Anda di halaman 1dari 26

Proposal Kerja Sama

Pertambangan Batu Andesit

PT.Arah Delapan Sembilan

Lokasi Desa Mekar Sari Kec Cikalong Kulon

Kabupaten Cianjur

Propinsi Jawa Barat


I. RENCANA USAHA
Prospek usaha tambang Batu Adesit salah satu primadona yang dilirik para investor
baik dari dalam negri maupun luar negri, dikarenakan disaat krisis global tambang Batu
Adesit salah satu usaha yang terpengaruh. Dimana Industri2 masih membutuhkan dan
ketergantungan dengan Batu Adesit, mis : Beton Ready Mix, Asphalt Mixing Plant,
Industri Precast, Kontraktor pembangunan jalan dan gedung, Perusahan Kereta Api
dan lain sebagainya.

Rencana Usaha didasarkan atas rencana pemasaran yang disesuaikan dengan


kemampuan teknik dan operasional serta kemampuan keuangan perusahaan baik yang
bersumber dari potensi permodalan perusahaan maupun kemampuan perusahaan
untuk mendapatkan kepercayaan dari rekanan kreditor maupun rekanan investor serta
penjadwalan pembayaran kredit terhadap supplier (Vendor of Material) dan sub
kontraktor (Vendor of Services).

Rencana lokasi pembangunan Unit Produksi Pemecah Batu (Stone Crusher) di


Kampung Mekar Sari Kec Cikalong Kulon Kab Cianjur
https://maps.google.com/?ll=-6.65929,107.17192&z=16&t=h
Kondisi Umum

Secara umum kondisi areal tersebut adalah wilayah dengan rona awal karakter
perkebunan dan padang rumput yang secara kasat mata dapat dianggap
memiliki indeks kesuburan cukup tinggi. Adapun lokasi areal adalah :

Desa : MEKARSARI

Kec : CIKALONGKULON

Kab : CIANJUR

Luas Area : 54.000 m2 / 5,4 Ha

Adapun setelah dilaksanakan penggalian dan penyingkapan lahan, terdapat


kandunga material berupa pasir dan batu.

Terkait dengan kontur dan bentuk DEM yang presisi dapat diabaikan
berdasarkan ketersediaan data. Dan data terkait dengan struktur tanah adalah
sebagai berikut :

1. Luas wilayah yang dilakukan pengukuran adalah 51.011,500 m2 atau 5,1


Ha.
2. Hasil perhitungan volume keseluruhan dari wilayah yang akan dilakukan
penataan lahan adalah sebesar 2.339.460,231 m3

Luas wilayah yang telah terambil potensinya oleh pelaksanaan peledakan dan

1. kegiatan yang dilakukan oleh PT. Bailey diperkirakan adalah 1.096,226 m2.
2. Hasil perhitungan volume keseluruhan dari wilayah yang telah terambil
tersebut adalah sebesar : 4.977,899/2 = 2.488,949 m3•
Rencana Usaha terdiri atas Usaha Utama (Core Business) dan Usaha lainnya (Non
Core Business).Usaha utama (core business) difokuskan pada usaha produksi batu
pecah (stone crushing production). Pemasaran produksinya ditargetkan untuk
memenuhi kebutuhan konsumen sebagai berikut :

1. PT.Adhimix Precast ( Precast dan Ready Mix)


2. PT.Marga Maju Mapan ( Asphalt Mixing Plant)
3. PT.Yasa Putra Patria ( Precast dan Asphalt Mixing Plant)
4. PT.Wdya Sapta Colas ( Asphalt Mixing Plant )
5. PT.Multi Karya Cemerlang.(Asphalt Mixing Plant )
6. PT.Sumber Batu ( Asphalt dan Ready mix)
7. PT. Kereta Api Indonesia ( KAI )
8. Proyek Kontruksi lainnya.

