Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

KELAS 1C1

 Fazriel Aldiv Sandy


 Hanif Husni Almuhaimin
 Hidrotin Aprilia

LABORATORIUM ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
2021
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

DIODA, VARIABLE RESISTOR, LED, DAN LDR


Praktikan:
1. Fazriel Aldiv Sandy
2. Hanif Husni Almuhaimin
3. Hidrotin Aprilia

Asisten: Made Dwi Pandya Suryanta


Waktu Percobaan: 9 September 2021
TEM412209 – P Elektronika Diskrit
Laboratorium Elektronika
Jurusan Teknik Elektromedik-Poltekkes
Surabaya

Abstrak

Dioda (Dioda) adalah komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan
mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari
arah sebaliknya. Dioda pada umumnya mempunyai 2 elektroda (terminal) yaitu anoda (+) dan katoda (-)
dan memiliki prinsip kerja yang berdasarkan teknologi pertemuan p-n semikonduktor yaitu dapat
mengalirkan arus dari sisi tipe-p (anoda) menuju ke sisi tipe-n (katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan
arus ke arah sebaliknya. Variable resistor adalah sebuah komponen yang mempunyai karakteristik
seperti resistor namun nilainya tidak tetap (variable resistor) dan bisa diubah selama pemakaian.
Perubahan nilai resistor ini karena diubah oleh sesuatu dari luar misalnya diputar atau digeser.
Perubahan nilai dari resistor variable biasanya dimanfaatkan untuk mengatur sesuatu yang sifatnya
tidak tetap dan bergantung dari kondisi penerapan rangkaian. LED merupakan kependekan dari (Light
Emitting Dioda), yakni salah satu dari banyak jenis perangkat semikonduktor yang mengeluarkan
cahaya ketika arus listrik melewatinya. LDR (Light Dependent Resistor) merupakan salah satu
komponen resistor yang nilai resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang
mengenai sensor ini. Semakin banyak cahaya yang mengenainya, maka akan semakin menurun nilai
resistansinya. Sebaliknya jika semakin sedikit cahaya yang mengenai sensor (gelap), maka nilai
hambatannya akan menjadi semakin besar sehingga arus listrik yang mengalir akan terhambat.

Kata kunci: Dioda, variable resistor, LED, LDR, anoda, katoda, semikonduktor, hambatan

Abstract

Dioda (Dioda) is an electronic component made of semiconductor material and has a function to
conduct electric current in one direction but inhibit electric current from the opposite direction. Diodas
generally have 2 electrodes (terminals) namely the anode (+) and cathode (-) and have a working
principle based on semiconductor junction technology, which is to allow current to flow from the p-type
side (anode) to the n-type side (cathode). but cannot flow in the opposite direction. Variable Resistor is
a component that has characteristics like a resistor but its value is not fixed (variable resistor) and can
be changed during use. Changes in the value of this resistor because it is changed by something from
the outside, for example, is rotated or shifted. Changes in the value of the variable resistor are usually
used to regulate something that is not fixed and in accordance with the conditions of application of the
circuit. LED stands for Light Emitting Dioda, which is one of many types of semiconductor devices that
emit light when an electric current passes through it. LDR (Light Dependent Resistor) is a resistor
component whose resistance value will vary according to the intensity of light hitting this sensor. The
more light that hits it, the lower its resistance value will be. Conversely, if less light hits the sensor
(dark), then the resistance value will become greater so that the electric current flowing will be
hampered.

Keywords: Dioda, variable resistor, LED, LDR, anode, cathode, semiconductor, resistance
.
1. Pendahuluan keinginan. Potensiometer termasuk
1.1 Latar Belakang salah satu jenis variable resistor (resistor
Dioda pada umumnya merupakan yang daat diubah-ubah nilai
komponen elektronika yang berfungsi resistansinya). Secara struktur,
potensiometer terdiri dari 3 kaki terminal
1

