Anda di halaman 1dari 28

LAMPIRAN

119
A. Penentuan Rating Faktor Internal

Petunjuk Pengisian :
Berilah rating pada masing-masing faktor internal yang paling sesuai menurut
narasumber. Nilai 4 dan 3 diisi untuk kekuatan, nilai 2 dan 1 diisi untuk
kelemahan.
Nilai 4 : Kekuatan utama
Nilai 3 : Kekuatan kecil
Nilai 2 : Kelemahan kecil
Nilai 1 : Kelemahan utama
Rating
No Faktor Internal Kunci
4 3 2 1
Kekuatan
Memiliki sertifikat halal MUI dan izin PIRT sejak
1
tahun 2012
Produk tidak menggunakan bahan pengawet,
2
penguat rasa, dan pewarna buatan
3 Memiliki 4 variasi rasa
Merek sudah terdaftar di Kemenkumham sejak
4
tahun 2013
5 Harga produk relatif lebih murah dari pesaing
Lokasi outlet strategis, berada di Galeri UKM
6
Parung Panjang
Kelemahan
Bahan Baku 100% Bergantung dari Pasar Induk
7
Kramat Jati, Pasar Anyar Bogor dan Tangerang
Tenaga di bidang pemasaran kurang terampil
8
dalam memanfaatkan teknologi informasi
Belum memiliki outlet di wilayah pemasaran
9
Jabodetabek, hanya di Parung Panjang
Promosi produk lebih banyak dilakukan secara
10
konvensional
Anggaran biaya promosi terbatas yaitu
11
Rp.2.000.000 pertahun
Belum memiliki alat transportasi khusus untuk
12
pendistribusian produk

134
B. Penentuan Rating Faktor Eksternal

Petunjuk Pengisian :
Berilah rating pada masing-masing faktor eksternal yang paling sesuai menurut
narasumber.
Nilai 1 : Jika faktor tersebut kurang berpengaruh
Nilai 2 : Jika faktor tersebut cukup berpengaruh
Nilai 3 : Jika faktor tersebut berpengaruh
Nilai 4 : Jika faktor tersebut berpengaruh besar
Rating
No Faktor Eksternal Kunci
4 3 2 1
Peluang
1 Pertumbuhan konsumsi cabai per kapita meningkat
sebesar 4,11% pada tahun 2020
2 PDRB DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten meningkat
dari tahun 2018-2019 rata-rata sebesar 5,51%
3 Pertumbuhan jumlah penduduk DKI Jakarta, Jawa Barat,
dan Banten meningkat pada tahun 2020 rata-rata sebesar
1,3%
4 Cita rasa makanan pedas disukai oleh masyarakat
5 Adanya program pengembangan UKM dari pemerintah
6 Kebijakan sertifikasi kehalalan produk dan keamanan
produk makanan dan minuman
7 Perkembangan penggunaan teknologi informasi dalam
pemasaran produk
Ancaman
8 Harga bahan baku cabai merah keriting dan cabai rawit di
Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Induk Tangerang, dan
Pasar Induk Kemang fluktuatif
9 Perubahan cuaca mengakibatkan pasokan bahan baku
cabai berkurang
10 Penerapan pajak penghasilan sebesar 0,5% bagi badan
berbentuk perseroan terbatas dengan omzet kurang dari
Rp.4,8M
11 Pembatasan sosial kegiatan masyarakat pada wilayah
DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten akibat pandemi
covid-19
12 Adanya pesaing baik pesaing lama maupun pendatang
baru dalam industri cabai olahan

135
Lampiran 4. Kuesioner Penentuan Prioritas Strategi

KUESIONER PENELITIAN 4

PENENTUAN STRATEGI (MATRIKS QSPM)

Strategi Pemasaran Produk Abon Cabai PT Evia Maju Bersama,


Parungpanjang, Bogor, Jawa Barat

Identitas Narasumber
Nama :

Jabatan :

Tanggal Pengisian :

Narasumber yang terhormat,

Saya Anindya Kariza Andrawina M. (11160920000070), mahasiswi Program

Studi Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang melakukan penelitian tentang “Strategi

Pemasaran Produk Abon Cabai PT Evia Maju Bersama, Parungpanjang, Bogor,

Jawa Barat”.

Kuesioner ini merupakan bagian penelitian dari tugas akhir saya. Saya mohon

Bapak/Ibu/Saudara/I untuk berpartisipasi mengisi kuesioner ini secara lengkap dan

benar agar informasi ilmiah yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan dan

mencapai hasil yang diinginkan.

Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu/Saudara/I saya ucapkan terima

kasih.

136
KUESIONER PENENTUAN STRATEGI (MATRIKS QSPM)

Tujuan :
Mendapatkan penilaian para narasumber terkait tingkat daya tarik faktor-faktor
internal dan eksternal kunci terhadap alternatif strategi yang menjadi prioritas untuk
diimplementasikan/diterapkan.