Upaya perusahaan dilakukan dengan mengembangkan komitmen dengan rekanan


sebagai berikut :

1. Kerjasama dengan para vendor di bidang pengadaan dan jasa alat berat
konstruksi.
2. Para Klien Strategis untuk produk batu pecah dalam melakukan Antisipasi
Proyek yang akan dilaksanakan menyangkut Workflow, Service & Product
Arrangement, Price Scheme, Payment Term & Condition serta besarnya
komitmen proyek yang akan dilaksanakan dalam periode tertentu yang akan
dituangkan dalam perjanjian kerjasama, commitment letter, gentlement
agreement dan dilanjutkan Purchase Order serta Project Contract.
3. Para pengecer produk dengan strategi mikro marketing berdasarkan area
supervisory yang efektif yang selanjutnya akan disusun lebih detail.

Dalam rangka merealisasikan rencana usaha tersebut dipersiapkan infrastruktur


perusahaan dalam rangka operasional usaha sebagai berikut :

1. Legalitas Perusahaan dan Perijinan (Business legality & Permitting).


2. Manajemen dan Administrasi Usaha (Business Management & Administration).
3. Investasi Peralatan dan Perlengkapan (Hardware & Software).
4. Sumber Daya Manusia (Brainware).
5. Jaringan usaha (Business Networking) baik pemasaran, sumber daya operasi,
produksi dan teknik maupun finansial.

I. RENCANA PEMASARAN

Rencana Pemasaran sesuai dengan rencana usaha berdasarkan perkembangan


komitmen terhadap beberapa klien dan konsumen serta data-data target market
disusun sebagai berikut :
N Perusahaan Kebutuhan Material ( per tahun )
O Split 3-5 1-2 Screenin Abu
Murni g Batu
1 PT.Adhimix Precast ( Precast dan 260.000
Ready Mix)
2 PT.Marga Maju Mapan ( Asphalt 38.100 25.400
Mixing Plant)
3 PT.Yasa Putra Patria ( Precast 7.000 5.000
dan Asphalt Mixing Plant)
4 PT.Wdya Sapta Colas ( Asphalt 12.000 12.000
Mixing Plant )
5 PT.Multi Karya Cemerlang. 9.720 6.480
(Asphalt Mixing Plant )
6 PT.Sumber Batu ( Asphalt dan 6.000 6.000
Ready mix)
7 PT.Kereta Api Indonesia 87.000
8 PT.DCA Precast 36.000
8 PT.Jaya Kontruksi 17.600 10.000 12.000
Proyeksi Total Kebutuhan 87.000 313.60 82.820 66.880
0

III. RENCANA OPERASIONAL

Operasional perusahaan dilakukan secara simultan paralel antara berbagai komponen


operasi dengan persesuaian prioritas jadwal pelaksanaan mengedepankan Sustainable
Cashflow Management, perhatian terhadap pertumbuhan penjualan / pendapatan,
pembayaran piutang yang sehat (rasio piutang ragu-ragu yang rendah) dengan
menyusun tatacara pembayaran penjualan yang terjamin dan terkontrol baik dan
realisasi pembiayaan yang efisien.

Operasional usaha tetap berorientasi hasil (result oriented) dengan memperhatikan


proses yang bertanggung jawab serta berkelanjutan (sustainable business process
responsibility). Untuk melakukan hal tersebut harus dipersiapkan hal-hal sebagai berikut
:
1. Legalitas Perusahaan dan Perijinan (Business legality & Permitting)..
A. Akte Pendirian Perusahaan ( PT.Arah Delapan Sembilan )
B. Ijin Domisili Perusahaan ( PT.Arah Delapan Sembilan )
C. Nomor Pokok Wajib Pajak ( PT.Arah Delapan Sembilan )
D. Tanda Daftar Perusahaan ( PT.Arah Delapan Sembilan )
E. Surat Ijin Usaha Perdagangan ( PT.Arah Delapan Sembilan )
F. Ijin Gangguan (HO) (BPPT Kab Cianjur )
G. Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) (BPPT Kab Cianjur )
H. Surat Ijin Pertambangan Daerah (SIPD) (BPPT Kab Cianjur )
I. Surat Ijin Pengolahan Pertambangan Daerah (SIPPD) (BPPT Kab
Cianjur )
J. Ijin Lokasi dan Ijin Prinsip (BPPT Kab Cianjur )
K. Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak ( PT.Arah Delapan Sembilan )
L. Laporan Pajak Tahun Pertama ( PT.Arah Delapan Sembilan )
M. Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi ( PT.Arah Delapan Sembilan )
N. Keanggotaan KADIN ( PT.Arah Delapan Sembilan )
O. Keanggotaan ARDIN (Pengadaan) ( PT.Arah Delapan Sembilan )
P. Keanggotaan GAPENSI / GAPEKNAS / APEKSINDO (Jasa Konstruksi)
Q. Rekening Bank ( PT.Arah Delapan Sembilan )

