Anda di halaman 1dari 19

PERUSAHAAN DALAM

KESULITAN KEUANGAN
KELOMPOK 12
WIJA—ANGGITA--NIRMALA

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Perusahaan
dalam kesulitan Perusahaan dapat mengalami kesulitan keuangan
karena berbagai sebab. Sebuah perusahaan dapat
keuangan mengalami kerugian operasi terus – menerus, kredit
pelanggan yang mengalami kemunduran
pembayaran, pengelolaan modal kerja yang buruk,
dan sejumlah alasan yang mengakibatkan posisi
ekonomi yang baik tidak dapat dipertahankan.

Sebuah perusahaan dapat mengajukan petisi


kepada pengadilan untuk menyatakan diri paiilit
karena berbagai alasan, seperti untuk melindungi
diri sendiri dari serangkaian tuntutan hukum.
Insolvabilitas diartikan sebagai suatu kondisi
dimana sebuah perusahaan tidak mampu
memenuhi pembayaran utangnya pada saat utang
tersebut jatuh tempo. Perusahaan yang tidak
sanggup membayar (insolvent company) bearti
tidak mampu memenuhi kewajibannya.
Rangkaian 1. Perjanjian
Restrukturisasi
Perjanjian Ulang
antara perusahaan debitur dengan satu

Tindakan atau lebih kreditur merupakan hal yang umum bagi


perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan
untuk sementara waktu. Akuntansi debitur untuk
restrukturisasi utang bermasalah diatur dalam
PSAK 54 tentang “Akuntansi untuk Utang
Melalui manajemen
Bermasalah”. komite
Bentuk perjanjian kreditur,
restrukturisasi utang
yangkreditur
lain adalah menyetujui
perjanjian komposisuntuk
(composition
2. Manajemen Komite
agreement).
Tindakan membantu
Kreditur
Melalui manajemen pihak
komite debitur dalam
kreditur, kreditur
menyetujui untuk membantu pihak debitur dalam
Nonyudisial mengelola pembayaran
mengelola pembayaran yang palingyang
efisienpaling
terhadap
efisien
klaim terhadap
kreditur. Pembentukan klaim
komite kreditur
kreditur
merupakan tindakan nonyudisial yang umumnya
diawali dengan
3. Pengalihan Asetrencana penyelesaian yang diajukan
oleh pihak debitur
Sebagai contoh, debitur dengan kebutuhan uang
tunai dapat melakukan anjak piutang usaha dengan
nilai diskon, dan kontrak yang dibuat dapat
menentukan apakah piutang tersebut dijual
bersyarat atau tanpa syarat.
Rangkaian Tindakan

Kepailitan atau kebangkrutan merupakan


tindakan yudisial yang dilakukan oleh
pengadilan niaga dan hakim pengadilan
niaga dengan menggunakan pedoman
dalam Undang-undang Kepailitan No.
37/2004. UU Dua alternative ini sering
dikenal dengan penundaan pembayaran,
yaitu di mana pihak debitur memperoleh
perlindungan yudisial selama periode
rehabilitasi, yaitu waktu yang digunakan
untuk menghapuskan operasi yang tidak
menguntugkan, memperoleh kredit baru,
megembangkan struktur perusahaan yang
baru dengan operasi yang
berkesinambungan dan melakukan
perjanjian dengan pihak kreditur. Tindakan Yudisial
Alternative kedua adalah pernyataan
kebangkrutan dan likuidasi. Pernyataan
Penundaan Reorganisasi dapat dijelaskan melalui 4P Reorganisasi
untuk memperoleh
Pembayaran mengajukan petisi
(petition) kepada
perlindungan
(protection) dari para
pengadilan niaga krediturnya

mempersiapkan rencana
Proses reorganisasi
reorganisasi (plan of
(proceeding)
reorganization)

Neraca perusahaan dalam reorganisasi memiliki beberapa sifat


khusus yaitu :
1.Kewajiban prapetisi yang dikompromikan sebagai bagian dari
rencana reorganisasi harus dilaporkan secara terpisah dari
kewajiban yang tidak dikompromikan.
2.Kewajiban harus dilaporkan sebesar perkiraan jumlah yang
diperbolehkan oleh pengadilan niaga.
Laba Rugi Laporan Arus Kas
dalam reorganisasi memiliki ketentuan dalam reorganisasi memiliki
khusus sebagai berikut. karakter khusus sebagai berikut:

1. PSAK 2 tentang laporan arus kas lebih


1. Jumlah dalam laporan laba rugi yang
menyarankan penggunaan metode
berkaitan langsung dengan reorganisasi,
langsung untuk menyajikan arus kas dari
seperti biaya jasa hukum dan kerugian
aktivitas operasi, namun jika metode
atas penjualan aset, harus dilaporkan
tidak langsung yang digunakan, maka
secara terpisah sebagai pos reorganisasi
perusahaan juga harus mengungkapkan
pada periode
2. Sebagian terjadinya.
pendapatan bunga yang secara terpisah arus kas dari aktivitas
diperoleh selama proses reorganisasi
merupakan hasil dari debitur yang tidak 2. operasi
Arus kasyang berkaitan
berkaitan dengan
dengan proses
proses
reorganisasi.
reorganisasi harus dilaporkan secara
diwajibkan untuk melunasi utangnya dan
menginvestasikan sumber daya yang terpisah dari arus kas yang berasal
tersedia dari operasi rutin. Sebagai contoh,
3. Laba per pada
sahaminstrument yang
diungkakan, namun kelebihan bunga neto yang diterima
menghasilkan bunga.
antisipasi perubahan jumlah lembar sebagai hasil dari perusahaan tidak
saham biasa atau setara saham biasa membyar utang-utangnya selama
yang terjadi sebagai akibat dari proses proses reorganisasi harus dilaporkan
reorganisasi yang harus diungkapkan. secara terpisah
Akuntansi Permulaan Baru (Fresh Start
Accounting)
Pelaporan permulaan baru harus digunakan per tanggal
konfirmasi rencana reorganisasi jika dua kondisi berikut ini terjadi:

1. Nilai reorganisasi aset dari 2. Pemegang saham dengan hak suara


entitas yang akan muncul yang sesaat sebelum konfirmasi
sesaat sebelum tanggal menerima kurang dari 50 persen
konfirmasi lebih kecil saham dengan hak suara dari entitas
daripada total seluruh yang akan muncul. Hal ini
kewajiban dan klaim menandakan bahwa pemegang
pascapetisi. saham lama telah kehilangan kendali
atas perusahaan yang akan muncul.
Perusahaan yang Tidak Memenuhi Persyaratan untuk Akuntansi
Permulaan Baru. yang tidak memenuhi dua kondisi untuk akuntansi permulaan baru
Perusahaan-perusahaan
harus menentukan apakah asetnya mengalami penurunan nilai. Selain itu mereka harus
melaporkan kewajiban sejumlah nilai sekarang jumlah yang akan dibayarkan, dengan
keuntungan atau kerugian dari penilaian kembali kewajiban dicatat sebagai pos luar biasa
atau biasa. Perusahaan-perusahaan yang tidak memenuhi untuk akuntansi permulaan baru
mencatat biaya restrukturisasi, seperti biaya penutupan pabrik dan pengurangan tenaga
kerja, menggabungkan beberapa sisa operasi, dan sebagainya bedasarkan PSAK 58 tentang
Rencana
Reorganisasi
Kebanyakan rencana ini berisi pembahasan yang
terperinci mengenai:

Penghapusan operasi yang Restrukturisasi utang dengan


tidak menguntungkan, kreditur tertentu.
melalui penjualan atau
likuidasi.

Pengurangan atau
Revaluasi aset dan penghapusan klaim pemegang
kewajiban. saham terdahulu dan
penerbitan saham baru kepada
kreditur atau pihak lainnya.
Ilustrasi Reorganisasi

