Soal Ujian Mid Pajak Ii Kelas A B e 2022

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

Nama : Tjia, Gleen Theresia

NIM : 12030120130200
Kls :B
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BUSINESS UNIVERSITAS DIPONEGORO
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SOAL UJIAN MID SEMESTER GENAP 2021/2022
MATA KULIAH: PERPAJAKAN II KELAS A, B, DAN E
WAKTU UJIAN ; 120 MENIT

1. Pembetulan Surat Pemberitahuan dapat dilakukan selama ....


a. tidak menyebabkan kelebihan pembayaran pajak
b. belum dilakukan pemeriksaan
c. belum diterbitkan surat ketetapan pajak
d. belum melebihi jangka waktu tiga tahun
Argumentasi/alasan:
Pada Pasal 8 Ayat (1) UU KUP tertulis bahwa Wajib Pajak dengan kemauan sendiri
dapat membetulkan Surat Pemeritahuan yang telah disampaikan dengan menyampaikan
pernyataan tertulis, dengna syarat Direktur Jenderal Pajak belum melakukan tindakan
pemeriksaan. Maka pembetulan surat pemberitahuan dapat dilakukan selama belum
dilakukan pemeriksaan.

2. Atas penerbitan SKPKBT yang tidak melalui pemeriksaan dapat diajukan ....
a. keberatan
b. gugatan
c. permohonan pembetulan
d. banding
Argumentasi/alasan:
Pada Pasal 15 ayat (1) dijelaskan kalau SKPKBT dapat diterbitkan apabila ditemukan data
baru yang mengakibatkan penambahan jumlah pajak yang terutang setelah dilakukan
tindakan pemeriksaan. Maka WP dapat mengajukan keberatan.
3. Bagi setiap Wajib Pajak, permohonan keberatan adalah ....
a. Hak yang dapat digunakan apabila surat ketetapan pajak diterbitkan tanpa
pemberitahuan hasil pemeriksaan
b. Hak yang dapat digunakan apabila terdapat kesalahan hitung dalam surat ketetapan
pajak yang diterbitkan
c. Hak yang dapat digunakan apabila surat ketetapan pajak diterbitkan tanpa pembahasan
akhir hasil pemeriksaan
d. Hak yang dapat digunakan apabila tidak setuju dengan jumlah pokok pajak yang
terutang dalam surat ketetapan pajak yang diterbitkan
Argumentasi/alasan:
Pada Penjelasan Pasal 25 Ayat (1) UU KUP dijelaskan bahwa apabila Wajib Pajak
berpendapat bahwa jumlah rugi, jumlah pajak, dan pemotongan atau pemungutan pajak
tidak sebagaimana mestinya, Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada
Direktur Jenderal Pajak. Artinya, keberatan disini adalah bentuk ketidak setujuan dengan
jumlah pokok pajak yang terutang dalam surat ketetapan pajak yang diterbitkan.

4. Terhadap SPT PPh WP badan Tahun 2019 (Tahun Takwim) telah dilakukan pemeriksaan dan
terdapat kekurangan pembayaran pokok pajak sebesar Rp 100juta. Atas kekurangan
pembayaran pokok pajak ini dikenai sanksi administrasi berupa bunga. Misalkan produk
hukum untuk menagih pokok pajak dan sanksi tersebut diterbitkan tanggal 10 Oktober 2020,
maka berupa ....
a. SKPKB untuk pokok pajaknya dan STP sebesar Rp 12juta untuk sanksinya
b. SKPKB untuk pokok pajaknya dan STP sebesar Rp 20juta untuk sanksinya
c. SKPKB untuk pokok pajak dan sanksinya sebesar Rp 12juta
d. SKPKB untuk pokok pajak dan sanksinya sebesar Rp 20juta
Argumentasi/alasan:
Tarif sanksi = 2%
2% x Rp 100.000.000 x 10 bulan = Rp 20.000.000
Karena untuk mendenda diperlukan surat tertulis untuk menyatakan denda tersebut (STP)

5. Berikut ini tahapan penagihan aktif ….


a. Surat Paksa;
b. Penyitaan;
c. Surat Teguran ;
d. Pengumuman lelang;
Argumentasi/alasan:
Jawaban diatas semuanya adalah BENAR. Dengan urutannya dari penagihannya
adalah Surat Teguran- Surat Paksa – Penyitaan – Pengumuman Lelang.

