pada menurun (Hakam, Krisna, & Tutik,
kontrol
keluhan yang umum kelompok intervensi 2009, dalam Oktaviani, 2013). Saputra,
dari hampir 50-80% 2000, dalam Oktaviani, 2013,
lebih rendah dengan
wanita hamil (Rad et menjelaskan bahwa teori
al, 2012). rata-rata sebesar 1,28 neurotransmiter menghasilkan endorfin
Terdapat beberapa dibandingkan dengan dengan mempengaruhi otak,
teori mengenai kelompok kontrol menstimulasi sekresi beta-endhorpin
penyebab mual dan dan enkepalin pada otak dan spinal
dengan rata-rata
muntah pada cord. Pelepasan neurotransmitter
kehamilan. Efek sebesar 7,84. Terdapat mempengaruhi sistem imun dan sistem
progesteron pada pengaruh akupresur antinoceptive. Endofrin merupakan
tonus otot polos titik ST 36 dan PC 6 opiate tubuh secara alami dihasilkan
lambung, terutama oleh kelenjar pituitary yang berguna
terhadap morning
efek pada motilitas untuk mengurangi nyeri, mempengaruhi
saluran sickness ibu hamil memomi dan mood yang kemudian
gastrointestinal trimester pertama di akan memberikan perasaan relaks
bagian titik P6 (Tuner, 2010 dalam Apriany, 2010).
atas,kepatenan
sfingter esofagus
bagian bawah.
Selain itu,
perlambatan
pengosongan
lambung
megisyaratkan
kemungkinan peran
hormon steroid
(Coad & Dunstall,
2001 dalam Anggi,
2010).
Emesis gravidarum
bila tidak segera
ditangani dapat
mengakibatkan
pertumbuhan janin
terganggu, janin mati
dalam kandungan dan
janin dapat
mengalami kelainan
kongenital. Adapun
akibat terhadap ibu
yakni dehidrasi,
gangguan
keseimbangan asam
basa, dan kekurangan
kalium (Saifudin,
2001, dalam Kikak et
al, 2013)
Penatalaksanaan mual
dan muntah pada
kehamilan terdiri atas
farmakologi dan
nonfarmakologi.
Terapi
nonfarmakologi
dilakukan dengan
cara pengaturan diet,
dukungan emosional
dan akupresur
(Quinland, 2005
dalam Runiari &
Imaningrum, 2012).
Terapi
nonfarmakologi
merupakan jenis
terapi keperawatan
komplementer yang
dapat digunakan
sebagai intervensi
untuk mengatasi mual
diantaranya :
akupresur, akupuntur,
relaksasi, dan terapi
(Apriany, 2010)
Pengaruh Merupakan Mual dan muntah ini Populasi = Seluruh ibu Pada kelompok intervensi Pada saat kehamilan dapat
sebelum dilakukan
Akupresur abstrak satu merupakan hal yang hamil yang mengalami mual mengalami berbagai masalah atau
akupresur rata-rata yaitu
Terhadap paragraph yang fisiologis. Kondisi dan muntah. Besar sampel 22 8,00 dan pada kelompok keluhan seperti halnya mual dan muntah
Penurunan Mual singkat dan jelas. fisiologis ini akan yaitu 11 orang diberi kontrol yaitu 7,00. Setelah yang sering dialami ibu hamil. Tingkat
Dan Muntah berubah menjadi intervensi dan 11 orang dilakukan akupresur, mual dan muntah pada setiap ibu hamil
kelompok intervensi rata-rata
Pada Ibu Hamil patologi apabila tidak sebagai kontrol derajat mual dan muntah berbeda-beda. Mual dan muntah terjadi
Di Praktek dilakukan perawatan Intervention: Tindakan yaitu 5,00 dan pada pada 60-80% primigravida dan 40-60%
Mandiri Bidan yang baik. Ibu hamil terapi komplementer kelompok kontrol yaitu 6,63. terjadi pada multigravida (Puriati, 2014).
