Anda di halaman 1dari 12

METODE PENELITIAN HISTORY (SEJARAH)

Oleh:
Nama : Dhea Shintia Nasution (5203144002)
Gloria Siringoringo (5203144036)
Ribka Novianti Aritonang ( 5202444003)
Syifa Naurah Faradysi ( 5203144013)
Vanya Putri Angelina Tampubolon ( 5203144008)
Kelas : B/2020
Dosen Pembimbing : Dra. Siti Wahidah M.Si
Astrid Sitompul M.Pd
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... i


BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1 LATAR BELAKANG ....................................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................................... 1
1.3 TUJUAN ............................................................................................................ 1
BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................................. 2
3.1 PENGERTIAN .................................................................................................. 2
3.2 CIRI-CIRI .......................................................................................................... 2
3.3 TUJUAN ............................................................................................................ 3
3.4 LANGKAH-LANGKAH................................................................................... 3
3.5 SUMBER DATA ............................................................................................... 4
3.6 PRINSIP............................................................................................................. 4
3.7 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN .............................................................. 4
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................ 6
3.1 JUDUL JURNAL .............................................................................................. 6
3.2 PENDAHULUAN ............................................................................................. 6
3.3 PEMBAHASAN ................................................................................................ 6
BAB IV PENUTUP .......................................................................................................... 9
4.1 KESIMPULAN .................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 10

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Penelitian merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan
suatu permasalahan. Jadi penelitian merupakan bagian dari usaha pemecahan
masalah. Ada beberapa pengertian penelitian menurut beberapa ahli.Menurut
Whitney penelitian adalah pencarian atas sesuatu secara sistematis dengan
penekanan bahwa ini dilakukan terhadap masalah-masalah yangdapat dipecahkan.
Dari definisi tentang penelitian, makanyata bahwa penelitian adalah suatu
penyelidikan yang terorganisasi. Penelitian juga dapat diartikan sebagai pencarian
pengetahuan dan pemberi artian yangterus-menerus terhadap sesuatu. Salah satu
metode penelitian yang digunakan adalah metode historis atau sejarah. Yang
dimana metode ini digunakan untuk masa lampau atau sejarah.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini juga adalah untuk memenuhi
tugas untuk mata kuliah metodologi penelitian.

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Apa yang dimaksud dengan metode penelitian historis atau sejarah?
b. Apa ciri-ciri dari metodologi penelitian historis atau sejarah?
c. Apa saja langkah dalam melakukan penelitian historis atau sejarah?

1.3 TUJUAN
a. Mengetahui apa yang dimaksud dengan metode penelitian historis atau
sejarah
b. Mengetahui apa saja ciri-ciri dari metodologi penelitian historis atau sejarah
c. Mengetahui apa saja langkah dalam melakukan penelitian historis atau
sejarah

1
BAB II
KAJIAN TEORI

3.1 PENGERTIAN
Penelitian sejarah merupakan penelaahan serta sumber-sumber lain yang
berisi informasi mengenai masa lampau dan dilaksanakan secara sistematis.
Dengan kata lain penelitian yang mendeskripsikan gejala, tetapi bukan yang
terjadi pada waktu penelitian yang dilakukan. Sementara sejarah adalah
pengetahuan yang tepat terhadap apa yang telah terjadi. Sejarah adalah deskripsi
yang terpadu dari keadaan-keadaan atau fakta-fakta masa akhirnya yang ditulis
berdasarkan penelitian serta studi yang kritis untuk menemukan kebenaran.
Maka, penelitian dengan menggunakan metode sejarah merupakan penyelidikan
yang kritis terhadap keadaan-keadaan, perkembangan, serta pengalaman di masa
terakhir dan menimbang secara teliti dan hati-hati bukti validitas dari sumber
sejarah serta interpretasi dari sumber-sumber keterangan tersebut.
Pengertian histori (sejarah) menurut para ahli
a. Jack. R. Fraenkel & Norman E. Wallen, (1990:411) dalam Nurul Zuriah,
(2005:51), penelitian sejarah adalah penelitian yang secara eksklusif
difokuskan pada masa lalu. Penelitian ini mencoba merenkonstruksi apa yang
terjadi pada masa lalu selengkap dan seakurat mungkin, dan biasanya
menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Dalam mencari data dilakukan secara
sistematis agar mampu menggambarkan, menjelaskan, dan memahami
kegiatan atau peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu.
b. Donald Ary dkk. (1980) dalam Nurul Zuriah, (2005:51), penelitian sejarah
adalah untuk menetapkan fakta dan mencapai hal-hal yang telah lalu, yang
dilakukan secara sistematis dan objektif oleh ahli sejarah dalam mencari,
mencari dan menemukan bukti-bukti masalah baru tersebut.
c. Suharsini Arikunto (1995), penelitian historis merupakan penelaahan
dokumen serta sumber-sumber lain yang berisi informasi mengenai masa
berakhir dan dilaksanakan secara sistematis.
d. Edward Carr dalam Suharsini Arikunto (1995), sejarah merupakan proses
interaksi yang tidak henti-hentinya antara sejarah dengan fakta dan dialog
yang tidak pernah berakhir antara masa sekarang dengan masa akhirnya.