Petunjuk Umum :
1. Pengisian kuesoner dilakukan secara tertulis oleh narasumber
2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing narasumber
3. Narasumber diharapkan mengisi kuesioner secara sekaligus (tidak tertunda)
untuk menghindari inkonsistensi jawaban

Petunjuk Pengisian :

1. Pemberian nilai pada faktor-faktor kunci dengan mengajukan pertanyaan


terlebih dahulu “Apakah faktor ini mempengaruhi strategi pilihan dalam
pelaksanaan (strategi 1, 2, 3, dst)? Seberapa besar pengaruhnya?”
2. Nilai daya tarik yang digunakan :
Nilai 1 : tidak menarik
Nilai 2 : cukup menarik
Nilai 3 : agak menarik
Nilai 4 : sangat menarik
3. Alternatif strategi pilihan yang akan diberikan penilaian antara lain :
Strategi 1 : Membangun citra merek melalui personal selling, direct marketing,
dan promosi online
Strategi 2 : Memperluas jaringan pemasaran melalui kerjasama dengan kios-
kios di wilayah Jabodetabek sebagai perantara pemasaran
Strategi 3 : Mengembangkan inovasi varian rasa produk Abon Cabe
Strategi 4 : Memaksimalkan persediaan produk setengah jadi
Strategi 5: Melakukan kegiatan promosi produk melalui media sosial dan
marketplace

137
Faktor Internal (Kekuatan) Faktor Internal (Kelemahan)
1 Memiliki sertifikat halal MUI dan izin 1 Bahan Baku 100% Bergantung dari
PIRT sejak tahun 2012 Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Anyar
Bogor dan Tangerang
2 Produk tidak menggunakan bahan 2 Tenaga di bidang pemasaran kurang
pengawet, penguat rasa, dan pewarna terampil dalam memanfaatkan
buatan teknologi informasi
3 Memiliki 4 varian rasa 3 Belum memiliki outlet di wilayah
pemasaran Jabodetabek, hanya di
Parung Panjang
4 Merek sudah terdaftar di 4 Promosi produk lebih banyak
Kemenkumham sejak tahun 2013 dilakukan secara konvensional
5 Harga produk relatif lebih murah dari 5 Anggaran biaya promosi terbatas
pesaing yaitu Rp.2.000.000 pertahun
6 Lokasi outlet strategis, berada di 6 Belum memiliki alat transportasi
Galeri UKM Parung Panjang khusus untuk pendistribusian produk
Faktor Eksternal (Peluang) Faktor Eksternal (Ancaman)
1 Pertumbuhan konsumsi cabai per 1 Harga bahan baku cabai merah
kapita meningkat sebesar 4,11% pada keriting dan cabai rawit di Pasar
tahun 2020 Induk Kramat Jati, Pasar Anyar Bogor
dan Tangerang fluktuatif
2 PDRB DKI Jakarta, Jawa Barat, dan 2 Perubahan cuaca mengakibatkan
Banten meningkat dari tahun 2017- pasokan bahan baku cabai berkurang
2019
3 Jumlah penduduk DKI Jakarta, Jawa 3 Penerapan pajak penghasilan sebesar
Barat, dan Banten meningkat pada 0,5% bagi badan berbentuk perseroan
tahun 2020 terbatas dengan omzet kurang dari
Rp.4,8M
4 Cita rasa makanan pedas disukai oleh 4 Pembatasan sosial kegiatan
masyarakat masyarakat pada wilayah DKI
Jakarta, Jawa Barat, dan Banten
akibat pandemi covid-19
5 Adanya program pengembangan 5 Adanya pesaing baik pesaing lama
UKM dari pemerintah maupun pendatang baru dalam
industri cabai olahan
6 Kebijakan sertifikasi kehalalan produk
dan keamanan produk makanan dan
minuman
7 Perkembangan penggunaan teknologi
informasi dalam pemasaran produk

138
Alternatif Strategi
Alternatif Strategi
1 Membangun citra merek melalui personal selling, direct marketing, dan
promosi online – Penetrasi Pasar
(S1, S2, S3, S4, S5, S6, O1, O2, O4, O5, O6)
2 Memperluas jaringan pemasaran melalui kerjasama dengan kios-kios di
wilayah Jabodetabek sebagai perantara pemasaran – Penetrasi Pasar
(W1, W2, W5, O1, O5, O6, O7)
3 Mengembangkan inovasi varian rasa produk Abon Cabe – Pengembangan
Produk (S1, S2, S5, T5)
4 Memaksimalkan persediaan produk setengah jadi – Penetrasi Pasar
(S1, S2, S5, T1, T2)
5 Melakukan kegiatan promosi produk melalui media sosial dan marketplace
– Penetrasi Pasar (W1, W4, W5, T4, T5)

139
Matriks QSPM

Alternatif Strategi
Faktor-Faktor Kunci Bobot Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5
AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
Kekuatan
1. Memiliki sertifikat halal MUI dan izin
0,102
PIRT sejak tahun 2012
2. Produk tidak menggunakan bahan
pengawet, penguat rasa, dan pewarna 0,104
buatan
3. Memiliki 4 varian rasa
0,090

4. Merek sudah terdaftar di


0,100
Kemenkumham sejak tahun 2013
5. Harga produk relatif lebih murah dari
0,103
pesaing
6. Lokasi outlet strategis, berada di Galeri
0,096
UKM Parung Panjang
Kelemahan
1. Bahan Baku 100% Bergantung dari
Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Anyar 0,078
Bogor dan Tangerang
2. Tenaga di bidang pemasaran kurang
terampil dalam memanfaatkan 0,061
teknologi informasi

140
Alternatif Strategi
Faktor-Faktor Kunci Bobot Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5
AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
3. Belum memiliki outlet di wilayah
pemasaran Jabodetabek, hanya di 0,065
Parung Panjang
4. Promosi produk lebih banyak
0,068
dilakukan secara konvensional
5. Anggaran biaya promosi terbatas yaitu
0,066
Rp.2.000.000 pertahun
6. Belum memiliki alat transportasi
0,066
khusus untuk pendistribusian produk
Peluang
1. Pertumbuhan konsumsi cabai per
kapita meningkat sebesar 4,11% pada 0,097
tahun 2020
2. PDRB DKI Jakarta, Jawa Barat, dan
Banten meningkat dari tahun 2017- 0,092
2019
3. Jumlah penduduk DKI Jakarta, Jawa
Barat, dan Banten meningkat pada 0,081
tahun 2020
4. Cita rasa makanan pedas disukai oleh
0,093
masyarakat
5. Adanya program pengembangan UKM
0,087
dari pemerintah