sebagai penyearah (rectifier) untuk


mengubah tegangan bolak-balik (AC) dengan sebuah shaft atau tuas yang
Halaman

menjadi tegangan searah (DC). Dioda berfungsi sebagai pengaturnya. 3


menjadi sangat penting karena hampir terminal tersebut terbagi menjadi
semua peralatan peralatan elektronika terminal tetap dan satu terminal geser.
memerlukan sumber arus searah (DC). Jika hanya dua kaki terminal yang
Kata dioda berasal dari pendekatan kata digunakan maka terminal yang
yaitu dua elektroda yang mana digunakan adalah satu terminal tetap
mempunyai dua buah elektroda yaitu dan satu terminal geser.
anoda dan katoda. Anoda digunakan Light Emitting Dioda atau yang
untuk polaritas positif dan katoda untuk sering disingkat LED merupakan sebuah
polaritas negatif. komponen elektromagnetik yang dapat
Potensiometer adalah resistor tiga memancarkan cahaya monokromatik
terminal dengan sambungan geser yang melalui tegangan maju, dan cahaya akan
membentuk pembagi tegangan yang nilai keluar jika ada tegangan yang mengaliri
resistansinya dapat diatur sesuai LED, LED terbuat dari bahan semi
konduktor yang merupakan keluarga
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR
dioda. LED dapat memancarkan dioda, variable resistor, LED, dan
berbagai warna, tergantung dari bahan LDR.
semikonduktor yang digunakan. Bentuk 4. Mahasiswa dapat memahami
dari LED sendiri mirip dengan lampu bagaimana cara kerja dioda,
bohlam. Dengan bentuknya yang kecil, variable resistor, dan LDR.
sehingga dapat dipasangkan dengan 5. Mahasiswa dapat memahami fungsi
mudah ke berbagai perangkat dari komponen dioda, variable
elektronika. Tak seperti lampu pijar, LED resistor, LED, dan LDR.
tidak menimbulkan panas dalam 2. Dasar Teori
mnghasilkan cahaya. Hal tersebut 2.1 Dioda
dikarenakan LED tidak memerlukan
pembakaran filamen. Oleh karena itu Dioda adalah komponen elektronika
LED saat ini banyak digunakan dalam aktif yang terbuat dari bahan
perangkat elektronik, seperti sebagai semikonduktor dan mempunyai fungsi
lampu penerangan pada LCD TV. untuk menghantarkan arus listrik ke satu
LDR (Light Dependent Resistor) arah tetapi menghambat arus listrik dari
merupakan suatu jenis resistor yang nilai arah sebaliknya. Karena sifatnya yang
resistansinya berubah-ubah karena dapat menghantarkan arus listrik ke satu
adanya intensitas cahaya yang diserap. arah (forward bias) dan menghambat
LDR dibentuk dari Cadium Sulfide (CDS) arus listrik dari arah sebaliknya (reverse
yang mana Cadium Sulfide dihasilkan bias), dioda sering digunakan sebagai
dari serbuk keramik. Prinsip kerja LDR penyearah atau catu daya. Di ilmu fisika
ini pada saat mendapatkan cahaya maka dioda dipakai penyeimbang arah
tahanannya turun, sehingga pada saat rangkaian elektronika. Elektronika ada 2
LDR mendapatkan kuat cahaya terbesar terminal yaitu anoda berarti positif dan
maka tegangan yang dihasilkan adalah katoda berarti negatif.
tertinggi. Pada saat gelap atau cahaya
redup, bahan dari cakram pada LDR
menghasilkan elektron bebas dengan
jumlah yang relatif kecil. Sehingga hanya
ada sedikit elektron untuk mengangkut
muatan elektrik. Artinya pada saat
cahaya redup LDR menjadi pengantar
arus yang kurang baik. Atau bisa disebut
juga LDR memiliki resistansi yang besar
pada saat gelap atau cahaya redup. Gambar 2.1 Simbol Dioda
Pada saat cahaya terang ada lebih (Sumber: https://www.dosenpendidikan.co.id/dioda/)
banyak elektron yang lepas dari bahan
semikonduktor tersebut. Sehingga akan 2.1.1 Prinsip Kerja Dioda
ada lebih banyak elektron untuk
mengangkut muatan elektrik. Artinya Dioda semikonduktor ini, cuma
pada saat cahaya terang LDR menjadi bisa melewati satu arus yang searah,
konduktor atau bisa disebut juga LDR pada saat dioda memperoleh arus akan
memilki resistansi yang kecil pada saat maju satu arah (forward bias).
cahaya terang. Karena, di dalam dioda ada
1.2 Tujuan junction yaitu pertemuan konduktor
Adapun manfaat dari praktikum ini antara tipe P dan tipe N. Kondisi ini bisa
adalah sebagai berikut : dibilang, kalo konduksi penghantar masih
1. Memahami dan mengetahui apa itu tergolong kecil.
dioda, variable resistor, LED, dan Sedangkan, kalo dioda diberi satu
LDR. arah / bias mundur (reverse bias). Maka,
2. Mengukur tegangan pada setiap dioda tidak bekerja dan pada kondisi ini
komponen yaitu dioda, variable dioda punya tahanan dalam yang tinggi
resistor, LED, dan LDR saat jadi arus sulit mengalir.
praktikum.
3. Memahami dan membuat rangkaian Apabila dioda silicon dialiri arus
menggunakan dioda, variable AC, maka yang mangalir cuma satu arah
resistor, LED, dan LDR. aja, jadi arus output dioda berupa arus
4. Memahami bagaimana cara kerja DC.
2

dioda, variable resistor, LED, dan Dari kondisi tersebut, maka dioda
Halaman

LDR. cuma dipakai pada beberapa pemakaian


5. Memahami fungsi dari komponen saja, antara lain sebagai penyearah
dioda, variable resistor, LED, dan setengah gelombang (Half Wave
LDR. Rectifier), penyearah gelombang penuh
1.3 Manfaat (Full Wave Rectifier).
1. Dapat memahami dan mengetahui
apa itu dioda, variable resistor, LED,
2.2 Variable Resistor
dan LDR.
Variable resistor adalah sebuah
2. Dapat mengukur tegangan pada
komponen yang mempunyai karakteristik
setiap komponen yaitu dioda,
seperti resistor namun nilainya tidak tetap
variable resistor, LED, dan LDR
(variable resistor) dan bisa diubah
saat praktikum.
selama pemakaian. Perubahan nilai
3. Mahasiswa dapat memahami dan
resistor ini karena diubah oleh sesuatu
membuat rangkaian menggunakan
dari luar misalnya diputar atau digeser.
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR
Perubahan nilai dari resistor variable semikonduktor yang digunakan. Bentuk
biasanya dimanfaatkan untuk mengatur dari LED sendiri mirip dengan lampu
sesuatu yang sifatnya tidak tetap dan bohlam. Dengan bentuknya yang kecil,
bergantung dari kondisi penerapan sehingga dapat dipasangkan dengan
rangkaian. mudah ke berbagai perangkat
elektronika. Tak seperti lampu pijar, LED
Komponen ini juga disebut resistor
tidak menimbulkan panas dalam
tidak tetap karena mempunyai nilai
mnghasilkan cahaya. Hal tersebut
hambatan dapat berubah - ubah (variable
dikarenakan LED tidak memerlukan
resistor). Kita bisa mengubah nilai dari
pembakaran filamen. Oleh karena itu
resistor variable dengan cara memutar,
LED saat ini banyak digunakan dalam
menggeser tuas dari komponen. Ada
perangkat elektronik, seperti sebagai
yang diputar dengan langsung dengan
lampu penerangan pada LCD TV.
tangan dan ada juga yang harus
menggunakan obeng trim.

