Tempat Kelahiran
Sunan Ampel bin Ibrahim Zainuddin Al-Akbar bin Jamaluddin Al-Husain bin
Ahmad Jalaluddin bin Abdillah bin Abdul Malik Azmatkhan bin Alwi Ammil
Faqih bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khali’ Qasam bin Alwi bin
Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa bin
Muhammad bin Ali Al-Uraidhi bin Ja’far Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin
Ali Zainal Abidin bin Al-Husain bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Nabi
Muhammad Rasulullah
Sunan Ampel memiliki dua orang istri, dari istri pertama lahir 5 orang anak
dan dari istri kedua lahir 6 orang anak. Berikut nama kedua istri Sunan
Ampel dan anak-anaknya:
Isteri Pertama
Istri pertama beliau bernama Dewi Condrowati alias Nyai Ageng Manila
binti Aryo Tejo Al-Abbasyi, berputera:
1. Maulana Mahdum Ibrahim/Raden Mahdum Ibrahim/ Sunan Bonang
2. Syarifuddin/Raden Qasim/ Sunan Derajat
3. Siti Syari’ah/ Nyai Ageng Maloka/ Nyai Ageng Manyuran
4. Siti Muthmainnah
5. Siti Hafsah
Istri Kedua
Istri kedua beliau adalah Dewi Karimah binti Ki Kembang Kuning,
berputera:
1. Dewi Murtasiyah/ Istri Sunan Giri
2. Dewi Murtasimah/ Asyiqah/ Istri Raden Fattah
3. Raden Husamuddin (Sunan Lamongan)
4. Raden Zainal Abidin (Sunan Demak)
5. Pangeran Tumapel
6. Raden Faqih (Sunan Ampel 2)
Raden Rahmatullah atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sunan Ampel
adalah satu dari sekian banyak waratsatul anbiya’ yang dipercaya oleh
Allah swt. untuk meneruskan estafet perjuangan Rasulullah Saw. Beliau
adalah sosok ulama teladan sekaligus waliyyun min auliyaillah’.
Tipe pemimpin ideal ada di sini: muballigh ulung, cendekiawan sejati, dan
penuh perhitungan dalam setiap langkah menapaki terjalnya jalan dakwah
dan menghadapi tantangan dalam masyarakat. Dimana kebanyakan dari
mereka sebelumnya telah mempunyai keyakinan yang membumi dan
bertentangan dengan ajaran Islam.
Tidak mudah tentunya, di tempat yang sangat asing, jumud dan kolot,
seorang pendatang dari negeri Campa berusaha untuk beradaptasi dengan
kultur-sosial yang tidak pernah dikenal sebelumnya. Dengan diplomasinya
yang gemilang, Kanjeng Sunan Ampel berhasil mensejajarkan kaum
Muslimin kala itu dengan kalangan “elite”.
Biksu itu diam tidak menjawab. Tapi dia bertanya lagi, “Apa maksud tuan
berkata begitu?”
SUNAN AMPEL