2. Manajemen dan Administrasi Usaha (Business Management & Administration)


A. Struktur Organisasi dan Job Diskripsi
B. Standar Prosedur Keuangan dan formulirnya
C. Standar Prosedur Penjualan dan formulirnya
D. Standar Prosedur Pembiayaan dan Belanja beserta formulirnya
E. Standar Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan beserta formulirnya
F. Sistem Komputerisasi Akuntansi serta Komputerisasi Penjualan dan Stock
G. Laporan Keuangan (Neraca) Pendahuluan, Rencana Usaha, Cashflow
Usaha dan Rencana Kerja Tahunan
H. Rencana Usaha, Cashflow Usaha dan Rencana Kerja Semester I

3. Investasi Peralatan dan Perlengkapan (Hardware) (terlampir)


A. Peralatan dan Perlengkapan Kantor ( terlampir)
B. Peralatan dan Perlengkapan Proyek / Workshop ( terlampir )

4. Sumber Daya Manusia (Brainware)


A. Staf dan Tenaga Ahli
B. Kepala Teknik Tambang (Manager Operasional )
C. Tenaga Ahli Pertambangan
D. Supervisor Operasional
E. Divisi Operasional :
F. Bagian Produksi dan Pengolahan
1. Operator/Teknisi Peralatan Produksi ( dapat pula berkerja sama
dengan pihak ke tiga)
2. Mekanikal Engineering
G. Divisi Administrasi Keuangan :
1. Akuntansi
2. Keuangan
3. Perpajakan
4. HRD
5. Umum

H. Keselamatan, Keamanan dan Kesehatan Kerja


1. Kepala Keamanan
2. Lingkungan dan Kesehatan Kerja.

I. Jaringan usaha (Business Networking) baik pemasaran, sumber daya


operasi, produksi dan teknik maupun financial.

a. Company Network Listing, Approaching & Commitment


b. Sertifikasi dari Mitra Strategis (Lab UI, Lab ITB Sucofindo, dll.)
c. Sertifikasi Tenaga Ahli :
d. Referensi Bank dan Investor
e. Surat-surat Dukungan / Keagenan / Kerjasama dari Rekanan Prinsipal
PROGRAM KERJA
KEGIATAN PEMETAAN TOPOGRAFI, FS, UKL/UPL DAN PERSIAPAN TAMBANG GALIAN C ANDESIT
DI JONGGOL, KAB CIANJUR - JAWA BARAT

PEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS / TH KE 1 - 10


No KEGIATAN UNIT KETERANGAN
II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

A UMUM
1 Pengurusan Administrasi Lahan Ls
2 Pengurusan Perijinan Ls
B PENGUKURAN TOPOGRAFI
1 Pemasangan Patok Bench Mark Ls
2 Pengukuran Poligon Ls
4 Pengukuran Situasi Ls
5 Perhitungan dan pengolahan data Ls
6 Penggambaran Ls
C STUDI KELAYAKAN
1 Survey Lapangan (Pengumpulan data
Primer dan Skunder) Ls
2 Pengolahan Data Ls
3 Analisa Teknis Ls
4 Analisa Ekonomis Ls
5 Penyusunan Laporan Ls
D AMDAL (UKL/UPL) Ls
1 Survey Lapangan (Pengumpulan data
Primer dan Skunder) Ls
2 Pengolahan Data dan Analisis Ls
3 Penyusunan Laporan Ls
E PERSIAPAN TAMBANG
1 Mobilisasi alat-alat Ls
2 Pembersihan Lapangan (Land Clearing) Ls
3 Pembuatan Base camp Ls
4 Pembuatan Jalan masuk tambang Ls
5 Pengupasan Tanah penutup (Overburden) Ls
6 Pembuatan Stock pile Ls
7 Pemasangan Stone Crusher Ls
8 Penambangan Ls
Produksi percobaan Ls
Produksi / Penjualan
IV. GAMBARAN UMUM KEUANGAN

