Anda di halaman 1dari 23

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

BAB II GAGASAN ................................................................................................5

BAB III KESIMPULAN .........................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................8


BAB I
PENDAHULUAN

World Health Organization (WHO), mencatat angka kejadian gangguan


jiwa di dunia mencapai 540 juta penduduk mengalami gangguan jiwa. Di
Indonesia sendiri berdasarkan data Riskesdas (2018), terjadi pengingkatan
proporsi gangguan jiwa yang signifikan pada tahun 2018 dibandingkan tahun
2013 dimana terjadi peningkatan dari 1,7% per 1000 penduduk menjadi 7% per
1000 penduduk atau dengan kata lain pada tahun 2013 dari 1000 penduduk
Indonesia ditemukan 17 diantaranya mengalami gangguan jiwa, sementara di
tahun 2018 dari 1000 penduduk ditemukan 70 diantaranya mengalami gangguan
jiwa. Untuk Provinsi Maluku juga terjadi peningkatan prevalensi gangguan jiwa
di tahun 2018, dimana terjadi peningkatan dari 1,2% pada tahun 2013 menjadi
3,2% pada tahun 2018, atau dengan kata lain jika penduduk Maluku sejumlah
1.744.654 jiwa maka 55.808 jiwa mengalami gangguan jiwa (Riskesdas,
2018).Ada 57.000 orang dengan gangguan jiwa dipasung Pada 2014, 1.274 kasus
pasung dilaporkan di 21 provinsi dan 93% dikabarkan telah bebas dari praktik itu.
UU no 23 tahun 1966 tentang Kesehatan Jiwa menyatakan bahwa pasien dengan
gangguan jiwa yang terlantar harus mendapatkan perawatan dan pengobatan pada
suatu tempat perawatan

Surat Menteri Dalam Negeri Nomor PEM.29/6/15, tertanggal 11


November 1977 yang ditujukan kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
seluruh Indonesia meminta kepada masyarakat untuk tidak melakukan
pemasungan terhadapn m penderita gangguan jiwa dan menumbuhkan kesadaran
masyarakat untuk menyerahkan perawatan penderita di Rumah Sakit Jiwa. Surat
tersebut juga berisi instruksi untuk para Camat dan Kepala Desa agar secara aktif
mengambil prakarsa dan langkah-langkah dalam penanggulangan pasien yang ada
di daerah mereka

Menkes dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH mencanangkan Menuju


Indonesia Bebas Pasung 2014 di Jakarta, tanggal 7 Oktober 2010. Program
Menuju Indonesia Bebas Pasung diundur jadi 2019 Menteri Sosial, Khofifah
Parawansa mencanangkan Pemerintah menargetkan Indonesia bebas pasung pada
2017 sehingga tidak akan ada lagi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang
dipasung, tapi semuanya menjalani perawatan medis. Dinsos Jatim melakukan
inovasi membuat program epasung tahun 2017 UU N0.36 Tahun 2009 tentang
kesehatan yang mengatur upaya kesehatan jiwa untuk menjamin seseorang dapat
menikmati kehidupan kejiwaan yang sehat termasuk bebas dari ketakutan, tekanan
dan gangguan lainnya yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan jiwa hanya
30% dari 9.000 puskemas di seluruh Indonesia yang memiliki program layanan
kesehatan jiwa

1
Data Riset Kesehatan Dasar 2013 mencatat Prevalensi gangguan jiwa berat
di Indonesia mencapai 1,7 per mil. Artinya, 1-2 orang dari 1.000 penduduk di
Indonesia mengalami gangguan jiwa berat.Kesenjangan pengobatan gangguan
jiwa di Indonesia mencapai lebih dari 90 persenArtinya, kurang dari 10 persen
penderita gangguan jiwa yang mendapatkan layanan terapi oleh petugas kesehatan
Data Riset Kesehatan Dasar menyebutkan 3 per 1000 penduduk di DIY
mengalami gangguan jiwa berat. Ini terjadi di wilayah kantong-kantong
kemiskinan DIY, bukan menjadi potret secara keseluruhan Riset Kesehatan Dasar
2007 menyebutkan, prevalensi gangguan mental emosional berupa depresi dan
cemas pada masyarakat berumur di atas 15 tahun mencapai 11,6 persen. Jika
jumlah penduduk pada kelompok umur tersebut tahun 2010 ada 169 juta jiwa,
jumlah penderita gangguan jiwa 19,6 juta orang.

