Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

BAB I
1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Dengan berkembanganya zaman, kebutuhan hidup manusia akan hal yang


berhubungan dengan kelistrikan semakin tidak dapat dipungkiri, baik pada industri
maupun pada konsumen yaitu masyarakat umum, hampir semua peralatan yang
digunakan sehari-hari memerlukan listrik.
Agar segala bentuk instalasi dapat terselenggara dengan baik dalam berbagai
hal, maka diperlukan suatu acuan standar, baik untuk keamanan instalasi maupun
perlengkapannya agar dapat digunakan secara terus-menerus dan terutama aman dari
bahaya-bahaya yang mungkin terjadi.
Selain itu dalam penguasaan materi baik teori maupun prakteknya serta dalam
melaksanakan pemasangan instalasinya ada beberapa prinsip-prinsip dasar yang
harus dipenuhi. Beberapa prinsip-prinsip dasar suatu instalasi adalah sebagai berikut:
1. Kehandalan (Accersibility)
2. Ketercapaian (Realibity)
3. Ketersediaan (Aviability)
4. Keindahan
5. Keamanan (Safety)
6. Ekonomis (Economics)
7. Pengaruh Lingkungan (Impact On Environtment)

Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip dasar diatas, maka sangat diperlukan


informasi dan petunjuk-petunjuk yang sangat bermanfaat, seperti halnya dalam
pengerjaan Praktek Instalasi Listrik Job Rumah Sudomo pada semester III ini.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dalam praktek instalasi listrik III ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui
maksud dan tujuan praktek. Sehingga dalam melaksanakan praktek mahasiswa tidak
mengalami kesulitan.
Untuk mencapai tujuan tersebut masalah yang harus diselesaikan adalah cara
membuat suatu instalasi dengan baik dan benar. Setiap mahasiswa wajib mengetahui
cara membuat suatu instalasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip dasar instalasi.
Adapun cara pemasangan instalasi harus mengikuti gambar yang telah
ditentukan.

1
LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

BAB II
2. TEORI DASAR

2.1 TUJUAN

Dari pelaksanaan Praktek Bengkel Semester III “PROYEK INSTALASI


RUMAH TINGGAL SUDOMO” terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai, antara
lain :

1. Mengetahui cara kerja peralatan listrik yang dipakai.


2. Terampil dalam mengecek kebenaran rangkaian.
3. Terampil dalam mengawati rangkaian.
4. Terampil dalam memasang komponen yang digunakan.
5. Mampu membaca gambar rangkaian dengan baik.
6. Mengetahui dasar-dasar menginstalasi panel.
7. Dapat menentukan ukuran, jenis, dan warna penghantar.
8. Dapat menentukan jenis rangkaian yang dipakai dalam ruangan tertentu.
9. Dapat membedakan rangkaian Otomatis dan Manual.
10. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja peralatan dan komponen yang
digunakan pada Praktek Bengkel III.
11. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja rangkaian tiap – tiap grup.
12. Mahasiswa mampu membaca dan memahami gambar teknik dengan baik
dan benar.
13. Mahasiswa mampu merangkai rangkaian sesuai dengan gambar.
14. Mahasiswa mampu mengerjakan Instalasi Listrik dengan urutan kerja yang
sesuai.
15. Mahasiswa dapat membedakan bagaimana rangkaian Otomatis dan
Manual.
16. Mahasiswa mampu merencanakan suatu Instalasi Listrik On Plaster.

Dan pada bab ini saya akan menjelaskan cara kerja atau prinsip kerja dari
komponen-komponen yang digunakan dalam Praktek Bengkel Listrik Semester III.

2.2 KOMPONEN YANG DIGUNAKAN DALAM PRAKTEK

2.2.1 SAKLAR SERI

Saklar seri biasanya digunakan dalam ruangan-ruangan yang membutuhkan


penerangan yang terpisah. Saklar seri umumnya mempunyai empat terminal yaitu dua
terminal input yang ditandai dengan warna merah dan dua terminal untuk output yang
ditandai dengan warna putih. Untuk dua terminal yang input-nya diseri, kerja saklar
tidak saling mempengaruhi. Sedangkan untuk terminal output-nya masing-masing
langsung ke beban.

