DISUSUN OLEH :
Nim : 751540121001
Berikut adalah perubahan pada sistem endokrin yang ikut serta dalam
pertumbuhan dalam perkembangan ibu dan janin.
1. Hormon Hipotalamus
Menjelang akhir menstruasi yang normal, kadar progesteron dan estrogen darah
menurun. Dengan rendahnya kadar hormon ovarium dalam darah ini akan
memacu hipotalamus untuk mensekresi gonadotropin-releasing hormon
(Gn-RH). Gn-RH bekerja sebaliknya yaitu mensimulasi sekresi hipofisis
anterior FSH. Pengaruh hormone FSH ini, dapat menstimulasi perkembangan
folikel de Graff ovarium dan produksi estrogennya. Dengan menurunnya kadar
estrogenmenyebabkan Gn-RH hipotalamus memacu hipofise anterior
mengeluarkan lutenizing Hormon (LH). Pada hari ke 12 terjadi lonjakan LH
yang mencolok dan kadar estrogen berada di bawah puncak, sehingga dalam
waktu 24 sampai 36 jam mengawali ekspulsi ovum dari folikel de Graff. LH
mencapai puncak pada sekitar hari ke 13 atau ke
14 pada siklus 28 hari. Apabila tidak terjadi fertilisasi dan implantasi ovum
pada waktu itu, kadar progesteron dan estrogen menurun, terjadi menstruasi dan
hipotalamus sekali lagi distimulasi untuk menyekresi Gn- RH. Proses ini disebut
siklus hipotalamus-hipofisis.
2. Hormon Adenohypophisis
3. Hormon Ovarium
a).Estrogen
b) Progesteron
Hormon progesteron juga sudah ada dari sebelum hamil, namun kadarnya akan
mengalami peningkatan saat Anda hamil. Meningkatnya kadar hormon ini
selama kehamilan memicu munculnya rambut-rambut halus pada bagian payudara
atau perut, pusing, mulas, mual, hingga sembelit yang sering kali muncul
sebagai gejala awal kehamilan. Meski dapat membawa efek yang tidak
menyenangkan, progesteron berperan dalam:
1. Uterus
Perubahan yang amat jelas pada aatomi maternal adalah perbesaran uterus
untuk menyimpan bayi yang sedang tumbuh. Uterus akan bertambah besar,
beratnya meningkat dari 30 gram menjadi 1000 gram dengan ukuran 32 x 24
x 22 cm dengan kapasitas 4000 cc. Perbesaran ini disebabkan oleh hypertrofi
dari otot-otot rahim, tetapi pada kehamilan muda terbentuk serabut-
serabut otot yang berhubungan, termasuk jaringan fibroelastik, darah dan
saraf. Pertumbuhan jaringan uterus pada masa awal kehamilan disebabkan
oleh hormon esterogen yang merangsang serabut otot dan menyebabkan
dinding rahim menebal. Pertumbuhan uterus ini disebut pertumbuhan aktif.
Pada masa kehamilan uterus menjadi mudah teraba. Pada minggu petama,
isthmus rahim mengalami hypertrofi dan bertambah panjang, sehingga bila
diraba terasa lebih lunak. Hal ini disebut tanda Hegar’s pada kehamilan.
Bersamaan dengan pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim,
diikuti oleh makin besarnya aliran darah menuju rahim dari arteri uterina dan
arteri ovarika. Otot rahim mempunyai susunan istimiwe yaitu longitudinal,
sirkuler, dan oblika sehingga keseluruhannya membuat anyaman yang
dapat menutup pembuluh darah dengan sempurna.
2. Serviks
Konsistensi dan warna cairan pada serviks juga akan berubah ketika
menstruasi. Perubahan cairan serviks pada berbagai tahap siklus menstruasi.
Beberapa perempuan menggunakan konsistensi pengeluaran cairan atau
cairan serviks untuk melacak tahapan siklus menstruasi mereka. Teknik ini
merupakan salah satu komponen keluarga berencana yang alami.
3. Vagina
● Vagina Membengkak
Dikutip dari Parents, darah ekstra yang mengalir melalui area
vagina dapat membuat organ intim tersebut terasa penuh dan berat.