Gambar 2.2 Simbol Potensiometer


(Sumber: https://nulis-ilmu.com/resistor-variable/) Gambar 2.3 Simbol LED
(Sumber: https://teknikelektronika.com/pengertian-
led-light-emitting-dioda-cara-kerja/)
Salah satu contoh dari variable
resistor adalah potensiometer. 2.3.1 Cara Mengetahui Polaritas LED
Potensiometer adalah resistor tiga
terminal dengan sambungan geser yang
membentuk pembagi tegangan yang nilai
resistansinya dapat diatur sesuai
keinginan. Potensiometer termasuk
salah satu jenis variable resistor (resistor
yang daat diubah-ubah nilai
resistansinya). Secara struktur,
potensiometer terdiri dari 3 kaki terminal
dengan sebuah shaft atau tuas yang
berfungsi sebagai pengaturnya. 3
terminal tersebut terbagi menjadi
terminal tetap dan satu terminal geser.
Jika hanya dua kaki terminal yang
digunakan maka terminal yang Gambar 2.4 Bentuk LED
digunakan adalah satu terminal tetap (Sumber:https://teknikelektronika.com/pengert
dan satu terminal geser. ian-led-light-emitting-dioda-cara-kerja/)

2.2.1 Nilai Variable Resistor Untuk mengetahui polaritas


Nilai resistansi antara kaki terminal anoda (+) dan katoda (-) pada
pinggir merupakan nilai yang tertera LED. Kita dapat melihatnya secara fisik
pada body resistor variable. Misalnya berdasarkan gambar di atas. Ciri-ciri
tertulis nilai 10kΩ maka besarnya terminal anoda pada LED adalah kaki
resistansi antara kaki pinggir selalu tetap yang lebih panjang dan juga lead frame
sebesar 10kΩ. Kemudian nilai resistansi yang lebih kecil. Sedangkan ciri-ciri
antara kaki tengah dengan kaki pinggir terminal katoda adalah kaki yang lebih
berubah (variable) sesuai dengan posisi pendek dengan lead frame yang besar
kaki tengah terhadap kaki pinggir. Jika serta terletak di sisi yang flat.
posisi potensio berada pada kiri penuh 2.3.2 Tegangan Maju (Forward Bias)
maka besarnya resistansi kaki tengah Masing-masing Warna LED
dengan kaki sebelah kiri sama dengan (Light Emitting Dioda) memerlukan
nol dan besarnya resistansi kaki tengah tegangan maju (forward bias) untuk
dengan kaki sebelah kanan sebesar dapat menyalakannya. Tegangan maju
10kΩ. Dan sebaliknya saat posisi kanan untuk LED tersebut tergolong rendah
penuh maka besarnya resistansi kaki sehingga memerlukan sebuah resistor
3

tengah dengan kaki sebelah kanan sama untuk membatasi arus dan tegangannya
dengan nol dan besarnya resistansi kaki agar tidak merusak LED yang
Halaman

tengah dengan kaki sebelah kiri sebesar bersangkutan. Tegangan maju biasanya
10kΩ. dilambangkan dengan tanda VF.
2.3 LED (Light Emitting Dioda)
Light Emitting Dioda atau yang sering
disingkat LED merupakan sebuah Warna Tegangan Maju @20mA
komponen elektromagnetik yang dapat
memancarkan cahaya monokromatik Infra
1,2V
melalui tegangan maju, dan cahaya akan Merah
keluar jika ada tegangan yang mengaliri
Merah 1,8V
LED, LED terbuat dari bahan semi
konduktor yang merupakan keluarga Jingga 2,0V
dioda. LED dapat memancarkan
berbagai warna, tergantung dari bahan Kuning 2,2V
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