141
Alternatif Strategi
Faktor-Faktor Kunci Bobot Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5
AS TAS AS TAS AS AS TAS AS TAS AS
6. Kebijakan sertifikasi kehalalan produk
dan keamanan produk makanan dan 0,098
minuman
7. Perkembangan penggunaan teknologi
0,091
informasi dalam pemasaran produk
Ancaman
1. Harga bahan baku cabai merah
keriting dan cabai rawit di Pasar Induk
0,073
Kramat Jati, Pasar Anyar Bogor dan
Tangerang fluktuatif
2. Perubahan cuaca mengakibatkan
0,078
pasokan bahan baku cabai berkurang
3. Penerapan pajak penghasilan sebesar
0,5% bagi badan berbentuk perseroan
0,072
terbatas dengan omzet kurang dari
Rp.4,8M
4. Pembatasan sosial kegiatan
masyarakat pada wilayah DKI Jakarta,
0,069
Jawa Barat, dan Banten akibat
pandemi covid-19
5. Adanya pesaing baik pesaing lama
maupun pendatang baru dalam industri 0,078
cabai olahan

142
Lampiran 5. Hasil Pembobotan Faktor Internal dan Eksternal Kunci

Pembobotan Faktor Internal


Narasumber Rata-
Faktor Internal Kunci Rata
1 2 3 4
Bobot
Kekuatan
Memiliki sertifikat halal MUI dan izin PIRT
0,095 0,095 0,117 0,102 0,102
sejak tahun 2012
Produk tidak menggunakan bahan
0,106 0,102 0,098 0,110 0,104
pengawet, penguat rasa, dan pewarna buatan
Memiliki 4 variasi rasa 0,106 0,080 0,098 0,076 0,090
Merek sudah terdaftar di Kemenkumham
0,106 0,098 0,098 0,098 0,100
sejak tahun 2013
Harga produk relatif lebih murah dari
0,114 0,106 0,102 0,091 0,103
pesaing
Lokasi outlet strategis, berada di Galeri
0,095 0,091 0,091 0,106 0,096
UKM Parung Panjang
Kelemahan
Bahan Baku 100% Bergantung dari Pasar
Induk Kramat Jati, Pasar Anyar Bogor dan 0,068 0,091 0,072 0,080 0,078
Tangerang
Tenaga di bidang pemasaran kurang
terampil dalam memanfaatkan teknologi 0,064 0,042 0,072 0,064 0,061
informasi
Belum memiliki outlet di wilayah
pemasaran Jabodetabek, hanya di Parung 0,057 0,091 0,064 0,049 0,065
Panjang
Promosi produk lebih banyak dilakukan
0,068 0,076 0,053 0,076 0,068
secara konvensional
Anggaran biaya promosi terbatas yaitu
0,072 0,061 0,049 0,083 0,066
Rp.2.000.000 pertahun
Belum memiliki alat transportasi khusus
0,049 0,068 0,083 0,064 0,066
untuk pendistribusian produk

143
Pembobotan Faktor Eksternal
Narasumber Rata-
Faktor Eksternal Kunci Rata
1 2 3 4
Bobot
Peluang
Pertumbuhan konsumsi cabai per kapita
0,091 0,102 0,091 0,102 0,097
meningkat sebesar 4,11% pada tahun 2020
PDRB DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten
0,083 0,091 0,087 0,106 0,092
meningkat dari tahun 2017-2019
Jumlah penduduk DKI Jakarta, Jawa Barat,
0,076 0,072 0,102 0,076 0,081
dan Banten meningkat pada tahun 2020
Cita rasa makanan pedas disukai oleh
0,110 0,087 0,087 0,087 0,093
masyarakat
Adanya program pengembangan UKM dari
0,102 0,087 0,061 0,098 0,087
pemerintah
Kebijakan sertifikasi kehalalan produk dan
0,121 0,095 0,061 0,114 0,098
keamanan produk makanan dan minuman
Perkembangan penggunaan teknologi
0,098 0,083 0,072 0,110 0,091
informasi dalam pemasaran produk
Ancaman
Harga bahan baku cabai merah keriting dan
cabai rawit di Pasar Induk Kramat Jati, Pasar 0,064 0,098 0,057 0,072 0,073
Anyar Bogor dan Tangerang fluktuatif
Perubahan cuaca mengakibatkan pasokan
0,072 0,098 0,087 0,053 0,078
bahan baku cabai berkurang
Penerapan pajak penghasilan sebesar 0,5%
bagi badan berbentuk perseroan terbatas 0,057 0,061 0,121 0,049 0,072
dengan omzet kurang dari Rp.4,8M
Pembatasan sosial kegiatan masyarakat pada
wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan 0,045 0,064 0,106 0,061 0,069
Banten akibat pandemi covid-19
Adanya pesaing baik pesaing lama maupun
0,080 0,061 0,098 0,072 0,078
pendatang baru dalam industri cabai olahan