Dari Riskesdas 2007 Prevalensi gangguan jiwa tertinggi ada di Jawa Barat
sebesar 20 persen. Semakin bertambah umur, jumlah penderita gangguan mental
makin besar. Gangguan jiwa lebih banyak dialami mereka yang berpendidikan
rendah, yaitu yang tidak tamat sekolah dasar.

Pemerintah meragukan hasil penelitiannya sendiri soal jumlah penderita


gangguan jiwa berat, skizofrenia, di Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan
Dasar 2013, jumlah penderitanya 400 ribu orang atau menurun dibanding riset
sejenis pada 2007 (Pemerintah Ragukan Riset Penderita Skizofrenia)

Jumlah penderita skizofrenia atau umum disebut awam sebagai orang gila,
dari data riset kesehatan 2007, sebanyak dua orang dari 1.000 penduduk. Pada
2013, prevalensi skizofrenia menyusut menjadi 1,7 per 1.000 orang. "Tidak tahu
apakah turunnya karena metode riset yang berbeda," ujar Eka di sela Konferensi
Nasional Psikiatri Komunitas 2014.

Jika mengacu pada prevalensi badan kesehatan dunia (WHO) sebesar satu
persen, diperkirakan jumlah pasien skizofrenia di Indonesia sekitar 2,6 juta orang.

Beban penyakit mental di tanah air terhitung cukup besar. Sekitar 1 juta
pasien gangguan jiwa berat dan 19 juta pasien gangguan jiwa ringan tercatat
dalam Riskesdas 2014 (Langkah Sederhana Menjaga Kesehatan Mental)

WHO (1990) melaporkan dari 10 masalah kesehatan utama yang


menyebabkan disabilitas, 5 diantaranya adalah masalah kesehatan jiwa yaitu:
depresi, alkoholisme, gangguan bipolar, skizofrenia, dan obsesif kompulsif. WHO
juga memprediksikan pada tahun 2020 mendatang depresi akan menjadi penyakit
urutan kedua dalam menimbulkan beban kesehatan

Menurut Prof. Askobat Gani (2005) menyatakan bahwa beban penyakit


gangguan mental mencapai 13,8% dari seluruh beban penyakit di Indonesia
Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi Maluku merupakan salah satu rumah sakit
rujukan bagi pasien gangguan jiwa di Provinsi Maluku. Berdasarkan studi
pendahuluan yang penulis lakukan di RSKD Provinsi Maluku di ruangan Akut,

2
Sub Akut Pria, wanita dan Psikosomatik, didapatkan data bahwa jumlah pasien
yang dirawat tahun 2016 sebanyak 395 pasien, tahun 2017 sebanyak 291 pasien
dan tahun 2018 pada bulan januari sampai dengan bulan Agustus sebanyak 313.
Dari 313 orang jumlah pasien tersebut terdapat 15 pasien mengalami gangguan
resiko perilaku kekerasan.

Data dari World Health Organisation (WHO) menunjukkan terdapat 21


juta terkena skizofrenia. Prevalensi gangguan jiwa di Indonesia dengan berbagai
faktor biologis, psikologis dan sosial dengan keanekaragaman penduduk terus
bertambah. Berdasarkan data Riskesdas 2018 prevalensi penduduk Indonesia
dengan gangguan jiwa berat 7,0/1000, data ini meningkat dimana data Riskesdas
2013 prevalensinya 1,7/1000. Data di Nusa Tenggara Timur (NTT) prevalensi
gangguan jiwa berat tahun 2018 meningkat 100% dimana sebelumnya 2/1000
menjadi 4/1000 (4) . Berdasarkan register klien yang di rawat inap Rumah Sakit
Jiwa (RSJ) Naimata Kupang tahun 2018 menunjukkan jumlah penderita gangguan
jiwa berat sebanyak 235 klien, 90% didiagnosa Skizofrenia. Kunjungan ke
poliklinik psikiatri rata-rata kunjungan kasus baru 10 klien perbulan, 6
diantaranya didiagnosa Skizofrenia. Studi pendahuluan di RSJ Naimata Kupang
menunjukkan caregiver mengalami beban emosional sehingga sering
memperlakukan klien dengan emosi.