Hijau 3,5V 2.4.1 Fungsi LDR


LDR berfungsi sebagai sebuah
Biru 3,6V sensor cahaya dalam berbagai macam
rangkaian elektronika seperti saklar
Putih 4,0V otomatis berdasarkan cahaya yang jika
sensor terkena cahaya maka arus listrik
Tabel 2.1 Tegangan Maju LED akan mengalir (ON) dan sebaliknya jika
(Sumber: https://teknikelektronika.com/pengertian-
led-light-emitting-dioda-cara-kerja/)
sensor dalam kondisi minim cahaya
(gelap) maka aliran listrik akan terhambat
2.3.3 Prinsip Kerja LED (OFF). LDR juga sering digunakan
Seperti dikatakan sebelumnya, sebagai sensor lampu penerang jalan
LED merupakan keluarga dari dioda otomatis, lampu kamar tidur, alarm,
yang terbuat dari semikonduktor. Cara rangkaian anti maling otomatis
kerjanya pun hampir sama dengan dioda menggunakan laser, sutter kamera
yang memiliki dua kutub yaitu kutub otomatis, dan masih banyak lagi yang
positif (P) dan kutub negatif (N). LED lainnya.
hanya akan memancarkan cahaya 2.4.2 Prinsip Kerja LDR
apabila dialiri tegangan maju (forward Prinsip kerja LDR sangat
bias) dari anoda menuju ke katoda. sederhana tak jauh berbeda dengan
LED terdiri dari sebuah chip variable resistor pada umumnya. LDR
semikonduktor yang didoping sehingga dipasang pada berbagai macam
menciptakan junction P dan N. Yang rangkaian elektronika dan dapat
dimaksud dengan proses doping dalam memutus dan menyambungkan aliran
semikonduktor adalah proses untuk listrik berdasarkan cahaya. Semakin
menambahkan ketidakmurnian (impurity) banyak cahaya yang mengenai LDR
pada semikonduktor yang murni maka nilai resistansinya akan menurun,
sehingga menghasilkan karakteristik dan sebaliknya semakin sedikit cahaya
kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED yang mengenai LDR maka nilai
dialiri tegangan maju atau forward bias hambatannya akan semakin membesar.
yaitu dari anoda (P) menuju ke katoda 2.5 Multimeter
(K), Kelebihan elektron pada N-Type
material akan berpindah ke wilayah yang Multimeter atau avometer merupakan
kelebihan hole (lubang) yaitu wilayah sebuah alat khusus yang digunakan
yang bermuatan positif (P-Type material). untuk mengukur komponen listrik. Mulai
Saat elektron berjumpa dengan hole dari mengukur hubungan arus listrik
akan melepaskan photon dan (ampere), tegangan listrik (voltage),
memancarkan cahaya monokromatik hambatan listrik (ohm), hingga resistansi
(satu warna). LED atau Light Emitting dari suatu rangkaian listrik.
Dioda yang memancarkan cahaya ketika
dialiri tegangan maju ini juga dapat
digolongkan sebagai transduser yang
dapat mengubah energi listrik menjadi
energi cahaya.
2.4 LDR (Light Dependent Resistor)
LDR (Light Dependent Resistor)
merupakan salah satu komponen resistor
yang nilai resistansinya akan berubah-
ubah sesuai dengan intensitas cahaya
yang mengenai sensor ini. LDR juga
dapat digunakan sebagai sensor cahaya. Gambar 2.6 Multimeter /Avometer
(Sumber:https://encryptedtbn0.gstatic.com)
Perlu diketahui bahwa nilai resistansi dari
sensor ini sangat bergantung pada 2.5.1 Bagian bagian Multimeter
intensitas cahaya. Semakin banyak  Papan skala Multimeter
cahaya yang mengenainya, maka akan Digunakan untuk membaca hasil
semakin menurun nilai resistansinya. pengukuran dan terdapat skala-skala :
Sebaliknya jika semakin sedikit cahaya tahanan/resistan (ohm), tegangan (ACV
yang mengenai sensor (gelap), maka dan DCV), kuat arus (DCmA) dll.
nilai hambatannya akan menjadi semakin  Saklar jangkauan ukur
besar sehingga arus listrik yang mengalir
Digunakan menentukan kerja
4

akan terhambat.
multimeter pada batas ukur (range),
Halaman

terdapat bagian untuk mengukur tahanan


(Ω), tegangan dan kuat arus. Dalam
mengukur tegangan listrik posisi saklar
harus berada pada batas ukur yang lebih
tinggi dari tegangan yang akan diukur.
 Sekrup pengatur posisi jarum
(preset)
Digunakan untuk menempatkan
jarum penunjuk pada angka nol (sebelah
Gambar 2.5 Simbol LDR
(Sumber:https://rajamudaep.blogspot.com/2018 kiri papan skala).
/04/apa-itu-sensor-cahaya-dan-apa-itu-ldr.html)  Tombol pengatur posisi jarum
Digunakan untuk menempatkan
jarum penunjuk pada angka nol sebelum
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR
multimeter digunakan untuk mengukur Prinsip kerja dari project board yaitu
nilai tahanan. Dalam praktik, kedua ujung terdapat 2 pasang pada jalur bawah dan
probe dihubungkan, tombol diputar untuk atas terkoneksi secara horizontal sampai
memposisikan jarum pada angka nol menuju ke bagian tengah pada project
(melakukan kalibrasi). board. Biasanya, akan difungsikan
 Probe sebagai jalur dari tombol power maupun
Bagian yang bersentuhan langsung juga jalur sinyal. Beberapa contohnya
dengan objek yang akan diukur adalah digunakan untuk jalur komunikasi
menggunakan multimeter. Biasanya maupun clock.
probe dibedakan menggunakan dua 5 lubang yang terdapat di komponen
warna yaitu merah (+) dan hitam (-). bagian tengah digunakan sebagai lokasi
untuk melakukan perakitan komponen.
2.5.2 Cara Menggunakan Multimeter Jalur kelima tersebut terkoneksi secara
Analog vertikal menuju ke bagian tengah pada
project board.
a. Setiap memulai pengukuran, hendaknya Pembatasan pada bagian tengah
jarum menujukkan angka nol apabila project board biasanya akan difungsikan
sebagai tempat untuk menancapkan IC
kedua probe dihubungkan. Putarlah
component.
tombol pengatur posisi jarum apabila
belum tepat pada posisi nol. 3. Metodologi
b. Putarlah saklar jangkauan ukur ke arah
3.1 Alat dan Bahan
batas ukur (range) yang akan diukur.
 Untuk mengukur tahanan No Alat Dan Gambar Jumlah
Bahan
(resistansi), diarahkan ke skala
Ohm. Pastikan setiap perpindahan
skala posisi awal jarum
menunjukkan angka nol. Range
terdiri dari angka : x1, x10, dan kilo 1 Resistor 3
Ohm. Untuk range x1, semua hasil
pengukuran dapat langsung dibaca.
Untuk range x10, semua hasil Gambar 3.1
pengukuran dikali 10 dst. Resistor

