Kelas: 2B
Tugas:Softskill
Rangkum 1
Pasangan yang memenangi Pilpres 2019 ini, dilantik dalam sidang Paripurna MPR yang
dipimpin oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo di Gedung Parlemen Senayan Jakarta.
Setidaknya, ada lima program kerja prioritas yang dibeberkan Jokowi saat itu. Prioritas
utama pemerintahan Jokowi-Ma'ruf yakni, pembangunan Sumber Daya Manusia yang
unggul, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk mencapainya, dia
menilai butuh endowment fund yang besar untuk manajemen SDM.
Namun, Jokowi berpendapat lain. Dia menilai Pilkada 2020 tidak bisa ditunda sebab tak
ada yang mengetahui kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. Untuk itu dia meminta
agar pelaksanaan pilkada dapat digelar dengan cara baru yang mengutamakan kesehatan
masyarakat. « Tidak bisa menunggu sampai pandemi berakhir karena memang kita tidak
tahu, negara mana pun tidak tahu kapan pandemi Covid-19 ini berakhir,» jelas Jokowi
saat memimpin rapat terbatas yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 8
September 2020.
Salah satunya dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah termuat dalam pernyataan pers yang
langsung ditandatangani Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir dan Sekretaris
Umum Abdul Mu'ti, Senin, 21 September 2020. «Terkait dengan Pemilihan Kepada
Daerah tahun 2020, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menghimbau Komisi Pemilihan
Umum untuk segera membahas secara khusus dengan kementerian dalam negeri, DPR,
dan instansi terkait agar pelaksanaan Pilkada 2020 dapat ditinjau kembali jadwal
pelaksanaannya maupun aturan kampanye yang melibatkan kerumunan massa,
Rangkum 2
Aturan yang ditetapkan pada 14 Desember lalu tersebut memuat urutan daftar prioritas
penerima vaksin virus corona pada tahun depan. Prioritas orang yang akan menerima
vaksin dijelaskan pada Bab III Pasal 8 PMK Nomor 84/2020 tersebut. Berdasarkan
aturan, ada enam kelompok prioritas penerima vaksin Covid-19. Kelompok prioritas
pertama adalah tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang yang
bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan, TNI/Polri, aparat hukum, dan petugas
pelayanan publik lain.
«Berdasarkan kriteria penerima vaksin Covid-19 ... Menteri dapat mengubah kelompok
prioritas penerima Vaksin Covid-19 setelah memperhatikan rekomendasi dari Komite
Penasihat Ahli Imunisasi Nasional dan pertimbangan Satgas Covid-19 dan KPC PEN