Kabupaten/kota dengan persentase pelayanan kesehatan ODGJ berat yang


tertingi adalah Kabupaten Manokwari sebesar 80,8 persen. Sedangkan
kabupaten/kota dengan persentase terendah adalah Teluk Bintuni sebesar 5,6
persen. Dari 250 juta lebih penduduk, Indonesia memang hanya punya 48 rumah
sakit jiwa.Ada 8 provinsi yang belum memiliki Rumah Sakit Jiwa dari 34 provinsi
di Indonesia.32 rumah sakit jiwa milik pemerintah dan 16 rumah sakit jiwa
swasta.Yang belum punya RSJ adalah Kepulauan Riau, Banten, Sulawesi Barat,
Maluku Utara, Gorontalo, NTT, Papua Barat, Kalimantan Utara Dari 1.678 rumah
sakit umum yang terdata, hanya sekitar 2 persen yang memiliki layanan kesehatan
jiwa. Hanya 15 rumah sakit dari 441 rumah sakit umum daerah milik pemerintah
kabupaten/kota yang memiliki layanan psikiatri. (Gangguan Jiwa Masih
Diabaikan)Hanya 1.235 puskesmas yang memberikan layanan kesehatan jiwa dari
sekitar 9.000 puskesmas.Sementara, Indonesia hanya punya 600 hingga 800
psikiater, atau satu banding 300.000 hingga 400.000 orang.Sedangkan yang belum
punya tenaga psikiater adalah Gorontalo, Papua Barat, Sulawesi Barat, Maluku
Utara, dan Kalimantan Utara

Padahal kebutuhannya adalah 1 orang tiap 10.000 jumlah penduduk. Jika


jumlah penduduk Indonesia adalah 247 juta, maka diperlukan sekitar 24.700
tenaga profesional.

Indonesia baru memiliki sekitar 451 psikolog klinis (0,15 per 100.000
penduduk)773 psikiater (0,32 per 100.000 penduduk)Perawat jiwa 6.500 orang (2
per 100.000 penduduk) Padahal WHO menetapkan standar jumlah tenaga
psikolog dan psikiater dengan jumlah penduduk adalah 1:30 ribu orang, atau 0,03

3
per 100.000 penduduk 30 persen puskesmas di wilayah Timur Indonesia tidak
memiliki dokter umum, apalagi tenaga kesehatan jiwa,Baru 46,5 persen yang
mendapatkan pelatihan kesehatan jiwa bagi tenaga kesehatan jiwa di
puskesmas.Sebanyak 70% dari seluruh psikiater berada di Jawa dan 40% dari
jumlah itu bekerja di Jakarta

Berdasarkan Riskesdas 2007, angka rata-rata nasional gangguan mental


emosional (cemas dan depresi) pada penduduk usia di atas 15 tahun adalah 11,6
persen atau sekitar 19 juta penduduk. Sedang gangguan jiwa berat rata-rata
sebesar 0,46 persen atau sekitar 1 juta penduduk.

Sedikit sekali dari jumlah penderita yang besar ini datang ke fasilitas
pengobatan. Menurut perhitungan utilisasi layanan kesehatan jiwa di tingkat
primer, sekunder, dan tersier kesenjangan pengobatan diperkirakan di atas 90
persen. Hal ini berarti bahwa hanya di bawah 10 persen orang dengan masalah
kesehatan jiwa (ODMK) terlayani di fasilitas kesehatan.