 Untuk mengukur arus terdapat


angka - angka : 0,25- 25 – 500 mA.
2 Soket
Untuk range 0,25 mA, kuat arus
Baterai
yang dapat diukur berkisar dar 0- 1
0,25 mA, range 25 untuk arus 0 – 25
mA, dan range 500 untuk arus 0 –
500 mA Gambar 3.2
 Untuk mengukur tegangan (ACV- Soket Baterai
DCV) terdiri dari angka : 10-50-250-
500-1000 ACV/DCV. Range 10,
berarti tegangan maksimal 10 Volt, 1
demikian seterusnya. (untuk 3 Baterai 9V
pengukuran besaran DC, pastikan
probe dengan kutub positif dan
negatif tidak terbalik). Gambar 3.3
c. Tempatkan probe pada objek yang akan Baterai 9V
diukur.

2.6 Project Board


Project board merupakan sebuah 4 Avometer 1
board atau papan yang berfungsi untuk Analog
merancang sebuah rangkaian elektronik
sederhana. Project board tersebut
nantinya akan dilakukan prototipe atau uji
Gambar 3.4
5

coba tanpa harus melakukan solder.


Avometer Analog
Salah satu keuntungan menggunakan
Halaman

project board adalah komponen-


komponen yang dirakit tersebut tidak
akan mengalami kerusakan. Komponen
tersebut juga masih bisa dirangkai 5 Project 1
kembali untuk membentuk rangkaian Board
yang lainnya.

Gambar 3.5
Project Board

Gambar 2.7 Project Board


(Sumber : www.nesabamedia.com)
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

Hubungkan rangkaian
tersebut dengan catu
daya +9V
6 Kabel dan 4
Jepit
Buaya
Gambar 3.6
Kabel dan Jepit
Buaya Ukurlah nilai tegangan
pada setiap komponen

7 LED 1

Catatlah hasil praktikum


pada tabel yang terdapat
Gambar 3.7 LED pada laporan sementara

3.2.2 Diagram Alir Percobaan 2


8 LDR 1
Menyiapkan seluruh alat
Gambar 3.8 LDR dan bahan yang dipakai
untuk percobaan 2

9 Dioda 1

Gambar 3.9
Dioda Merangkai seluruh
komponen sesuai dengan
modul praktikum
percobaan 1

10 Potensiom 1
eter 10kΩ

Buatlah rangkaian
Gambar 3.10 menggunakan 1 buah
Potensiometer
dioda, LED, dan resistor
10kΩ
220Ω
3.2 Urutan Kegiatan
Langkah-langkah praktikum :
3.2.1 Diagram Alir Percobaan 1

Hubungkan rangkaian
Menyiapkan seluruh alat tersebut dengan catu
dan bahan yang dipakai daya +9V
untuk percobaan 1

Catat kondisi – kondisi


Merangkai seluruh LED yang terjadi ketika
komponen sesuai dengan diode forward dan
modul praktikum
6

reverse bias pada tabel


percobaan 1 yang terdapat pada
Halaman

laporan sementara

Buatlah rangkaian 3.2.3 Diagram Alir Percobaan 3


menggunakan 1 buah
resistor 220Ω dan 1 buah
LED warna merah Menyiapkan seluruh alat
dan bahan yang dipakai
untuk percobaan 3
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

Merangkai seluruh Hubungkan rangkaian


komponen sesuai dengan tersebut dengan catu
modul praktikum daya +9V
percobaan 1 percobaan 1

Buatlah rangkaian Berilah keadaan gelap dan


menggunakan 1 buah terang pada kepala LDR
potensiometer, 1 buah percobaan 1
LED, dan 1 buah Resistor
220 Ω

Ukur resistansi pada LDR


pada dua keadaan. Ketika
mengukur resistansi, putus
Hubungkan dengan catu
tegangan dari catu daya
daya +9V
terlebih dahulu/ kondisi off

Putar potensiometer pada Ukurlah tegangan pada


resistansi 0,5k Ω, 5k Ω setiap komponen pada dua
dan 8,5k Ω keadaan LDR

Ketika mengukur resistansi, Catatlah hasil praktikum


putus tegangan dari catu pada tabel yang terdapat
daya terlebih dahulu/ pada laporan sementara
kondisi off

3.2.5 Diagram Alir Percobaan 5

Menyiapkan seluruh alat


Ukur tegangan pada setiap dan bahan yang dipakai
komponen ketika untuk percobaan
potensiometer berubah
resistansinya

Merangkai seluruh
komponen sesuai dengan
Catatlah hasil praktikum pada modul praktikum
tabel yang terdapat pada percobaan 1
laporan sementara

3.2.4 Diagram Alir Percobaan 4 Buatlah rangkaian


menggunakan 1 buah
7

Menyiapkan seluruh alat Potensiometer 10KΩ,


dan bahan yang dipakai Resistor 1K5Ω, Resistor
Halaman

untuk percobaan 4 2K2Ω dan 1 buah LED


merah

Merangkai seluruh Hubungkan dengan catu


komponen sesuai dengan daya +9V
modul praktikum
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR
3.3.3 Percobaan 3
Putar potensiometer pada
resistansi 0,5k Ω, 5k Ω
dan 8,5k Ω

Gambar 3.13 Percobaan 3


(Sumber : Modul Parktikum Eldis)
Ketika mengukur resistansi,
putus tegangan dari catu 3.3.4 Percobaan 4
daya terlebih dahulu/