Selain itu, vagina juga bisa mengalami perubahan warna. Pada
umumnya, vagina berwarna merah muda. Namun, pada ibu hamil,
vagina dapat berubah menjadi kebiruan. Hal ini terjadi karena adanya
peningkatan aliran darah menuju vagina.
● Vagina Kentut
4. Vulva
5. Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru
juga ditunda, hanya satu korpus leutum yang dapat ditemukan di ovarium.
Volikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan
setelah itu akan berperan sebagai penghasil progesteron dalam jumlah yang
relatif minimal. Relaksin suatu hormon protein yang mempunyai struktur
mirip dengan insulin dan insulin like growth factor I dan II, disekresikan oleh
korpus luteum, desidua, plasenta. Dan hati. Aksi biologi utamanya adalah
dalam proses remodelling jaringa ikat pada saluran reproduksi, yang
kemudian akan mengakomodasi kehamilan dan keberhasilan proses
persalinan. Perannya belum diketahui secara menyeluruh, tetapi diketahui
mempunyai efek pada perubahan struktur biokimia serviks dan kontraksi
miometrium yang akan berimplikasi pada kehamilan parterm.
6. Tuba Fallopi
Sekitar dua minggu setelah seorang wanita mengalami menstruasi, dia berovulasi
dan ovariumnya melepaskan satu sel telur yang sudah matang Sel telur dapat
dibuahi selama 12 hingga 24 jam setelah dilepaskan saat bergerak menuruni tuba
falopi menuju rahim.
Jika telur bertemu dengan sel sperma yang telah masuk ke tuba falopi, ia
bergabung menjadi satu sel. Proses kehamilan ini dikenal sebagai fertilisasi
atau pembuahan.
a. Darah
Peredaran darah ibu dipengaruhi beberapa faktor antara lain: meningkatnya
kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan
pertumbuhan janin dalam rahim, terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena
pada sirkulasi retroplasenter, pengaruh hormon estrogen dan progesteron makin
meningkat. Akibat dari faktor tersebut dijumpai beberapa perubahan peredaran
darah. volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah lebih besar dari
pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi pengenceran darah (hemodilusi), pada
puncaknya pada usia kehamilan 32 minggu.
Serum darah (volume darah) bertambah sebesar 25 sampai 30% sedangkan sel
darah bertambah sekitar 20%. Curah jantung akan bertambah sekitar 30%.
Bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak sekitar usia kehamilan 16 minggu.
Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi
pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang
dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai
anemia fisiologis.
b. Jantung
Pada masa akhir trisemester kedua, jantung harus bekerja ekstra untuk
menyebarkan darah ke seluruh tubuh. Ukuran jantung pun akan bertambah,
tetapi rata-rata jumlah denyut jantung yang dihasilkan tidak jauh berbeda
dengan rata-rata jumlah denyut jantung sebelum hamil.
c. Tekanan darah
Peningkatan curah jantung terjadi akibat peningkatan volume darah.
Volume darah meningkat secara progresif selama kehamilan pada usia 6-8
minggu kehamilan dan mencapai puncaknya pada usia 32-34 minggu
kehamilan. Jantung harus memompa dengan kekuatan yang lebih besar,
khususnya pada saat menjelang aterm, sehingga terjadi sedikit dilatasi.
Hormon progesteron akan menimbulkan relaksasi otot-otot polos dan
menyebabkan dilatasi dinding pembuluh darah yang akan mengimbangi
peningkatan kekuatan dari jantung.
Sistem pertahanan tubuh manusia terdiri dari sistem imun alamiah (innate
immunity) dan sistem imun adaptasi (acquired immunity). Sistem imun alamiah
memberikan respon pertahanan yang cepat tapi tidak spesifik dalam melawan
jejas hingga ter-bentuk respon imun adaptasi yang lebih spesifik.
Sistem imun alamiah terdiri dari struktur yang tetap sedangkan sistem imun
adaptasi lebih banyak fungsinya dan lebih bisa beradaptasi.