Dari data di atas muncul masalah yaitu , kurangnya promosi kesehatan di


beberapa provinsi di indonesia kususnya MALUKU, NNT dan PAPUA BARAT
yg memiliki tingkat penderita gangguan mental yang cukup tinggi terutama di
MANOKWARI

Gagasan yang kami berikan adalah pengembangan promosi kesehatan


dengan pendekatan budaya terhadap diskriminasi penderita gangguan mental.
Solusi yang kami tawarkan adalah pengembangan promosi kesehatan dengan
pendekatan budaya terhadap diskriminasi penderita gangguan mental dengan
tujuan untuk meningkatkan pengetahuan agar tidak terjadi diskriminasi lagi di
masyarakat.

4
BAB II
GAGASAN

Dari jurnal :

ANALISIS SITUASI KESEHATAN MENTAL PADA MASYARAKAT DI


INDONESIA DAN STRATEGI PENANGGULANGANNYA,Dumilah
Ayuningtyas1,Misnaniarti,21Marisa Rayhani11Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Indonesia, Depok2Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Sriwijaya, Palembang Stigma pada Orang dengan Skizofrenia:

PENELITIAN PENGEMBANGAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN


BAGI KELUARGA DAN MASYARAKAT HELFI AGUSTIN , NUR
SYARIANINGSIH SYAM

PERAN KADER KESEHATAN DAN TOKOH MASYARAKAT DALAM


PROMOSI KESEHATAN JIWA PADA PASIEN PASCA PASUNG DI
SUKOHARJO

dari beberapa jurnal yang di temukan di atas memiliki hasil yang sama
yaitu untuk meningkatkan promosi kesehatan dari beberap penyakit gangguan
mental namun dengan pendengkatan yang berbeda-beda dan mendapatkan hasil
yang efektif dan di sini kami akan mengembanggakan promosi kesehatan yang
sudah ada namun dengan cara pendekatan yang berbeda dalam promosi kesehatan
gangguan mental yaitu :menggunakan pendekatan dengan budaya

Stigma masih meliputi isu kejiwaan di indonesia kerena sebagian besar


masyarakat indonesia masih mempercayai gangguan kesehatan jiwa di sebabkan
oleh hal yang tidak rasional maupun supranatural misalnya,pengidap skinzofrenia
di sebabkan karena sihir,kemasukan setan kemasukan roh jahat ,melanggar
larangan dan lain-lain.dengan adanya stigma ini masyarakat menanganinya
dengan non medis (ahli spiritual).dari stigma di atas kami mengambil kesimpulan
bahwa pengembanggan promosi kesehatan yang sanggat efektif adalah dengan
pendekatan budaya .karena masyarakat indonesia khususnya ,MALUKU,NTT,
dan PAPUA BARAT Sangat menjunjung tinggi adat istiadat di lingkungan

5
setempat sehingga promosi kesehatan yang di lakukan oleh pemerintah dan tenaga
kesehatan tidak efektif karena tidak sesuai degan kebudayaan adat istiadat di
daerah setempat

Pihak -pihak yang dapat membantu mengimplementasikan gagasan ini adalah:

1. pemerintah pusat (kementrian kesehatan )


2. tenaga kesehatan (dokter spesialis kejiwaan,dan perawat berpengalaman )
3. pemerintah setempat
4. tokoh adat /masyarakat
5. masyarakat

Langkah -langkah strategi dan timeline yang kami perkirakan yaitu:

1. pada bulan pertama dan kedua, membangun sistem kordinasi dengan


stakeholder kemudian mensosialisasikan serta merealisasikan program
promosi kesehatan yang di rencanakan.
2. pada bulan ketiga melakukan evaluasi dari program promosi kesehatan
yang sudah di realisasikan .

dari langkah -langkah di atas kami memperkirakan waktu yang di butuhkan


sekitar tiga bulan dari bulan pertama pelaksanaan sampai dampak yang di
harapkan

6
BAB III
KESIMPULAN
Pengembangan promosi kesehatan dengan pendekatan budaya terhadap
diskriminasi penderita gangguan mental .untuk menrealisasikan gagasan ini di
perlukan waktu tiga bulan dan membutuhkan bantuan dari berbagai lapisan
masyarakat dalam hal ini, pemerintah ,tenaga kesehatan dan tokoh
adat/masyarakat.