PROYEKSI PRODUKSI DAN USAHA

ASUMSI PRODUKSI mt/Bulan Minimal produksi


35.000
Dengan perkiraan produksi 250 mt / hr
untuk 7 jam produksi 25 hari kerja 43.750

-
No Uraian Harga Satuan Jumlah Jumlah Keterangan

A Proyeksi          
Penjualan
1 Batu belah pancir Rp/mt 40%
dan Mesin - - -
2 Makadam Rp/mt 8%
- - -
3 Split 2-3 Rp/mt 612.500 25%
70.000 8.750 .000
4 Split 10-20 Rp/mt 1.120.000. 40%
80.000 14.000 000
5 Screening Rp/mt 590.625 25%
67.500 8.750 .000
6 Abu Batu Rp/mt 227.500 10%
65.000 3.500 .000
  Jumlah     2.550.625 72.8
35.000 .000 75
B Biaya Tetap ( Fix          
Cost )
1 Pengembalian 21.25 rupiah 221.455  
investasi ( Pokok ) 9.700.000 96 .208
8 tahun 96 bulan
2 Bunga Bank 14% / 2.97 rupiah 31.003 252.458.9
tahun 6.358.000 96 .729 38
3 Depresiasi Unit 4.25 rupiah 70.865  
( investasi) 5 tahun 1.940.000 60 .667
4 Tenaga Kerja 20 rupiah 200.000  
0.000.000 1 .000
  Jumlah       523.324 14.9
.604 52
C Biaya tidak tetap          
( Variable Cost )
C.1 Tambang          
1 Stripping Rp/mt  
( Pengupasan - 35.000 -
Tanah )
2 Drilling Rp/mt 175.000  
( Pengeboran ) 5.000 35.000 .000
3 Blasting Rp/mt  
( Peledakan ) - 35.000 -
4 Pasca Blasting Rp/mt  
( Breaker ) - 35.000 -
5 Loading ( Hauling ) Rp/mt  
- 35.000 -
6 Trucking Rp/mt  
- 35.000 -
  Subtotal     175.000 5.0
5.000 .000 00
C.2 Crushing   Rp/mt      
( Pengolahan )
1 BBM 300 Jam ( 60 Rp/mt 385.000  
lt Jam ) 11.000 35.000 .000
2 Spare Part Rp/mt 175.000  
5.000 35.000 .000
3 Biaya Penjualan Rp/mt 122.500  
( wheel Loader ) 3.500 35.000 .000
  Subtotal       682.500 19.5
.000 00
C.3 Umum          
1 Pajak Rp/mt 127.531 0,
3.644 35.000 .250 05
2 Bahan Baku Rp/mt 382.593  
10.931 35.000 .750
3 Biaya Umum dan Rp/mt 52.500  
administrasi 1.500 35.000 .000
Tambang
4 Asuransi Tenaga Rp/mt 25.506  
Kerja 729 35.000 .250
5 Mediator ( Royalti Rp/mt 51.012  
izin ) 1.458 35.000 .500
  Subtotal     639.143 18.2
18.261 .750 61
  Grand Total       2.019.968 57.7
.354 13
  Proyeksi       530.656 15.1
Rugi/Laba .646 62
Note :
Asumsi luas tambang m2
51.000
Deposite ( Volume m3
cadangan ) luas x 2.500.000
kedalaman
Nilai lahan = Luas x Rupiah
harga jual 182.187.500.000
Biaya Operasional = Rp/m3
Luas x harga jual 144.283.453.869
Perkiraan Margin
37.904.046.131
Prosentase Profit per 26,27%
Bulan
Sharing Profit
Pemodal 60,0% 15,8% 318.393.988
Pekerja 40,0% 10,5% 212.262.658
( Perusahaan )
Analisa Biaya Investasi

Rancangan dan Anggaran


Pembelanjaan
Unit Crushing Plant
Kapasitas Produksi 100 m3 / jam ( 150
T/H)