144
Lampiran 6. Hasil Pemberian Rating Faktor Internal dan Eksternal Kunci

Pemberian Rating Faktor Internal


Narasumber Rata-
Faktor Internal Kunci Rata
1 2 3 4
Rating
Kekuatan
Memiliki sertifikat halal MUI dan izin PIRT
4 4 4 4 4
sejak tahun 2012
Produk tidak menggunakan bahan pengawet,
4 4 4 4 4
penguat rasa, dan pewarna buatan
Memiliki 4 variasi rasa 3 4 4 3 3,5
Merek sudah terdaftar di Kemenkumham
4 4 4 4 4
sejak tahun 2013
Harga produk relatif lebih murah dari pesaing 3 3 3 3 3
Lokasi outlet strategis, berada di Galeri UKM
3 3 4 4 3,5
Parung Panjang
Kelemahan
Bahan Baku 100% Bergantung dari Pasar
Induk Kramat Jati, Pasar Anyar Bogor dan 2 2 1 2 1,75
Tangerang
Tenaga di bidang pemasaran kurang terampil
2 2 1 1 1,5
dalam memanfaatkan teknologi informasi
Belum memiliki outlet di wilayah pemasaran
2 2 2 2 2
Jabodetabek, hanya di Parung Panjang
Promosi produk lebih banyak dilakukan
1 2 2 2 1,75
secara konvensional
Anggaran biaya promosi terbatas yaitu
1 2 1 1 1,25
Rp.2.000.000 pertahun
Belum memiliki alat transportasi khusus
2 2 1 1 1,5
untuk pendistribusian produk

145
Pemberian Rating Faktor Eksternal
Narasumber Rata-
Faktor Eksternal Kunci Rata
1 2 3 4
Rating
Peluang
Pertumbuhan konsumsi cabai per kapita
2 2 3 4 2,75
meningkat sebesar 4,11% pada tahun 2020
PDRB DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten
3 1 1 4 2,25
meningkat dari tahun 2017-2019
Jumlah penduduk DKI Jakarta, Jawa Barat,
3 1 2 1 1,75
dan Banten meningkat pada tahun 2020
Cita rasa makanan pedas disukai oleh
4 4 4 4 4
masyarakat
Adanya program pengembangan UKM dari
4 4 4 4 4
pemerintah
Kebijakan sertifikasi kehalalan produk dan
4 3 4 4 3,75
keamanan produk makanan dan minuman
Perkembangan penggunaan teknologi
4 2 3 4 3,25
informasi dalam pemasaran produk
Ancaman
Harga bahan baku cabai merah keriting dan
cabai rawit di Pasar Induk Kramat Jati, Pasar 4 4 4 1 3,25
Anyar Bogor dan Tangerang fluktuatif
Perubahan cuaca mengakibatkan pasokan
4 4 4 2 3,5
bahan baku cabai berkurang
Penerapan pajak penghasilan sebesar 0,5%
bagi badan berbentuk perseroan terbatas 1 3 3 4 2,75
dengan omzet kurang dari Rp.4,8M
Pembatasan sosial kegiatan masyarakat pada
wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten 2 3 3 2 2,5
akibat pandemi covid-19
Adanya pesaing baik pesaing lama maupun
2 2 1 1 1,5
pendatang baru dalam industri cabai olahan

146
Lampiran 7. Hasil Penentuan Prioritas Strategi

Strategi 1 : Membangun citra merek melalui personal selling, direct marketing,


dan promosi online
Narasumber Rata-
No Faktor-Faktor Kunci Bobot Rata
1 2 3 4
AS
Kekuatan
1 Memiliki sertifikat halal MUI dan
izin PIRT sejak tahun 2012 0,102 4 3 4 4 3,750

2 Produk tidak menggunakan bahan


pengawet, penguat rasa, dan 0,104 3 4 4 4 3,750
pewarna buatan
3 Memiliki 4 variasi rasa
0,090 2 4 2 3 2,750

4 Merek sudah terdaftar di


0,100 4 4 2 3 3,250
Kemenkumham sejak tahun 2013
5 Harga produk relatif lebih murah
0,103 3 4 4 3 3,500
dari pesaing
6 Lokasi outlet strategis, berada di
Galeri UKM Parung Panjang 0,096 2 4 4 4 3,500

Kelemahan
7 Bahan Baku 100% Bergantung dari
Pasar Induk Kramat Jati, Pasar 0,078 4 1 1 1 1,750
Anyar Bogor dan Tangerang
8 Tenaga di bidang pemasaran kurang
terampil dalam memanfaatkan
0,061 2 4 3 4 3,250
teknologi informasi

9 Belum memiliki outlet di wilayah


pemasaran Jabodetabek, hanya di 0,065 2 4 2 4 3,000
Parung Panjang
10 Promosi produk lebih banyak
dilakukan secara konvensional 0,068 2 4 3 4 3,250