Terjadi penurunan pada
Sidoarjo sering kali akupresur Derajat mual dan muntah dengan
kelompok intervensi yaitu
mengabaikan keluhan Comparison/perbandingan: 3,00 dan pada kelompok menggunakan skor PUQE di mana
mual dan muntahnya Pada penelitian ini terdapat kontrol yaitu 0,36. Hasil setelah dilakukan akupresur dari 11
analisis uji statistik
karena dianggap kelompok ibu hamil yang responden kelompok intervensi rata-rata
Independent T-test p=0,010
sebagai hal yang mengalami mual muntah < a=0,05, sehingga H0 didapatkan 5,00 yang merupakan derajat
normal diawal yang diberikan intervensi ditolak artinya akupresur ringan. Sedangkan dari 11 responden
kehamilan. Jika mual terapi komplementer berpengaruh terhadap kelompok kontrol rata-rata didapatkan
penurunan mual dan
dan muntah yang akupresur dan kelompok ibu muntah. Semakin rutin
6,63 merupakan derajat ringan. Pada ke 2
berlebihan pada ibu hamil yang mengalami mual dilakukannya akupresur, kelompok mengalami penurunan tingkat
hamil tidak segera muntah yang tidak diberikan maka keluhan mual dan mual muntah yaitu pada kelompok
muntah akan semakin
dilakukan penanganan intervensi terapi perlakuan penurunannya bermakna yaitu
menurun, sehingga dapat
yang baik dapat komplementer akupresur mencegah komplikasi pada menurun sebesar 3.00 sedangkan pada
menyebabkan ibu (kontrol) ibu hamil. kelompok kontrol penurunannya tidak
hamil kekurangan gizi Outcome: bermakna hanya terjadi skor PUQE 0,37.
akhirnya janin tidak Tindakan akupresur Akupresur merupakan
mendapatkan nutrisi berpengaruh terhadap penatalaksanaan non farmakologis yang
adekuat yang dapat penurunan mual dan muntah dapat mengurangi mual dan muntah pada
menyebabkan BBLR pada ibu hamil yang diberi ibu hamil. Akupresur menekan titik-titik
atau prematuritas. intervensi tertentu pada tubuh seseorang dengan
Mual merupakan jari, siku, atau alat tumpul semacamnya
suatu perasaan yang misalnya kayu kecil, bolpoin, dan
sangat tidak enak di sejenisnya (Murtie, 2013) Penelitian yang
belakang tenggorokan dilakukan De Aloysio dan Penacchioni
dan epigastrium dan (1992) melakukan uji silang dengan
sering menyebabkan menggunakan akupresur unilateral,
gejala muntah. bilateral dan plasebo (melakukan
Muntah merupakan akupresur tidak tepat pada titik PC6),
suatu refleks yang masing-masing selama tiga hari dan
menyebabkan ditemukan pengurangan mual dan
dorongan ekspirasi isi muntah kehamilan sebesar 65-69% pada
lambung atau usus kelompok yang menggunakan akupresur
atau keduanya ke dan pengurangan sebesar 29-31% pada
mulut. Saat produksi kelompok yang menggunakan plasebo
hCG mencapai (Tiran, 2009). Hasil penelitian pada
puncaknya, diduga kelompok intervensi setelah diberikan
bahwa hormon tindakan akupresur mengalami penurunan
plasenta inilah yang hasil rata- rata derajat mual dan muntah
memicu mual dan yang signifikan yaitu yang mulanya 8,00
muntah dengan yang merupakan derajat sedang menjadi
bekerja pada CTZ 5,00 yang merupakan derajat ringan. Dan
(Chemoreseptor dari 11 responden kelompok kontrol
Trigger Zone). didapatkan hasil rata-rata sebelum
Muntah terjadi akibat dilakukan akupresur yaitu 7,00 yang
perangsangan pada merupakan derajat sedang. Sedangkan
pusat muntah yang rata-rata setelah dilakukan tindakan
terletak di daerah akupresur pada kelompok kontrol yaitu
postrema medula 6,63 yang merupakan derajat ringan.
