Anda di halaman 1dari 7

NAMA : MILA ASTUTI

NIM : P07125221012J

UAS SOSIAL BUDAYA DASAR

1. Apa pentingnya mata kuliah ISBD bagi anda sebagai mahasiswa perawatan gigi.
2. Jelaskan ilmu yang anda pelajari dari sisi a. ontologi.b.epistimologi. c. aksiologi
3. Dalam unsur budaya di antaranya terdapat pengetahuan dan teknologi dalam kontek
perawatan gigi.
4. Bagaimana menurut anda bahwa budaya itu tidak status bahkan ada budaya yg hilang
melainkan dinamis jelaskan dalam konteks perawatan gigi.
5. bagaimana menurut anda nilai2 tradisional jika didialogkan dgn nilai2 dari Barat.
6. Jelaskan lingkungan fisik berpengaruh terhadap perawatan gigi dan bagaimana lingkungan
sosial anda beradaptasi dengan lingkung fisik dalam merawat gigi.
7. Jelaskan Iptek alat gigi di lingkungan anda.
8. tulis secara singkat tugas kelompok yang abds diskusikan masing2

Jawab:

Bismillahirrahmanirrahim

1. Sangat penting karena ISBD atau Ilmu Sosial Budaya Dasar merupakan tentang bagaimana
cara berkehidupan bermasyarakat, suatu bidang kajian yang sangat diperlukan oleh para
mahasiswa sebagai generasi penerus perjuangan bangsa untuk memahami kaidah
berkehidupan bermasyarakat. ISBD juga memiliki visi dan misi yang sejalan dengan
Mahasiswa keperawatan gigi tentunya, namun lebih menitik beratkan pada pemberian
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
mengkaji gejala – gejala sosial kebudayaan. Contohnya seperti saat mahasiswa keperawatan
gigi melakukan PKL di lapangan atau masyarakat sangat diperlukan ISBD untuk memahami
suatu kelompok masyarakat agar kita dapat di terima dan di dengarkan saat memberikan
penjelasan kepada masyarakat.
2. Ilmu yang saya pelajari dari sisi :
a. Ontologi merupakan salah satu kajian filsafat yang paling kuno dan berasal dari Yunani.
Studi tersebut membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. Tokoh Yunani yang
memiliki pandangan yang bersifat ontologis dikenal seperti Thales, Plato, dan
Aristoteles . Pada masanya, kebanyakan orang belum membedaan antara penampakan
dengan kenyataan. Thales terkenal sebagai filsuf yang pernah sampai pada kesimpulan
bahwa air merupakan substansi terdalam yang merupakan asal mula segala sesuatu.
Namun yang lebih penting ialah pendiriannya bahwa mungkin sekali segala sesuatu itu
berasal dari satu substansi belaka (sehingga sesuatu itu tidak bisa dianggap ada berdiri
sendiri).
Hakikat kenyataan atau realitas memang bisa didekati ontologi dengan dua macam
sudut pandang:
 kuantitatif, yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan itu tunggal atau jamak.
 Kualitatif, yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan (realitas) tersebut
memiliki kualitas tertentu, seperti misalnya daun yang memiliki warna kehijauan,
bunga mawar yang berbau harum.
Secara sederhana ontologi bisa dirumuskan sebagai ilmu yang mempelajari realitas
atau kenyataan konkret secara kritis.
b. Epistemologi adalah suatu disiplin ilmu yang membicarakan dan menyelidiki sumber,
kaedah, proses dan batasan suatu ilmu ataupun pengetahuan sehingga membawa kepada
pemahaman terhadap kebenaran yang hakiki.
Epistemologi (filsafat ilmu) yaitu pengetahuan sistematik mengenai pengetahuan.
Epistemologi merupakan salah satu objek kajian dalam filsafat, dalam
pengembangannya menunjukkan bahwa epistemologi secara langsung berhubungan
secara radikal (mendalam) dengan diri dan kehidupan manusia.
Masalah utama dari epistemologi adalah bagaimana cara memperoleh pengetahuan,
Sebenarnya seseorang baru dapat dikatakan berpengetahuan apabila telah sanggup
menjawab pertanyaan-pertanyaan epistemologi artinya pertanyaan epistemologi dapat
menggambarkan manusia mencintai pengetahuan. Hal ini menyebabkan eksistensi
epistemologi sangat urgen untuk menggambar manusia berpengetahuan yaitu dengan
jalan menjawab dan menyelesaikan masalah-masalah yang dipertanyakan dalam
epistemologi. Makna pengetahuan dalam epistemologi adalah nilai tahu manusia
tentang sesuatu sehingga ia dapat membedakan antara satu ilmu dengan ilmu lainnya.
c. Aksiologi adalah aspek dalam ilmu filsafat yang membahas tentang nilai atau moral
yang berlaku dalam kehidupan manusia.
Mempelajari ilmu dari Aksiologi penting Karena secara garis besar aksiologi ini telah
mengajarkan nilai-nilai yang ada dalam kehidupan, yang berfungsi sebagai pengontrol
sifat keilmuan manusia. Meskipun tidak bisa disamakan, tapi realitasnya teori nilai ini
hampir sama dengan agama, yaitu sama-sama sebagai pedoman dalam kehidupan
manusia.

   Kaitan Aksiologi Dengan Filsafat Ilmu yaitu Nilai itu bersifat objektif, tapi kadang-
kadang bersifat subjektif. Dikatakan objektif jika nilai-nilai tidak tergantung pada
subjek atau kesadaran yang menilai. Tolak ukur suatu gagasan berada pada objeknya,
bukan pada subjek yang melakukan penilaian. Kebenaran tidak tergantung pada
kebenaran pada pendapat individu melainkan pada objektivitas fakta. Sebaliknya, nilai
menjadi subjektif, apabila subjek berperan dalam memberi penilaian; kesadaran
manusia menjadi tolak ukur penilaian. Dengan demikian nilai subjektif selalu
memperhatikan berbagai pandangan yang dimiliki akal budi manusia, seperti perasaan
yang akan mengasah kepada suka atau tidak suka, senang atau tidak senang.

