Disusun Oleh :
Siti Nur Kholifah 43010210010
Dea Alfina Zahra 43010210013
M. Fadly Wijaya 43010210026
Syarif Romdhoni 43010210136
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya kami mampu
menyelesaika tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Al-Qur’an II.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Al-Qur’an
II, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi,
referensi, dan berita.
Semoga makalah ini dapat memeberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa. Kami
sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu,
kepada dosen pembimbing kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan
makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................. 1
DAFTAR ISI................................................................................................................. 2
BAB I............................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN.........................................................................................................3
A. Latar Belakang....................................................................................................3
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 3
C. Tujuan................................................................................................................. 4
BAB II............................................................................................................................5
PEMBAHASAN............................................................................................................5
A. Pengertian Makkiyah dan Madaniyyah.............................................................. 5
B. Dasar penetapan Makkiyah dan Madaniyyah..................................................... 5
C. Macam-Macam Makkiyah dan Madaniyyah...................................................... 6
D. Pengelompokan surat Makkiyah dan Madaniyyah.............................................7
E. Ciri-Ciri yang Menandakan Surat Makkiyah dan Madaniyyah.......................... 9
BAB III........................................................................................................................ 11
PENUTUP................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan....................................................................................................... 11
B. Saran..................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 13
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nabi Muhammad SAW adalah manusia pilihan Allah SWT untuk menerima
wahyu berupa kitab suci Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia dan
alam semesta. Kita tentu tahu bahwa kitab suci Al-Qur’an yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW terdiri dari 30 juz yang di dalamnya terdiri dari surat
Makkiyah dan Madaniyyah.
Surah makkiyah dan madaniyyah pasti lah ada perbedaan-perbedaan antara ke
duanya. Untuk itu kita perlu mempelajari lebih dalam perbedaan antara makiyyah dan
madaniyyah agar kita menjadi paham dan mengerti mana yang tergolong kedalam
ayat makiyyah atau tergolong kedalam surat madaniyyah. Sehingga kita akan menjadi
lebih khusyuk dalam membaca dan mengamalkan isi kitab suci Al-Qur’an, serta
semoga kita menjadi hamba Allah SWT yang senantiasa berada dalam lindungan,
inayah, dan syafa’at-Nya.
Dalam bab Ayat - Surat Makkiyah dan Madaniyah ini, kami akan menjelaskan
pengertian Makkiyah dan Madaniyah, perbedaan Makkiyah dan Madaniyah, tanda-
tanda keduanya dan macam-macam surah-surah Makiyyah dan Madaniyyah serta
signifikasi mengetahui Makkiyah dan Madaniyah.
B. Rumusan Masalah
3
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Kata Makki dan Madani atau yang umum disebut dengan Makkiyah dan
Madaniyah adalah salah satu dari keterangan ayat atau surat yang ada di dalam Al-
Quran. Makki dan madani atau makkiyah dan madaniyah adalah salah satu disiplin
ilmu Al-Quran yang membicarakan dua masa penting mengenai turunnya ayat atau
surat Al-Quran dan dalam menetapkan ayat-ayat atau surat mana yang terhitung
makkiyah dan mana yang termasuk madaniyah terhadap sejumlah teori yang sudah di
kemukakan oleh para ulama.
Para ulama menyampaikan beberapa sudut pandang dalam mendefinisikan
terminologi ayat makkiyah dan madaniyah. Beberapa sudut pandang itu ialah masa
turun, dan tempat turun. Dalam sudut pandang masa turun, beberapa ulama
mendefinisikan kalau makkiyah adalah ayat-ayat diturunkannya saat sebelum
Rasulullah hijrah ke Madinah, walaupun bukan di Makkah. Sedangkan madaniyah
adalah ayat ayat yang di turunkannya sesudah Rasulullah hijrah ke Madinah meskipun
bukan di Madinah.
Dalam sudut pandang tempat turun, makkiyah didefinisikan sebagai ayat-ayat
yang di turunkan di Makkah. Sedangkan madaniyah yaitu ayat-ayat yang diturunkan
di Madinah.
Adapun dasar yang dapat menentukan suatu surat itu Makkiyah atau
Madaniyah ada dua hal, yaitu:
1. Dasar aghalabiyah (mayoritas), yakni kalau sesuatu surat itu mayoritas atau
kebanyakan ayat-ayatnya adala Makkiyah, maka disebut sebagai surat Makkiyah.
Sebaliknya, jika yang terbanyak merupakan ayat-ayat dalam suatu surat itu
5
adalah Madaniyah, atau di turunkan setelah Nabi Hijrah ke Madinah, maka surat
tersebut disebut sebagai surat Madaniyah.
2. Dasar taba’iyah (kontinuitas), yakni kalau permulaan suatu surat itu didahului
dengan ayat-ayat yang turun di Makah/turun sebelum hijrah, maka surat-surat
Makkiyah. Begitu pula sebaliknya jika ayat-ayat pertama dari suatu surat itu di
turunkan di Madinah atau yang berisi hukum-hukum syariat, maka surat tersebut
dinamakan surat Madaniyah.1
1
Jurnal UIN Ampel Surabaya, http://digilib.uinsby.ac.id/6878/15/Bab%2011.pdf, diakses pada 24
Maret 2022 pukul 11.04, hlm. 186.