3.2 CIRI-CIRI
Adapun ciri- ciri penelitian Historis (Historical research) atau sejarah
menurut Narbuko, dkk (2015) yakni:
1. Penelitian Historis lebih tergantung pada data atau sumber referensi yang
diobservasi langsung oleh peneliti. Supaya data yang diperoleh lebih objektif
maka, sangat dibutuhkan kecermatan dan kemanpuan menganalisis peneliti yang
autentik ketepatannya dan seberapa penting sumber sumber yang diperolehnya.
2. Penelitian Historis harusnya dilakukan secara sistematis dan terstruktur
3. Penelitian Historis tergantung pada data primer dan data sekuder. Data primer
merupakan data yang di dapatkan secara langsung peneliti dan sumber primer
(data asli), sedangkan data sekunder yakni data yang diperoleh peneliti melalui
orang lain atau sumber sekunder bukan asli.

2
4. Untuk memeperoleh data yang berkulitas penelitian historis memerlukan analisis
melalui kritik internal dan eksternal
5. Menggunakan pendekatan lebih utama dan dapat menggali informasi yag lebih
lampau di bandingkan data yang diperoleh dari penelaahan buku atau sumber
pustaka lainnya.

3.3 TUJUAN
a. Donal A (1980) dalam Nurul Zuriah (2005: 52) menyatakan bahwa tujuan
penelitian historis adalah untuk peneliti pengetahuan tentang bagaimana dan
mengapa suatu masa lalu terjadi serta bagaimana proses masa lalu itu menjadi,
pada akhirnya, diharapkan pemahaman tentang kejadian masa kini serta
memperolehnya dasar yang lebih rasional untuk melakukan pilihan-pilihan di
masa kini. Dengan demikian, tujuan penelitian sejarah tidak dapat dikunjungi
dengan kepentingan masa kini dan masa mendatang.
b. Menurut Narbuko, dkk (2015)Penelitian historis bertujuan untuk
merekongstruksi masa lampau secara sistematis,dan terbuka, melaui
pengumpulan, pengevaluasian, dan verifikasi data, serta menyususn secara
sistematis. Bukti-bukti temuan sejarah yang diperoleh bertujuan untuk
menemukan fakta sejarah yang dapat disimpulkan serta dapat dihubungkan
dengan fakta sejarah di masa sekarang dengan proyeksi atau harapan diuntuk
masa yang akan datang. Contoh tentang studi praktek dukun bayi di daerah
pedesaan di Aceh, yang bertujuan untuk mengetahui dasar pelaksanaannya
dimasa lampau dan apa relevansinya dengan masa sekarang.

3.4 LANGKAH-LANGKAH
Menurut Suryabrata (2013) ada 5 langkah –langkah dalam melakukan
penelitian sejarah yakni;

a. Mendefinisikan masalah, mellui pengajuan 3 pertanyaan awal pada diri


seorang peneliti sendiri:
1) Apakah cara pendekatan historis ini merupakan yang terbaik bagi masalah
yang sedang saya teliti?
2) Apakah saya bisa memeperoleh data-data penting yang saya butuhkan?
3) Apakah hasil dari penelitin ini bisa bermanfaat atau digunakan ?
b. Merumuskan tujuan penelitian dan rumusan hipotesis jika dibutuhkan, yang
akan memberikan dan fokus bagi kegiatan penelitian itu.
c. Melakukan pengumpulan data dan membedakan antara sumber primer dan
sumber sekunder yang di peroleh. Saat melakukan pengumpulan data
diperlukan suatu keterampilan dari penulis seperti kemanpuan
dalam pencatatan data, dengan sistem kartu atau sistem lembaran. Kedua cara
ini bisa saja di gunakan bersamaan oleh si peneliti
d. Melakukan proses evaluasi data dengan melakukan kritik eksternal
e. Melakukan penulisan dan penyususnan laporan

