Mahasiswa:
ABUDIN DAWAN
PROGRAM NERS
2021
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GASTROENTERITIS AKUT
(GEA)
1. Defenisi
Isitilah gastroenteritis atau diare adalah buang air besar dengan frekuensi
yang tidak normal (meningkat) dan konsistensi tinja yang lebih lembek atau
cair (Suharyono: 2008). Gastroenteritis adalah buang air besar dengan fases
berbentuk cair atau setengahcair, dengan demikian kandunngan air pada feses
kandungan fluida dari tinja. Propulsi yang cepat dari isi usus melalui hasil usus
kecil diare dan dapat menyebabkan defisit volume cairan serius. Penyebab
umum adalah infeksi, sindrom malabsorpsi, obat, alergi, dan penyakit sistemik.
2. Etiologi
1) Infeksi virus
1) Rotavirus
musim panas.
2) Adenovirus
3) Norwalk
- Epidemic
b. Infeksi bakteri
1) Shingellaa
2) Salmonella
3) Escherichia colia
menghasilkan entenoksin.
4) Campylobacter
5) Yersinia enterecoliticaa
- Feses mukosa.
c. Faktor makanan
d. Faktor lingkungan
sarana air yang sudah tercemar, pembuangan tinja dan tidak mencuci
tangan dengan bersih setelah buang air besar, kondisi lingkungan sekitar
3. Manifestasi klinis
antara lain :
f. Muntah.
infeksi, proses ini dapat diawali adanya mikroorganisme (kuman) yang masuk
merusak sel mukosa usus yang dapat menurunkan daerah permukaan usus.
gangguan fungsi usus dalam absorbs cairan dan elektrolit. Atau juga dikatakan
adanya toksin bakteri akan menyebabkan system transport aktif dalam usus
sehingga sel mukosa mengalami iritasi yang kemudian sekresi cairan dan
meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kerongga usus yang
factor makanan, ini dapat terjadi apabila toksik yang ada tidak mampu diserap
gastroenteritis.
5. WOC
6.
Infeksi Malabsorbsi Makanan
dalam usus
GASTROENTERITIS AKUT
(DIARE)
anoreksia
Kemerahan dan
dehidrasi Suhu tubuh
gatal
Nyeri akut
meningkat
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
Resiko kerusakan Kekurangan
integritas kulit volume cairan hipertermi
a
7. Komplikasi
perubahan elektrokardiogram).
d. Hipoglikemia
e. Intoleransi sekunder akibat kerusakan vili mukosa usus dan defisensi enzim
lactase.
g. Malnutrisi energi protein (akibat muntah dan gastroenteritis jika lama atau
kronik).
8. Pemeriksaan Penunjang
serta diteliti adanya mukus darah dan leukosit. Pada umumnya leukosit
9. Penatalaksanaan
tua/pengasuh.
a. Rehidrasi oral
elektrolit (ORS) yang sederhana, efektif, dan murah. Cairan ORS dapat
b. Pemberian Zinc
Zinc merupakan salah satu mikronutrien yang penting dalam tubuh, zinc
hipersekresi epitel usus. Zinc juga berperan dalam epitelisasi dinding usus
1) Umur < 6 bulan : ½ tablet (10 mg) per hari selama 10 hari.
2) Umur > 6 bulan : 1 tablet (20 mg) per hari selama 10 hari.
makan air matang atau ASI, sesudah larut berikan pada anak
untuk menghindarkan efek buruk pada status gizi, agar pemberian diet
oral setelah rehidrasi yakni 24 jam pertama, makanan cukup energy dan
dengan yang mudah dicerna, makanan diberikan dalam porsi kecil dengan
protein seperti apel, kentang, pisang, dan wortel. Ibu dapat mengolahnya
menjadi sayur dengan tambahan bahan-bahan yang lain yang disukai anak
3) Gastroenteritis persisten.
satu pun obat-obatan ini terbukti mempunyai efek yang nyata untuk
tahun.
dengan balita harus diberi nasehat tentang :a.Cara memberikan cairan dan
1. Pengkajian
a. Identitas anak/biodata
Meliputi namainisial, umur, jenis kelamin, tanggal lahir, tempat lahir, suku
bangsa, nama orang tua, pekerjaan orang tua, dan penghasilan. Pada
b. keluhan utama
Buang air besar (BAB) lebih dari 3 kali sehari, BAB <4 kali dan cair
(gastroenteritis tanpa dehidrasi), BAB 4-10 kali dan cair (dehidrasi berat).
timbul gastroenteritis.
2) Tinja makin cair, mungkin disertai lendir atau lendir dan darah.
3) Anus dan daerah sekitarnya timbul lecet karena sering defekasi dan
gelap ada dehidrasi ringan atau sedang. Tidak ada urine dalam waktu
e. Riwayat Kesehatan
tahun biasanya adalah batuk, panas, pilek, dan kajang yang terjadi
dan ensafalitis
f. Riwayat nutrisi
Menurut (Susilaningrum,dkk 2013) riwayat pemberian makanan sebelum
diberikan dengan botol atau dot, karena botol yang tidak tidak bersih
haus (minum biasa). Pada dehidrasi ringan atau sedang anak merasa
haus ingin minum banyak, sedangkan pada dehidrasi berat, anak malas
lahir, berat badan lahir. Riwayat menarche, siklus haid, ada/tidak nyeri
A,2011).
h. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
panjang badan, lingkar lengan atas, lingkar dada, lingkar perut dan gigi
(John W,2008).
i. Riwayat imunisasi
terjadi atau berakibat pada anak-anak dengan campak atau yang baru
k. Pola hygiene
l. Aktivitas,
akan terganggu karena kondisi tubuh yang lemah dan adanya nyeri akibat
m. Pemeriksaan fisik
Menurut (Susilaningrum,dkk 2013)
1) Keadaan umum
Tabel 2.3
Berat Badan Anak yang Gastroenteritis dengan Dehidrasi
Tingkat % kehilangan berat badan
Dehidrasi
dasar gastroenteritis.
3) Kulit
dengan cara mencubit daerah perut menggunakan kedua ujung ibu jari
(bukan dengan kedua kuku). Apabila turgor kembali cepat (kurang dari
sangat lambat (cubitan kembali lebih dari 2 detik) berarti ini termasuk
4) Kepala
5) Mata
7) Abdomen
kemungkinan mengalami distensi, kram, dan bising usus yang
meningkat.
8) Anus
n. Pemeriksaan psikologis,
suhu tubuh tinggi, nadi cepat dan lemah, pernafasan agak cepat
p. Pemeriksaan penunjang
gastroenteritis, yaitu:
dengan kultur.
Astuti, Prida Ariani Ambar, dkk. 2011. Remaja Digital: Learn, Play, Socialize,
Muhammadiyah Surakarta.