2
LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

Cara kerja dari gambar diagram pengawatan diatas adalah sebagai berikut :
Lampu A1 akan menyala jika saklar seri C1 ditekan, Lampu A2 akan menyala jika
saklar C2 ditekan. Jadi kesimpulannya lampu dioperasikan sendiri-sendiri dan tidak
saling mempengaruhi ON-OFF kedua lampu tersebut.

2.2.2 SAKLAR SILANG

Saklar silang pada dasarnya adalah gabungan dari dua buah saklar tukar, tetapi
pada silang terminal output-nya dikopel ke masing-masing dua terminalnya. Sistem
pengaturan penerangan saklar silang digunakan untuk melayani keadaan ON dan OFF
dari tiga tempat atau lebih. Saklar silang untuk sistem penerangan pada lorong-lorong
besar atau gedung-gedung bertingkat. Saklar silang memiliki dua posisi
pengoperasian. Terminal-terminal dari saklar tersebut terdiri dari dua terminal
masukanuntuk penghantar aktif dan dua terminal lagi masing-masing ke-beban.

Diagram Pengawatan Untuk Saklar Silang

2.2.3 SAKLAR TUKAR


Saklar tukar biasanya disebut saklar dua arah. Sistem pengaturan dua arah
untuk menghidupkan dan mematikan rangkaian dari suatu pemakai, dimana
pengoperasiannya dapat dilakukan dari dua tempat terpisah. Pemakai bisa
mengoperasikan secara bergantian. Saklar tukar mempunyai tiga kutub, sering
jugadisebut saklar ganda kutub satu yang mempunyai satu input dan output ke
beban. Cara kerja saklar ini tidak beda dengan saklar tunggal, hanya saja saklar tukar
mempunyai 2 Output, tetapi saklar tukar hanya bisa menghidupkan salah satu lampu
saja, dengan kata lain lampu menyala secara bergantian.

3
LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

Diagram Pengawatan untuk 2 Buah Saklar Tukar

2.2.4 TOMBOL TEKAN

Tombol tekan merupakan jenis saklar tunggal tetapi prinsip kerjanya hanya
bekerja sesaat tidak mengunci seperti saklar tanggal atau saklar lain.

Diagram Pengawatan Tombol Tekan

2.2.5 TOMBOL TEKAN DENGAN LAMPU TANDA

Tombol tekan ini pada dasarnya sama dengan tombol tekanbiasa dalam hal
prinsip kerjanya, hanya lampu tanda disinifungsinya sebagai lampu indicator apakah
saklar dalam posisioperasi atau tidakPada saat lampu mati saklar pada posisi OFF
maka lampu tanda dalam posisi terseri dengan tegangan 220 Volt ini menyebabkan
tahanan pada lampu tanda menjadi lebih besar dibanding tahanan pada lampu
penerangan.

Maka sebagian besar tegangan sumber 220 Volt didrop oleh lampu tanda, akibatnya
lampu tanda menyala.Dan pada saklar posisi ON maka lampu tanda akan mati,dikarenakan

4
LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

hubungan paralel langsung dengan saklar terseridengan tegangan 220 Volt dengan
menghubungkan ke beban lampu sehingga lampu tanda disini tidak berfungsi dikarenakan
tegangan mengalir melalui saklar ke beban (lampu tanda menjadi terhubung singkat)

2.2.6 KOTAK KONTAK


 Kotak kontak adalah suatu susunan rangkaian yang memberikan tegangan pada suatu
peralatan listrik. Kotak kontak disebut juga komponen fleksibel artinya dapat dipindahkan
pada suatu bagian instalasi.

2.2.7 SAKLAR IMPULS

Saklar impuls adalah saklar yang bekerja berdasarkan impuls yang diberikan
secara sesaat dengan menggunakan tombol tekan, pada dasarnya impuls mempunyai
empat terminal,dimana dua terminal dengan notasi A1 dan A2 menandakan untuk
terminal masukan sumber koil magnet dan dua notasi 1 dan 2 menandakan anak
kontak impuls untuk mengoperasikan beban.

Dari simbol diagram diatas terlihat pada saklar impuls hanya mempunyai satu
anak kontak saja, sehingga dapat disimpulkan bahwa fungsinya sama dengan saklar
tunggal hanya prinsip kerjanya saja yang berbeda.