11 Anggaran biaya promosi terbatas


yaitu Rp.2.000.000 pertahun 0,066 3 4 1 4 3,000

12 Belum memiliki alat transportasi


khusus untuk pendistribusian 0,066 2 2 2 1 1,750
produk

147
Narasumber Rata-
No Faktor-Faktor Kunci Bobot Rata
1 2 3 4
AS
Peluang
13 Pertumbuhan konsumsi cabai per
kapita meningkat sebesar 4,11% 0,097 4 4 4 4 4,000
pada tahun 2020
14 PDRB DKI Jakarta, Jawa Barat, dan
Banten meningkat dari tahun 2017- 0,092 2 4 3 4 3,250
2019
15 Jumlah penduduk DKI Jakarta,
Jawa Barat, dan Banten meningkat 0,081 4 4 4 4 4,000
pada tahun 2020
16 Cita rasa makanan pedas disukai
0,093 4 3 4 4 3,750
oleh masyarakat
17 Adanya program pengembangan
0,087 3 4 4 2 3,250
UKM dari pemerintah
18 Kebijakan sertifikasi kehalalan
produk dan keamanan produk 0,098 4 4 3 4 3,750
makanan dan minuman
19 Perkembangan penggunaan
teknologi informasi dalam 0,091 4 4 4 3 3,750
pemasaran produk
Ancaman
20 Harga bahan baku cabai merah
keriting dan cabai rawit di Pasar
0,073 2 4 2 3 2,750
Induk Kramat Jati, Pasar Anyar
Bogor dan Tangerang fluktuatif
21 Perubahan cuaca mengakibatkan
pasokan bahan baku cabai 0,078 1 4 1 2 2,000
berkurang
22 Penerapan pajak penghasilan
sebesar 0,5% bagi badan berbentuk
0,072 1 4 2 1 2,000
perseroan terbatas dengan omzet
kurang dari Rp.4,8M
23 Pembatasan sosial kegiatan
masyarakat pada wilayah DKI
0,069 4 2 4 1 2,750
Jakarta, Jawa Barat, dan Banten
akibat pandemi covid-19
24 Adanya pesaing baik pesaing lama
maupun pendatang baru dalam 0,078 2 1 4 1 2,000
industri cabai olahan

148
Strategi 2 : Memperluas jaringan pemasaran melalui kerjasama dengan kios-kios
di wilayah Jabodetabek sebagai perantara pemasaran
Narasumber Rata-
No Faktor-Faktor Kunci Bobot Rata
1 2 3 4
AS
Kekuatan
1 Memiliki sertifikat halal MUI dan
izin PIRT sejak tahun 2012 0,102 4 1 4 3 3,000

2 Produk tidak menggunakan bahan


pengawet, penguat rasa, dan 0,104 3 1 3 2 2,250
pewarna buatan
3 Memiliki 4 variasi rasa
0,090 3 2 3 3 2,750

4 Merek sudah terdaftar di


Kemenkumham sejak tahun 2013 0,100 4 1 4 4 3,250

5 Harga produk relatif lebih murah


0,103 4 2 4 4 3,500
dari pesaing
6 Lokasi outlet strategis, berada di
Galeri UKM Parung Panjang 0,096 2 2 4 2 2,500

Kelemahan
7 Bahan Baku 100% Bergantung dari
Pasar Induk Kramat Jati, Pasar 0,078 3 2 2 1 2,000
Anyar Bogor dan Tangerang
8 Tenaga di bidang pemasaran kurang
terampil dalam memanfaatkan
0,061 3 2 4 4 3,250
teknologi informasi

9 Belum memiliki outlet di wilayah


pemasaran Jabodetabek, hanya di
0,065 3 3 4 4 3,500
Parung Panjang

10 Promosi produk lebih banyak


dilakukan secara konvensional 0,068 1 3 4 4 3,000

11 Anggaran biaya promosi terbatas


yaitu Rp.2.000.000 pertahun 0,066 2 3 3 4 3,000

12 Belum memiliki alat transportasi


khusus untuk pendistribusian 0,066 1 2 3 1 1,750
produk

149
Narasumber Rata-
No Faktor-Faktor Kunci Bobot Rata
1 2 3 4
AS
Peluang
13 Pertumbuhan konsumsi cabai per
kapita meningkat sebesar 4,11% 0,097 4 3 4 3 3,500
pada tahun 2020
14 PDRB DKI Jakarta, Jawa Barat, dan
Banten meningkat dari tahun 2017- 0,092 2 3 4 4 3,250
2019
15 Jumlah penduduk DKI Jakarta,
Jawa Barat, dan Banten meningkat 0,081 4 4 4 4 4,000
pada tahun 2020
16 Cita rasa makanan pedas disukai
0,093 4 3 4 1 3,000
oleh masyarakat
17 Adanya program pengembangan
0,087 3 4 4 1 3,000
UKM dari pemerintah
18 Kebijakan sertifikasi kehalalan
produk dan keamanan produk 0,098 4 3 2 4 3,250
makanan dan minuman
19 Perkembangan penggunaan
teknologi informasi dalam 0,091 4 4 3 4 3,750
pemasaran produk
Ancaman
20 Harga bahan baku cabai merah
keriting dan cabai rawit di Pasar
0,073 2 4 2 4 3,000
Induk Kramat Jati, Pasar Anyar
Bogor dan Tangerang fluktuatif
21 Perubahan cuaca mengakibatkan
pasokan bahan baku cabai 0,078 2 4 1 2 2,250
berkurang
22 Penerapan pajak penghasilan
sebesar 0,5% bagi badan berbentuk
0,072 1 2 1 2 1,500
perseroan terbatas dengan omzet
kurang dari Rp.4,8M
23 Pembatasan sosial kegiatan
masyarakat pada wilayah DKI
0,069 2 2 3 2 2,250
Jakarta, Jawa Barat, dan Banten
akibat pandemi covid-19
24 Adanya pesaing baik pesaing lama
maupun pendatang baru dalam 0,078 2 1 3 4 2,500
industri cabai olahan

150
Strategi 3 : Mengembangkan inovasi varian rasa produk Abon Cabe
Narasumber Rata-
No Faktor-Faktor Kunci Bobot Rata
1 2 3 4
AS
Kekuatan
1 Memiliki sertifikat halal MUI dan
izin PIRT sejak tahun 2012 0,102 2 2 3 4 2,750

