Anda di halaman 1dari 8

Tugas Kelompok

TAKSONOMI TUMBUHAN
PSIOPSIDA, LYCIPODINAE, EQUISETINATE, ISOETINAE,
DAN FILICINAE

Disusun Oleh :
RINALDY KRISTOKAM RANUNTU
A 221 19 041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliahTaksonomi Tumbuhan. Penulis juga berterima
kasih pada Ibu Dr. Lilies, M.P selaku Dosen mata kuliah Taksonomi Tumbuhan Universitas
tadulako yang telah memberikan tugas ini kepada penulis. Dan terima kasih pula kepada seluruh
pihak yang telah berperan aktif dalam membantu penyelesaian tugas makalah ini.

Tak ada gading yang tak retak. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna.
Maka dari itu, Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua.

Palu, 18 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

A. Latar Belakang
Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh yang paling
sederhana. Terdapat lapisan pelindung sel (jaket steril) di sekeliling organ reproduksi, sistem
transpor internal, hidup di tempat yang lembap. Akar serabut berupa rizoma, ujung akar
dilindungi kaliptra. Sel-sel akar membentuk epidermis, korteks, dan silinder pusat (terdapat
xilem dan fleom).
Tumbuhan paku (atau paku-pakuan, Pteridophyta atau Filicophyta), adalah satu divisio
tumbuhan yang telah memiliki sistem pembuluh sejati (kormus) tetapi tidak menghasilkan
biji untuk reproduksinya. Alih-alih biji, kelompok tumbuhan ini masih menggunakan spora
sebagai alat perbanyakan generatifnya, sama seperti lumut dan fungi. Tumbuhan paku
(Pteridophyta) adalah divisi dari kingdom Plantae yang anggotanya memiliki akar, batang,
dan daun sejati, serta memiliki pembuluh pengangkut. Tumbuhan paku sering disebut juga
dengan kormofita berspora karena berkaitan dengan adanya akar, batang, daun sejati, serta
bereproduksi aseksual dengan spora. Tumbuhan paku juga disebut sebagai tumbuhan
berpembuluh (Tracheophyta) karena memiliki pembuluh pengangkut. Tumbuhan paku
tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan daerah kering (gurun).
Total spesies yang diketahui hampir 10.000 (diperkirakan 3000 di antaranya tumbuh di
Indonesia), sebagian besar tumbuh di daerah tropika basah yang lembab. Tumbuhan ini
cenderung tidak tahan dengan kondisi air yang terbatas, mungkin mengikuti perilaku
moyangnya di zaman Karbon, yang juga dikenal sebagai masa keemasan tumbuhan paku
karena merajai hutan-hutan di bumi. Serasah hutan tumbuhan pada zaman ini yang memfosil
sekarang ditambang orang sebagai batu bara. Salah satu anggota dari Pteridophyta ialah kelas
Lycopodiinae ( paku kawat atau paku rambat ). Merupakan tumbuhan liar di pinggir-pinggir
jalan, semak belukar atau di hutan-hutan,sering memanjat di pohon. Tumbuh dari dataran
rendah sampai pegunungan dari ketinggian 100 m sampai 2.000 m di atas permukaan laut.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana ciri-ciri umum dari Psiopida, Lycipodinae, Equisetinate, Isoetinae, dan
Filicinae ?
2. Bagaimana siklus hidup dari Psiopida, Lycipodinae, Equisetinate, Isoetinae, dan
Filicinae?
3. Apa saja klasifikasi dari Psiopida, Lycipodinae, Equisetinate, Isoetinae, dan Filicinae ?
4. apa peran & manfaat dari Psiopida, Lycipodinae, Equisetinate, Isoetinae, dan Filicinae ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui ciri umum dari Psiopida, Lycipodinae, Equisetinate, Isoetinae, dan
Filicinae.
2. Untuk mengetahui siklus hidup dari Psiopida, Lycipodinae, Equisetinate, Isoetinae, dan
Filicinae
3. Untuk mengetahui klasifikasi dari Psiopida, Lycipodinae, Equisetinate, Isoetinae, dan
Filicinae
4. Untuk mengetahui peran & manfaat dari Psiopida, Lycipodinae, Equisetinate, Isoetinae,
dan Filicinae
BAB II
PEMBAHASAN