3
3.5 SUMBER DATA
Menurut sukardi, (2003) sumber –sumber data dalam sejarah dibagi atas
dua yakni;
1. Sumber-sumber primer adalah data yang bersumber dari cerita para pelaku
dalam sejarah, saksi mata yang hidup pada masa peristiwa itu berlangsung
serta orang yang mengetahui peristiwa tersebut, conntoh sumber-sumber
primer yang biasa diperhatikan oleh peneliti sejarah saat di lapangan yaitu
berupa dokumen asli, dan benda-benda hasil tinggalan masyarakat yang hidup
di masa tersebut.
2. Sumber ssumber sekunder adalah data yang bersumber dari sumber lain yang
bisa saja tidak ada memiliki hubungan dengan peristiwa tersebut. Sumbenya
dapat erasal dari para ahli yang mengetahui dan mendalami peristiwa
tersebut, yang dibahas di dalam buku atau catatan yang arsip yang berkaitan
dengan peristiwa tersebut.Contohnya; buku sejarah, arsip daerah, artikel
dalam insiklopedia, serta review hasil penelitian.

3.6 PRINSIP
Prinsip Penelitian Historis (Sejarah) Prinsip-prinsip dalam pemilihan topik
penelitian dapat didasarkan pada hal-hal berikut di antaranya,
2.1 Bernilai, yaitu peristiwa sejarah yang diungkapkan tersebut harus bersifat
unik, kekal, abadi.
2.2 Keaslian (Orisinalitas), yaitu peristiwa sejarah yang diungkapkan berupa
upaya pembuktian baru atau ada pandangan baru akibat munculnya teori dan
metode baru.
2.3 Praktis dan Efisien, yaitu peristiwa sejarah yang terungkap dalam mencari
sumbernya dan hubungan yang erat dengan peristiwa itu.
2.4 Kesatuan, yaitu unsur-unsur yang dijadikan bahan penelitian yang memiliki
satu kesatuan ide. Selain itu ada empat hal yang harus dipenuhi untuk
dipilihnya masalah atau judul penelitian, yaitu harus ada minat peneliti, dapat
dilaksanakan, harus tersedia faktor pendukung dan harus bermanfaat. Dua
hal yang pertama bersumber dari peneliti( faktor intern) dan dua terakhir
bersumber dari peneliti( faktor ekstern)

3.7 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


Kelebihan yang dimililki oleh metode penelitian historis atau sejarah adalah:
a. Membantu memahami orang dan masyarakat,
b. Peneliti mempelajari hubungan sebab akibat,
c. Mampu melestarikan dan menafsirkan fakta,
d. Pendekatan historis sangat cocok untuk analisis tren,
e. Memuaskan keingintahuan manusia terhadap banyak hal,
f. Mempunyai implikasi praktis, Membantu memahami perubahan

Kekurangan yang dimiliki oleh metode penelitian historis atau sejarah adalah:
a. Rawan tentang ketidak akuratan,
b. Melibatkan generalisasi hasil,
c. Memungkinkan terjadinya bias, tidak dapat diakses, dan tidak lengkapnya
sumber data,

4
d. Informasi seringkali lebih menitikberatkan pada keterangan dari saksi
mata,
e. Sulit untuk mereplikasi hasil,
f. Ancaman terhadap validitas internal, Tidak dapat memastikan
keterwakilan sampel