5
LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

2.2.8 STAIRCASE

Staircase adalah saklar waktu yang cara kerjanya sama seperti timer, dimana ia
bekerja berdasarkan waktu yang ditentukan. Staircase salah satu saklar yang bekerja
secara magnetis yang akan memutuskan rangkaian secara otomatis sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan.

Staircase tiga kawat tidak menambah waktu apabila dalam operasinya tombol
tekan ditekan sebanyak mungkin, sebelum habis waktu operasi semula. Sedangkan
untuk staircase 4 kawat akan menambah waktu walaupun saklar masih dalam
beroperasi dengan cara menekan tombol tekan berulang kali maka sisa waktu yang
masih ada bertambah dengan setting waktu yang telah ditentukan.

Diagram Pengawatan Staircase

2.2.9 LDR (Light Depended Resistor)


LDR atau sensor cahaya adalah saklar yang bekerja berdasarkan cahaya yang
diterima, di dalam sensor cahaya telah dipasang suatu alat yang berfungsi untuk
mengontrol cahaya yang masuk jika mencapai cahaya yang telah ditentukan maka
dalam sensor cahaya akan terjadi reaksi elektronis yang dapat menghubungkan suatu
tegangan yang terlebih dahulu telah dirakitsesuai dengan terminal-terminalnya.

6
LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

Cara kerjanya adalah Jika LDR menerima cahaya maka LDR akan berfungsi
sebagai saklar, yaitu memutuskan arus yang mengalir kebeban. Begitu juga
sebaliknya apabila LDR tidak menerima cahaya maka LDR akan mengalirkan arus
kebeban.

2.2.10 TIMER (Saklar Waktu)

Saklar waktu adalah saklar yang ON dan OFF nya tergantung waktu yang
telah ditentukan dalam 24 jam sehari. Saklar waktu ini akan terus bekerja selama
masih ada tegangan yang mengalir ke koil saklar waktu tersebut. Saklar waktu ini
tidak mempengaruhi komponen apapun.

2.2.11 KONTAKTOR (Relay Kontaktor)


Kontaktor adalah suatu saklar yang menggunakan sistem elektromagnetik
sama halnya dengan saklar impuls kontaktor mempunyai anak kontak, tetapi
Kontaktor memiliki lebih dari satu anak kontak yang terdiri dari anak kontak NO
(Normally Open) dan NC (Normally Close)

7
LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

Dari beberapa kontaktor kita dapat membuat beberapa rangkaian kontrol yang
dapat mengoperasikan dengan berbagai sistem antara lain pengoperasian dengan
pengunci. Cara kerja dari kontaktor yaitu apabila mekanis (koil) dialiri arus listrik
maka dalam koil akan timbul medan magnet dan akan menarik anak kontak NO dan
NC sehingga merubah anak kontak dari posisi semula. Jadi relay hanya akan bekerja
jika teraliri arus listrik.

2.3 Group Satu

Grup satu merupakan grup bagi penerangan yang dipasang diruang tamu,
ruang makan dan dapur. Ruang tamu dan ruang makan diaktifkan oleh sebuah saklar
seri. Selain itu pada ruang tamu disediakan sebuah kotak, kotak ini berguna untuk
keperluan yang ada. Jalur instalasi dua ruangan ini langsung dilayani oleh keluaran
fasa dari F1.

8
LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

2.4 Group Dua

Grup ini melayani penerangan kamar mandi, kamar tidur, selasar dan ruangan
panel. Dimana penerangan masing-masing ruangan tersebut diaktifkan oleh sebuah
saklar silang dan dua buah saklar tukar yang dikombinasikan sehingga mampu
menjadi saklar pengaktif penerangan yang dapat mengaktifkan penerangan pada
ruang-ruangyang dimaksud dari tiga tempat yang berbeda.

2.5 Group Tiga

Group tiga inilah yang bebannya benar-benar tergantung pada kontrol yang
dipasang pada group empat. Group ini tidak memiliki sebuah pengaktif, bahkan
seperti yang diuraikan diatas bahwa aktifnya group tiga ini sangat bergantung pada
kontrol di group empat.