A. PSIPOSIDA (Paku Purba)


Psilopsida (Yunani, psilos = telanjang) merupakan tumbuhan paku purba (primitif) yang
sebagian besar anggotanya sudah punah dan ditemukan sebagai fosil. Tumbuhan ini diduga
hidup pada periode antara zaman Silurian dan Devonian. Hanya beberapa spesies saja yang
masih hidup di bumi saat ini, misalnya Psilotum nudum. Psilopsida belum memiliki struktur
akar dan sebagian besar tidak memiliki daun. Struktur akar psilopsida berupa rhizoma. Pada
batang psilopsida terdapat sporangia.
Paku purba meliputi jenis – jenis tumbuhan paku yang sebagian besar telah punah. Jenis
– jenis yang sekarang masih ada hanya sedikit saja, dan lajimnya dianggap sebagai relic
suatu golongan tumbuhan paku yang semula meliputi jenis – jenis yang lebih banyak. Warga
paku purba merupakan paku telanjang (tidak berdaun) atau mempunyai daun – daun kecil
(mikropil) yang belum terdifrensiasi. Ada diantaranya yang belum mempunyai akar. Paku
purba bersifat homospor.
Pengklasifikasi paku purba tidak banyak di lakukan oleh ahli karena menurut ahli
tumbuhan paku terkadang mengecoh walaupun masing-masing telah memiliki ciri-ciri
tertentu yang membedakan satu kelas dengan kelas lainnya. Paku termasuk tumbuhan yang
paling sederhana.
Paku purba merupakan paku peralihan, antara homospora dan heterospora. Paku purba
dikenal dengan nama latin Psilophytinae dan bangsa Psilophytales. Psilophytales memiliki
suku Rhyniaceae, Aseteroxylaceae, dan Pseudosporochnaceae, dan bangsa Psilolates.
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku di bedakan menjadi
pakuhomospora, heterospora, dan paku peralihan.
Dikatakan paku homospora karena hanya menghasilkan satu jenis spora yang sama besar.
Sementara paku heterospora jenis tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk
dan ukuran yang sama sera diketahui antara gamet jantan dengan betinanya.
Ciri-ciri Psolophytinae yang paling mencolok adalah tidak adanya akar dan daun sejati.
Paku purba yang memiliki daun, daunnya akan berukuran kecil dan bentuknya menyerupai
sisik. Batangnya mengandung xylem dan floem dengan cabang batang yang mengandung
klorofil sehingga tanaman ini tetap dapat melakukan fotosintesis sebagai sumber energy.
Batangnya juga beruas dan berbuku nyata.
1. Ciri-ciri Psiopsida (Paku Purba)
Paku purba memiliki struktur tubuh yang relatif masih sangat sederhana, dengan
tinggi sekitar 30 cm – 1 m. Sporofit (2n) pada umumnya tidak memiliki daun dan akar
sejati, tetapi memiliki rizom yang dikelilingi rizoid. Pada paku purba yang memiliki
daun, ukuran daun kecil (mikrofil) dan berbentuk seperti sisik. Batang bercabang-cabang
dikotomus, berklorofil, dan sudah memiliki sistem vaskuler (pembuluh) untuk
mengangkut air serta garam mineral. Sporangium dibentuk di ketiak ruas batang.
Sporangium menghasilkan satu jenis spora dengan bentuk dan ukuran yang sama
(homospora). Gametofit (n) tersusun dari sel-sel yang tidak berklorofil sehingga zat
organik didapatkan dan simbiosis dengan jamur.
Jenis paku yang termasuk Psilopsida, antara lain Rhynia (paku tidak berdaun)
yang telah memfosil. Psilopsida yang saat ini masih hidup di bumi, yaitu Tmesipteris,
ditemukan tumbuh di kepulauan Pasifik. Sementara Psilotum tumbuh di daerah tropis dan
subtropis.
Namun ada beberapa pengecualian terhadap paku-paku purba yang telah memiliki
daun, ciri-cirinya sebagai berikut:
 Daunya berukuran kecil dan seperti sisik.
 Batangnya bercabang, berklorofil, dan sudah memiliki pembuluh pengangkut untuk
mengangkut air dan garam mineral.
 Sporangium dibentuk di ketiak ruas batang.
 Gametofit tersusun dari sel-sel tidak berklorofil.