Dalam menrealisasikan gagasan ini perlu adanya identifikasi di wilyah


kerja dengan melibatkan stakeholder di mana kegiatan di lakukan secara
bertahap .di mana di lakukan sistem kordinasi kepada masyarakat bersama
stakeholder dalam menyampaikan gagasan ilmiah tentang pengembangan promosi
kesehatan degan pendekatan budaya terhadap diskriminasi penderita gangguan
mental

Jika terealisasi dengan baik maka akan meningkatkan pemahaman


masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental di daerahnya .dan apa bila telah
terjadi peningkatan pemahaman maka diskriminasi terhadap orang dengan
gangguan mental dapat berkurang bahkan akan hilang di indonesia .

7
DAFTAR PUSTAKA

World Health Organization (WHO)


data Riskesdas (2018),
Kementerian kesehatan RI 2013 laporan Riskesdas 2013
Damaiyanti, M. (2014). Asuhan Keperawatan Jiwa. Samarinda: Refka Aditama.
Depkes, R. (2013). Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa Komunitas . Jakarta:
Ditjen BUK.
(2019). PENGEMBANGAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN..
Dr.dr.H.DDANG Hawari (2006) pendekatan holistik pada gangguan jiwa
skizofrenia .jakarta Balai Penerbit FKUI
http ://sirs.yankes.kemkes.go.id
dashboard-keluargasehat.kemkes .go.id
Institute for health metrics and Evalaution (HME),tahun 2017 .http:// vizhub.
Healthdata .org/gbd-compare/ Prof

8
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dea Elizabeth Lavenia Weeflaar
2 Jenis Kelamin Laki-Laki / Perempuan
3 Program Studi S1 Keperawatan
4 NIM 21212040
5 Tempat dan Tanggal Lahir Ambon, 13 April 1999
6 Alamat E-mail opetroberto@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082261079758
B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti
No
Jenis Kegiatan Status/Pernah Diikuti Waktu dan Tempat
.
September
1 PPKMB Peserta 2021/STIKES
Gunung Sari
Januari
Lomba Debat Covid-
2 Peserta 2022/STIKES
19
Gunung Sari
Januari
3 LDK Peserta 2022/STIKES
Gunung Sari
C. Penghargaan yang Pernah Diterima
No
Jenis pengharagaan Pihak Pemberian Penghargaan tahun
.
Panetia PPKMB STIKES Gunung
1 Sertifikat 2021
Sari
Panetia Pelaksana Lomba Debat
2 Piagam 2022
STIKES Gunung Sari
3 Sertifakat Panetia LDK STIKES Gunung 2022
Sari

Semua data yang isikan dan tercantum adalah benar dan dapat dipertanggung
jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GFT.

Makassar, 31 Maret 2022


Ketua/Anggota Tim
Dea Elizabeth Lavenia Weeflaar
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Anggota
D. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Rivaldo Elia Sanu
2 Jenis Kelamin Laki-Laki / Perempuan
3 Program Studi S1 Keperawatan
4 NIM 21212016
5 Tempat dan Tanggal Lahir Manokwari,17 September 2002
6 Alamat E-mail Rifganrif778@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082399486909
E. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti
No
Jenis Kegiatan Status/Pernah Diikuti Waktu dan Tempat
.
September
1 PPKMB Peserta 2021/STIKES
Gunung Sari
Januari
Lomba Debat Covid-
2 Peserta 2022/STIKES
19
Gunung Sari
Januari
3 LDK Peserta 2022/STIKES
Gunung Sari
F. Penghargaan yang Pernah Diterima
No
Jenis pengharagaan Pihak Pemberian Penghargaan tahun
.
Panetia PPKMB STIKES Gunung
1 Sertifikat 2021
Sari
Panetia Pelaksana Lomba Debat
2 Piagam 2022
STIKES Gunung Sari
3 Sertifikat Panetia LDK STIKES Gunung 2022
Sari

Semua data yang isikan dan tercantum adalah benar dan dapat dipertanggung
jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GFT.