Keberadaan sistem imun bagaikan pedang bermata dua. Di satu sisi, sistem
imun berfungsi untuk mempertahankan tubuh sehingga adanya imunodefisiensi
menyebabkan tubuh mudah terkena infeksi dan tumor. Sedangkan di sisi lainnya,
adanya sistem imun yang hiperaktif dapat menyebabkan penyakit yang berbahaya.
1) Imunitas Bawaan
Imunitas bawaan yaitu jenis imunitas yang berasal dari proses umum
tubuh, mempunyai spektrum luas, yang artinya tidak hanya ditujukan kepada
antigen yang spesifik. Imunitas bawaan meliputi:
Imunitas didapat yaitu jenis imunitas yang sangat kuat dengan cara
membentuk antibody dan/atau menghancurkan agen penyerang spesifik,
seperti bakteri, virus, toksin atau jaringan asing. Imunitas didapat dibentuk
berminggu-minggu atau berbulan-bulan sejak tubuh pertama kali diserang.
Ada dua tipe imunitas didapat, yaitu:
1. Pertahanan
2. Homeostasis
3. Pengawasan
Sistem respirasi
1. Mengambil oksigen yang kemudian dibawa oleh darah ke seluruh tubuh (sel-
selnya) untuk mengadakan pembakaran.
SISTEM PERNAPASAN
1. Bagian konduksi, yang terdiri atas : Rongga hidung, nasofaring, laring, trakea,
bronkus, dan bronkiolus. Bagian ini berfungsi untuk menyediakan saluran
udara untuk mengalir ke dan dari paruparu untuk membersihkan, membasahi,
dan menghangatkan udara yang diinspirasi.
2. Bagian respirasi, yang terdiri dari alveoli, dan struktur yang berhubungan.
Selain struktur diatas terdapat pula struktur yang lain, seperti bulu-bulu pada
pintu masuk yang penting untuk menyaring partikel-partikel yang masuk. Sistem
pernapasan memilliki sistem pertahanan tersendiri dalam melawan setiap bahan
yang masuk yang dapat merusak. Terdapat tiga kelompok mekanisme pertahanan
yaitu:
1. Arsitektur saluran napas: bentuk, struktur, dan kaliber saluran napas yang
berbeda - beda merupakan saringan mekanik terhadap udara yang dihirup,
mulai dari hidung, nasofaring, laring, serta percabangan trakeobronkial. Iritasi
mekanik atau kimiawi merangsang reseptor disaluran napas, sehingga terjadi
bronkokonstriksi serta bersin atau batuk yang mampu mengurangi penetrasi
debu dan gas toksik ke dalam saluran napas.
2. Lapisan cairan serta silia yang melapisi saluran napas, yang mampu
menangkap partikel debu dan mengeluarkannya.
Kesehatan selama kehamilan merupakan salah satu kesehatan yang menjadi perhatian
penting. Kesehatan selama kehamilan yang baik akan meningkatkan kualitas generasi
berikutnya. Salah satu kesehatan yang perlu diperhatikan selama kehamilan adalah
kesehatan pada area sistem perkemihan. Kesehatan pada area sistem perkemihan perlu
diperhatikan karena selama kehamilan juga terjadi perubahan fisiologis yang juga dapat
mempengaruhi keadaaan atau kesehatan pada sistem perkemihan (Dinç, 2018).
Selama Kehamilan ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang volumenya
meningkat sampai 30-50% atau lebih, yang puncaknya terjadi pada kehamilan 16-24
minggu sampai sesaat sebelum persalinan. (Pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang
akibat penekanan rahim yang membesar.) Terjadi miksi (berkemih) sering pada awal
kehamilan karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar. Gejala ini akan
menghilang pada Trimester III kehamilan dan di akhir kehamilan gangguan ini muncul
kembali karena turunnya kepala janin ke rongga panggul yang menekan kandung kemih
(Kumalasari, 2015:5)
Gangguan atau infeksi sistem perkemihan menjadi salah satu penyakit yang sering
terjadi selama kehamilan, salah satu penyebabnya adalah retensi urin yang terjadi pada
masa kehamilan khususnya pada trisemester I dan III. Penyebab lain diantaranya adalah
kebiasaan ibu hamil untuk menahan air kencing, buang air kecil tidak tuntas dan akibat
kebiasaan ibu kurang tepat dalam membersihkan area genital pada masa kehamilan.