Neraca induk pada tanggal 31 Desember 20x6 disajikan dalam figur 17-1. Pada tanggal 2 Januari 20X7, manajemen PT. Induk mengajukan petisi pada pengadilan niaga dalam rangka
penundaan pembayaran untuk memperoleh penangguhan pembayaran utang dan waktu untuk merehabilitas perusahaan serta mengembalikannya pada operasi yang
menguntungkan.
PT INDUK
NERACA
31 Desember 20X6
ASET
KAS 2.000.000
EFEK YANG DIPASARKAN 8.000.000
PIUTANG USAHA 20.000.000
DIKURANGI: PENYISIHAN PIUTANG TAK TERTAGIH (2.000.000) 18.000.000
PERSEDIAAN 45.000.000
ASET DIBAYAR DIMUKA 1.000.000
JUMLAH ASET LANCAR 74.000.000
ASET TETAP
AKUMULASI BIAYA BELUM
BIAYA
PENYUSUTAN DISUSUTKAN
TANAH 10.000.000 0 10.000.000
BANGUNAN 75.000.000 20.000.000 55.000.000
PERALATAN 40.000.000 4.000.000 36.000.000
TOTAL 125.000.000 (24.000.000) 101.000.000 101.000.000
TOTAL ASET 175.000.000

KEWAJIBAN
UTANG USAHA
WESEL BAYAR :
DIJAMINKAN SEBAGIAN 10.000.000
TIDAK DIJAMINKAN, BUNGA 10% 80.000.000 90.000.000
AKRUAL BUNGA 3.000.000
UPAH YANG MASIH HARUS DIBAYAR 14.000.000
JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 133.000.000
UTANG HIPOTEK 50.000.000
TOTAL KEWAJIBAN 183.000.000
EKUITAS PEMEGANG SAHAM
SAHAM ISTIMEWA 40.000.000
SAHAM BIASA (NILAI NOMINAL RP 1.000) 10.000.000
SALDO LABA (DEFISIT) (58.000.000)
TOTAL EKUITAS PEMEGANG SAHAM (80.000.000)
TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS PEMEGANG SAHAM 175.000.000
Pengadilan niaga menerima petisi tersebut dan
PT.Induk menyusun rencana reorganisasi.
Rencana ini diajukan pada tanggal 1 Juli 20X7,
dan pernyataan pengungkapan dikirimkan
kepada seluruh kreditor dan pihak-pihak yang Rencana
terpengaruh. Pada tanggal 31 Desember 20X7,
perusahaan menyajikan laporan keuangan untuk Reorganisasi
periode fiskal tahun 20X7 yang tercantum
didalam penundaan pembayaran. Pengadilan
niaga menyetujui rencana reorganisasi pada
tanggal 2 Januari 20X8 dan dan selesai 1 April
20X8. PT. Induk mengajukan rencana
reorganisasi yang disajikan pada figur 17-2,
beserta laporan keuangan yang telah diaudit dan
pengungkapan lain yang diminta oleh pengadilan
niaga. Satu-satunya pembayaran yang disetujui
pengadilan untuk kewajiban prapetisi adalah
pembayaran sebesar Rp. 2.000.000,00 atas
hutang hipotek. Masalah pelaporan yang yang
paling penting adalah jumlah reorganisasi harus
FIGUR 17-2
PT INDUK
RENCANA REORGANISASI
BERDASARKAN UNDANG-UNDANG KEPAILITAN TENTANG PENUNDAAN PEMBAYARAN
DIAJUKAN PADA TANGGAL 1 JULI 20X7
a. utang usaha sebesar Rp 26.000.000 diperlakukan sebagai berikut (1) sebanyak Rp6.000.000 akan dihapuskan

(2) sebanyak Rp4.000.000 akan dibayarkan secara tunai, (3) sebanyak Rp12.000.000 dari utang yang ada ditukarkan

dengan utang subordinasi dan (4) utang sebesar Rp4.000.000 akan dipertukarkan dengan 4.000 lembar saham biasa

yang baru dikeluarkan.