Makassar, 31 Maret 2022


Ketua/Anggota Tim
Rivaldo Elia Sanu
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Anggota
G. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Xaverius Markus Kaat
2 Jenis Kelamin Laki-Laki / Perempuan
3 Program Studi S1 Keperawatan
4 NIM 21212043
5 Tempat dan Tanggal Lahir Tamakh, 09 April 1999
6 Alamat E-mail Xavekaat19@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082144918273
H. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti
No
Jenis Kegiatan Status/Pernah Diikuti Waktu dan Tempat
.
Januari
Lomba Penataan
1 Peseta 2022/STIKES
Ruang Kuliah
Gunung Sari
Januari
2 LDK Peserta 2022/STIKES
Gunung Sari
3
I. Penghargaan yang Pernah Diterima
No
Jenis pengharagaan Pihak Pemberian Penghargaan tahun
.
Panetia Pelaksana Lomba
1 Piagam 2022
STIKES Gunung Sari
Panetia LDK STIKES Gunung
2 Sertifikat 2022
Sari

Semua data yang isikan dan tercantum adalah benar dan dapat dipertanggung
jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GFT.

Makassar, 31 Maret 2022


Ketua/Anggota Tim

Xaverius Markus Kaat


LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Anggota
J. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Sri Amina Tukmuly
2 Jenis Kelamin Laki-Laki / Perempuan
3 Program Studi S1 Keperawatan
4 NIM 21212028
5 Tempat dan Tanggal Lahir Masawoy, 10 Juni 2003
6 Alamat E-mail sriaminasri@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085255799818
K. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti
No
Jenis Kegiatan Status/Pernah Diikuti Waktu dan Tempat
.
September
1 PPKMB Peserta 2021/STIKES
Gunung Sari
Januari
Lomba Penataan
2 Peserta 2022/STIKES
Ruang Kuliah
Gunung Sari
Januari
3 LDK Peserta 2022/STIKES
Gunung Sari
L. Penghargaan yang Pernah Diterima
No
Jenis pengharagaan Pihak Pemberian Penghargaan tahun
.
Panetia PPKMB STIKES Gunung
1 Sertifikat 2021
Sari
Panetia Pelaksana Lomba
2 Piagam 2022
STIKES Gunung Sari
Sertifikat Panetia LDK STIKES Gunung 2022
Sari

Semua data yang isikan dan tercantum adalah benar dan dapat dipertanggung
jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GFT.

Makassar, 31 Maret 2022


Ketua/Anggota Tim
Sri Amina Tukmuly
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Anggota
M. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Clara Sarah Ap
2 Jenis Kelamin Laki-Laki / Perempuan
3 Program Studi S1 Keperawatan
4 NIM 21212020
5 Tempat dan Tanggal Lahir Manokwari, 03 Agustus 2002
6 Alamat E-mail claraclaudiasarahap@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085217766237
N. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti
No
Jenis Kegiatan Status/Pernah Diikuti Waktu dan Tempat
.
September
1 PPKMB Peserta 2021/STIKES
Gunung Sari
Januari
Lomba Penataan
2 Peserta 2022/STIKES
Ruang Kuliah
Gunung Sari
Januari
3 LDK Peserta 2022/STIKES
Gunung Sari
O. Penghargaan yang Pernah Diterima
No
Jenis pengharagaan Pihak Pemberian Penghargaan tahun
.
Panetia PPKMB STIKES Gunung
1 Sertifikat 2021
Sari
Panetia Pelaksana Lomba
2 Piagam 2022
STIKES Gunung Sari
Sertifikat Panetia LDK STIKES Gunung 2022
Sari

Semua data yang isikan dan tercantum adalah benar dan dapat dipertanggung
jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GFT.