6
seperti surat-surat alFatihah, Yunus, ar-Ra’du, al-Anbiya, al-Mu’minun, an-Naml,
Shaad, Fatir dan surat-surat yang pendek-pendek ada juz 30 (kecuali surat An-Nashr).
2. Surat-surat Madaniyah Murni
Yaitu surat-surat Madaniyah yang seluruh ayat-ayatnya pun Madaniyah semua,
tidak ada satu ayat pun yang Makkiyah. Surat-surat yang berstatus madaniyyah murni
ini seluruhnya menurut penelitian penulis ada 18 surat, yang terdiri dari 737 ayat.
Contohnya seperti surat-surat ali Imran, an-Nisa, an-Nur, al-Ahzab, al-Hujurat, al-
Mumtahanah, al-Zalzalah, dan sebagainya.
3. Surat-surat Makkiyah yang Berisi Ayat Madaniyyah
Yaitu surat-surat yang sebetulnya ayat-ayatnya adalah Makkiyah, sehingga
berstatus Makkiyah, tetapi di dalamnya ada sedikit ayatnya yang berstatus Madaniyah.
Surat-surat yang demikian ini dalam Al-Qur’an ada 32 surat, yang terdiri dari 2699
ayat. Contohnya: antara lain seperti surat-surat al-An’am,al-A’raf, Hud, Yusuf,
Ibrahim, al-Furqan, az-Zumar, asy-Syura, al-Waqi’ah dan sebagainya.2
4. Surat-surat Madaniyah yang Berisi Ayat Makkiyah
Yaitu surat-surat yang kebanyakan ayat-ayatnya berstatus Madaniyah. Surat-
surat yang demikian ini dalam al-Qur’an hanya ada 6 (enam) surat, yang terdiri dari
726 ayat, yaitu surat-surat AlBaqarah, al-Maidah, al-Anfal, at-Taubah, al-Hajj, dan
surat Muhammad atau surat al-Qital.
2
Ibid., 184-186
7
para sahabat, yaitu: Pertama, memakai acuan waktu sebagai penanda Makkiyah dan
Madaniyah. Sebagian ulama mengartikan Makkiyah adalah setiap ayat Al-Qur’an
yang diturunkan sebelum Nabi hijrah dan menetap di kota Madinah. Sedangkan
Madaniyah adalah setiap ayat Al-Qur’an yang diturunkan setelah Nabi hijrah dan
menetap di kota Madinah. Pendapat ini diusung oleh Yahya bin Salam at-Tamimi (w.
200 H), seorang ulama pakar Al-Qur’an dari kota Bashrah yang berguru kepada lebih
dari 20 ulama tabi’in. “Diceritakan oleh Utsman bin Sa’id ar-Razi bahwa Yahya bin
Salam mengatakan ”Setiap ayat yang turun di kota Makkah ataupun yang turun di
jalan-jalan di sekitar kota Madinah sebelum hijrahnya Nabi ke kota Madinah, maka ia
termasuk dari Makkiyah”. (Syekh Abdul Wahab Ghazlan, Fahm Judzr al-Bayan,
Kairo: Maktabah al-Aiman, 2018, hal.192). Dari pendapat ini, syekh Abdul Wahhab
Ghazlan mengelompokkan ayat yang turun selama Nabi dalam perjalanan hijrah
menuju kota Madinah sebagai ayat Makkiyah. Karena ketika itu Nabi belum sampai
dan menetap di kota Madinah. Begitu juga, beliau mengelompokkan ayat yang turun
ketika pembebasan kota Makkah dan haji wada’ sebagai ayat Madaniyah meskipun
diturunkan di daerah kota Makkah. Karena ketika itu Nabi telah hijrah dan menetap di
kota Madinah.
Kedua, memakai acuan tempat sebagai penanda Makkiyah dan Madaniyah.
Sebagian ulama mengartikan Makkiyah adalah setiap ayat Al-Qur’an yang
diturunkankan di kota Makkah dan daerah di sekitarnya seperti dataran ‘Arafah,
dataran Mina dan desa Hudaibiyah. Sedangkan Madaniyah adalah setiap ayat Al-
Qur’an yang diturunkan di kota Madinah dan daerah sekitarnya seperti daerah Badar,
gunung Uhud, dan gunung Sil’ah (Jalaluddin as-Suyuthi, al-Itqan fi Ulum Al-Qur’an,
Kairo: Haiah al-Mishriyyah al-Ammah, 1974, hal. 37). Dari pendapat ini, sebagian
ulama mengelompokkan ayat yang turun di daerah Mina sebagai ayat Makkiyah. Hal
ini melihat dari letak geografis tanah Mina yang lebih dekat dengan kota Makkah.
