Anda di halaman 1dari 9

RANGKUMAN MATERI KULIAH: SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

ISTILAH DALAM SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

NAMA : NI PUTU AYU DIAN YULIA DEWI


NPM : 1833121040
KELAS : D1 - AKUNTANSI
TGL TUGAS : 19 MARET 2020

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS WARMADEWA
TAHUN AJARAN 2020/2021
1. Electronic Data Processing (EDP)

Electronic Data Processing (EDP) merupakan penggunaan metode automatis dalam


pengolahan data komersil. Penggunaan Electronic Data Processing (EDP) ini relatif simple,
karena merupakan sebuah aktivitas yang berulang untuk memproses informasi dalam jumlah
yg besar. Electronic Data Processing (EDP) biasanya digunakan untuk update stok barang
untuk dimasukkan ke dalam inventaris, transaksi banking untuk dimasukkan ke dalam
account dan master file pelanggan, booking dan pemesanan tiket ke system reservasi
maskapai penerbangan, dll. Sedangkan karakteristik dari Electronic Data Processing (EDP)
adalah konsistensi pengolahan dan ketergantungan terhadap bukti pendukung elektronik
(yang rentan manipulasi), sehingga audit EDP focus terhadap kelayakan pengendalian
sistemnya. Di dalam Electronic Data Processing (EDP) terdapat bagaimana berjalannya alur
pengolahan data, yaitu: Recording, Clasifying, Sorting, Calculating, Summarizing/Reporting,
Storing, Retrieving, Reproducing, Communicating.
Unsur-unsur penting yang terdapat dalam Electronic Data Processing (EDP), yaitu:
a. Hardware
Didalam prosesnya Electronic Data Processing (EDP) menggunakan hardware dalam
menjalankan pekerjaan, seperti:
- CPU
- Peralatan input data (keyboard, mouse, joystick, dll)
- Peralatan output data (monitor, proyektor, printer, dll)
b. Software
- Sistem Program
Program yang menjalankan fungsi umum yang dibutuhkan dalam pengoprasian komputer,
sistem program ini meliputi:
a. Operating System
Program dasar yang digunakan untuk pengoprasian komputer.
b. Utility System
Digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas umum, antara lain: Copy, Paste
c. Compilers dan Assembler
Digunakan untuk mengubah bahasa program kedalam bahasa yang dimengerti
oleh komputer.
d. Database Management System
Digunakan dalam pengendalian file dan record.
- Program Aplikasi
Dalam pemakaiannya digunakan untuk menjalankan proses tugas-tugas tertentu misalkan:
Program Akuntansi dalam sebuah perusahaan, audit, perbankkan dll.

c. Metode Organisasi dan Pemrosesan Data


Terdapat 2 cara dalam pengorganisasian data yaitu metode pengarsipan tradisional dan
metode database:
 Metode Pengarsipan Tradisional
Didalam tipe file ini terdapat transaksi individual yang dijelaskan secara detail. Master
yang digunakan dalam penglolaan file ditangani oleh master program yang sesuai dengan
jenisnya masing-masing. Dalam metode tradisional pengorganisasian file langsung
dikelompokkan sesuai dengan jenisnya. Metode ini sering digunakan dalam aplikasi
akuntansi, pada metode ini terdapat 2 tipe file yaitu:
- Master File
- Transaction file
 Metode Database
Berbeda dengan metode tradisional, metode database pembuatan dan pemakaiannya
menggunakan data tunggal untuk semua penggunaan aplikasi data,dengan demikian akan
menghemat efesiensi waktu dan biaya.Memori yang di perlukan untuk penyimpanan datapun
juga lebih banyak di banding dengan metode tradisional.
d. Access Control (Pengendalian Akses)
Berfungsi menjaga penggunaan peralatan Electronic Data Processing (EDP), file data
dan program oleh pemakain yang tidak berwenang. Pengendalian ini digunakan untuk
menjaga file data-data Electronic Data Processing (EDP) agar data mereka tidak mudah
dicuri dan hilang dikarenakan oleh suatu hal.
e. Pengendalian Data dan Prosedur
Pengendalian data dan prosedur menghasilkan kerangka kerja untuk pengawasan harian
atau operasi komputer, meminimalisasi kemungkinana kesalahan proses, dan memastikan
kelangsungan operasi pada kondisi adanya kerusakan pada peralatan.