9
LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

2.7 Group Empat

Group empat ini berisi peralatan kontrol yang sumber energinya langsung
diberikan pada F4. Aktifnya penerangan di group tiga berupa penerangan jalan dan
parkir di kontrol sebuah saklar selector dimana untuk mengaktifkannya dapat dipilih
dua keadaan yaitu dapat diaktifkan secara manual dengan menekan tombol yang
tersedia didua tempat yang berbeda dimana penggunaannya secara Manual ini
dimaksudkan untuk mengatasi keadaan-keadaan darurat apabila kondisi Otomatis
tidak dapat berfungsi dengan baik. Keadaan kedua adalah pengoperasian secara
Otomatis, dimana operasi ini dilakukan oleh sebuah Timer yang dapat kita sesuaikan
operasi waktunya sesuai fungsi penerangan jalan dan parkir luar yaitu hanya akan
beroperasi pada malam hari.

10
LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

BAB III
3. DAFTAR MATERIAL DAN KOMPONEN

3.1 Material dan Komponen


No Nama Peralatan/Bahan Jumlah Satuan
A. Pipa dan Alat Bantu
1. Pipa Abu-abu 5⁄8 Secukupnya Meter
2. El bow Secukupnya Buah
3. Klem kabel 12 mm Secukupnya Buah
4. Klem pipa 17 mm Secukupnya Buah
B. Saklar dan Peralatannya
5. Timer 1 Buah
6. Saklar Tukar 2 Buah
7. Saklar Seri 1 Buah
8. Saklar Silang 1 Buah
9. Saklar Selector 1 Buah
10. Saklar Tekan Dengan Lampu Tanda 2 Buah
11. Lampu Tanda (Merah) 1 Buah
12. Fiting Duduk 5 Buah
13. Roset Kayu 5 Buah
14. Saklar Dimer (Light Depended Resistor) 1 Buah
15. Saklar Tekan 2 Buah
16. Kotak Kontak 3 Buah
17. T-Dos/Kotak Hubung 3 Buah
18. Box Panel
C. Panel
19. MCB 4 Buah
20. Relay Kontraktor 2 Buah
21. Saklar Impuls 1 Buah
22. Saklar Staircase 1 Buah
23. Bus Bar 1 Buah
24. Din G 1 Buah
25. Din C 1 Buah
26. Kabel NYAF 2.5 Secukupnya Meter
(M,H,B,K/H)
27. Kabel NYA 2.5 (M,H,B,K/H) Secukupnya Meter
28. Kabel NYY 3x2.5 Secukupnya Meter
29. Mur Baut M4 x 10 Secukupnya Buah
Keterangan :
M :Kabel warna Merah B :Kabel warna Biru
H :Kabel warna Hitam K/H :Kabelwarna Kuning/Hijau

11
LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

BAB IV
4. PEMBAHASAN

4.1. Group 1

Pada grup 1 terdiri dari Saklar Seri , Tombol Tekan dan Kotak Kontak.
Dimana Saklar Seri akan mengoperasikan lampu C1 dan C2, sedangkan Tombol
Tekan akan mengoperasikan Lampu D.

Saat MCB di ON-kan dan diberi sumber tegangan , saklar seri di fungsikan
dan arus mengalir pada saklar dan menuju lampu C1 dan atau lampu C2. Dan tombol
tekan akan memfungsikan saklar impuls yang menyalakan lampu D.

 Lampu C1 dan C2 ( Lampu Ruang Tamu dan ruang makan ).


 Lampu D ( Lampu Ruang Dapur )
4.2. Group 2

Pada grup 2 terdiri dari Saklar Tukar, Saklar Silang, dan Kotak Kontak. Dari
saklar tersebut dapat memfungsikan Lampu F.

Saat MCB di ON-kan maka sumber tegangan menuju saklar tukar , kemudian
jika saklar tukar atau saklar silang difungsikan maka akan menyalakan lampu F

 Lampu F ( Lamapu Kamar Mandi , Kamar Tidur , Lorong , Ruang


Panel )

4.3. Group 3
Pada grup 3 terdiri dari anak kontak K7 dan beban , Pada saat MCB di ON-
kan maka sumber hanya mengalirkan tegangan pada anak kontak NO pada K7 dan
menyalakan lampu B. Lampu B dapat menyala bila anak kontak NO dari K7 tertutup
atau dengan kata lain group 4 dioperasikan.
 Lampu B ( Lampu Parkir dan Lampu Taman ).