2 Produk tidak menggunakan bahan


pengawet, penguat rasa, dan 0,104 2 3 2 4 2,750
pewarna buatan
3 Memiliki 4 variasi rasa
0,090 3 3 3 4 3,250

4 Merek sudah terdaftar di


Kemenkumham sejak tahun 2013 0,100 3 2 2 3 2,500

5 Harga produk relatif lebih murah


dari pesaing 0,103 2 3 4 4 3,250

6 Lokasi outlet strategis, berada di


Galeri UKM Parung Panjang 0,096 2 4 1 3 2,500

Kelemahan
7 Bahan Baku 100% Bergantung dari
Pasar Induk Kramat Jati, Pasar 0,078 3 3 3 2 2,750
Anyar Bogor dan Tangerang
8 Tenaga di bidang pemasaran kurang
terampil dalam memanfaatkan
0,061 2 4 2 2 2,500
teknologi informasi

9 Belum memiliki outlet di wilayah


pemasaran Jabodetabek, hanya di
0,065 2 4 2 1 2,250
Parung Panjang

10 Promosi produk lebih banyak


dilakukan secara konvensional 0,068 2 4 2 4 3,000

11 Anggaran biaya promosi terbatas


yaitu Rp.2.000.000 pertahun 0,066 3 4 3 4 3,500

12 Belum memiliki alat transportasi


khusus untuk pendistribusian 0,066 1 2 1 2 1,500
produk

151
Narasumber Rata-
No Faktor-Faktor Kunci Bobot Rata
1 2 3 4
AS
Peluang
13 Pertumbuhan konsumsi cabai per
kapita meningkat sebesar 4,11% 0,097 3 4 3 4 3,500
pada tahun 2020
14 PDRB DKI Jakarta, Jawa Barat, dan
Banten meningkat dari tahun 2017- 0,092 2 4 4 3 3,250
2019
15 Jumlah penduduk DKI Jakarta,
Jawa Barat, dan Banten meningkat 0,081 4 4 3 1 3,000
pada tahun 2020
16 Cita rasa makanan pedas disukai
0,093 4 4 4 2 3,500
oleh masyarakat
17 Adanya program pengembangan
0,087 3 4 3 4 3,500
UKM dari pemerintah
18 Kebijakan sertifikasi kehalalan
produk dan keamanan produk 0,098 4 4 4 4 4,000
makanan dan minuman
19 Perkembangan penggunaan
teknologi informasi dalam 0,091 2 4 2 4 3,000
pemasaran produk
Ancaman
20 Harga bahan baku cabai merah
keriting dan cabai rawit di Pasar
0,073 3 3 3 2 2,750
Induk Kramat Jati, Pasar Anyar
Bogor dan Tangerang fluktuatif
21 Perubahan cuaca mengakibatkan
pasokan bahan baku cabai 0,078 3 4 4 2 3,250
berkurang
22 Penerapan pajak penghasilan
sebesar 0,5% bagi badan berbentuk
0,072 1 1 1 1 1,000
perseroan terbatas dengan omzet
kurang dari Rp.4,8M
23 Pembatasan sosial kegiatan
masyarakat pada wilayah DKI
0,069 1 1 2 2 1,500
Jakarta, Jawa Barat, dan Banten
akibat pandemi covid-19
24 Adanya pesaing baik pesaing lama
maupun pendatang baru dalam 0,078 3 2 2 4 2,750
industri cabai olahan

152
Strategi 4 : Memaksimalkan persediaan produk setengah jadi
Narasumber Rata-
No Faktor-Faktor Kunci Bobot Rata
1 2 3 4
AS
Kekuatan
1 Memiliki sertifikat halal MUI dan
izin PIRT sejak tahun 2012 0,102 3 1 4 4 3,000

2 Produk tidak menggunakan bahan


pengawet, penguat rasa, dan 0,104 2 1 3 3 2,250
pewarna buatan
3 Memiliki 4 variasi rasa
0,090 2 1 1 4 2,000

4 Merek sudah terdaftar di


Kemenkumham sejak tahun 2013 0,100 3 1 1 2 1,750

5 Harga produk relatif lebih murah


dari pesaing 0,103 3 2 2 3 2,500

6 Lokasi outlet strategis, berada di


Galeri UKM Parung Panjang 0,096 3 2 2 3 2,500

Kelemahan
7 Bahan Baku 100% Bergantung dari
Pasar Induk Kramat Jati, Pasar 0,078 4 4 4 2 3,500
Anyar Bogor dan Tangerang
8 Tenaga di bidang pemasaran kurang
terampil dalam memanfaatkan
0,061 2 1 1 4 2,000
teknologi informasi