LDR
kondisi off

LED
VCC
Ukur tegangan pada setiap Gambar 3.14 Percobaan 4
komponen ketika Sumber : Modul Parktikum Eldis)
potensiometer berubah 3.3.5 Percobaan 5
resistansinya
HI
+12V

R1
1K5

Lihat kondisi lampu LED


pada rangkaian
R2
2K2 R3
10K

Catatlah hasil praktikum pada


tabel yang terdapat pada D1
laporan sementara LED

3.3 Gambar Rangkaian


3.3.1 Percobaan 1 0 0
Gambar 3.15 Percobaan 5
(Sumber : Aplikasi Orcad)
LED
D1

220
R1

4. Hasil dan Analisis


+5V

4.1 Hasil
Terlampir
Gambar 3.11 Percobaan 1 Tabel 4.1 Percobaan Fazriel Aldiv S
(Sumber : Modul Praktikum Eldis)
Tabel 4.2 Percobaan Hanif Husni A
3.2.2 Percobaan 2 Tabel 4.3 Percobaan Hidrotin Aprilia

4.2 Analisis
D2 Dalam praktikum ini kita mengukur
DIODE
LED tegangan pada resistor, LDR, LED, dan
dioda menggunakan avometer dengan
bantuan project board sebagai
+5V penghubung antar komponen.
R1
220 ohm
Dengan project board ini kita
8

merangkai komponen listrik sesuai


Halaman

dengan arahan pada modul praktikum.


Setelah merangkai komponen pada
project board, selanjutnya kita
melakukan pengukuran, namun sebelum
reverse bias melakukan pengukuran terlebih dahulu
harus melakukan persiapan pada
Gambar 3.12 Percobaan 2
(Sumber : Modul Praktikum Eldis) avometer, kemudian ukur dengan
menggunakan selector DCV pada tiap
komponen sesuai arahan modul
praktikum. Langkah selanjutnya yaitu
dengan menempelkan probe pada kaki
resistor LDR, LED, dioda, dan
potensiometer yang telah disusun pada
project board. Setelah melakukan
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR
pengukuran, maka catat hasil gelap hambatan akan semakin kuat dan
pengukuran pada tabel laporan pada terang hambatan akan melemah.
sementara.  Percobaan 5 : Saya bisa membuat
Pada percobaan 3, ketika sebuah rangkaian yang menurut saya
potensiometer berada pada tegangan cukup rumit, dengan menggunakan LED,
yang semakin tinggi maka nyala LED resistor 2k2Ω, resistor 1k5Ω,
akan semakin terang. Karena pada potensiometer, dan baterai dimana
teorinya, potensiometer dapat digunakan potensiometer jika diputar LED akan
sebagai sakelar untuk mengatur gelap redup lalu mati, dan juga bisa
terangnya suatu LED. Sedangkan pada menghitung hambatan beserta tegangan
percobaan 2 sendiri menyala atau pada setiap komponen menggunakan
tidaknya LED dipengaruhi oleh posisi multimeter (avo analog).
atau hubungan antara kaki dioda dengan
LED. Ketika keadaan forward bias LED 5.2 Hanif Husni A.
menyala karena katoda dioda terhubung Kesimpulan dari praktikum yang saya
dengan anoda LED. Sedangkan ketika lakukan :
keadaan reverse bias, LED tidak  Percobaan 1 : Pada percobaan ke 1 nilai
menyala karena katoda dioda yang tegangan pada resistor dan pada led itu
terhubung dengan anoda LED tidak ada berbeda.
tegangan yang masuk sehingga LED  Percobaan 2 : Pada rangkaian forward
tidak dapat menyala. bias itu menyala sedangkan pada kondisi
Untuk percobaan 4 sendiri, ketika reverse bias itu mati. Reverse bias itu mati
sensor LDR terkena cahaya maka LED karena arus yang mengalir melewati dioda
akan menyala. Karena LDR merupakan terhalang.
komponen yang peka terhadap cahaya,  Percobaan 3 : Pada percobaan ini pada
sehingga ketika mendapat cahaya maka saat potensionya di arahkan ke 0,5kΩ
resistansi dari LDR akan semakin kecil maka LED akan terang, sedangkan
dan menyebabkan LED dapat menyala. potensionya diarahkan atau diputar lebih
Sebaliknya, ketika LDR tidak mendapat dari 0,5kΩ maka nyala LED akan semakin
cahaya atau dalam keadaan gelap LED lebih redup, karena hambatan yang
menyala tetapi sangat redup, dikarena semakin besar.
sedikitnya cahaya yang diterima oleh  Percobaan 4 : Pada percobaan ini pada
sensor pada LDR sehingga saat kondisi terang maka kodisi LED akan
menyebabkan resistansinya meningkat semakin terang, sedangkan kondisi gelap
atau semakin besar dan membuat nyala lampu LED akan semakin redup.
LED lebih redup dibanding ketika LDR
 Percobaan 5 : Pada percobaan ke 5 ini
diberi cahaya.
potensionya 0,5k Ohm maka lampu LED
5. Kesimpulan menyala redup, sedangkan pada kondisi
potensionya 5k Ohm maka lampu LED
Kesimpulan atas percobaan yang akan menyala sedikit lebih terang daripada
telah dilakukan yaitu : 0,5k Ohm, dan sedangkan pada kondisi
5.1 Fazriel Aldiv Sandy potensionya 8,5k Ohm nyala lampu akan
terang. Karena tegangan dibagi oleh
Kesimpulan dari praktikum yang saya hambatan pada potensiometernya yang
lakukan : semakin besar.
 Percobaan 1 : Saya bisa mengoprasikan 5.3 Hidrotin Aprilia
LED, dan juga bisa membuat rangkaian
dengan LED sekaligus menghitung Kesimpulan dari praktikum yang saya
tegangannya. lakukan :
 Percobaan 2 : Saya bisa mengetahui  Percobaan 1 : Pada percobaan 1
fungsi dan cara kerja dioda yaitu pada tegangan resitor dan LED berbeda,
saat forward bias maka arus anoda resistor menghambat arus sehingga
dapat melewati dioda sedangkan pada tegangan yang diterima LED berkurang.
saat reverse bias maka arus dari katoda Fungsi resistor sebagai penghambat arus
akan memblokir sehingga arus tidak bisa sebelum mengalir menuju LED, sehingga
melaluinya karena sudah diblok, dan tidak terlalu besar arus yang masuk dan
juga bisa menggunakan dioda dengan LED tidak terbakar.
benar pada sebuah rangkaian.  Percobaan 2 : Pada percobaan 2 ini
 Percobaan 3 : Saya bisa mengetahui terdapat 2 kondisi, kondisi pada saat
9