12
LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

4.4. Group 4
Pada grup 4 terdiri dari dua fungsi , yaitu fungsi manual dan fungsi otomatis .
Pada fungsi manual terdiri dari tombol tekan , K6T dan K7 . Pada saat MCB di ON-
kan dan switch selector pada fungsi Manual . Sumber tegangan menuju tombol tekan
dan menuju anak kontak NC dari K9A sehingga lampu tanda menyala , dan sumber
tegangan juga menuju koil ( lilitan ) dari K6T , ketika tombol tekan difungsikan dan
sumber tegangan menuju K6T sehingga koil mendapat sumber tegangan dan bekerja
dan memfungsikan anak kontak dari K6T dan memberikan sumber tegangan sehingga
arus melalui koil dari K7 dan menarik anak kontak dari K7 , pada waktu yang sudah
ditentukan pada K6T yang membuat K6T off sehingga semua kembali pada keadaan
awal.
Pada fungsi otomatis terdiri dari K4T , K9A , S8 . Pada saaat MCB di ON-kan
dan switch selector di fungsikan pada fungsi Auto maka sumber tegangan mengalir
pada K4T , pada K4T disetting pada waktu tertentu anak kontak pada posisi menutup
pada saat koil dari K4T diberi sumber tegangan , sehingga sumber tegangan menuju
S8 , memfungsikan koil dari S8 , jika S8 dalam keadaan pencahayaan gelap dan
merubah resistansi pada LDR maka akan merubah posisi anak kontak dari S8 menjadi
menutup dan mengalirkan arus pada koil K7 sehingga K7 bekerja dan memfungsikan
anak kontak dari K7
Pada posisi otomatis koil dari K9A langsung di aliri arus sehingga
memfungsikan anak kontak dari K9A , pada anak kontak K9A yang posisi semula
Normally Open menjadi tertutup setelah koil dari K9A mendapat sumber tegangan ,
dan arus dapat mengalir pada Line 8 , jadi pada saat fungsi otomatis fungsi manual
pun juga dapat di operasikan juga.
Pada anak kontak dari K9A yang fungsi awal Normally Close sebelum koil
diberi sumber tegangan , setelah koil mendapat sumber tegangan , maka anak kontak
berubah posisi menjadi terbuka , dan memutus sumber tegangan yang mengalir pada
lampu tanda , sehingga pada saat switch selector pada posisi otomatis maka lampu
tanda tidak akan menyala.

13
LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

BAB V
5. TROUBLE SHOOTING
5.1 Tujuan
Setelah melakukan trouble shooting diharapkan mahasiswa dapat :
 Memperbaiki segala jenis kerusakan pada instalasi listrik.
 Menentukan tempat kerusakan
 Mengetahui langkah
 langkah yang harus dikerjakan dalam menyelesaikan suatu perbaikan instalasi listrik.

Tujuan diadakan trouble shooting adalah :


 Untuk melatih mahasiswa mengembangkan pemikiran analisa terhadap suatu
permasalahan yang mungkin terjadi pada rangkaian yang berhubungan dengan
instalasi listrik
 Untuk mengantisipasi atau sebagi bekal mahasiswa dilapangan apabila menemui
suatu permasalahan / troubleshooting.

Trouble shooting biasanya terjadi pada peralatan, penghantar, pengaman dan


lain-lainya. Tiap trouble shooting yang diterapkan mahasiswa yaitu dihadapkan pada
suatu permasalahan yang menyebabkan suatu rangkaian tidak bekerja sesuai dengan
deskripsi kerja yang diharapkan.

5.2 PERALATAN

Peralatan yang digunakan:


 Test Pen
 Multimeter 
 Obeng (+) dan Obeng (-)
 Tang potong dan Tang kupas

5.3 TROUBLE SHOOTING

Adapun langkah penyelesaian trouble shooting sebagai berikut:

1. Mengecek fungsi rangkaian per group untuk mengetahui letak trouble


shotting pada rangkaian.
2. Menggunakan multimeter untuk mengecek setiap sambungan pada
rangkaian untuk mengetahui posisi troble shotting.
3. Melakukan perbaikan dari hasil analisa yang telah dilakukan.