N Uraian Unit Kapasitas Merk Jumlah Satuan Harga Jumlah Harga


o Dimensi Unit Unit Satuan

A Stone Crusher            
  Sub Total           7.000.000.0
00
B Pekerjaan Civil            
  Sub Total           1.000.000.0
00
C Supporting Unit     1 LSM 100.000.0 100.000.0
00 00
1 CRD & Kompresor 750 cfm   1   1.000.000.0 1.000.000.0
00 00
2 Excavator Bucket 1-1,2m3   3   1.000.000.0 3.000.000.0
00 00
3 Wheel loader 2-2m3   1   500.000.0 500.000.0
00 00
4 Breaker 20 t/h   1   200.000.0 200.000.0
00 00
5 Travo / Mesin las     2 Unit 10.000.0 20.000.0
00 00
6 D Truk     3   720.000.0 2.160.000.0
00 00
7 Kendaraan     2 Unit 250.000.0 500.000.0
Operasional 00 00
              7.480.000.0
00
D Sarana     1  
- -
1 Pos Security     1 Lsm 50.000.0 50.000.0
00 00
2 Direksi Kit     1 Lsm 100.000.0 100.000.0
00 00
3 work shop / Gudang     2 Lsm 150.000.0 300.000.0
00 00
4 Gudang Handak 35 ton 1 Lsm 117.000.0 117.000.0
00 00
5 Consumeble     1 Lsm 100.000.0 100.000.0
00 00
              667.000.0
00
E Umum            
1 Perizinan     1 lsm 1.000.000.0 1.000.000.0
00 00
2 Pajak terhutang     1 lsm 180.000.0 180.000.0
00 00
3 Deposit Bahan Baku     m3 2.000.000.0 2.000.000.0
161.437 00 00
  Subtotal           3.180.000.0
00
  Total A- G           19.327.000.0
00
  Over Head           1.932.700.0
00
  Grand Total           21.259.700.0
00
Skema Crusher

Tahapan Kegiatan Pembuatan Tambang

 Perizinan explore area


 Perizinan Pertambangan
 Pembuatan Badan jalan
 Pembuatan Pondasi
 Pemasangan stone crusher

Peralatan Tambang

Meliputi Alat yang di butuhkan, alasan merk yg di gunakan, guna alat dan jumlah alat :
a. Hydraulic Excavator, dengan type PC 200 Fungsi utamanya adalah untuk
operasi pengupasan lapisan tanah tertutup (striping overburden), perataan
kembali dan untuk membantu perintisan pembukaan jalan tambang.
b. Drilling and Blasting Machine, fungsinya untuk pengeboran dan peledakan untuk
bahan baku tambang.
c. Stone Breaker, berkapasitas produksi 50 ton/jam. Peralatan tersebut berfungsi
untuk penggalian pemecahan batuan.
d. Dump Truck, merek Mitsubishi. Peralatan tersebut berfungsi Mengangkut
material dari front ke Hooper Bila dibutuhkan juga dapat digunakan untuk ke
tempat pembuangan sementara.
e. Stone Chruser, berkapasitas produkssi 200 ton/jam. Peralatan tersebut
digunakan.untuk menghancurkan bongkah-bongkah batuan menjadi material
yang di butuhkan
f. Whell Loader, berkapasitas produksi 25 ton/jam. Peralatan tersebut digunakan

Sarana Penunjang

Sarana penunjang merupakan modal tetap berwujud, diperlukan untuk


menunjang berbagai kegiatan di lapangan pada operasi penambangan. Sarana
penunjang yang dimaksud adalah :

