Disusun oleh:
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan ini tidak terlepas dari pendidikan. Hal ini karena pendidikan
dilakukan dari anak usia dini sampai lanjut usia. Pendidikan itu sendiri
merupakan usaha sadar yang terencana dan terstruktur untuk mewujudkan
proses belajar agar peserta didik mampu mengembangkan potensi dirinya
baik kognitif, afektif maupun psikomotorik. Menurut UU No. 20 Tahun 2003,
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinyauntuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasaran, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dalam pendidikan terdapat istilah pendidikan sepanjang hayat yaitu proses
pendidikan yang dilakukan dari sejak lahir sampai manusia meninggal.
Dalam melaksanakan proses pendidikan tidak hanya dilakukan di pendidikan
formal saja, tetapi juga dalam pendidikan informal dan pendidikan non
formal. Pendidikan informal merupakan pendidikan yang dilakukan dalam
keluarga. Dalam hal ini, orang tua sebagai pendidik pertama bagi anak. Maka
dari itu, orang tua memiliki keterlibatan dalam pendidikan anak. Peran orang
tua ialah mendidik dan membimbing anak, sehingga dapat mensukseskan
pertumbuhan dan perkembangan anak untuk memiliki potensi dalam dirinya.
Selain itu, orang tua berperan dalam meningkatkan nilai-nilai moral pada
anak.
Pendidikan yang dilakukan oleh orang tua ialah pendidikan parenting.
Pendidikan ini merupakan upaya yang dilaksanakan oleh keluarga dengan
memanfaatkan sumber-sumber dalam keluarga dan lingkungan yang
berbentuk proses belajar secara mandiri.
Pendidikan parenting sangat penting dilakukan sejak dini, karena pada
masa ini anak harus diperhatikan secara khusus dalam proses pertumbuhan
dan perkembangan dan nilai-nilai moral serat spritual untuk membentuk
kepribadian dan potensi pada anak. Di Indonesia masih banyak orang tua
yang melakukan pola pengasuhan pada anak dengan cara lama. Padahal sudah
terjadi perubahan zaman. Seharusnya pola pengasuhan pun berbeda sesuai
dengan zamannya. Dalam hal ini perlu adanya perubahan pola asuh dalam
keluarga disesuaikan dengan perubahan zaman.
Setiap negara tentunya memilki cara-cara tersendiri dalam menentukan
pendidikan parenting. Pola pengasuhan dalam keluarga menetukan masa
depan anak. Sehingga negara menentukan kebijakan-kebijakan agar orang tua
memahami pola pengasuhan yang seharusnya dilakukan. Kebijakan-kebijakan
tersebut berupa program parenting yang dilakukan baik untuk anak-anak
maupun orang dewasa. Dalam pelaksanaan program parenting terdapat
perbedaan-perbedaan yang dilakukan pada setiap negara. Oleh karena itu
perlu dilakukan studi komparatif antar negara dalam melihat sistem
pendidikan parenting pada anak usia dini. Dalam hal ini negara-negara yang
dibandingan adalah Negara Indonesia dengan Malaysia. Kedua negara
tersebut saling berdekatan dan memiliki rumpun yang sama dan juga sama-
sama negara berkembang. Hasil pembanding antara Indonesai dengan
Malaysia tentunya dapat memperbaiki pendidikan parenting yang ada di
Indonesia. Sehingga pendidikan parenting di Indonesia dapat berjalan dengan
baik dan mampu berkembang.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, rumusan masalah yang dapat dikaji
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran pendidikan Parenting di negara Indonesia?
2. Bagaimana gambaran pendidikan Parenting di negara Malaysia?
3. Bagaimana perbandingan pendidikan Parenting di negara Indonesia dan
Malaysia?
4. Bagaimana bentuk implikasi pendidikan Parenting untuk Indonesia?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan makalah
ini dapat disampaikan sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan gambaran pendidikan Parenting di negara Indonesia.
2. Mendeskripsikan gambaran pendidikan Parenting di negara Malaysia.
3. Mengetahui perbandingan pendidikan Parenting di negara Indonesia dan
Malaysia.
4. Mengetahui bentuk implikasi pendidikan Parenting untuk Indonesia.
D. Manfaat
Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, manfaat dari penulisan ini adalah
sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Penulisan laporan diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
pendidikan non formal untuk perbaikan, pengembangan, inovasi program
pendidikan parenting.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa
1) Memperoleh ilmu tentang perbandingan Pendidikan Parenting di
Negara Indonesia dan Negara Malaysia
2) Dapat meningkatkan bekal mahasiswa untuk kontribusi dalam
masyarakat dengan program pendidikan Parenting.
b. Bagi Masyarakat
1) Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya Pendidikan
Parenting.
2) Meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap program Pendidikan
Parenting.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pendidikan Komparatif
Pendidikan komparatif dirintis oleh beberapa ahli pada pertengahan abad
ke 13 Masehi yang hadir dengan aneka latar belakang. Pada satu sisi,
kehadiran ilmu ini diawali oleh adanya keprihatinan sebagian masyarakat
dunia tentang berlarut-latutnya pola hubungan antar bangsa yang diwanai rasa
kecurigaan (distrusfulness) dan permusuhan (hostility) satu sama lain serta
rendahnya pengetahuan masing-masing bangsa terhadap kehidupan bangsa
lain. Akibatnya banyak terjadi konflik di banyak kawasan dunia yang berasal
dari kesalahfahaman satu dengan lainnya serta kuatnya sentimen subyektif
pada diri masing-masing. Sedang pada sisi yang lain, penyusunan ilmu ini
dipicu oleh meningkatnya tuntutan para ahli baik yang bersifat praktis
maupun akademis untuk memantapkan studi pendidikan komparatif menjadi
sebuah disiplin ilmu sebagai bentuk akomodasi tethadap maraknya upaya
perbandingan pendidikan antar bangsa.
Pendidikan komparatif Secara etimologis berasal dari Kata komparatif
berasal dari kata kerja bahasa Inggris 'to compare' (membandingkan) atau
kata benda 'comparison' (perbandingan), sehingga 'comparative' diartikan
sebagai sesuatu yang bersifat membandingkan. Oleh karena itu Pendidikan
Komparatif secara etimologis dimaksudkan sebagai ilmu yang mempelajari
tata cara atau prosedur membandingkan dua atau lebih sistem pendidikan,
yang berbeda.
Sedangkan secara terminologi pendidikan komparatif sebagai disiplin ilmu
memiliki banyak pengertian yang berbeda dari banyak para ahli.
a. Menurut Nicholas Hans pendidikan komparatif yaitu sebagai ilmu yang
mempelajari perbandingan sistem-sistem persekolahan.
b. Carter V. Good mengartikan Pendidikan Komparatif sebagai lapangan
studi yang mempunyai tugas untuk mengadakan perbandingan teori dan
praktek pendidikan sebagaimana terdapat pada beberapa negeri dengan
maksud untuk mengadakan perluasan pemandangan dan pengetahuan
tentang pendidikan di luar batas negeri sendiri (Imam Barnadib, 1994).
c. Pengertian pendidikan komparatif menurut Isaac L Kandel Pendidikan
komparatif merupakan studi tentang teori dan praktek pendidikan pada
waktu sekarang yang dipengaruhi oleh bermacam-macam latar belakang
dan merupakan kelanjutan dari sejarah pendidikan
B. Pendidikan Parenting
Secara etimologis kata parenting dalam Bahasa Indonesia sepadan dengan
pengasuhan. Sedangkan education padanannya dalam Bahasa Indonesia
adalah pendidikan. Dengan demikian, parenting education dapat
diterjemahkan sebagai pendidikan pengasuhan. Secara istilah, telah banyak
ahli mendefinisikan istilah parenting. Brooks mendefinisikan pengasuhan
sebagai sebuah proses tindakan dan interaksi antara orang tua dan anak,
dimana kedua belah pihak saling mengubah satu sama lain saat anak tumbuh
menjadi dewasa. Tindakan itu mencakup merawat, melindungi, dan
membimbing kehidupan baru, serta memenuhi kebutuhan anak atas cinta,
perhatian dan nilai. Sedangkan interaksi itu terjadi secara terus menerus
antara anak, orang tua, dan masyarakat.
Menurut Jerome Kagan seorang psikolog perkembangan, mendefinisikan
pengasuhan sebagai serangkaian keputusan tentang sosialisasi pada anak,
yang mencakup apa yang harus dilakukan oleh orang tua/ pengasuh agar anak
mampu bertanggung jawab dan memberikan kontribusi sebagai anggota
masyarakat termasuk juga apa yang harus dilakukan orang tua/ pengasuh
ketika anak menangis, marah, berbohong, dan tidak melakukan kewajibannya
dengan baik.
Brooks mengidentifikasi empat peranan orang tua khususnya dalam
mempengaruhi perkembangan anak, yaitu (1) memberikan lingkungan yang
protektif, (2) memberikan pengalaman yang membawa pada pengembangan
potensi maksimal, (3) menjadi penasehat dalam komunitas yang lebih besar,
dan (4) menjadi kekuatan yang tak tergantikan dalam kehidupan anak.