Adapun trouble shooting yang terjadi adalah:


 Pada Grup 1 kabel netral pada lampu D yang dinyalakan menggunakan tombol
tekan terlepas
 Pada Grup 1 kabel Fasa pada Kotak Kontak terlepas
 Pada Grup 2 kabel masukan ke saklar silang tertukar 
 Kabel dari line up 11 yang menuju LDR terlepas

14
LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

 Pada saat Manual , pada saat tombol tekan B di tekan lampu tanda mati. Pada
saat dilakukan tes fungsi saat Trouble Shooting
 Lampu pada grup 1 yang dinyalakan dengan tombol tekan tidak menyala
 Stop kontak grup 1 tidak berfungsi
 Lampu pada grup 2 tidak dapat difungsikan sebagaimanamestinya
 LDR tidak berfungsi dengan baik

Cara mengatasi trouble shooting yang terjadi :


 Kabel netral pada lampu dipasang kembali
 Kebel Fasa pada stop kontak dipasang kembali
 Kabel masukan pada saklar silang yang ditukar dan dikembalikan ke keadaan
semula
 Kabel dari line up 11 yg dilepas dipasang kembali. Karena kabel dari line up
terminal 11 di lepas arus tidak dapat menuju koil K7. Sehingga lampu AB
tidak dapat menyala.
 Cek LDR , LDR tidak dapat berfungsi dengan baik , lampu tanda mati disaat
tombol tekan B di tekan , itu terjadi karena anak kontak dari LDR menutup
dan anak kontak dari K4T dalam posisi menutup sehingga tegangan masuk
menuju koil dari K9A , solusi ganti LDR .

15
LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

6. GAMBAR RANGKAIAN
6.1. Berikut adalah gambar rangkaian single line panel diagram
rumah tinggal AB sudomo:

6.2. Berikut adalah gambar rangkaian single line panel diagram


rumah tinggal AB sudomo:

16
LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

6.3. Gambar Rangkaian Diagram Garis Pengawatan Yang digambar


Mahasiswa :

17
LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

6.4. Berikut Gambar Rangkaian Instalasi yang Telah Selesai :

18
LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

19
LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

BAB VI

7. PENUTUP

7.1. KESIMPULAN

Setelah melakukan praktek kerja bengkel semester III ini, ada beberapa hal
yang dapat disimpulkan, diantaranya :

 Penggunaan peraturan-peraturan misalkan pada PUIL 2000 tentang instalasi listrik


sangatlah penting dikarenakan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan.

 Ketelitian dan kedisiplinan sangatlah penting dalam melakukansuatu pekerjaan.

 Dalam memasang instalasi penerangan khususnya proyek SUDOMO ini , pemahaman


pembacaan gambar rangkaian dandeskripsi kerja suatu rangkaian yang sangatlah
penting.Guna mengetahui cara kerja dan fungsi dari suatu peralatan.

 Instalasi proyek SUDOMO terbagi menjadi 4 group. Ini berguna apabila terjadi suatu
gangguan arus lebih dapat lebih mudah dideteksi, tanpa menggangu group lainnya.

 Suatu rangkaian yang dibuat 2 fungsi atau lebih seperti manual dan automatis
bertujuan untuk kondisi normal dan kondisi darurat juga mempermudah
pengoperasian.

7.2. SARAN- SARAN

 
Sebelum laporan ini ditulis beberapa saran yang ingin penulis sampaikan, baik
untuk penulis sendiri maupun rekan-rekan mahasiswa yang lain:

 Menaati peraturan bengkel.


 Ketelitian dan kedisiplinan harus diterapkan.
 Hubungan komunikatif antar pembimbing dan mahasiswa ditingkatkan.
 Bertanggung jawab terhadap material dan peralatan yang dipinjam.
 Dan diharapkan untuk bahan – bahan yang digunakan pada praktek instalasi
yang sudah tidak layak untuk di pakai dapat diganti demi menunjang
pelaksanaan praktek instalasi Bengkel Listrik III.

20

Anda mungkin juga menyukai