a. Base Camp, berupa perumahan semi permanent, untuk staf karyawan di


lapangan serta  perlengkapannya.
b. Perkantoran di sekitar areal penambangan yang berfungsi sebagai tempat
melakukan kegiatan- kegiatan administrasi, penyusunan laporan atau data-data,
tempat pertemuan staf dan menerima tamu-tamu di lapangan.
c. Bengkel dan gudang, berfungsi untuk tempat perawatan atau perbaikan alat-alat
berat serta kendaraan-kendaraan dan alat perlengkapan lainnya, juga berfungsi
sebagai tempat penyimpanan bahan/alat-alat yang diperlukan di lapangan.
d. Kendaraan lapangan berupa, 1 unit mobil
e. Generator mesin listrik dengan daya 1000 kVA 2 unit yang akan digunakan untuk
penerangan perumahan    (base camp) dan perkantoran, juga untuk menunjang
perbengkelan seperti pengelasan dan penambangan serta pengolahan.
f. Jalan dan infrastruktur pertambangan, digunakan untuk memudahkan sarana
penumpukan material (stock pile)
g. Alat komunikasi, digunakan untuk memperlancar hubungan komunikasi di
lapangan antara lokasi yang satu dengan lokasi lainnya yang letaknya cukup
berjauhan dengan kantor pusat.
h. Alat keselamatan kerja, termasuk di dalam hal ini seperti pemadam kebakaran,
helm, sepatu boots, peralatan PPPK

Organisasi dan Tenaga Kerja

Struktur organisasi adalah merupakan suatu bagian dari system manajemen yang
sangat penting, terutama dalam pengelolaan suatu perusahaan khususnya dalam
bidang usaha pertambangan batu.

Struktur organisasi bertujuan untuk mengatur setiap kegiatan dan personilnya, sehingga
pelaksanaan pekerjaan yang dibebankan kepada masing-masing personil dapat
dipertanggungjawabkan. Dengan adanya kegiatan pertambangan ini maka akan
memerlukan banyak tenaga kerja, baik tenaga kerja menengah maupun tenaga ahli
sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Tenaga kerja dapat dipenuhi sebagian dari
daerah setempat dan sekitarnya, sedangkan tenaga kerja dengan kualifikasi khusus
bila tidak terdapat di daerah setempat akan di peroleh dari tempat lain. Adapun struktur
organisasi di area pertambangan batu adalah sebagai berikut :

1. Staf dan Tenaga Ahli


2. Kepala Teknik Tambang (Manager Operasional )
3. Tenaga Ahli Pertambangan
4. Supervisor Operasional
5. Divisi Operasional :
1. Bagian Produksi dan Pengolahan
2. Operator/Teknisi Peralatan Produksi ( dapat pula berkerja
sama dengan pihak ke tiga)
3. Mekanikal Engineering

6. Divisi Administrasi Keuangan :


1. Akuntansi
2. Keuangan
3. Perpajakan
4. HRD
5. Umum

7. Keselamatan, Keamanan dan Kesehatan Kerja


1. Kepala Keamanan
2. Lingkungan dan Kesehatan Kerja.

Kesimpulan & keinginan PT.Arah Delapan Sembilan :

I. BEP akan kembali dengan cepat baik dengan modal awal tanpa punya alat berat
atau pun dengan punya alat berat, transaksi ke 8 pinjaman modal bisa di
kembalikan 100% ke pemilik modal, lalu bisa jalan dengan laba yang di dapat
sebelumnya.

II. PT.Arah Delapan Sembilan menawarkan kerja sama yang saling menguntungkan
dimana ada 2 pilihan yang bisa dipilih oleh para calon investor, yaitu :

1. Skema Pertama Investor ikut bekerja dengan pembagian profit sharing dari
laba yaitu 60% untuk investor & 40 % untuk perusahaan.
2. Skema Kedua yaitu investor hanya menanamkan / meminjamkan modal tidak
usah ikut terlibat dalam penambangan nantinya, dimana dia nantinya akan
mendapatkan 3% perbulan bunga pinjaman dari total nilai dana yang
dipinjamkan., pihak pemilik lahan mau menjaminkan lahannya kepada pihak
investor. Terserah mana yang akan di pilih oleh para investor nantinya.

III. Usaha tambang Batu Adesit prospeknya bukan hanya untuk jangka pendek akan
tetapi jangka panjang dimana permintaan akan Batu Adesit tambah tahun
meningkat dan harganya tidak mungkin turun, jika harga Batu Adesit naik maka
margin yang didapat juga naik, karena investor tidak perlu beli lahan dimana
membutuhkan dana yang sangat besar. Tapi sebagai pendanaan operasionalnya
saja.

Anda mungkin juga menyukai