5
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 JUDUL JURNAL


Metode Sejarah Dalam Penelitian Tari

3.2 PENDAHULUAN
Metode sejarah merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk
mengungkap sebuah peristiwa atau kehadiran sebuah bentuk tari. Tari sebagai
salah satu bentuk seni yang memiliki fungsi religi, hiburan, maupun presentasi
estetik dalam kehidupan masyarakat bersifat sajian sesaat sehingga bisa saja
hilang ditelan waktu. Oleh sebab itu penting sekali dilakukan penelitian sehingga
tidak kehilangan moment-moment penting dalam sebuah peristiwa tari. Tari
sebagai sebuah ilmu dan objek penelitian dapat diteliti dengan berbagai perspektif.
Salah satunya adalah dengan menggunakan perspektif sejarah di mana metode
sejarah digunakan untuk mengeksplanasi perjalanan kehidupan tari dalam
masyarakat. Dalam penelitian bidang tari, metode sejarah masih jarang digunakan
untuk mengungkap sebuah peristiwa tari karena banyak yang menganggap
terdapatnya kesulitan dalam pembuktian yang harus menggunakan sumber yang
otentik. Terutama dalam mengungkap peristiwa tari pada masa lampau yang
waktunya dapat dikatakan masa-masa sebelum mengenal tulisan. Kendatipun
masyarakat Indonesia telah mengenal tulisan, tradisi untuk menuliskan peristiwa
tari atau peristiwa budaya lainnya dalam bangsa Indonesia belum melekat. Hal ini
terjadi karena masyarakat Indonesia, masyarakat Sunda khususnya, memiliki
tradisi lain yaitu tradisi lisan dalam menyampaikan sebuah peristiwa. Namun
untuk kebutuhan pengembangan ilmu khususnya keilmuan bidang tari, penelitian
tari dengan menggunakan metode sejarah sangat penting dilakukan sehingga
generasi penerus bangsa ini tidak kehilangan jejak tetang peristiwa tari yang hidup
dalam masyarakatnya. Untuk mengetahui perjalanan kehidupan tari dengan
dinamikanya, perubahannya, hidup dan matinya, juga perkembangannya dapat
dilakukan penelitian dengan menggunakan metode sejarah.
3.3 PEMBAHASAN
Metode sejarah adalah metode atau cara yang digunakan sebagai pedoman dalam
melakukan penelitian peristiwa sejarah dan permasalahannya. Metode ini
merupakan instrument untuk merekonstruksi peristiwa sejarah (history as past
actuality) menjadi sejarah sebagai kisah (history as written). Metode ini
merupakan tahapan-tahapan yang dilakukan untuk merekonstruksi kejadian-
kejadian di masa lampau. Sementara metode sejarah adalah proses menguji dan
menganalisa secara kritis rekaman. Langkah awal untuk melakukan penelitian
adalah pemilihan topik. Adapun topik penelitian sejarah harus menarik
(interesting topic), harus memiliki keunikan (uniqueness topic), memiliki arti
penting (significant topic) dan memungkinkan untuk diteliti (manageable topic).
Adapun penelitian dengan menggunakan metode sejarah terdapat beberapa tahap
yang wajib dilakukan yaitu: heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi.
a. Heuristik
Heuristik adalah pencarian dan pengumpulan sumber-sumber yang
berhubungan erat dengan objek penelitian. Pada tahap ini peneliti harus
mengumpulkan sebanyak-banyaknya sumber untuk dijadikan bahan-bahan

6
penelitian. Pada tahap ini juga, peneliti dituntut ketelatenan, kesabaran, dan
ketelitian. Oleh sebab itu perlu menyiapkan waktu, biaya, tenaga, pikiran
untuk mencari dan mendapatkan sumber-sumber yang otentik sebagai bukti
merangkai sebuah kisah sejarah. Pada tahap ini diperlukan testimoni atau
kesaksian sebagai informan yang penting. Adapun sumber sejarah menurut
bentuknya diklasifikasikan menjadi tiga di antaranya, sumber tertulis,
sumber lisan, dan sumber benda atau artepak
b. Kritik sumber
Kritik sumber merupakan salah satu langkah yang harus dilakukan yaitu
mengkritisi dari sumber-sumber yang telah dikumpulkan untuk dibuktikan
otentisitas dan kredibilitasnya. Dalam kritik ini diperlukan kritik internal
maupun eksternal. Tujuan dilakukan kritik adalah untuk mencari kebenaran
(truth), di mana peneliti harus dapat membedakan apa yang benar dan tidak
benar atau palsu, apa yang mungkin dan apa yang meragukan atau mustahil.
Dalam melakukan kritik sumber ini peneliti memerlukan bantuan keahlian
dan keilmuan lain. Misalnya membutuhkan arkeolog bila berhubungan
dengan benda-benda arkeologi yang berkaitan dengan tari seperti halnya
relief pada candi-candi. Membutuhkan filolog bila peneliti menemukan
naskah-naskah yang mungkin ditulis dalam bahasa Jawa Kuno, Sunda
Kuno, atau Arab Pegon, dan lain sebagainya. Dibutuhkan ahli metalurgi bila
menemukan aseseris yang terbuat dari logam, besi, atau sejenisnya. Dan
keahlian-keahlian lain yang dapat menguji dan memverifikasi otentisitas
dan kredibilitas sumber tersebut.
c. Interpretasi atau sintesis,
Interpretasi atau sintesis adalah kegiatan untuk menafsirkan fakta-fakta juga
menentukan makna dan saling berhubungan daripada fakta-fakta yang
diperoleh. Dengan kata lain interpretasi dibuat berdasarkan informasi yang
diberikan oleh jejakjejak masa lampau tersebut untuk masuk pada suasana
masa lampau yang diteliti. Interpretasi memiliki tingkat kerawanan yang
tinggi, karena di sini berhubungan erat dengan imajinasi si penulis itu
sendiri, sehingga orang banyak berargumen bahwa di sinilah biang
subjektivitas. Tanpa penafsiran sejarawan, data tidak dapat berbicara. Untuk
itu pada tahap ini diperlukan kejujuran dari peneliti di mana
mengungkapnya sesuai dengan fakta. Banyak kasus yang menjeruskan
idealisme para peneliti karena dikaitkan dengan kepentingan golongan,
kelompok atau pribadi. Demi memenuhi kepentingan pribadi atau golongan
mampu mengorbankan kejujuran juga idealisme para sejarawan khususnya
sejarawan seni.
d. Historiografi
Historiografi adalah menyampaikan hasil rekonstruksi imajinatif daripada
masa lampau itu sesuai dengan jejak-jejaknya yang kemudian dituangkan
ke dalam sebuah karya tulis menjadi sebuah kisah sejarah. Oleh sebab itu,
kemampuan dalam menulis sangat dibutuhkan, dalam arti kemahiran art of
writing tidak boleh diabaikan (Herlina, 2008: 15-16). Pada tahapan
historiografi, yang harus dituangkan dalam tulisan merupakan hasil dari
penafsiran dari fakta-fakta itu menjadi sebuah kisah sejarah yang selaras.
Kemahiran pengarang atau penulis sangat dibutuhkan. Penulisannya tidak
berbeda dengan karya-karya ilmiah yang lain yaitu menggunakan bahasa