9 Belum memiliki outlet di wilayah


pemasaran Jabodetabek, hanya di
0,065 1 2 1 1 1,250
Parung Panjang

10 Promosi produk lebih banyak


dilakukan secara konvensional 0,068 3 2 2 3 2,500

11 Anggaran biaya promosi terbatas


yaitu Rp.2.000.000 pertahun 0,066 2 2 2 2 2,000

12 Belum memiliki alat transportasi


khusus untuk pendistribusian 0,066 1 1 1 2 1,250
produk

153
Narasumber Rata-
No Faktor-Faktor Kunci Bobot Rata
1 2 3 4
AS
Peluang
13 Pertumbuhan konsumsi cabai per
kapita meningkat sebesar 4,11% 0,097 4 2 3 2 2,750
pada tahun 2020
14 PDRB DKI Jakarta, Jawa Barat, dan
Banten meningkat dari tahun 2017- 0,092 3 3 3 2 2,750
2019
15 Jumlah penduduk DKI Jakarta,
Jawa Barat, dan Banten meningkat 0,081 4 4 3 1 3,000
pada tahun 2020
16 Cita rasa makanan pedas disukai
0,093 4 4 3 1 3,000
oleh masyarakat
17 Adanya program pengembangan
0,087 3 3 3 2 2,750
UKM dari pemerintah
18 Kebijakan sertifikasi kehalalan
produk dan keamanan produk 0,098 4 2 2 2 2,500
makanan dan minuman
19 Perkembangan penggunaan
teknologi informasi dalam 0,091 3 2 2 2 2,250
pemasaran produk
Ancaman
20 Harga bahan baku cabai merah
keriting dan cabai rawit di Pasar
0,073 4 4 3 2 3,250
Induk Kramat Jati, Pasar Anyar
Bogor dan Tangerang fluktuatif
21 Perubahan cuaca mengakibatkan
pasokan bahan baku cabai 0,078 4 3 3 4 3,500
berkurang
22 Penerapan pajak penghasilan
sebesar 0,5% bagi badan berbentuk
0,072 1 1 1 2 1,250
perseroan terbatas dengan omzet
kurang dari Rp.4,8M
23 Pembatasan sosial kegiatan
masyarakat pada wilayah DKI
0,069 1 1 1 2 1,250
Jakarta, Jawa Barat, dan Banten
akibat pandemi covid-19
24 Adanya pesaing baik pesaing lama
maupun pendatang baru dalam 0,078 2 3 2 2 2,250
industri cabai olahan

154
Strategi 5 : Melakukan kegiatan promosi produk melalui media sosial dan
marketplace
Narasumber Rata-
No Faktor-Faktor Kunci Bobot Rata
1 2 3 4
AS
Kekuatan
1 Memiliki sertifikat halal MUI dan
izin PIRT sejak tahun 2012 0,102 4 4 4 4 4,000

2 Produk tidak menggunakan bahan


pengawet, penguat rasa, dan 0,104 3 4 2 4 3,250
pewarna buatan
3 Memiliki 4 variasi rasa
0,090 3 4 4 3 3,500

4 Merek sudah terdaftar di


0,100 4 4 3 4 3,750
Kemenkumham sejak tahun 2013
5 Harga produk relatif lebih murah
0,103 3 4 4 3 3,500
dari pesaing
6 Lokasi outlet strategis, berada di
Galeri UKM Parung Panjang 0,096 2 4 4 4 3,500

Kelemahan
7 Bahan Baku 100% Bergantung dari
Pasar Induk Kramat Jati, Pasar 0,078 2 2 1 2 1,750
Anyar Bogor dan Tangerang
8 Tenaga di bidang pemasaran kurang
terampil dalam memanfaatkan
0,061 3 4 4 4 3,750
teknologi informasi

9 Belum memiliki outlet di wilayah


pemasaran Jabodetabek, hanya di
0,065 3 4 4 4 3,750
Parung Panjang

10 Promosi produk lebih banyak


dilakukan secara konvensional 0,068 3 4 3 4 3,500

11 Anggaran biaya promosi terbatas


yaitu Rp.2.000.000 pertahun 0,066 2 3 4 4 3,250

12 Belum memiliki alat transportasi


khusus untuk pendistribusian
0,066 1 1 2 4 2,000
produk

155
Narasumber Rata-
No Faktor-Faktor Kunci Bobot Rata
1 2 3 4
AS
Peluang
13 Pertumbuhan konsumsi cabai per
kapita meningkat sebesar 4,11% 0,097 4 4 4 4 4,000
pada tahun 2020
14 PDRB DKI Jakarta, Jawa Barat, dan
Banten meningkat dari tahun 2017- 0,092 3 4 4 4 3,750
2019
15 Jumlah penduduk DKI Jakarta,
Jawa Barat, dan Banten meningkat 0,081 4 4 4 4 4,000
pada tahun 2020
16 Cita rasa makanan pedas disukai
0,093 4 4 3 4 3,750
oleh masyarakat
17 Adanya program pengembangan
0,087 2 4 3 4 3,250
UKM dari pemerintah
18 Kebijakan sertifikasi kehalalan
produk dan keamanan produk 0,098 4 4 2 4 3,500
makanan dan minuman
19 Perkembangan penggunaan
teknologi informasi dalam 0,091 4 4 4 4 4,000
pemasaran produk
Ancaman
20 Harga bahan baku cabai merah
keriting dan cabai rawit di Pasar
0,073 4 4 2 4 3,500
Induk Kramat Jati, Pasar Anyar
Bogor dan Tangerang fluktuatif
21 Perubahan cuaca mengakibatkan
pasokan bahan baku cabai 0,078 2 4 1 1 2,000
berkurang
22 Penerapan pajak penghasilan
sebesar 0,5% bagi badan berbentuk
0,072 2 3 1 2 2,000
perseroan terbatas dengan omzet
kurang dari Rp.4,8M
23 Pembatasan sosial kegiatan
masyarakat pada wilayah DKI
0,069 2 2 4 4 3,000
Jakarta, Jawa Barat, dan Banten
akibat pandemi covid-19
24 Adanya pesaing baik pesaing lama
maupun pendatang baru dalam 0,078 3 2 4 4 3,250
industri cabai olahan

156
Lampiran 8. Hasil Penentuan Prioritas Strategi (Matriks QSPM)

Matriks QSPM
Alternatif Strategi
No Faktor-Faktor Kunci Bobot Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5
AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
Kekuatan
1. Memiliki sertifikat halal MUI
dan izin PIRT sejak tahun 2012 0,102 3,750 0,383 3,000 0,306 2,750 0,281 3,000 0,306 4,000 0,408