6. Kewajiban Wajib Pajak berkaitan dengan pelaksanaan sita, kecuali ….


a. Menemani juru sita dalam melaksanakan tugasnya;
b. Memperbolehkan juru sita untuk memasuki ruangan;
c. Memberikan keterangan lisan atau tertulis yang diperlukan;
d. Barang yang disita dilarang dipindahkan, dihipotik atau disewakan.
Argumentasi/alasan:
Poin (d) terdapat pada Pasal 12 Peraturan Pemerintah Republik Indonesaia No 135
tahun 2000 tentang tata cara penyitaan dalam rangka penagihan pajak dengan surat paksa.
Untuk poin a dan b terdapat pada Pasal 1 angka 14 Undang-Undang Penagihan Pajka
dengan Surat Paksa/PSPP. Maka poin (c) atau memberikan keterangan lisan atau tertulis
yang diperlukan tidak termasuk.

7. Yang bukan merupakan fungsi Surat Tagihan Pajak adalah untuk melakukan tagihan atas ....
a. pajak tahun berjalan
b. sanksi administrasi berupa bunga
c. sanksi administrasi berupa denda
d. sanksi administrasi berupa kenaikan
Argumentasi/alasan:
(Pasal 14 UU KUP) Surat Tagihan Pajak akan dikeluarkan apabila: Pajak
penghasilan dlaam tahun berjalan tidak atau kurang bayar, terdapat kurang bayar akibat
kesalahan penulisan atau perhitungan, Wajib pajak dikenai sanksi berupa bunga atau
denda, dan sarana untuk menagih pajak. Sanksi administrasi berupa kenaikan tidak
disebutkan pada fungsi dari STP.
8. Sanksi berupa kenaikan terdapat dalam produk hukum di bawah ini :
a. SKPKB dan SKPKBT
b. SKPKB dan STP
c. SKPKBT dan STP
d. SKPKB, SKPKBT dan STP
Argumentasi/alasan:
STP tidak berfungsi untuk melakukan tagihan atas sanksi administrasi berupa
kenaikan, maka STP tidak termasuk. Apabila dieliminiasi, maka didapat jawabannya
adalah SKPKB dan SKPKBT.
Untuk SKPKB sendiri pada Pasal 13 ayat (3) UU KUP disebutkan bahwa apabila
setelah dilakukan pemeriksaan WP diterbitkan SKPKB karena ketiga hal itu, jumlah pajak
dalam SKPKB ditambah dengan sanksi yang diatur dalam Pasal 13 ayat (3) UU KUP ini.
Untuk SKPKKBT dijelaskan pada Pasal 15 ayat (2) bahwa jumlah kekurangan
pajak yang terutang dalam SKPKBT ditambah dengan sanksi administrasi berupa kenaikan
sebesar 100% dari jumlah kekurangan pajak tersebut.

9. Kesalahan penerapan tarif dalam SKPKB dapat diajukan ....


a. keberatan atau pembetulan ketetapan atau pembatalan ketetapan
b. pembatalan ketetapan atau pembetulan ketetapan
c. keberatan atau pembetulan ketetapan
d. keberatan atau pembatalan ketetapan
Argumentasi/alasan:
Menurut

10. Terhadap Surat Tagihan Pajak dapat diajukan....


a. gugatan atau keberatan
b. gugatan atau permohonan penghapusan sanksi
c. permohonan penghapusan sanksi atau keberatan
d. gugatan atau keberatan atau permohonan penghapusan sanksi
Argumentasi/alasan:
Menurut Pasal 25 ayat (1) UU KUP, Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan
atas: Surat ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Nihil, Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar, atau
pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak oleh pihak ketiga berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan. Menurut ayat in, Surat Tagihan Pajak tidak
termasuk, maka bila kita mengeliminasi keberatan, jawaban yang tersisa adalah gugatan
atau permohonan penghapusan sanksi (B)