fungsi dari potensiometer sekaligus forward bias LED menyala dan ketika
reverse bias LED tidak menyala,
Halaman

membuat rangkaian dengan LED yaitu


jika knop diputar maka LED akan dikarenakan tidak ada arus yang
semakin terang/semakin redup, dan bisa mengalir. Hal ini membuktikan bahwa
menghitung hambatan beserta tegangan dioda mengalirkan arus listrik positif dari
dari potensiometer. baterai dan menolak arus listrik yang
berlawanan saat dioda balik.
 Percobaan 4 : Saya bisa tau apa itu
LDR, fungsi LDR, beserta cara kerja  Percobaan 3 : Pada percobaan 3 dapat
LDR dan juga saya bisa membuat disimpulkan bahwa untuk tegangan
rangkaian menggunakan LDR dan LED potensiometer berpengaruh pada
dimana jika pada kondisi gelap, LED intensitas. Cahaya yang dihasilkan LED,
akan menjadi gelap sedangkan jika semakin tinggi tegangannya maka
keadaan terang, maka LED akan semakin redup nyala LEDnya.
semakin terang karena teori LDR itu jika  Percobaan 4 : Pada percobaan 4 dapat
disimpulkan bahwa pada kondisi terang
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR
nyala LED juga semakin terang. Hal ini 6. Daftar Pustaka
dikarenakan nilai resistansi LDR yang
rendah, sebaliknya pada kondisi redup
nyala LED juga redup tetapi resistansi [1] Ani Mardatila. (2021) Fungsi LED,
LDR menjadi tinggi. Pengertian Beserta Cara Kerjanya
 Percobaan 5 : Pada percobaan 5 dapat Dalam Dunia Elektronika
disimpulkan bahwa semakin besar Avaible:https://www.merdeka.com/sumut
resistansinya nyala LED juga terang. /fungsi-led-pengertian-beserta-cara-
Dan arus listrik memilih lintasan yang kerjanya-dalam-dunia-elektronika-
memiliki resistansi yang lebih rendah, kln.html
sehingga akan mendapatkan nyala LED
yang terang. [2] Dickson Kho. (2021) Fungsi Dioda Dan
Cara Mengukurnya
5.4 Kesimpulan Avaible:https://teknikelektronika.com/fun
Kesimpulan pada praktikum ini gsi-dioda-cara-mengukur-dioda/
adalah, tegangan setiap komponen
berbeda karena adanya hambatan yang [3] Immersa Lab. (2018) Pengertian Sensor
terjadi. Kemudian pada percobaan 1, LDR, Fungsi Dan Cara Kerja LDR
resistor menjadi penghambat arus Avaible:https://www.immersa-
sehingga tegangan yang diterima oleh lab.com/pengertian-sensor-ldr-fungsi-
LED akan berkurang. Pada percobaan 2, dan-cara-kerja-ldr.htm
kondisi LED ketika di forward bias akan
menyala dan ketika di reverse bias LED [4] Purnomo Eko. (2015) Resistor variable :
tidak menyala. Hal tersebut dikarenakan Pengertian Dan Cara Kerjanya
ketika dalam keadaan reverse bias aliran Avaible : https://nulis-ilmu.com/resistor-
listrik tidak dapat mengalir yang variable/
disebabkan terminal positif (+)
dihubungkan pada katoda, dan terminal
PARAF ASISTEN
(-) dihubungkan pada anoda. Pada
percobaan 3, pada saat hambatan TANGGAL
potensiometer memiliki nilai yang besar
JAM
maka kondisi akan semakin terang dan
juga dengan adanya potensiometer juga
dapat menjadi pengatur untuk mengatur
tegangan pada LED. Untuk percobaan 4,
ketika LDR tidak mendapat banyak
cahaya atau dalam keadaan gelap, maka
resistansinya semakin tinggi dan
menyebabkan LED menyala dengan
redup. Sebaliknya, ketika LDR mendapat
cahaya atau dalam keadaan terang
maka nilai resistansinya semakin rendah
dan menyebabkan LED menyala lebih
terang dibandingkan ketika LED tidak
mendapat cahaya. Percobaan terakhir
atau percobaan 5, nilai resistansi pada
potensiometer sangat berpengaruh
terhadap LED. Ketika resistansi
potensiometer semakin tinggi maka
semakin terang pula nyala LED tersebut.
Namun, apabila resistansi potensiometer
semakin kecil maka kondisi tegangan
LED juga akan semakin menurun yang
juga mengakibatkan nyala LED lebih
redup.
10
Halaman
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR
Lampiran