Tingginya angka infeksi saluran kemih selama kehamilan menjadi perhatian penting.
Insiden infeksi saluran kemih selama kehamilan semakin meningkat seiring
bertambahnya usia kehamilan. 58% kejadian infeksi saluran kemih meningkat selama
kehamilan, terutama setelah kehamilan 30 minggu (Nurlaela & Hartanti, 2020).
Kesehatan sistem perkemihan selama kehamilan menjadi salah satu bagian yang
penting dalam kesehatan ibu hamil. Selama masa kehamilan, akibat perubahan anatomi
maupun fisiologi sistem perkemihan yang disebabkan oleh peningkatan kadar hormon
progesteron dan obstruksisaluran kemih akibat pembesaran uterus, dilatasi ureter
serta penurunan peristaltik ureter dapat meningkatkan resiko infeksi pada saluran
kemih selama masa kehamilan. Peningkatan kadar hormone progesterone dan adanya
obstruksi saluran kemih akibat pembesaran uterus pada ibu hamil, akan mengakibatkan
dilatasi ureter. Obtruksi pada saluran kemih ibu hamil ini akan menyebabkan
akumulasi urin yang dapat menjadi media bagi pertumbuhan bakteri pada saluran
kemih. Kondisi ini meningkatkan resiko terjadinya komplikasi abortus, bayi lahir
prematur dan lahir dengan berat badan rendah, serta meningkatkan kesakitan dan
kematian ibu dan janin(Agung et al.,
2018).
Nyeri punggung saat hamil disebabkan oleh perubahan struktur anatomi dan
hormonal. Perubahan anatomi terjadi karena tulang belakang menjadi semakin
penting, menjaga keseimbangan tubuh dengan rahim dan janin yang membesar.
Alasan lainnya adalah peningkatan hormon relaxin membuat ligamen tulang
belakang tidak stabil dan membuat pembuluh darah dan serabut saraf mudah
untuk dijepit ( American Pregnancy Organisation, 2014 ).
Keluhan nyeri panggul yang dialami oleh ibu hamil tentunya tidak bisa
dibiarkan begitu saja.Upaya yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan adalah
memberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan atau penanganan
nyeri punggung pada ibu hamil yaitu dengan olahraga senam hamil meliputi
latihan transversus, latihan dasar pelvis dan peregangan umumnya. Senam hamil
efektif untuk menurunkan nyeri punggung bawah pada trimester ketiga. Senam
hamil juga bisa meningkatkan kadar haemoglobin. Senam hamil merupakan suatu
bentuk olah raga atau latihan yang terstruktur. (Wahyuni, 2013).
PEMBAHASAN
1. Metabolisme
(2) Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq per liter menjadi 145
mEq per liter disebabkan hemodilusi darah dan kebutuhan mineral yang diperlukan
janin.
(3) Kebutuhan protein makin tinggi sekitar ½ gr/kg BB atau sebutir telur ayam sehari.
(6) Berat badan akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama hamil atau terjadi
kenaikan berat badan sekitar ½ kg/minggu. Janin (3 – 3,5 kg), plasenta (0,5 kg), air
ketuban (1 kg), timbunan lemak (1,5 kg), timbunan protein (2 kg), dan retensi air-garam
(1,5 kg).
Pada awal masa kehamilan, beberapa wanita mengalami mual baik yang diikuti muntah
maupun tidak (morning sickness). Hal ini dapat merupakan respon tubuh karena
tingginya kadar hCG (Human Chorionic Gonadotropin) dan perubahan metabolisme
karbohidrat. Mual dan muntah pada kehamilan pada umumnya muncul ketika usia 4 – 6
minggu kehamilan dan mereda pada akhir trimester pertama. Kondisi ini dapat dipicu
oleh aroma dari beberapa jenis makanan. Pada akhir trimester kedua kehamilan, nafsu
makan pada umumnya meningkat sebagai respon dari peningkatan kebutuhan
metabolik. Ketika kondisi muntah sangat berat pada masa kehamilan diatas trimester
pertama dan disertai oleh adanya demam serta penurunan berat badan maka
diperlukan konsultasi dan evaluasi mendalam oleh dokter.