Begitu juga ayat yang turun di sekitar gunung Uhud sebagai ayat Madaniyah. Hal ini
melihat letak geografis gunung Uhud yang lebih dekat dengan kota Madinah.3
3
al Fayyadi, Muhammad Tholhah. 2021. “Cara Menetapkan Surat Makkiyah dan Madaniyah
dalam Al-Qur’an”, https://islam.nu.or.id/ilmu-al-quran/cara-menetapkan-surat-makkiyah-dan-
madaniyah-dalam-al-qur-an-Gv94E diakses pada 24 Maret 2022 pukul 11.29.
8
E. Ciri-Ciri yang Menandakan Surat Makkiyah dan Madaniyyah
Adapun ciri-ciri yang lebih detail tentang pembagian surat Makkiyah dan Madaniyyah
sebagai berikut;
1. Pertama, ciri-ciri yang pasti dari surah Makkiyah, yakni jika di dalamnya terdapat
ini: Ayat yang jika dibaca, maka disunnahkan kepada pembaca dan pendengarnya
untuk melakukan sujud (ayat Sajdah).
2. Kata kallaa (disebut 33 kali).
3. Frasa yaa ayyuha an-naas dan sebaliknya, tidak ada yaa ayyuha alladziina
aamanu (kecuali surah al-Hajj).
4. Kisah nabi-nabi dan umat-umat terdahulu (kecuali surah al-Baqarah).
5. Kisah Nabi Adam AS dan Iblis (kecuali surah al-Baqarah).
6. Pembukaan surah berupa huruf-huruf lepas, seperti qaf, shad, alif-lam-mim-ra,
alif-lam-mim (kecuali surah al-Baqarah dan surah Ali Imran).
Kedua, ciri-ciri yang dominan masih dari surah atau ayat Makkiyah, yakni jika di
dalamnya terdapat hal berikut;
1. Ayat dan surahnya pendek-pendek.
2. Ungkapannya keras, cenderung puitis, menyentuh hati.
3. Banyak terdapat kesamaan bunyi.
4. Banyak menggunakan huruf qasam (sumpah).
5. Banyak kritikan kepada kaum musyrik.
6. Penekanan pada dasar-dasar keimanan kepada Allah dan hari akhir, serta
penggambaran surga dan neraka.
7. Banyak pedoman mengenai akhlaq al-karimah (akhlak yang baik).
Adapun karakteristik yang pasti dari surah Madaniyah, yakni jika di dalamnya
terdapat hal berikut;
1. Izin untuk perang dan hukum-hukumnya.
2. Rincian hukum tentang hudud, ibadah, undang-undang sipil, sosial, dan
hubungan antar-negara.
3. Penyebutan tentang kaum munafik (kecuali surah al-Ankabut).
4. Sebutan ahli-ahli taurat.
9
Sementara itu, ciri-ciri yang tampak dominan dari surah atau ayat Madaniyah adalah
berikut;
1. Ayat dan surahnya panjang-panjang.
2. Ungkapannya tenang, cenderung prosa, yang bertujuan untuk akal sehat.
3. Banyak mengemukakan bukti dan argumentasi mengenai kebenaran-kebenaran
agama.4
4
Rizqa, Hasanul. 2019. “Ciri-Ciri Makkiyah dan Madaniyah dalam Alquran”,
https://www.republika.co.id/berita/pnp4yc458/ciriciri-makkiyah-dan-madaniyah-dalam-alquran,
diakses pada 24 Maret 2022 pukul 11.42.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Makkiyah dan Madaniyah adalah salah satu dari keterangan ayat atau surat
yang ada di dalam Al-Quran. Makki dan madani atau makkiyah dan madaniyah
adalah salah satu disiplin ilmu Al-Quran yang membicarakan dua masa penting
mengenai turunnya ayat atau surat Al-Quran dan dalam menetapkan ayat-ayat atau
surat mana yang terhitung makkiyah dan mana yang termasuk madaniyah.
Adapun dasar yang dapat menentukan suatu surat itu Makkiyah atau
Madaniyah ada dua hal, yaitu aghalabiyah (mayoritas) dan taba’iyah (kontinuitas).
Dari segi Makkiyah dan Madaniyah, surat-surat al-Qur’an itu terbagi menjadi
empat macam, sebagai berikut:
1. Surat-surat Makkiyah Murni
2. Surat-surat Madaniyah Murni
3. Surat-surat Makkiyah yang Berisi Ayat Madaniyyah
4. Surat-surat Madaniyyah yang Berisi Ayat Makkiyah
Dalam pengelompokan surat Makkiyah dan Madaniyah, para ulama melihat
dari segi hukum mayoritas ayat yang terkandung di dalamnya. Maka, yang dinamakan
surat Makkiyah adalah surat yang kebanyakan atau seluruh ayatnya dihukumi
Makkiyah. Begitu juga sebaliknya, yang dinamakan surat Madaniyah adalah surat
yang kebanyakan atau seluruh ayatnya dihukumi Madaniyah.
Ciri-ciri yang menandakan surat makkiyah dan madaniyyah terdiri dari ciri-
ciri yang detail makkiyah dan madaniyah, ciri-ciri dominan makkiyah, karakteristik
madaniyah, dan ciri-ciri dominan madaniyah.
11
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13