Makassar, 31 Maret 2022


Ketua/Anggota Tim
Clara Sarah Ap
Lampiran 2. Biodata Dosen Pendamping

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Abdullah,S.Kep,Ns,M.kep
2 Jenis Kelamin Laki-Laki / Perempuan
3 Program Studi S.I Ilmu Keperawatan
4 NIM 0911088702
5 Tempat dan Tanggal Lahir Punagaya, 11 Agustus 1987
6 Alamat E-mail Abdullah8987@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085399088102
B. Riwayat Pendidikan
No Tahun Lulus
Jenjang Bidan Ilmu Institut
.
STIKPER 2012
1 Sarjana (S1) Ilmu Keperawatan Gunung sari
Makassar
Universitas 2017
2 Magister (S2) Ilmu keperawatan
Hasanuddin
3 Doktor (S3)
C. Rekan Jejak Tri Dharma PT
Pedidikan/Pengajaran
No. Nama Mata kuliah Wajib/Pilihan sks
1 Ilmu Keperawatan Kesehatan jiwa 1 Wajib 2
2 Ilmu Keperawatan Kesehatan Jiwa 2 Wajib 2
3 Manajemen Keperawatan Wajib 2
Penelitian
No Judul Penelitan Penyandang Data Tahun
1 Faktor Yang Memengaruhi Perawat Institusi STIKES 2020
Dalam Penerapan Asuhan Keperawatan Gunung Sari
Pada Pasien Isolasi Sosial Di RSKD
Provinsi Sulawesi Selatan
2 Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Istitusi STIKES 2021
Kekembuhan Pasien Prilaku Kekerasan Gunung Sari
Diruangan Seruni Rumah Sakit Tk.II
Plamonia Makassar
Pengabdian Kepada Masyarakat
No Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Penyandang Data Tahun
1 Sosialisasi Hidup Sehat Dimasa Institusi STIKES 2020
Pandemi Covid 19 Pada Warga Desa Gunung Sari
Tonasa Kec.Sanrobone Keb. Takalar
2 Sosialisasi Senam Lensa Program Institusi STIKES 2021
Pronalis Dimasa Pandemi Covid-19 Di Gunung Sari
Wilayah Kerja Puskesmas Minasa Upa
Kota Makassar
Semua data yang isikan dan tercantum adalah benar dan dapat dipertanggung
jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GFT.

Makassar, 31 Maret 2022


Dosen Pendamping

Abdullah, s.kep,Ns,M.Kep
Lampiran 3. Kontribusi ketua, anggota, dan dosen pendamping

No Nama Posisi Bidang Kontribusi


Penulis Ilmu
1 Dea Elizabeth Lavenia Penulis Ilmu Melakukan
Weeflaar Pertama Keperawatan pengumpulan
data pustaka
dan
menyiapkan
Draft manuskrip
2 Rivaldo Elia Sanu Penulis Ilmu Melakukan
kedua Keperawatan kordinasi kepada
stakeholder
3 Sri Amina Tukmuly Penulis Ilmu Mengkordinir
ketiga Keperawatan peserta PKM-GFT
4 Xaverius Markus Kaat Penuli Ilmu Menyediakan
keempat Keperawatan sarana dan
prasarana
kegiatan
5 Clara Sarah Ap Penulis Ilmu Sebagai penyedia
kelima Keperawatan administratife
dan konsumsi
6 Abdullah,S.Kep,Ns,M.kep Penulis Ilmu Pengarah dan
desain kegiatan
terakhir Keperawatan
serta penyelaras
akhir manuskrip
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertanda Tangan di bawah ini :


Nama Ketus Tim : Dea Elizabeth Lavenia Weeflaar
Nomor Induk Mahasiswa : 21212040
Program Studi : S1 Keperawatan
Nama Dosen Pendamping : Abdullah,S.Kep,Ns,M.kep
Perguruan Tinggi : Stikes Gunung Sari Makassar

Dengan ini menyatan bahwa PKM-GFT saya dengan judul PENGEMBANGAN


PROMOSI KESEHATAN DENGAN PENDEKATAN BUDAYA TERHADAP
DISKRIMINASI PENDERITA GANGGUAN MENTAL, yang diusul untuk
tahun anggaran 2022 adalah asli karya dan belum pernah di biayai oleh lembaga
atau sember dana lain.

Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidak sesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluru biaya yang diterima ke kas negara.

Demikian pernytaan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-


benarnya.

Makassar, 31 Maret 2022


Yang menyatakan,

Dea Elizabeth Lavenia Weeflaar

Anda mungkin juga menyukai