Selama kehamilan ibu akan mengalami perubahan anatomi fisiologis pada sistem organ
tubuhnya termasuk sistem pencernaan (gastrointestinal). Perubahan perubahan pada
sistem pencernaan ibu hamil tersebut meliputi perubahan pada rongga mulut,
esofagus, lambung, usus halus, duodenum, usus besar dan rektum. Kebutuhan nutrisi
ibu selama kehamilan seperti vitamin dan mineral serta nafsu makan ibu meningkat
sehingga intake makanan juga meningkat. Tetapi beberapa wanita hamil mengalami
penurunan nafsu makan atau mengalami mual dan muntah. Gejala tersebut
berhubungan dengan peningkatan hormone Human Chorionic Gonadotrophin (HCG)
(Mandang, dkk, 2014).
Mual dan muntah selama kehamilan biasanya terjadi antara 4 sampai 8 minggu
kehamilan dan terus berlanjut hingga 14 sampai 16 minggu kehamilan, setelah itu
gejala biasanya akan membaik. Namun pada kasus tertentu bisa berlanjut hingga
trimester kedua bahkan ketiga, keadaan itu akan menjadi berbahaya jika ibu hamil tidak
melakukan penanganan yang berakibat bertambah parah sehingga akan menjadi
hiperemesisgravidarum.
Penyebab keluhan ini yang pasti belum diketahui, tetapi mungkin berhubungan dengan
peningkatan hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG) termasuk estrogen dan
progesteron, relaksasi otot polos, perubahan dalam metabolisme karbohidrat, faktor
mekanis dan alergis. HCG ini diproduksi oleh trofoblast setelah terjadi implantasi,
kadarnya terus naik dan mengalami penurunan setelah usia kehamilan antara 10 dan
12 minggu, yakni ketika produksi progesteron mulai digantikan oleh placenta. Keadaan
seperti ini cukup diatasi dengan berobat jalan dan akan hilang dengan sendirinya
setelah kehamilan menginjak usia kurang lebih sepuluh minggu.
Perubahan pada rongga mulut selama kehamilan yaitu adanya keluhan gusi berdarah
yang dapat disebabkan karena peningkatan hormon estrogen yang menyebabkan
peningkatan aliran darah ke mulut sehingga gusi menjadi rapuh dan dapat
menimbulkan gingivitis. Defisiensi vitamin C juga dapat mengakibatkan gusi bengkak
dan mudah berdarah. Keadaan gusi dapat kembali normal pada awal masa puerperium.
Hal ini mendorong ibu untuk memperhatikan perawatan gigi dan mulut. Salivasi
mungkin akan meningkat sehubungan dengan kesukaran menelan akibat nausea
(Mandang, dkk, 2014).
Perubahan pada lambung dan esofagus wanita hamil yakni lambung memproduksi
asam hidroklorik lebih tinggi terutama pada trimester pertama kehamilan. Pada
umumnya keasaman lambung menurun dan produksi hormone gastrin meningkat
secara signifikan mengakibatkan peningkatan
Adapun perubahan sistem pencernaan yang tampak pada ibu hamil berdasarkan trimester
kehamilan nya adalah sebagai berikut, yaitu pada trimester I terdapat perasaan enek
(nausea). Hal ini dikarenakan kadar hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot-otot
traktus digestivus menurun sehingga motilitas seluruh traktus digestivus berkurang.
Makanan lebih lama berada di dalam lambung dan apa yang telah dicernakan lebih lama
berada dalam usus. Hal ini baik untuk reabsorbsi, tetapi menimbulkan konstipasi yang
memang merupakan salah satu keluhan utama wanita hamil. Tidak jarang dijumpai
adanya gejala muntah (emesis) pada bulan-bulan pertama kehamilan. Hipersalivasi
sering terjadi sebagai kompensasi dari mual dan muntah yang terjadi. Pada beberapa
wanita ditemukan adanya ngidam makanan yang mungkin berkaitan dengan persepsi
individu wanita tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi rasa mual dan muntah.
Kondisi lainnya
adalah Pica (mengidam) yang sering dikaitkan dengan anemia akibat defisiensi zat
besi ataupun adanya suatu tradisi.