Wesel bayar yang sebagian dijamin sebesar Rp10.000.000 akan doperlakukan sebagai berikut (1) sebanyak
b. Rp2.000.000

akan dibayar secara tunai dan (2) sisanya sebesar Rp 8.000.000 akan ditukarkan menjadi utang prioritas

yang dijamin dengan peralatan

c. Wesel bayar yang tidak dijamin sebesar Rp80.000.000 akan diperlakukan sebagai berikut : (1) sebanyak

Rp12.000.000 akan dihapuskan, (2) sebanyak Rp14.000.000 akan dibayar tunai , (3) sebanyak Rp49.000.000

akan ditukarkan menjadi utang prioritas yang dijamin dengan agunan terhadap aset tetap , dan (4) sebanyak

5.000.000 akan ditukarkan dengan 5.000 lembar saham biasa yang baru dikeluarkan.
beban bunga yang masih harus dibayar sebesar Rp3.000.000 akan diperlakukan sebagai berikut : (1)
d. sebanyak

Rp2.000.000 akan dihapuskan dan (2) sisanya sebesar rp1.000.000 akan dibayar tunai

e. beban upah yang masih harus dibayar Rp14.000.000 akan diperlakukan sebagai berikut : (1)sebanyak

Rp12.000.000 akan dibayar tunai, (2) sisanya sebesar Rp2.000.000 akan ditukarkan dengan 2.000 lembar

saham biasa yang baru dikeluarkan


f. pemegang saham istimewa akan menerima 80000 lembar saham biasa yang baru dikeluarkan sebagai ganti

saham istimewa yang mereka miliki.


pemegang saham biasa sekarang akan menerima 1.000 lembar saham biasa yang baru dikeluarkan sebagai
g. ganti

saham biasa yang mereka miliki sekarang


FIGUR 17-3
PT INDUK
(BERADA DIBAWAH PENGUSAAN
DEBITOR)
NERACA
31 DESEMBER 20X6
ASET
KAS 40.000.000
PIUTANG PENGEMBALIAN PAJAK PENGHASILAN 12.000.000
EFEK YANG DAPAT DIPASARKA 8.000.000
PIUTANG USAHA 6.000.000
DIKURANGI : PENYISIHAN PIUTANG TAK
TERTAGIH (1.000.000) 5.000.000
PERSEDIAAN 37.000.000
JUMLAH ASET LANCAR 102.000.000
ASET TETAP 104.000.000
DIKURANGI : AKUMULASI PENNYUSUTAN (26.000.000) 78.000.000
TOTAL ASET 180.000.000

KEWAJIBAN
KEWAJIBAN YANG TIDAK DIKOMPROMIKAN :
KEWAJIBAN LANCAR (PASCAPETISI)
PINJAMAN JANGKA PENDEK 15.000.000
UTANG USAHA 10.000.000
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR :
UTANG HIPOTEK, DIJAMIN PENUH 48.000.000
TOTAL KEWAJIBAN YANG TIDAK
DIKOMPROMIKAN 73.000.000
KEWAJIBAN YANG DIKOMPROMIKAN :
UTANG USAHA 28.000.000
WESEL BAYAR, SEBAGIAN DIJAMINKAN 10.000.000
WESEL BAYAR, TIDAK DIJAMIN 80.000.000
AKRUAL BUNGA 3.000.000
UPAH YANG MASIH HARUS DIBAYAR 14.000.000
TOTAL KEWAJIBAN YANG
DIKOMPROMIKAN 133.000.000
TOTAL KEWAJIBAN 206.000.000
EKUITAS PEMEGANG SAHAM
SAHAM ISTIMEWA 40.000.000
SAHAM BIASA (NILAI NOMINAL RP.
1000) 10.000.000
SALDO LABA (DEFISIT) (76.000.000)
TOTAL EKUITAS PEMEGANG SAHAM (26.000.000)
TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS
180.000.000
PEMEGANG SAHAM
FIGUR 17-4
PT INDUK
(BERADA DIBAWAH PENGUSAAN DEBITOR)
LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 20X7

PENDAPATAN  
PENJUALAN 120.000.000  

BIAYA DAN BEBAN :  


BEBAN HARGA POKOK PENJUALAN 110.000.000  
PENJUALAN, OPERASI DAN ADMINISTRASI 21.000.000  
BUNGA(BUNGA KONTRAKTUALRP 6.000.000) 3.000.000 134.000.000  

KERUGIAN SEBELUM POS REORGANISASI DAN MANFAAT PAJAK PENGHASILAN (14.000.000)  

KERUGIAN PENGHAPUSAN ASET (10.000.000)  