CASES
SOAL 1 (POINT 30%)
PT Pertamini memiliki laba bersih sebelum pajak 2021 Rp 700 juta dengan omzet
penjualan/peredarn bruto Rp 16.000.000.000. Dalam penghitungan laba bersih tersebut terdapat:
1) pengeluaran untuk perjalanan dinas dewan komisaris beserta keluardanya ke luar negeri
sebesar Rp 100 juta,
2) mendapat penghasilan dividen dari PT HARAPAN sebesar Rp 25.000.000, dan dipotong PPh
ps 23 sebesar 15%.
3) mendapat bunga deposito dan jasa gior selama tahun 2021 sebesar Rp 12 juta dari bank dan
dipotong pajak final 20%.
4) Biaya administrasi bank Rp 215.000
5) Pendapatan sewa Gudang sebesar Rp 100.000.000 dan telah dipotong PPh ps 4 ayat (2) oleh
penyewanya sebesar 10%
Diminta :
a) Hitunglah pajak penghasilan yang terutang untuk Koperasi Karyawan PT Pertamini 2021
b) Hitunglah Pajak penghasilan yang kurang atau lebih bayar untuk Koperasi PT Pertamini
apabilan selama tahun 2021 Koperasi tersebut telah mengangsur Pajak penghasilan
bulanan (PPh ps 25) total selama 12 bulan sejumlah Rp 60.000.000.

ANSWER :

SOAL 2 (POINT 70)

PT Pertamini adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri Minyak rakyat yang
dikenakan PPN 10% dan didirikan tahun 2010. Perusahaan tersebut telah dikukuhkan sebagai
pengusaha kena pajak pada 1 April 2010. Kebijakan akuntansi dan pajak untuk penyusutan
digunakan metode Garis Lurus. Berikut adalah ringkasan laporan laba rugi tahun 2021 PT
PERTAMINI;
Dalam RUPIAH penuh
PENJUALAN 122.616.000.000
HARGA POKOK PENJUALAN (118.183.416.000)
LABA KOTOR 4.432.584.000
BEBAN USAHA (1.438.000.000)
LABA (RUGI) OPERASI 2.994.584.000
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 730.000.000
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 3.724.584.000

INFORMASI LAPORAN KEUANGAN TAHUN FISKAL 2021 KASUS PENGISIAN SPT


PPH BADAN
1. Data penjualan kepada instansi Pemerintah/bendaharawan KOTA MADYA denga nilai
penyerahan termasuk PPN Rp 220.000.000. Dipungut PPh Ps 22 1,5% dari dasar
pengenaan pajak tidak termasuk PPN

2. Pendapatan dan beban lain-lain sebesar Rp 730 juta terdiri atas :

a) Keuntungan penjualans sebuah Gudang sebesar Rp 700 juta, nilai diperoleh dari
harga jual Gudang Rp 2,5 milyar sedangkan nilai bukunya Rp 1,8 milyar. Atas
penjualan ini dikenakan PPh ps 4 ayat (2) sebesar 2,5% dari nilai pengalihan.
b) Pendapatan bunga deposito dan jasa giro Rp 5.561.000 dan biaya administrasi
bank 561.000
c) Pendapatan Dividen atas penyertaan dari PT Dianti sebesar Rp 25.000.000 dan
dipotong PPh ps 23 sebesar 15%

3. Dalam ringkasan laporan Biaya Usaha di atas terdapat pengeluaran/pembebanan biaya


terkait dengan penghitungan pajak penghasilans sebagai Berikut :
a) Penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan Rp 24.500.000, penyisihan imbalan
pasca kerja Rp 50.000.000.
b) Penyisihan kerugian piutang Rp 25.000.000; dan penghapusan piutang yang memenuhi
persyaratan UU PPh ps 6 (1) sebesar Rp 10.000.000
c) Biaya makan siang karyawan Rp 96.000.000, dan klinik untuk pengobatan karyawan Rp
180.000.000
d) Biaya perawatan kendaraan pribadi komisaris sebagai pemegang saham Rp 14.000.000
e) Biaya sumbangan kepada untuk perayaan ulang tahun Pemda Rp20.000.000 Sumbangan
untuk bencana alam Gunung Semeru Rp 100.000.000 yang dibayarkan kepada PMI
f) Jamuan tamu tidak ada bukti Rp 10.000.000
g) Beban penyusutan menurut komersial Rp 269.000.000 sedangkan menurut
penghitungan fiskal Rp 260.000.000.