7
Indonesia yang baku. Menurut Nugroho Notosusanto, (1975) menyebutkan
bahwa bahasa sejarah adalah bahasa yang baik yang dapat mencapai tujuan.
Sebaiknya bahasa yang digunakan adalah prosa litere modern.
Koentjaraningrat (1973: 55) menyebutkan bahwa seorang pengarang yang
menuliskan hasil penelitian tentang masyarakat harus mampu untuk
menguraikan pikirannya, gagasanya, konsepnya, serta fakta-faktanya yang
menyokong pikirannya secara jelas dalam kalimat-kalimat yang efektif.
Dalam penuangan kisah sejarah tersebut harus mengandung kemampuan
untuk membawa pembaca ke dalam peristiwa tersebut. Tidak memunculkan
pengertian yang berbeda atau memunculkan keambiguan. Historiografi
dimengerti sebagai “seni penulisan sejarah”. Bukan dalam pemakaian
secara luas sebagai sastra sejarah atau isi kumpulan tulisan-tulisan sejarah
termasuk kaidah yang sama. Suatu studi mengenai metode-metode
pekerjaan dari sejarawan terungkap dalam hasil tulisannya, adalah suatu
tujuan pelajaran mengenai nilai.Penulisan meupakan puncak segala-
galanya. Sebab apa yang dituliskan itulah sejarah–yaitu histoire-resite,
sejarah sebagaimana ia dikisahkan, yang mencoba menangkap dan
memahami histoire-resite yaitu sejarah sebagaimana terjadinya. Hasil dari
pengerjaan studi sejarah yang akademis atau kritis ini, yang berusaha sejauh
mungkin mencari “kebenaran” histori.

8
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Penelitian sejarah merupakan penelaahan serta sumber-sumber lain yang
berisi informasi mengenai masa lampau dan dilaksanakan secara sistematis.
Dengan kata lain penelitian yang mendeskripsikan gejala, tetapi bukan yang
terjadi pada waktu penelitian yang dilakukan. Adapun langkah dalam melakukan
metode penelitian historis adalah mendefinisikan masalah, merumuskan tujuan
penelitian, mengumpulkan data, melakukan proses evaluasi, dan melakukan
penulisan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Herdiani, E. (-). METODE SEJARAH DALAM PENELITIAN TARI. Jurnal Ilmiah Seni
Makalangan, 33-45.

https://penelitianilmiah.com/kelebihan-dan-kelemahan-penelitian-sejarah/

https://www.sosial79.com/2020/11/pengertian-penelitian-historis-sejarah.html?m=1

https://penalaran-unm.org/penelitian-histories/

https://penelitianilmiah.com/kelebihan-dan-kelemahan-penelitian-sejarah/

10

Anda mungkin juga menyukai