Anda di halaman 1dari 4

NAMA : I MADE YOGA LOKA WIDNYANA

NPM : 202032121407

KELAS : C8

ULANGAN TENGAH SEMESTER

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

1. Jadi Sistem Informasi Manajemen (SIM) dan Teknologi Informasi (TI) memiliki peran
yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja organisasi dan pengambilan keputusan.
Keterkaitan antara SIM dan TI dapat sangat mempengaruhi kinerja para staf serta
efisiensi pengambilan keputusan oleh dewan direksi. Berikut merupakan beberapa cara
keterkaitan ini memengaruhi staff's turnover (perpindahan staf) dan decision making
(pengambilan keputusan):
a. Analisis Data yang Lebih Baik: TI memungkinkan organisasi untuk
mengumpulkan dan menganalisis data dengan lebih baik. Dengan adanya SIM
yang kuat, staf dapat mengakses informasi yang diperlukan untuk meningkatkan
kinerja mereka sendiri dan tim mereka.
b. Akses Informasi yang Lebih Cepat dan Akurat: SIM yang didukung oleh TI
memungkinkan staf untuk mengakses informasi yang lebih cepat dan akurat. Ini
dapat mengurangi frustrasi yang mungkin muncul akibat keterlambatan atau
ketidakpastian informasi.
c. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: TI menyediakan alat analitik yang
kuat, seperti Business Intelligence (BI) dan big data analytics. Ini membantu
dewan direksi dalam pengambilan keputusan yang lebih informasi dan data-
driven, keputusan yang lebih baik cenderung akan meningkatkan kinerja
perusahaan.
d. Fleksibilitas Kerja: Teknologi juga memungkinkan untuk bekerja dari jarak jauh
(remote work) dan fleksibilitas waktu. Ini dapat meningkatkan kepuasan staf dan
mengurangi perpindahan staf yang disebabkan oleh kebutuhan untuk bekerja dari
tempat lain.

2. Siklus pengembangan sistem informasi adalah serangkaian langkah-langkah yang diikuti


dalam merancang, mengembangkan, dan memelihara sistem informasi. Siklus ini
memastikan bahwa sistem informasi memenuhi kebutuhan organisasi dan berfungsi
dengan baik. Berikut adalah konseptualisasi umum dari siklus pengembangan sistem
informasi:
a. Pemahaman Kebutuhan (Requirement Analysis):
 Identifikasi kebutuhan pengguna dan organisasi.
 Misalnya, sebuah perusahaan pakaian ritel ingin mengembangkan sistem
manajemen inventaris baru. Mereka perlu memahami kebutuhan persediaan,
pelacakan penjualan, dan manajemen pesanan.
b. Perencanaan (Planning):
 Menentukan anggaran, jadwal, dan sumber daya yang diperlukan.
 Misalnya, perusahaan merencanakan anggaran dan sumber daya yang
diperlukan untuk mengembangkan sistem manajemen inventaris.
c. Analisis (Analysis):
 Menganalisis kebutuhan yang telah diidentifikasi dan merinci persyaratan
sistem.
 Misalnya, mengidentifikasi persyaratan spesifik untuk sistem manajemen
inventaris, seperti integrasi dengan sistem POS.
d. Desain (Design):
 Merancang arsitektur sistem, database, dan antarmuka pengguna.
 Misalnya, merancang struktur database untuk menyimpan informasi
inventaris.
e. Pengembangan (Development):
 Membangun sistem berdasarkan desain yang telah dibuat.
 Misalnya, mengembangkan perangkat lunak yang dapat melacak inventaris
dan memproses pesanan.
f. Uji (Testing):
 Menguji sistem untuk memastikan bahwa itu berfungsi dengan baik dan
sesuai dengan persyaratan.
 Misalnya, melakukan uji fungsionalitas untuk memastikan bahwa sistem
manajemen inventaris dapat melacak inventaris dengan benar.
g. Implementasi (Implementation):
 Memasang sistem di lingkungan produksi dan melatih pengguna.
 Misalnya, mengimplementasikan sistem manajemen inventaris di toko-toko
ritel dan melatih staf dalam penggunaannya.
h. Operasi (Operation):
 Menjalankan sistem secara rutin dan memonitor kinerja serta perawatan.
 Misalnya, menjalankan sistem manajemen inventaris sehari-hari dan
memantau tingkat persediaan.
i. Pemeliharaan (Maintenance):
 Memelihara sistem, termasuk pemecahan masalah, perbaikan, dan
peningkatan.
 Misalnya, melakukan pemeliharaan rutin pada sistem manajemen inventaris
dan memperbarui perangkat lunaknya jika diperlukan.