1. System Saraf
Perubahan persarafan pada ibu hamil belum banyak diketahui. Gejala neurologis dan
neuromuskular yang timbul pada ibu hamil adalah: Terjadi perubahan sensori
tungkai bawah disebabkan oleh kompresi saraf panggul dan stasis vaskular akibat
pembesaran uterus.
1. Posisi ibu hamil menjadi lordosis akibat pembesaran uterus, terjadi tarikan saraf atau
kompresi akar saraf dapat menyebabkan perasaan nyeri.
2. Edema dapat melibatkan saraf perifer, dapat juga menekan saraf median di bawah
karpalis pergelangan tangan, sehingga menimbulkan rasa terbakar atau rasa gatal dan
nyeri pada tangan menjalar kesiku, paling sering terasa pada tangan yang dominan.
3. Posisi ibu hamil yang membungkuk menyebabkan terjadinya tarikan pada segmen
pleksus brakhialis sehingga timbul akroestesia (rasa baal atau gatal di tangan).
4. Ibu hamil sering mengeluh mengalami kram otot hal ini dapat disebabkan oleh suatu
keadaan hipokalsemia.
5. Nyeri kepala pada ibu hamil dapat disebabkan oleh vasomotor yang tidak stabil,
hipotensi postural atau hipoglikem 45/168. (siti tyastuti 2016)
Ibu hamil diharapkan berat badannya bertambah, namun demikian seringkali pada
trimester I berat badan (B8) ibu hamil tetap dan bahkan justru turun disebabkan rasa
mual, muntah dan nafsu makan berkurang sehingga asupan nutrisi kurang mencukupi
kebutuhan. Pada kehamilan trimester ke II ibu hamil sudah merasa lebih nyaman
biasanya mual muntah mulai berkurang sehingga nafsu makan mulai bertambah maka
pada trimester II ini BB ibu hamil sudah mulai bertambah sampai akhir kehamilan.
Peningkatan BB selama hamil mempunyai kontribusi penting dalam suksesnya
kehamilan maka setiap ibu hamil periksa harus ditimbang BB. Sebagian penambahan BB
ibu hamil disimpan dalam bentuk lemak untuk cadangan makanan janin pada trimester
terakhir dan sebagai sumber energi pada awal masa menyusui.Ibu hamil perlu
disarankan untuk tidak makan berlebihan karena penambahan BB berlebihan pada saat
hamil kemungkinan akan tetap gemuk setelah melahirkan maka konsultasi gizi sangat
diperlukan pada ibu hamil.Peningkatan 88 pada trimester II dan III merupakan petunjuk
penting tentang perkembangan janin.Peningkatan
88 pada ibu hamil yang mempunyai BMI normal (19,8-26) yang direkomendasikan
adalah 1 sampai 2 kg pada trimester pertama dan 0,4 kg per minggu. Keperluan
penambahan BB semua ibu hamil tidak sama tetapi harus melihat dari BMI atau IMT
sebelum hamil. Penambahan BB selama hamil dan perkembangan janin berhubungan
dengan BB dan TB ibu sebelum hamil (BMI/IMT). Cara menghitung IMT adalah BB
sebelum hamil (dalam kg) dibagi TB (dalam meter) pangkat 2, misalnya seorang ibu
hamil BB sebelum hamil 50 kg dan TB 150 cm maka IMT adalah 50/ (1,5)² = 22,22
termasuk normal
1. Adaptasi Psikologis
Adaptasi merupakan suatu pertahanan yang didapat sejak lahir atau didapat karena
belajar dari pengalaman untuk menghadapi rintangan. Adaptasi memiliki tujuan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia, baik secara biologis, psikologis, maupun sosial.
Menurut Freud, tujuan adaptasi khususnya mekanisme pertahanan diri salah satunya
adalah untuk mempertahankan diri sendiri dari kecemasan. Adaptasi dalam dimensi
emosional melibatkan penggunaan mekanisme koping psikologis yang normal untuk
menyelesaikan stress. Perilaku adaptif psikologis individu membantu seseorang dalam
menghadapi stressor.
2. Perubahan Psikologis