2. Produk tidak menggunakan


bahan pengawet, penguat rasa,
0,104 3,750 0,390 2,250 0,234 2,750 0,286 2,250 0,234 3,250 0,338
dan pewarna buatan

3. Memiliki 4 varian rasa


0,090 2,750 0,248 2,750 0,248 3,250 0,293 2,000 0,180 3,500 0,315

4. Merek sudah terdaftar di


Kemenkumham sejak tahun
0,100 3,250 0,325 3,250 0,325 2,500 0,250 1,750 0,175 3,750 0,375
2013

5. Harga produk relatif lebih


murah dari pesaing 0,103 3,500 0,361 3,500 0,361 3,250 0,335 2,500 0,258 3,500 0,361

6. Lokasi outlet strategis, berada di


Galeri UKM Parung Panjang 0,096 3,500 0,336 2,500 0,240 2,500 0,240 2,500 0,240 3,500 0,336

157
Alternatif Strategi
No Faktor-Faktor Kunci Bobot Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5
AS TAS AS TAS AS AS TAS AS TAS AS
Kelemahan
7. Bahan Baku 100% Bergantung
dari Pasar Induk Kramat Jati,
0,078 1,750 0,137 2,000 0,156 2,750 0,215 3,500 0,273 1,750 0,137
Pasar Anyar Bogor dan
Tangerang
8. Tenaga di bidang pemasaran
kurang terampil dalam
0,061 3,250 0,198 3,250 0,198 2,500 0,153 2,000 0,122 3,750 0,229
memanfaatkan teknologi
informasi
9. Belum memiliki outlet di
wilayah pemasaran Jabodetabek,
0,065 3,000 0,195 3,500 0,228 2,250 0,146 1,250 0,081 3,750 0,244
hanya di Parung Panjang

10. Promosi produk lebih banyak


dilakukan secara konvensional 0,068 3,250 0,221 3,000 0,204 3,000 0,204 2,500 0,170 3,500 0,238

11. Anggaran biaya promosi


terbatas yaitu Rp.2.000.000
0,066 3,000 0,198 3,000 0,198 3,500 0,231 2,000 0,132 3,250 0,215
pertahun

12. Belum memiliki alat transportasi


khusus untuk pendistribusian 0,066 1,750 0,116 1,750 0,116 1,500 0,099 1,250 0,083 2,000 0,132
produk

158
Alternatif Strategi
No Faktor-Faktor Kunci Bobot Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5
AS TAS AS TAS AS AS TAS AS TAS AS
Peluang
13. Pertumbuhan konsumsi cabai
per kapita meningkat sebesar 0,097 4,000 0,388 3,500 0,340 3,500 0,340 2,750 0,267 4,000 0,388
4,11% pada tahun 2020
14. PDRB DKI Jakarta, Jawa Barat,
dan Banten meningkat dari 0,092 3,250 0,299 3,250 0,299 3,250 0,299 2,750 0,253 3,750 0,345
tahun 2017-2019
15. Jumlah penduduk DKI Jakarta,
Jawa Barat, dan Banten 0,081 4,000 0,324 4,000 0,324 3,000 0,243 3,000 0,243 4,000 0,324
meningkat pada tahun 2020
16. Cita rasa makanan pedas disukai
oleh masyarakat 0,093 3,750 0,349 3,000 0,279 3,500 0,326 3,000 0,279 3,750 0,349

17. Adanya program pengembangan


UKM dari pemerintah 0,087 3,250 0,283 3,000 0,261 3,500 0,305 2,750 0,239 3,250 0,283

18. Kebijakan sertifikasi kehalalan


produk dan keamanan produk
0,098 3,750 0,368 3,250 0,319 4,000 0,392 2,500 0,245 3,500 0,343
makanan dan minuman

19. Perkembangan penggunaan


teknologi informasi dalam 0,091 3,750 0,341 3,750 0,341 3,000 0,273 2,250 0,205 4,000 0,364
pemasaran produk

159
Alternatif Strategi
No Faktor-Faktor Kunci Bobot Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5
AS TAS AS TAS AS AS TAS AS TAS AS
Ancaman
20. Harga bahan baku cabai merah
keriting dan cabai rawit di Pasar
0,073 2,750 0,201 3,000 0,219 2,750 0,201 3,250 0,237 3,500 0,256
Induk Kramat Jati, Pasar Anyar
Bogor dan Tangerang fluktuatif
21. Perubahan cuaca mengakibatkan
pasokan bahan baku cabai 0,078 2,000 0,156 2,250 0,176 3,250 0,254 3,500 0,273 2,000 0,156
berkurang
22. Penerapan pajak penghasilan
sebesar 0,5% bagi badan
berbentuk perseroan terbatas 0,072 2,000 0,144 1,500 0,108 1,000 0,072 1,250 0,090 2,000 0,144
dengan omzet kurang dari
Rp.4,8M
23. Pembatasan sosial kegiatan
masyarakat pada wilayah DKI
0,069 2,750 0,190 2,250 0,155 1,500 0,104 1,250 0,086 3,000 0,207
Jakarta, Jawa Barat, dan Banten
akibat pandemi covid-19
24. Adanya pesaing baik pesaing
lama maupun pendatang baru 0,078 2,000 0,156 2,500 0,195 2,750 0,215 2,250 0,176 3,250 0,254
dalam industri cabai olahan
TOTAL 73,750 6,304 69,000 5,827 67,500 5,752 57,000 4,846 79,500 6,738

160

Anda mungkin juga menyukai