Dalam konteks Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), parenting education
dilandasi oleh pemikiran akan pentingnya fungsi dan peran keluarga dalam
pendidikan anak dan pentingya keterhubungan keluarga dengan lembaga
pendidikan. Alam keluarga menurut Ki Hajar Dewantara merupakan tripusat
pendidikan yang pertama dan terpenting yang memiliki tugas mendidik budi
pekerti dan laku sosial anak. Alam keluarga ini menurutnya harus
berhubungan dengan baik dengan alam perguruan (lembaga pendidikan) yang
bertugas mengusahakan kecerdasan pikiran dan memberi ilmu pengetahuan,
dan alam pemuda yang bertugas membantu mencerdasan jiwa dan budi
pekerti anak. Sebuah keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak.
BAB III
METODE ANALISIS
A. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis komparatif. Metode
ini menggunakan pendekatan deskriptif yang digunakan untuk mencari
jawaban mendasar mengenai sebab-akibat, dengan menganalisis faktor-faktor
penyebab suatu fenomena atau kejadian tertentu. Pada metode ini sifatnya ialah
membandingkan persamaan maupun perbedaan antara dua atau lebih negara
maupun daerah mengenai fakta-fakta secara obyek yang dianalisis berdasarkan
suatu pemikiran tertentu.
B. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada analisis ini menggunakan kajian pustaka.
Kajian pustaka ialah ringkasan dan teori dari sumber literatur berkaitan dengan
tema sesuai analisis yang dilakukan. Tujuan kajian pustaka adalah
mengubungkan penemuan dan pengathuan yang ada dengan melakukan
analisis lebih lanjut. Literatur dapat diperoleh dari berbagai sumber diantaranya
adalah buku, jurnal, hasil penelitian terdahulu berupa tesis dan disertasi, serta
sumber-sumber lainnya (internet, surat kabar, dan lain-lain). kebenaran yang
diperoleh dari hasil analisis dapat jadikan sebagai acuan yang relevan dengan
teori-teori yang telah diketemukan terdahulu. Kajian pustaka dilakukan dengan
menganalisis, membandingkan dan mengkontruksikan teori-teori yang relevan
dengan permasalahan dalam metode analisis perbandingan.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai komparasi pendidikan
Parenting yang telah dijelaskan dapat disimpulkan bahwa pendidikan
parenting sangat dibutuhkan diberbagai negara termasuk indonesia malaysia.
Pola asuh orangtua terhadap anak harus tepat dan benar dilakukan agar anak
dapat tumbuh menjadi generasi yang berkualiatas, masih banyak ditemukan
kasus orangtua yang belum paham bagaimana seharusnya anak dalam usia
tersebut mendapatkan cara asuh yang tepat dan cocok karena tiap
bertambahnya umur maka pola asuh akan berubah ubah dan selalu
menyesuaikan. Gambaran tentang parenting atau pola asuh terhadap anak
diwilayah asia seperit di Indonesia dan Malaysia memiliki banyak kesamaan.
Dalam melaksanakan perbandingan equivalensi dari negara Indonesia dan
Malaysia yaitu keduanya merupakan negara rumpun melayu, termasuk negara
berkembang, dan termasuk anggota negara ASEAN.
Dari hasil perbandingan tersebut, menunjukan indonesia dan malaysia
memiliki program parenting yang didukung oleh pemerintah dan lembaga
swadaya masyarakat dengan bentuk program yang berbeda dan memiliki
kekhasan masing-masing, orangtua di kedua negara juga memiliki gaya
pengasuhan yang berbeda yaitu indonesia memiliki gaya pengasuhan otoriter,
demokrasi, dan permitif, sedangkan malaysia memiliki gaya pengasuhan
otoritatif dan otoriter.
Hasil perbandingan yang dapat diambil guna perbaikan bagi negara
Indonesia yaitu Indonesia dapat mengadopsi gaya pengasuhan otoritatif,
dimana orangtua lebih menjaga anak lebih ketat, tetapi tetap perlu adanya
kebebasan bagi anak agar tidak merasa terpenjara atau terkekang. Selain itu
perlu juga perbaikan atua pengembangan program parenting yang mengikuti
perkembangan teknologi dan sesuai kebutuhan masyarakat saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Jane, Brooks. 2011. The prosess of parenting, terj. Rahmat fajar. Yogyakarta:
Pustaka pelajar.
Keshavarz, Somayeh dan Rozumah, Baharudin. 2009. Parenting Style in a
Collectivist Culture of Malaysia. European Journal of Social Sciences
10(1): 66-73.
Mofrad, Sakineh dan Uba, Ikechukwu. 2014. Parenting Style Preference in
Malaysia. Official Conference Proceedings: The European Conference on
Psychology & the Behavioral Sciences 119-128.
Rohman, Arif. 2013. Pendidikan Komparatif. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.