Tabel 4.1 Fazriel Aldiv Sandy


 Percobaan 1  Percobaan 2

Volt R1 Volt LED Dioda Kondisi LED

Forward Bias Menyala

3,9 V 1,8V
Reverse Bias Tidak menyala

 Percobaan 3

Kondisi
VR (Ω) Volt R1 Volt R2 Volt LED
LED
Sangat
0,5kΩ 1,2V 3,2V 1,9V
terang

5kΩ 4V 1,3V 1,8V Terang

8,5kΩ 4,8V 0,9V 1,8V Terang

 Percobaan 4

Kondisi LDR Volt Volt


Kondisi LED
LDR (Ω) LDR LED
Gelap 150kΩ 6,2V 1,6V Remang-remang

Terang 0,8kΩ 3,4V 1,8V Terang

 Percobaan 5

VR (Ω) Volt R1 Volt R2 Volt LED Kondisi LED


0,5kΩ 5,1V 0,3V 1,7V Remang-remang

5kΩ 3,1V 2,6V 1,8V Terang

8,5kΩ 2,9V 3V 1,8V Terang


11
Halaman
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

Rangkaian Project Board : Fazriel Aldiv Sandy

Rangkaian Percobaan 1

Rangkaian Percobaan 2 (Forward Bias)

Rangkaian Percobaan 2 (Reverse Bias)

Rangkaian Percobaan 3 (0.5K Ω)


12
Halaman
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR
Rangkaian Percobaan 3 (5K Ω)

Rangkaian Percobaan 3 (8,5K Ω)

Rangkaian Percobaan 4 (Gelap)

Rangkaian Percobaan 4 (Terang)


13
Halaman
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR
Rangkaian Percobaan 5 (0.5K Ω)

Rangkaian Percobaan 5 (5K Ω)

Rangkaian Percobaan 5 (8.5K Ω)


14
Halaman
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR
Tabel 4.2 Hanif Husni Almuhaimin
 Percobaan 1  Percobaan 2

Volt R1 Volt LED Dioda Kondisi LED

Forward Bias Menyala

6,2 V 2,1V
Reverse Bias Tidak menyala

 Percobaan 3

Kondisi
VR (Ω) Volt R1 Volt R2 Volt LED
LED
0,5kΩ 4,8V 2V 2V Terang

5kΩ 7V 0,18V 1,8V Redup

8,5kΩ 7,2V 0,16V 1,7V Lebih redup

 Percobaan 4

Kondisi LDR Volt Volt


Kondisi LED
LDR (Ω) LDR LED
Gelap 200kΩ 7,6V 1,4V Redup

Terang 3kΩ 7,2V 1,9V Terang

 Percobaan 5

VR (Ω) Volt R1 Volt R2 Volt LED Kondisi LED


0,5kΩ 6,5V 0,5V 1,6V Redup

5kΩ 3,5V 3,2V 1,8V Sedikit terang

8,5kΩ 3,2V 3,4V 2V Terang 15


Halaman
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR
Rangkaian Project Board : Hanif Husni Almuhaimin

Rangkaian Percobaan 1

Rangkaian Percobaan 2 (Forward Bias)

Rangkaian Percobaan 2 (Reverse Bias)

Rangkaian Percobaan 3 (0.5K Ω)


16
Halaman
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR
Rangkaian Percobaan 3 (5K Ω)

Rangkaian Percobaan 3 (8.5K Ω)

Rangkaian Percobaan 4 (Gelap)

Rangkaian Percobaan 4 (Terang)


17
Halaman
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR
Rangkaian Percobaan 5 (0.5K Ω)

Rangkaian Percobaan 5 (5K Ω)

Rangkaian Percobaan 5 (8.5K Ω)

18
Halaman
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR
Tabel 4.3 Hidrotin Aprilia
 Percobaan 1  Percobaan 2

Volt R1 Volt LED Dioda Kondisi LED

Forward Bias Menyala

5,4V 3,3V
Reverse Bias Tidak menyala

 Percobaan 3

Kondisi
VR (Ω) Volt R1 Volt R2 Volt LED
LED
0,5kΩ 4,1V 1,6V 3,2V Terang

5kΩ 6V 0,2V 2,9V Redup

Semakin
8,5kΩ 6,2V 0,1V 2,8V
redup

 Percobaan 4

Kondisi LDR Volt Volt


Kondisi LED
LDR (Ω) LDR LED
Gelap 200kΩ 4,8V 3,4V Redup

Terang 25kΩ 6,4V 2,5V Terang

 Percobaan 5

VR (Ω) Volt R1 Volt R2 Volt LED Kondisi LED


0,5kΩ 6,6V 0,6V 1,6V Semakin redup

5kΩ 3,4V 2,8V 1,8V Redup

8,5kΩ 3,2V 2,6V 2V Terang 19


Halaman
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR
Rangkaian Project Board : Hidrotin Aprilia

Rangkaian Percobaan 1

Rangkaian Percobaan 2 (Forward Bias)

Rangkaian Percobaan 2 (Reverse Bias)

Rangkaian Percobaan 3 (0.5K Ω)


20
Halaman
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR
Rangkaian Percobaan 3 (5K Ω)

Rangkaian Percobaan 3 (8.5K Ω)

Rangkaian Percobaan 4 (Gelap)

Rangkaian Percobaan 4 (Terang)


21
Halaman
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

Rangkaian Percobaan 5 (0.5K Ω)

Rangkaian Percobaan 5 (5K Ω)

Rangkaian Percobaan 5 (8.5K Ω)

22
Halaman
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

23
Halaman

Anda mungkin juga menyukai