oblongata di dasar Akupresur dipercaya efektif untuk
ventrikel ke empat. menurunkan mual muntah melalui
Muntah dapat efeknya terhadap peningkatan beta
dirangsang melalui endorpin. Zat ini merupakan salah satu
jalur saraf aferen oleh anti emetik alami yang mampu
rangsangan nervus menurunkan stimulus muntah di CTZ
vagus dan simpatis (Chemoreseptor Trigger Zone) dan pusat
atau oleh rangsangan muntah sehingga dapat menurunkan mual
emetik yang muntah (Syarif, 2009). Penekanan
menimbulkan muntah dilakukan dengan ujung jari. Penekanan
dengan aktivasi pada saat awal harus dilakukan dengan
chemoreceptor trigger lembut, kemudian secara bertahap
zone. Stimulus dalam kekuatan penekanan ditambah sampai
CTZ dihantarkan ke terasa sensasi yang ringan, tetapi tidak
pusat muntah yang sakit (Anggriawan,2013)
menyebabkan otot
dalam saluran
gastrointestinal dan
pernapasan memulai
terjadinya mual dan
muntah (Tiran, 2009)
Mual dan
muntah dapat
dikurangi dengan
pemberian akupresur
dengan menggunakan
titik Neiguan (titik
perikardium 6) yang
berlokasi di antara
tendon yaitu flexor
carpi radialis dan otot
palmaris longus, kira-
kira 3 jari di atas
lipatan tangan. Efek
stimulasi titik tersebut
diyakini mampu
meningkatkan
pelepasan beta-
endorphin di hipofise
dan ACTH
(Adrenocorticotropic
Hormone) sepanjang
Chemoreceptor
Trigger Zone (CTZ)
menghambat pusat
muntah (BKTM,
2013).
Stimulasi pada median
nerve di PC6
(Perikardium 6) atau
titik akupresur
neiguan telah banyak
dipelajari untuk tujuan
mengetahui
keefektifan stimulasi
titik tersebut dalam
menurunkan mual dan
muntah. Akupresur
aman dilakukan
sendiri walaupun
belum pernah
melakukan
sebelumnya asalkan
mengikuti petunjuk
yang ada. Tidak ada
efek samping, tidak
menimbulkan bahaya
karena tidak
menggunakan bahan
kimia sehingga
diyakini tidak terdapat
efek negatif pada ibu
maupun bayinya
(BKTM, 2013).
4. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal
Kelebihan Artikel:
Artikel 1 :
a. Artikel sudah ditulis dengan baik , mengikuti kaidah penulisan artikel dengan benar,
menampilkan hasil dengan sangat informatife dan mudah dipahami oleh pembaca serta
menggambarkan dengan jelas hasil dari tujuan.
b. Terbitan kurang dari 5 tahun, yang berarti masih baru.
Artikel 2 :
a. Artikel sudah ditulis dengan baik , mengikuti kaidah penulisan artikel dengan benar,
menampilkan hasil dengan sangat informatife dan mudah dipahami oleh pembaca serta
menggambarkan dengan jelas hasil dari tujuan.
Artikel 3 :
a. Artikel sudah ditulis dengan baik , mengikuti kaidah penulisan artikel dengan benar,
menampilkan hasil dengan sangat informatife dan mudah dipahami oleh pembaca, serta
menjelaskan bagaimana tekhnik akupresur yang harus dilakukan sehingga bisa dijadikan
acuan referensi untuk penelitian selanjtnya.
b. Terbitan kurang dari 5 tahun, yang berarti masih baru.
Kekurangan Artikel:
Artikel 1 : Tidak menjelaskan bagaimana cara tekhnik akupresur yang dilakukan.
Artikel 2 : Terbitan lebih dari 5 tahun, serta tidak menjelaskan tekhnik akupresur yang
dipakai
Dengan adanya terapi komplementer akupresur ini dapat digunakan sebagai salah satu terapi
alternatif untuk mengurangi mual muntah ibu hamil trimester pertama.
a. Bagi ibu hamil terapi komplementer akupresur ini dapat dimanfaatkan oleh ibu hamil
b. Dapat digunakan oleh profesi sebagai sumber informasi dalam penanganan mual muntah
c. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai data dasar untuk penelitian selanjutnya yang
komplementer.