Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MODEL-MODEL KOMUNIKASI
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Manajemen Humas dan Pelayanan Publik
Dosen Pengampu : Imam Mahmudi, M.Pd.

Disusun oleh :
Maftuh Ahnan (342119002)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM KI AGENG PEKALONGAN
2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi sangat dibutuhkan untuk interaksi sesama manusia, oleh karena
itu komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia seharihari,
sehingga tanpa adanya komunikasi, kehidupan manusia tidak akan berjalan
dengan sempurna. Karena komunikasi itu memiliki peranan sangat penting,
dibuatlah suatu model komunikasi.
Komunikasi memiliki beberapa model, dan setiap modelnya memiliki
definisi yang berbeda pula. Model komunikasi dibuat supaya mempermudah
dalam memahami proses komunikasi dan melihat komponen dasar yang perlu
ada dalam suatu komunikasi. Komunikasi juga merupakan suatu proses. Hal
ini terlihat dari setiap gejala atau peristiwa yang tidak luput dari adanya suatu
komunikasi yang terjalin antar manusia.
Dalam makalah ini, kami menjelaskan beberapa Teori-teori komunikasi dan
model dalamberkomunikasi.
B. Rumusan Masalah
1) Apa saja definisi Model Komunikasi ?
2) Apa saja model-modek komunikasi ?
3) Bagaimana Teori Public Relation (Massa Audiens, Audiens Terget dan
Public) itu ?

C. Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar pembaca mengetahui dan memahami
teori-teori komunikasi yang baik dan benar serta model dalam berkomunikasi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Model Komunikasi


Ada orang yang gemar membuat model pesawat tiruan, mobil-mobilan,
dan benda-bendalainnya.model ini membantu mereka melihat model mereka
dengan cara yang berbeda. Insinyur industri dan ilmuan melakukan hal yang
serupa. Menarik pelajaran dari sebuah model sebelum mereka membangun
sesuatu yang sebenarnya. Model Komunikasi berperan seperti itu, dengan
membuat tiruan proses. Tetapi model tidak lah sempurna. Kenyataan ini
terutama berlaku ketika subjek yang dibuatkan model nya adalah subjek yang
kompleks. Sebuah arsitektur misalnya, mungkin punya model yang bias
dilihat oleh pengunjung. Namun, ada juga model system pemanas, pola
lalulintas, kelistrikan, saluran air, dan ventilasi. Tak satupun model-model ini
yang komplit atau akurat dalam setiap detail nya, namun tetap ada gunanya.
Model komunikasi adalah merupakan gambaran sederhana dari proses
komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi
dengan komponen lainnya. Menurut Sereno dan Mortensen, suatu Model
komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk
terjadinya komunikasi. Suatu model merepresentasikan secara abstrak ciri-ciri
penting dan menghilangkan rincian komunikasi yang tidak perlu dalam
“dunia nyata”.

B. Model-Model Komunikasi
1) Model Lasswell
Model ini menggambarkan komunikasi dalam ungkapan who, says
what, in which channel, to whom, with what effect atau dalam bahasa
Indonesia adalah, siapa, mengatakan apa, dengan medium apa, kepada
siapa,pengaruh apa? Model ini menjelaskan tentang proses komunikasi
dan fungsinya terhadap masyarakat. Lasswell berpendapat bahwa di dalam
komunikasi terdapat tiga fungsi. Yang pertama adalah pengawasan

2
lingkungan, yang mengingatkan anggota-anggota masyarakat akan bahaya
dan peluang dalam lingkungan. Kedua adalah korelasi berbagai bagian
terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan. Ketiga adalah
transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya.
Model ini sering digunakan pada komunikasi massa. Who menjadi
pihak yang mengeluarkan dan menyeleksi berita, says what adalah bahan
untuk menganalisa pesan itu. In which channel adalah media. To whom
adalah khalayak. Dan with what effect adalah pengaruh yang diciptakan
pesan dari media massa kepada pembaca, pendengar, dan pemirsa. Sama
seperti model komunikasi lainnya, model ini juga mendapat kritik. Hal itu
dikarenakan model ini terkesan seperti menganggap bahwa komunikator
dan pesan itu selalu mempunyai tujuan. Model ini juga dianggap terlalu
sederhana. Tapi, sama seperti model komunikasi yang baik lainnya, model
ini hanya fokus pada aspek-aspek penting dalam komunikasi
2) Model Linier
Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu
komunikasi. Bisa juga disebut sebagai model retorikal. Model ini membuat
rumusan tentang model komunikasi verbal yang pertama. Komunikasi
terjadi saat pembicara menyampaikan pesannya kepada khalayak dengan
tujuan mengubah perilaku mereka. Yang memiliki sifat komunikasi dalam
satu arah. Yaitu, dari sumber kearah penerima pesan.
Model linear ini didukung oleh teori model Harold Laswell,
Aristoteles, dan Berlo serta dikembangkan oleh Claude Shannon dan
Waren Weaver (1949) yang menidentifikasi elemen-elemen utama proses
komunikasi: Sumber, pesan, saluran, penerima, dan efek. Oleh karena itu,
riset pada waktu itu sangat memperhatikan persuasi dan propaganda,
seakan memberikan kesan. Karena model ini bersifat satu arah.
3) Model Komunikasi Two Step
Model komunikasi dua tahap merupakan salah satu model
komunikasi massa. Teori komunikasi massa dan teori efek media masa
yang lahir sebagai respon terhadap model komunikasi satu tahap atau