2. Data Processing
Pemrosesan data merupakan adalah jenis pemrosesan yang dapat mengubah data menjadi
informasi atau pengetahuan. Pemrosesan data ini sering menggunakan komputer sehingga
bisa berjalan secara otomatis. Setelah diolah, data ini biasanya mempunyai nilai yang
informatif jika dinyatakan dan dikemas secara terorganisir dan rapi, maka istilah pemrosesan
data sering dikatakan sebagai sistem informasi.
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal yaitu:
a. Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau
menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
b. Tepat waktu berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
Informasi yang sudah using tidak mempunyai nilai lagi
c. Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya

3. System Information Management


System information management merupakan kumpulan interaksi sistem informasi yang
bertanggung jawab dan bertugas mengumpulkan serta mengelola data untuk menyediakan
layanan informasi yang berguna bagi semua tingkatan manajemen dalam melakukan
perencanaan dan pengendalian. Atau System information management dapat diartikan suatu
sistem informasi menyeluruh dan terkoordinasi secara terpadu yang berupa data digital
sebagai sebuah informasi melalui rangkaian cara tertentu sebagai sarana kontrol dan
pengawasan untuk meningkatkan produktivitas yang sesuai target berdasarkan kriteria mutu
yang telah ditetapkan.
Fungsi sistem informasi suatu manajemen adalah untuk:
a. Memudahkan bagian manajemen melakukan perencanaan, pengawasan, serta
pengarahan kerja bagi semua departemen yang dikoordinirnya.
b. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengolahan data, karena data yang ada sistem
informasi suatu manajemen merupakan data telah tersaji secara akurat dan real time
(tepat waktu).
c. Miminimalisir biaya dan meningkatkan produktifitas suatu perusahaan atau
organisasi.
d. Sarana peningkatan SDM, kerena dalam pelaksanaannya diperlukan unit kerja yang
sistematis serta terkoordinir berbasis teknologi.

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari sistem informasi suatu manajemen
diantaranya:
a. Dapat mengantisipasi dan memahami peluang ekonomis sistem informasi yang
menerapkan teknologi informasi baru.
b. Dapat membantu menjamin kualitas dan ketrampilan sumber daya manusia dalam
memanfaatkan sistem informasi suatu manajemen.
c. Dapat memudahkan akses data yang telah disediakan secara akurat dan real time
(tepat waktu) bagi para user tanpa perlu melalui perantara sistem informasi secara
langsung.
d. Dapat mengembangkan perencanaan yang lebih maksimal dan efektif.
e. Dapat membantu menganalisis pelaksanaan kebijakan program dan mengidentifikasi
keperluan pendukung sistem informasi.
f. Dapat memperbaiki produktifitas dan pengembangan dalam manajemen sistem, serta
pengolahan transaksi untuk meminimalisir biaya dan memaksimalkan pendapatan.

Contoh penerapan dari sistem informasi suatu manajemen:


a. SCM (Supply Chain Management)
Data SCM umumnya lebih terfokus pada ketersediaan atau suplai bahan baku mulai
dari pemasok ke produsen, pengecer, hingga konsumen akhir.
b. OAS (Office Automation System)
Melalui OAS anda dapat mengintegrasikan seluruh server yang ada dalam sebuah
perusahaan dengan memanfaatkan aplikasi tertentu. Dengan demikian komunikasi
antar departemen akan lebih lancar.
c. ERP (Enterprise Resource Planning)
Sistem ERP dapat memudahkan pihak manajemen untuk melakukan pengawasan dan
pengelolaan terhadap semua unit atau departemen yang ada dalam sebuah perusahaan.
Mulai dari bidang keuangan, accounting, pemasaran, sampai sumber daya manusia,
operasional dan pengelolaan suplai.
d. ESS (Executive Support System)
Executive Support System dapat memudahkan manajer berinteraksi dengan semua
anggota yang ada dalam perusahaan melalui bahan komunikasi yang berupa grafik
dan informasi pendukung lainnya.
e. DSS (Decision Support System)
DSS menyajikan pilihan-pilihan keputusan yang dapat diambil oleh manajer
berdasarkan pertimbangan data yang ada dalam perusahaan atau organisasi.

4. Decision Support System


Decision Support System dapat dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data
menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.
Dengan didukung oleh sebuah sistem informasi berbasis komputer dapat membantu
seseorang dalam meningkatkan kinerjanya dalam pengambilan keputusan. Seorang manajer
di suatu perusahaan dapat memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer
harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada
di area semi struktur.
Tujuan dari Decision Support System (DSS) antara lain adalah:

a. membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur


b. mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya
c. meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan seorang manajer daripada
efisiensinya.
Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan antara lain adalah:
a. Kegiatan Intelijen, kegiatan ini merupakan tahapan dalam perkembangan cara
berfikir. Untuk melakukan kegiatan intelijen ini diperlukan sebuah sistem informasi,
dimana informasi yang diperlukan ini didapatkan dari kondisi internal maupun
eksternal sehingga seorang manajer dapat mengambil sebuah keputusan dengan tepat.
b. Kegiatan Merancang, kegiatan merancang merupakan sebuah kegiatan untuk
menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang
mungkin untuk dilakukan. Tahap perancangan ini meliputi pengembangan dan
mengevaluasi serangkaian kegiatan alternative
c. Kegiatan Memilih dan Menelaah, kegiatan memilih dan menelaah ini digunakan
untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan
melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih.

