Anda di halaman 1dari 2

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

Yang terhormat,
1. Direksi/Pengurus Pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP)
2. Direksi/Pengurus Pemegang Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK)
3. Direksi/Pengurus Pemegang IUPK sebagai Kelanjutan Operasi
Kontrak/Perjanjian
4. Direksi/Pengurus Pemegang Kontrak Karya (KK)
5. Direksi/Pengurus Pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan
Batubara (PKP2B)
6. Direksi/Pengurus Pemegang Izin Usaha Jasa Pertambangan (IUJP)
7. Direksi/Pengurus Pemegang Izin Pengangkutan dan Penjualan (IPP)

SURAT EDARAN
NOMOR: 4.E/MB.01/DJB.S/2022

TENTANG

PENGGUNAAN KENDARAAN BERMOTOR UNTUK KEGIATAN PENGANGKUTAN


MINERAL DAN BATUBARA

Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014


tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar
Minyak sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 117 Tahun 2021 serta dalam rangka memastikan pemberian
subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) tepat sasaran, bersama ini dapat kami
sampaikan hal-hal sebagai berikut:

1. Pemegang IUP, IUPK, IUPK sebagai Kelanjutan Operasi Kontrak/Perjanjian,


KK, PKP2B, IUJP, dan IPP, yang selanjutnya disebut Badan Usaha
Pertambangan, dalam melaksanakan kegiatan pengangkutan mineral
dan/atau batubara wajib menggunakan kendaraan bermotor yang tidak
menggunakan BBM bersubsidi dengan status kepemilikan kendaraan
bermotor milik Badan Usaha Pertambangan sendiri atau sewa kepada pihak
lain.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
2. Dalam hal pemegang IUP, IUPK, IUPK sebagai Kelanjutan Operasi
Kontrak/Perjanjian, KK, dan PKP2B bekerja sama dengan pemegang IUJP
dalam melaksanakan kegiatan pengangkutan mineral dan/atau batubara,
kendaraan bermotor yang digunakan untuk kegiatan pengangkutan mineral
dan/atau batubara wajib menggunakan kendaraan bermotor yang tidak
menggunakan BBM bersubsidi dengan status kepemilikan kendaraan
bermotor milik pemegang IUJP sendiri atau sewa kepada pihak lain.

3. Badan Usaha Pertambangan wajib melaporkan Tanda Nomor Kendaraan


Bermotor (TNKB)/Nomor Polisi kendaraan bermotor yang digunakan untuk
melaksanakan kegiatan pengangkutan mineral dan/atau batubara
sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan angka 2 kepada Direktur Jenderal
Mineral dan Batubara paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejak
tanggal Surat Edaran ini.

4. Badan Usaha Pertambangan yang tidak melaksanakan ketentuan


sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan angka 2 dapat dikenakan sanksi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Demikian Surat Edaran ini dibuat untuk diketahui dan dilaksanakan.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 9 April 2022

DIREKTUR JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA


KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,

Ditandatangani secara elektronik


RIDWAN DJAMALUDDIN
No. Pemroses Nama Jabatan Paraf
1

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE

Anda mungkin juga menyukai