4. Pajak-pajak yang telah dibayar baik dipotong pihak ke III maupun dibayar sendiri yang
dicatat ke dalam akun Pajak dibayar di muka sebagai berikut :
a) Angsuran PPh ps 25 selama tahun 2021 sebesar Rp 600.000.000.
b) Bukti setoran Pph ps 22 impor ke bank devisa tanggal Rp 15.000.000 atas impor
bahan baku
c) Bukti Surat Setoran Pajak PPh ps 22 dari Pemda Rp 3.000.000
d) Bukti potong PPH ps 23 dari PT Dianti sebesar Rp 3.750.000
5. Pajak final yang dipotong PPh ps 4 (2) bersifat final:
a) PPh atas bunga deposito dan jasa giro dari Bank Umum Nasional sebesar Rp
1.112.200,
b) pajak penghasilan atas pengalihan tanah dan bangaungn (Gudang) yang disetorkan ke
kas negara sebesar Rp 62.500.000.

Diminta :
1. Hitunglah Pajak yang terutang untuk PT Pertamini tahun 2021
2. Hitunglah jumlah kredit pajak
3. Hitunglah Pajak penghasilan yang terutang tahun 2021
4. Hitunglah pajak yang kurang atau lebih bayar untuk PT Pertamini tahun 2021

SOAL 3 (POINT 40)


Tuan Harmanto yang bergerak dibidang industri makanan dari tepung telah kawain dan memiliki
2 anak, anak kedua lahir 3 Januari 2022. Selama tahun 2022 tuan Harmanto memiliki omzet
penjualan Rp 5.000.000.000 dan memperoleh penghasilan neto sebesar Rp 488.722.000. Tidak
ada kerugian tahun tahun sebelumnya. Data Kredit Pajak :
PPh Pasal 21 Rp 7.462.100
PPh pasal 22 Rp 22.000.000
PPh Pasal 23 Rp 1.500.000
PPh Pasal 25(1)Rp 45.000.000
DIMINTA :
a) Hitung Pajak penghasilan yang terutang untuk Tuan Harmanto tahun 2022
b) Hitung jumlah kredit pajak yang dapat diperhitungkan dari pajak penghasilan yang
terutang
c) Hitunglah jumlah PPh kurang atau lebih bayar. Bila lebih bayar bagaimana perlakukan
kelebihan bayar tersebut? Bila kurang bayar kapann kekurangan bayar pajak penghasilan
pasal 29 harus dilunasi agar tidak terkena sanksi?
d) Hitung besarnya PPh Pasal 25 tahun 2023
SOAL 4 (POINIT 40)
Gamar adalah karyawati PT ABC pada tahun 2022 memperoleh gaji pokok Rp 5.000.000 per
bulan, tunjangan-tunjangan Rp 10.000.000. Premi asuransi Kesehatan dibayar perusahan per
bulan: Rp 160.000, dan premi jaminan kematian dan kecelakaan kerja 3% dari gaji pokok.
Gamar sudah menikah dan mempunyai tiga anak yang lahir sebelum tahun 2022. Suaminya
seorang pengusaha. Pada tahun 2022 PT ABC memberikan bonus dan THR kepada Gamar
sebesar Rp 60.000.000. Gamar memilih melaksanakan kewajiban pajaknya secara mandiri.
Saudara sebagai tax manager PT ABC.
DIMINTA :
a) Hitunglah PPh ps 21 yang harus dipotongkan dari gaji Gamar tiap bulan