Alasan mengapa Decision Support System (DSS) digunakan dalam suatu perusahaan:
a. Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak stabil.
b. Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat.
c. Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah operasi-
operasi bisnis.

5. Expert System
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan
manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa
dilakukan oleh para ahli, dan sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan
suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Pakar yang dimaksud disini
adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang
tidak dapat diselesaikan orang awam. Contohnya dokter, mekanik, psikolog, dll.
Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah.
Beberapa aktivitas pemecahan masalah yang dimaksud seperti:
a. Interpretasi yaitu membuat kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan data mentah.
Pengambilan keputusan dari hasil observasi, termasuk pengenalan ucapan, analisis
citra, interpretasi sinyal, dll.
b. Prediksi yaitu memproyeksikan akibat-akibat yang dimungkinkan dari situasi-situasi
tertentu. Contoh: prediksi demografi, prediksi ekonomi, dll.
c. Diagnosis yaitu menentukan sebab malfungsi dalam situasi kompleks yang didasarkan
pada gejala-gejala yang teramati diagnosis medis, elektronis, mekanis, dll.
d. Perancangan yaitu menentukan konfigurasi komponen-komponen sistem yang cocok
dengan tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala-kendala tertentu.
Contoh: perancangan layout sirkuit, bangunan.
e. Perencanaan yaitu merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat mencapai
sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu. Contoh: perencanaan keuangan, militer,
dll.
f. Monitoring yaitu membandingkan hasil pengamatan dengan kondisi yang diharapkan.
Contoh: computer aided monitoring system.
g. Debugging yaitu menentukan dan menginterpretasikan cara-cara untuk mengatasi
malfungsi. Contoh: memberikan resep obat terhadap kegagalan.
h. Instruksi yaitu mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam pemahaman domain
subjek. Contoh: melakukan instruksi untuk diagnosis dan debugging.
i. Kontrol yaitu mengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks. Contoh:
melakukan kontrol terhadap interpretasi, prediksi, perbaikan dan monitoring
kelakukan sistem.

6. Executive Information System


Executive Information System (EIS) atau disebut juga sebagai Executive Support System
(ESS) adalah sistem berbasis komputer yang interaktif, yang memungkinkan pihak eksekutif
untuk mengakses data dan informasi, sehingga dapat dilakukan pengidentifikasian masalah,
pengeksplorasian solusi, dan menjadi dasar dalam proses perencanaan yang sifatnya strategis.
Karakeristik Teknologi Informasi untuk Executive Information System (EIS):
a. Executive-friendly, artinya sesuai dengan keahlian mengoperasikan komputer
yang dimiliki oleh kalangan eksekutif
b. Memungkinkan pengguna untuk meng-undo prosedur atau kembali ke tampilan
layar yang diakses sebelumnya.
c. Memiliki on-line help.
d. Sesuai dengan kebutuhan eksekutif dalam hal kecepatan.
e. Graphic-oriented dan dapat menampilkan tampilan grafis yang bervariasi, sesuai
dengan kebutuhan.
Implementasi dari Executive Information System (EIS):
a. Membangun data warehouse yang lengkap dan efisien.
b. Membuat prototipe Executive Information System (EIS), membuat desain
eksperimen dari seluruh atau sebagian sistem, untuk mengujicobakan
prosedur/prinsip, teknik atau tool tertentu.
c. Membuat dokumentasi pengembangan Executive Information System (EIS) untuk
tiap tahap pengembangan.
d. Menggunakan dukungan otomatisasi kantor (e-mail, scheduler, dll).

7. Accounting Information System


Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan,
mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan
pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya:
a. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
b. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
c. Menangani data rinci
d. Berfokus historis
e. Menyediakan informasi pemecahan minimal
Fungsi penting yang dibentuk Sistem Informasi Akuntansi pada sebuah organisasi antara
lain:
a. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
b. Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses
pengambilan keputusan.
c. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem sistem informasi akuntansi memproses berbagai transaksi keuangan dan
transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3 subsistem:
a. Sistem pemrosesan transaksi, mendukung proses operasi bisnis harian.
b. Sistem buku besar/pelaporan keuangan, menghasilkan laporan keuangan, seperti
laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
c. Sistem pelaporan manajemen, yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai
laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan
pertanggungjawaban.
Informasi akuntansi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi dibedakan menjadi
2, yaitu:
a. Informasi Akuntansi keuangan, berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada
pihak extern.
b. Informasi Akuntansi Manajemen, berguna bagi manajemen dalam pengambilan
keputusan.

Anda mungkin juga menyukai