3. Pengimplementasian Sistem Informasi Manajemen (SIM) sangat erat terkait dengan


konsep level manajemen dalam organisasi. Ini disebabkan karena SIM dirancang untuk
mendukung berbagai tingkatan manajemen dengan informasi yang relevan sesuai dengan
peran dan tanggung jawab mereka. Jadi SIM dengan management level tersebut
memiliki fungsi untuk memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu kepada
semua tingkatan manajemen, sesuai dengan tanggung jawab dan fungsi mereka dalam
organisasi. Dengan demikian, pengimplementasian SIM secara efektif akan memastikan
bahwa setiap tingkatan manajemen memiliki akses ke data yang sesuai dengan tujuan dan
tanggung jawab mereka, yang pada gilirannya akan meningkatkan kemampuan organisasi
untuk mengambil keputusan yang tepat dan mengelola operasi dengan efisien.

4. Kualitas Sistem Informasi Manajemen (SIM) memiliki dampak yang signifikan pada
kualitas manajemen dalam sebuah organisasi. Hal ini dapat terjadi karena karena SIM
adalah alat utama yang digunakan oleh manajer untuk mengumpulkan, mengelola, dan
menganalisis informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.
 Faktor-faktor yang Menentukan Kualitas SIM:
a. Akurasi Data, data yang salah atau tidak akurat dapat mengarah pada
pengambilan keputusan yang salah.
b. Relevansi Informasi, informasi yang tidak relevan hanya akan
membingungkan manajer.
c. Ketersediaan Informasi, SIM harus dapat menyediakan akses ke data yang
tepat waktu untuk mendukung pengambilan keputusan yang cepat.
d. Kemudahan Penggunaan, SIM yang mudah digunakan dan memiliki
antarmuka yang intuitif dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas
manajer dalam mengakses dan menggunakan informasi.
e. Integrasi Data, kemampuan SIM untuk mengintegrasikan data dari
berbagai sumber adalah faktor penting, karena informasi yang terisolasi
dalam silo-silo dapat menghambat pemahaman yang komprehensif.
f. Keamanan Data, perlindungan data dan informasi sangat penting untuk
mencegah akses yang tidak sah atau kebocoran informasi yang sensitif.
g. Fleksibilitas, SIM yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan organisasi,
serta mudah diperbarui dan ditingkatkan, dapat mengikuti perubahan
dalam bisnis.

5. Berikut adalah 7 tipe sistem berdasarkan fungsinya dalam konteks manajemen:


a. Sistem Informasi Manajemen (SIM):
 Fungsi: Mengumpulkan, mengelola, dan menyediakan informasi yang diperlukan
oleh manajemen untuk pengambilan keputusan.
 Contoh: Sistem pelaporan keuangan, dashboard manajemen, sistem manajemen
inventaris.
b. Sistem Pendukung Keputusan (DSS - Decision Support System):
 Fungsi: Membantu manajer dalam proses pengambilan keputusan dengan
menyediakan data, analisis, dan dukungan model keputusan.
 Contoh: Sistem peramalan penjualan, sistem analisis portofolio investasi.
c. Sistem Informasi Eksekutif (EIS - Executive Information System):
 Fungsi: Memberikan informasi tingkat eksekutif kepada pimpinan
tertinggi organisasi untuk membantu mereka memantau kinerja dan
membuat keputusan strategis.
 Contoh: Dashboard eksekutif yang memberikan gambaran tingkat tinggi
tentang kinerja organisasi.
d. Sistem Pendukung Manajemen (MIS - Management Information System):
 Fungsi: Mendukung manajer dalam pengambilan keputusan taktis dan
operasional dengan memberikan informasi yang lebih terstruktur.
 Contoh: Sistem manajemen persediaan, sistem manajemen proyek.
e. Sistem Otomasi Kantor (OAS - Office Automation System):
 Fungsi: Mengotomatisasi tugas-tugas administratif dan komunikasi di
kantor, seperti pengolahan kata, email, dan kolaborasi online.
 Contoh: Microsoft Office, Google Workspace.
f. Sistem Informasi Fungsional (FIS - Functional Information System):
 Fungsi: Mendukung fungsi spesifik dalam organisasi, seperti keuangan,
sumber daya manusia, pemasaran, atau produksi.
 Contoh: Sistem akuntansi keuangan, Sistem Manajemen Sumber Daya
Manusia (HRM).
g. Sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (ERP - Enterprise Resource
Planning):
 Fungsi: Integrasi berbagai proses bisnis dan departemen dalam organisasi
ke dalam satu sistem terpusat, memungkinkan aliran informasi yang mulus
dan efisiensi operasional.
 Contoh: SAP, Oracle E-Business Suite.

Anda mungkin juga menyukai