3
model pelur (jarum hipodermik). Model komunikasi satu tahap
menyatakan bahwa khalayak secara langsung dipengaruhi oleh media
massa. Sebaliknya, model komunikasi dua tahap menyatakan bahwa
sebagian besar masyarakat atau khalayak membentuk pendapat mereka
masing-masing. Pengaruh pemuka pendapat yang sebelumnya dipengaruhi
oleh media massa. Karena itu, beberapa ahli juga menempatkan model
komunikasi dua tahap sebagai salah satu perspektif komunikasi pada opini
publik yang mengacu pada perkembangan teori efek komunikasi dalam
komunikasi massa.
4) Public Relation
a) Pengertian
Menurut Frank Jafkins,dalam (Maryam & Priliantini, 2018)
“PublicRelations yaitu sesuatu yang merangkum keseluruhan
komunikasi yang terencana, baik ke dalam maupun ke luar organisasi
dengan publiknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang
dilandaskan pada saling pengertian”.
Selanjutnya J.C Seidel dalam (D. P. Kussanti & Leliana, 2018)
mengatakan bahwa “Public Relations adalah proses kontinu dari usaha-
usaha manajemen untuk memperoleh goodwill (itikad baik) dan
pengertian dari pelanggan, pegawai, dan publik yang lebih luas”.
Sedangkan Philip Lesly dalam (D. P. Kussanti & Leliana,
2018)mendefinisikan “Public Relations sebagai kegiatan yang
membantu organisasi dan publik-publiknya untuk saling beradaptasi”.
b) Ruang Lingkup
Menurut Dozier & Broom, dalam (Ruslan, 2016) buku Manajemen
Public Relations & media komunikasi: konsepsi & aplikasi,. Ruang
lingkup public relations dalam sebuah organisasi atau lembaga antara
lain meliputi aktivitas sebagai berikut :
1. Membina hubungan ke dalam (public internal)
Yang dimaksud dengan public internal adalah public yang menjadi
bagian dari unit, badan, perusahaan atau organisasi itu sendiri.

4
Seorang public relations harusmampu mengindetifikasi auat
mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negative di dalam
masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh ogranisasi.
2. Membina hubungan keluar (public eksternal)
Yang dimaksud public eksternal adalah public umum (masyarakat).
Mengusahkan tumbuhnya sikap dan gambaaran public yang positif
terhadap lembaha yang diwakilinya.
c) Peran Public Relations
Menurut Ruslan dalam (Maudi, Erik, 2018) empat peran utama
humas adalah sebagai berikut :
1. Sebagai Communicator atau penghubung antara organisasi atau
lembaga yang diwakili dengan publik.
2. Membina Relationship, yaitu berupaya membina hubungan positif
dan saling menguntungkan dengan pihak publik.
3. Perananan back up pariwisata, yaitu sebagai pendukung dalam fungsi
pariwisata organisasi atau perusahaan.
4. Membentuk corporate image, artinya peranan humas berupaya
menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya.
d) Tujuan dan Fungsi Public Relations
Menurut Edward L. Bernay, dalam (Ruslan, 2016) buku
Manajemen Public Relations & media komunikasi: konsepsi &
aplikasi, Rosady Ruslan, SH, MM cetakan ke-13,2016.Terdapat 3
Fungsi utama humas, yaitu :
1. Memberikan penerangan kepada masyarakat.
2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan
masyarakat secara langsung.
3. Berupaya untuk mengintegritasikan sikap dan perbuatan suatu
badan atau lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat
atau sebaliknya.
Menurut Cutlip & Centre, and Canfield dalam (Ruslan, 2016) buku
Manajemen Public Relations & media komunikasi: konsepsi &

5
aplikasi, Rosady Ruslan, SH, MM Fungsi public relations dapat di
rumuskan, sebagai berikut :
1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan
bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga atau organisasi)
2. Membina hubungan yang harmonis antara badan atau organisasi
dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran.
3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini,
persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan atau organisasi
yang diwakilinya atau sebaliknya.
4. Melayani keinginan publiknya dan memberi sumbang saran kepada
pimpinan demi tujuan dan manfaat bersama.
5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dan mengatur arus
informasi, publikasi serta peran dari badan atau organisasi ke
publiknya atau sebliknya, demi tercapainya citra positif bagi kedua
belah pihak.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Model komunikasi adalah merupakan gambaran sederhana dari proses
komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi
dengan komponen lainnya.
Model-Model Komunikasi ; model lasswell, model linier, model
komunikasi two step. Public Relations yaitu sesuatu yang merangkum
keseluruhan komunikasi yang terencana, baik ke dalam maupun ke luar
organisasi dengan publiknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik
yang dilandaskan pada saling pengertian

B. Saran
Disini penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, sehingga kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat diharapkan.

7
Daftar Pustaka

Ardianto, Elvinaro (2011). Filsafat Ilmu Komunikasi edisi ketiga.


Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Jefkins, Frank.2004. Public Relations. Jakarta: Erlangga

Prof. Deddy Mulyana, M.A. (2010), Ph.D. Ilmu Komunikasi Suatu


Pengantar. Rosda: Jakarta.

Rosady Ruslan,2016. Manajemen Public Relations dan Media


Komunikasi.Jakarta.Rajawali Pers.

Vivian, John (2008). Teori Komunikasi Massa edisi kedelapan. Jakarta:


Kencana.

Anda mungkin juga menyukai