 Daur hidup dari Paku Purba (Psilopsida)


2. Siklus hidup Paku Purba
Reproduksi tumbuhan ini dapat seara aseksual (Vegetativ), yakni dengan stolon
yang menghasilkan gemma (tunas). Gemma adalah anakan pada tulang daun atau kaki
daun yang mengandung spora. Reproduksi secara seksual ( generative) melalui
pembentujan sel kelamimn jantan dan betina oleh alat-aat kelain( gametogonium).
Gametogonium jantan (anteredium) menghasilkan spermatozoid dan gametogonium
betina menghasilkan sel telur (ovum). Sepertihalnya tumbuhan lumut, tumbuhan paku
mengalami metagenesis (pergiliran keturunan.
Tumbuhan paku mengalami metagenesis atau pergiliran keturunan antara generasi
sporofit dan generasi gametofit.
 Generasi Saprofit merupakan tumbuhan paku itu sendiri yang dapat
menghasilkan spora. Spora dihasilkan oleh struktur daun khusus yang disebut
sporofil. Spora tersebut mudah menyebar diterbang angin, dan sporran yang jatuh
ditempat yang sesuai akan tumbuh menjadi tumbuhan baru yaoitu berupa
protalium.
 Generasi Gametofit merupakan tumbuhan penghasil gamet. Generasi gametofit
ditanai dengan adanya protalium. Yitu tumbuhan paku baru yang berbentuk
seperti jantung, berwarna hijau, dan melekat pasda substrat dengan rizoisnya.
Generasi gametofit tidak berlangsung lama karena biasanya protaliumnya
berukuran kecil dan tidak berumur panjang. Di dalam protalium terdapat suatu
gametangium sehinga dapat membentuk anteridium yaitu alat kelamin jantan
yang akan menghasilkan sperma, dan arkegonium aitu alat kelamin betina yang
akan menghasilkan sel telur. Jika terjadi pertemuan antara sperma dan sel telur,
maka akan terbentuk zigot dan akan tumbuh menjadi tumbuhan paku baru.
3. Klasifikasi Paku Purba
Paku purba meliputi jenis-jenis tumbuhan paku yang sebagian besar telah punah.
Jenis-jenis yang sekarang masih ada hanya saja jumlahnya sudah berkurang. Paku purba
merupakan paku telanjang karena tidak berdaun atau daunya kecil-kecil yang belum
terdiferensiasi. Ada diantaranya belum mempunyai akar. Paku purba bersifat homospor
(Gembong 2011).
Kelas Psilophytales terbagi atas 2 ordo yaitu :
1. Bangsa Psilophytales (paku telanjang)
Merupakan tumbuhan paku yang paling rendah tingkat perkembangannya. Ordo
Psilophytales terbagi menjadi 3 famili yaitu :
a. Family Rhyniaceae
Terna ini mencapai tinggi kurang lebih ½ m. batang dalam tanah, tumbuhan
horizontal, tidak mempunyai akar melainkan rizoid. Contoh family ini yaitu
Rhynia major dan Zosterophyllum australianum.
b. Family Asteroxylaceae
Tumbuhan paku yang termasuk dalam family ini dapat mencapai tinggi 1 m.
batangnya mempunyai garis tengah 1 cm, mempunyai penonjolan-penonjolan
yang panjangnya hanya beberapa mm dan disebut mikrofil. Contohnya
Asteroxylon mackiei.
c. Family Pseudoporochnaceae
Pada golongan ini dari ujung sumbu pokok yang tidak beruas muncul seejumlah
dahan yang hanya sedikit bercabang menggarpu, namun pada kahirnya akan
menjadi ranting kecil yang menggarpu. Pada ujungnya terdapat sporangium yang
menebal dan berbentuk gada. Contoh Pseudosporochnus krecjii.
2. Bangsa Psilotales
Terma kecil rendah dan bercabang-cabang menggarpu. Tumbuhan ini sama sekali
tidak berakar, hanya memiliki tunas-tunas tanah dengan rizoid-rizoid dan pada
batangnya terdapat mikrofil berbentuk sisik, tidak bertulang dan tersusun jarang-
jarang dalam garis spiral. Contoh Psilotum nudum, yang masih terdapat di pulau
Jawa (Gembong, 2011).

Anda mungkin juga menyukai