Dosen Pengampu:
Torib Hamzah, S.Pd, M.Pd
NIP 19670910 200604 1 001
Disusun oleh :
P27838121013
1C1
2.1 Sakelar
1. Sakelar Tunggal
Sakelar tunggal adalah sebuah sakelar yang hanya memiliki satu buah
terminal in dan satu terminal out saja. Sakelar tunggal hanya memiliki 2 kondisi,
yaitu ON dan OFF. Sakelar jenis ini sering kita pakai untuk menyalakan dan
mematikan lampu.
4. Sakelar Kelompok
Sakelar kelompok mengendalikan dua lampu listrik secara bergantian.
Sakelar ini terdiri dari 3 terminal, yaitu 1 terminal masuk yang disambung
kesaluran fasa (F) dan 2 terminal keluar yang masing-masing disambungkan ke
lampu L1 dan L2. Selanjutnya, masing-masing ujung lainnya dari masing-masing
lampu L1 dan L2 disambung ke Netral.
6. Sakelar Tukar
Sakelar tukar adalah sebuah sakelar yang umumnya memiliki 3 terminal, yaitu
satu input dan dua output. Notasi sakelar tukar biasanya 0 untuk input listrik, 1 dan 3
untuk outputnya. Fungsi dari sakelar jenis ini adalah untuk menyalakan lampu secara
bergantian. Misalnya kita ingin mengendalikan 2 lampu apabila yang lampu A nyala
maka yang lampu B otomatis mati, dan begitu pula sebaliknya
7. Sakelar Silang
Sakelar silang merupakan sakelar yang terdiri dari gabungan dua sakelar
tukar yang bekerja dalam satu mekanisme. Artinya kedua sakelar ini akan bekerja
kedua-duanya dalam satu waktu. Fungsi sakelar ini adalah untuk mengendalikan
lampu dari dua atau 3 tempat atau lebih, dengan cara mengkolaborasikan dengan
bantuan dua sakelar tukar jika untuk 3 tempat pengendalian.
Gambar 2.1.7 Sakelar Silang
(Sumber: https://puguhoke20.blogspot.com/)
4.1 Analisis
Ketika pemasangan rangkaian 2 lampu 2 saklar 1 stop kontak ada hal yang
harus kita perhatikan yaitu kita harus mengerti dan memahami gambaran dari
rangkaian tersebut mengenai bagaimana peletakannya sebelum memulai merangkai.
Sebelum melakukan perangkaian, kita harus mengecek komponen yang kita dapatkan
terlebih dahulu, apakah komponen yang kita gunakan dalam keadaan baik atau tidak
dan apakah komponen yang kita miliki tersebut dapat kita gunakan atau tidak.
Dalam proses perangkaian rangkaian 2 saklar 2 lampu 1 stop kontak kita harus
memastikan apakah posisi komponen sudah tepat dan apakah kabel yang telah kita
pasang telah tersambung dengan benar dalam komponen-komponen yang kita
gunakan, selain itu kita juga harus memastikan bahwa kabel yang kita sambung sudah
cukup kuat dan pastikan tidak mudah terlepas. Setelah rangkaian saklar, lampu dan stop
kontak sudah benar dan rapi, kemudian kita sambungkan dengan MCB, indikator jika
sambungan di MCB sudah benar yaitu jika MCB dalam posisi ON lampu menyala dan jika
dalam posisi OFF lampu mati, hal ini menandakan bahwa kabel pada MCB sudah terpasang
dengan benar dan baik.
Selain itu kita juga harus mengecek sambungan pada stop kontak, jika MCB dalam
keadaan ON ketika stop kontak dicek menggunakan testpen maka lampu indikator pada
testpen akan menyala, sebagai indikator bahwa stop kontak tersebut telah dialiri oleh arus
listrik, dan jika MCB dalam keadaan OFF ketika stop kontak testpen maka lampu indikator
pada testpen tidak akan menyala, hal ini karena stop kontak tidak teraliri arus listrik. Pada
proses pemasangan rangkaian, hal yang sering terjadi adalah seperti kekeliruan dalam
menyambungkan kabel, berbagai macam kekeliruannya seperti salah menyambungkan,
sambungannya kurang kencang yang akhirnya membuat kabel mudah lepas dari komponen,
hal ini bisa menyebabkan lampu tidak akan menyala dan stop kontak tidak akan berfungsi
karena arus dari MCB bisa saja terputus akibat penyambungan kabel yang kurang tepat.
Kurangnya ketelitian dalam menyambungkan kabel juga menjadi salah satu kesalahan
yang biasa terjadi dalam perangkaian arus listrik. Kekeliruan-kekeliruan dan ketidaktelitian
inilah yang menjadi pertimbangan sembelum merangkai, hal ini mengapa kita diminta untuk
memahami gambar rangkaian yang sebelumnya sudah di gambarkan sebelum melakukan
perangkaian pada rangkaian 2 saklar 2 lampu 1 stop kontak. Ketika kita telah memahami
gambaran rangkaian, kita setidaknya mampu meminimalisir kekeliruan dan ketidaktelitian
tersebut.
4.2 Kesimpulan
4.3 Pertanyaan
1. Bagaimana tindakan anda ketika menemui kerusakan dalam instalasi listrik sederhana
sampai lanjut. Jelaskan
Jawab :
1. Segera cabut seluruh kabel listrik yang masih terhubung di stop kontak agar
aliran listrik terhenti dan korsleting tidak terjadi semakin parah.
2. Tekan tombol off pada lampu dan aliran listrik lainnya. Karena sifatnya yang
mengalir dan cepat menyebar, maka ketika terjadi korsleting listrik diharuskan
untuk segera mematikan aliran listrik termasuk stop kontak pada lampu.
3. Jika keadaan telah tenang, Anda bisa mencoba untuk menyambungkan kembali
peralatan elektronik Anda satu per satu dan melihat apakah kemungkinan
korsleting terjadi diakibatkan oleh salah satu alat elektronik tersebut. Jika Anda
menemukan korsleting terjadi akibat alat elektronik, maka cabut kembali arus
listriknya.
4. Jika semua alat elektronik sudah terpasang dan tidak ada tanda-tanda korsleting,
maka selanjutnya adalah nyalakan lampu satu per satu dan ikuti sesuai aturan
sebelumnya. Jika terjadi korsleting, maka matikan arus listrik lampu tersebut
dan ganti dengan bohlam/lampu lain.
5. Jika aliran listrik masih tidak stabil, kemungkinan penyebab korsleting terjadi
akibat fitting pada kabel dan atau pada instalasi listrik.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Ceritaku.com. Apa Itu Sakelar? Apa Saja Jenis dan Fungsinya?. 02 September 2019.
[Online].Available:https://puguhoke20.blogspot.com/2019/09/apa-itu-sakelarapa-
saja- jenis- dan.html#:~:text=Sakelar%20tunggal%20adalah%20sebuah
%20sakelar,untuk%20me nyalakan%20dan%20mematikan%20lampu. [Accessed :
02 November 2021]
Foto Praktikum
GAMBAR KETERANGAN