Gaji
Gaji per bulan = Rp 5.000.000
Tunjangan = Rp 10.000.000
Premi Asuransi Kesehatan = Rp 160.000
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja = Rp 150.000
Premi Jaminan Kematian = Rp 150.000
Penghasilan per bulan = Rp 15.460.000
Biaya jabatan (5% x Rp 15.460.000) maks Rp 500.000 = Rp 500.000
Penghasilan neto/bulan = Rp 14.960.000
Penghasilan Neto/tahun (x 12) = Rp 179.520.000
   
  Rp 179.520.000
   
PTKP (K/3) = Rp 72.000.000
PKP setahun = Rp 107.520.000
   
Pajak penghasilan setahun:  
5% x Rp 60.000.000 = Rp 3.000.000
15% x Rp 47.420.000 = Rp 9.000.000
Pajak penghasilan setahun = Rp 12.000.000
   
Rp 1.000.000
PPh Pasal 21 perbulan =
     

b) Hitunglah pajak penghasilan yang terutang atas gaji, bonus, dan THR tahun 2022

Gaji, bonus dan THR


Gaji per bulan = Rp 5.000.000
Tunjangan = Rp 10.000.000
Premi Asuransi Kesehatan = Rp 160.000
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja = Rp 150.000
Premi Jaminan Kematian = Rp 150.000
Penghasilan per bulan = Rp 15.460.000
Biaya jabatan (5% x Rp 15.460.000) maks Rp 500.000 = Rp 500.000
Penghasilan neto/bulan = Rp 14.960.000
Penghasilan Neto/tahun (x 12) = Rp 179.520.000
ditambah: THR dan Bonus = Rp 60.000.000
  Rp 239.520.000
   
PTKP (K/3) = Rp 72.000.000
PKP setahun = Rp 167.520.000
   
Pajak penghasilan setahun:  
5% x Rp 60.000.000 = Rp 3.000.000
15% x Rp 107.520.000 = Rp 16.128.000
Pajak penghasilan setahun = Rp 19.128.000
   
PPh Pasal 21 perbulan = Rp 1.594.000
     

c) Hitunglah PPh ps 21 yang dipotongkan dari bonus dan THR


PPh 21 atas Gaji. Bonus dan Upah – PPh 21 atas Gaji

Rp
PPh 21 atas bonus dan THR = 594.000

SOAL 5 (POINT 40)


Mr. John Hamilton, status bujangan, WNA Australia, punya niat untuk tinggal/menetap di
Indonesia. Mempunyai keahlian dibidang teknik industri maupun dibidang manajemen. Datang
pertama kali ke Indonesia 1 Juli 2021, dan bertempat tinggal disalah satu hunian pada sebuah
apartemen didaerah Kebayoran Baru, yang dikontraknya selama dua tahun terhitung sejak 1 Juli
2019. Dalam tahun 2021 Mr. John Hamilton, memperoleh penghasilan dari 2 (dua) perusahaan
yang bergerak dibidang industri elektronik, yaitu PT. Global dan PT Buana. Pada PT. Global
memberikan jasa teknik dibidang produksi sedangkan pada PT Buana memberikan jasa
manajemen. Mr. John Hamilton bukan pegawai tetap kedua perusahaan tersebut. Mr.John
Hamilton telah memiliki NPWP. Penghasilan yang diterima dari :
a) PT. Global sebagai imbalan jasa teknik pada bulan Juli, Agustus dan September 2021,
masing-masing sebesar USD 3,000.
b) PT. Buana sebagai imbalan jasa manajemen pada bulan Oktober, Nopember dan
Desember 2021 masing masing sebesar USD 2,000.
PT. Global dan PT. Buana telah melaksanakan kewajiban pemotongan pajak, sesuai dengan
ketentuan perpajakan yang berlaku.
Diasumsikan:
Juli 2021 USD 1 = Rp 14.250
Agustus 2021 USD 1 = Rp14.200
September 2021 USD 1 = Rp 14.300
Oktober 2021 USD 1 = Rp14.400
Nopember 2021 USD 1 = Rp14.398
Desember 2021 USD 1 = Rp14.450

DIMINTA :
Hitung Penghasilan Kena Pajak dan PPh Terutang Mr. John Hamilton tahun 2009.

Anda mungkin juga menyukai