IMBALAN JASA PROFESIONAL (8.000.000)  
BUNGA YANG DIHASILKAN DARI AKUMULASI KAS 2.000.000  
DARI PENUNDAAN PEMBAYARAN  
TOTAL POS REORGANISASI (16.000.000)  

KERUGIAN SEBELUM MANFAAT PAJAK PENGHASILAN (30.000.000)  

MANFAAT PAKJAK PENGHASILAN 12.000.000  

KERUGIAN BERSIH (18.000.000)  


FIGUR 17-5 Laporan arus kas untuk perusahaan dalam proses
PT INDUK
reorganisasi (BERADA DIBAWAH PENGUSAAN DEBITOR)
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 20X7
ARUS KAS YANG DIPEROLEH DARI KEGIATAN OPERASI :
KAS YANG DITERIMA DARI PELANGGAN 133.000.000

KAS YANG DIBAYAR KE SUPPLIER DAN KARYAWAN (109.000.000)


BUNGA DIBAYAR (3.000.000)

ARUS KAS BERSIH YANG DIPEROLEH DARI KEGIATAN OPERASI SEBELUM POS REORGANISASI 21.000.000

ARUS KAS OPERASI YANG DIGUNAKAN OLEH KEGIATAN REORGANISASI :


IMBALAN JASA PROFESIONAL (8.000.000)

BUNGA YANG DITERIMA DARI AKUMULASI KAS DARI PENUNDAAN PEMBAYARAN 2.000.000

ARUS KAS BERSIH YANG DIGUNAKAN UNTUK KEGIATAN REORGANISASI (6.000.000)

ARUS KAS BERSIH YAG DIPEROLEH DARI KEGIATAN OPERASI DAN REORGANISASI 15.000.000
ARUS KAS YANG DIPEROLEH DARI KEGIATAN INVESTASI

HASIL YANG DIPEROLEH DARI PENJUALAN ASET AKIBAT PENUNDAAN PEMBAYARAN 10.000.000

ARUS KAS BERSIH YANG DIPEROLEH DARI KEGIATAN INVESTASI 10.000.000

ARUS KAS YANG DIPEROLEH DARI KEGIATAN PENDANAAN :

PINJAMAN BERSIH BERDASARKAN RENCANA PENDANAAN JANGKA PENDEK 15.000.000


IMBALAN JASA PROFESIONAL (2.000.000)

BUNGA YANG DIHASILKAN DARI AKUMULSI KAS DAN PENUNDAAN


PEMBAYARAN 13.000.000
PERTAMBAHAN BERSIH KAS 38.000.000
KAS PADA 1 JANUARI 20X7 2.000.000
KAS PADA 31 DESEMBER 20X7 40.000.000
1 januari- 1 april 20x8
(1) kewajiban yang dikompromikan 13.000.000
Kas 33.000.000
utang usaha 57.000.000
utang subordinasi 12.000.000
saham biasa (baru) 11.000.000
keuntungan pembebasan utang 20.000.000
(mencatat pembebasan utang)

Ayat jurnal yang kedua (2) mencatat pertukaran saham dengan saham. Pemegang
saham istimewa terdahulu menerima 8.000 lembar saham biasa yang baru
dikeluarkan. Pemegang saham biasa terdahulu menerima 10.000 lembar saham
biasa yang baru dikeluarkan.
1 januari- 1 april
20x8
40.000.00
(2) saham istimewa 0
10.000.00
saham biasa (lama) 0
saham
biasa(baru)
Ayat jurnal ketiga dan terakhir 9.000.000
(3) mencatat penyesuaian baru dan nilai yang ditetapkan
atas aset entitas yang barutambahan
muncul danmodal
penghapusan saldo laba yang ada atau defisit.
PSAK 19 menyatakan bahwa aset tak berwujud dengan masa manfaat terbatas
setor harus
41.000.000
diamortisasi selama umurnya.
(Mencatat Aset tak
pertukaran berwujud
saham lamadengan
denganmasa manfaat
saham baru) tak tersebut harus
diuji untuk penurunan nilai paling tidak tiap tahun untuk menentukan apakah aset tersebut
mengalami penurunan nilai dan harus mengakui kerugian untuk pengurangan nilai tercatat
aset.

Anda mungkin juga menyukai