Contohnya saat mahasiswa perawat gigi melakukan tindakan seperti penambalan. dia
hanya tertuju kepada proses kerja saat menambal gigi pasien dan tujuannya agar hasil
gigi setelah di tambal diselesaikan dengan baik. Nilai objektif hanya menjadi tujuan
utamanya, dia tidak mau terikat pada nilai subjektif.

3. Dalam unsur budaya di antaranya terdapat pengetahuan dan teknologi yaitu tidak dapat
terlepaskan karena tanpa pengetahuan dan di damping teknologi tidak dapat berjalan
dengan baik kesehatan biomedis, kesehatan tradisional mapun kesehatan sendiri atau
keluarga penyebab penyakit dan penyebarannya serta pengobatan nya di pengaruhi
kebudayaan suatu kelompok masyarakat
Unsur kebudayaan Indonesia adalah peralatan hidup dan teknologi. Manusia selalu berusaha
mempertahankan hidupnya, sehingga mereka akan selalu terdorong untuk membuat peralatan
atau benda-benda untuk mendukung tujuan tersebut. Inilah mengapa peralatan hidup dan
teknologi termasuk unsur kebudayaan Indonesia.

4. Menurut saya budaya itu tidak statis bahkan ada budaya yang hilang melainkan dinamis
yaitu dalam keperawatan gigi setiap perubahan yang terjadi dalam masyarakat selalu
menimbulkan resiko social atau ketidakpastian social. Tatanan social yang baru atau modern
menekankan pada rasionalisasi yang mengalami perubahan solidaritas bukan lagi menjadi
yang utama melainkan lebih personal atau individualis leabih menguntungkan untung dan
rugi. Contohnya pemakaian masker , dulu masker hanya dipakai tenaga medis sekarang
masker dipakai semua kalangan lapisan masyarakat dan hal ini pun d wajibkan pemerintah
karena memikirkan efek negative dan positifnya.

5. Bagaimana menurut anda nilai2 tradisional jika didialogkan dgn nilai2 dari Barat.
Pada zaman sekarang masyakat banyak nilai tradisional di dialog dengan nilai kebarat
baratan yang sering dikenal dengan modernisasi.
Modernisasi merupakan suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional
atau pra modern dalam artian teknologis serta organisasi sosial kearah pola-pola ekonomis
dan politis yang menjadi ciri negara-negara barat yang stabil (Soerjono Soekanto: 2007).
Modernisasi yang terjadi membawa dampak positif maupun negatif. Salah satu dampak
positif ialah berkembangnya IPTEK mempermudah masyarakat mencari berbagai informasi,
merubah mindset dari masyarakat tradisional (irasional) menjadi masyarakat modern
(rasional), sedangkan dampak negatif yang dirasakan misal kenakalan remaja didukung
dengan semakin mudahnya mengakses situs dengan bebas, munculnya sikap individualistik
yang membuat sebagian masyarakat lupa akan kedudukan dirinya sebagai makhluk sosial,
dan lunturnya jati diri suatu bangsa karena dengan bangga masyarakat mengangunggkan hal
yang bersifat western (kebarat-baratan) dalam hal kuliner. Dalam konteks tersebut di lihat
akibat moderinisasi prilaku terhadap kebudayaan kebudayaan di indonesia yang sekarang
hanya dipegang lalu dilestarikan dan diimani oleh kalangan orang tua saja dan generasi
muda hampir tidak ada upaya dalam melestarikan budaya tersebut dari hal yang terkecil,
salah satunya bahasa, “Sebanyak 726 dari 746 bahasa daerah di indonesia terancam punah
karena generasi muda enggan mengunakan bahasa tersebut. Bahkan kini hanya tersisa 13
bahasa daerah yang memiliki penutur di atas satu juta orang. Itupun sebagian generasi tua
(Kompas,14/11/2007)”. Sedangkan anak muda di kota ini berbondong-bondong
mengunakan bahasa yang tren agar mencari jati diri sebagai generasi milenial atau ‘kids
jaman now’ sehingga dalam melestarikan bahasa daerah tersebut hilang tergerusnya zaman.
Contohnya di Kepulauan Riau, Saat ini peranan budaya dan adat istiadat tidak sekental
dahulu, sehingga semakin lama semakin menipis dan melemah, tidak dipungkiri peran
pemerintah kurang mensosialisasinya betapa pentingnya melestarikan budaya hingga etika
dan prilaku orang melayu akibatnya banyak sudah unsur westernisasi yang masuk ke dalam
masyarakat yang menghantam generasi muda. Indikasi yang banyak muncul salah satunya
ialah fenomena pergaulan bebas. Jika dahulu saya melihat anak muda orang melayu sangat
sopan-santun dan mengetahui apa yang pantas dan tidak pantas dilakukan, sehingga saya
berpikir inilah budaya melayu yang sesungguhnya. Namun saat ini pergaulan remaja antara
pria dan wanita seakan tiada batas penghalang karena kurangnya wawasan serta warisan
orang tua terdahulu tidak melekat dalam jiwanya sendiri. Bagaimana tidak, seringkali kita
jumpai sampai kesudut kota pasangan muda-mudi bergandengan, berpelukan sampai tinggal
bersama dalam satu atap. Hal ini tak selayaknya dilakukan mengingat pasangan tersebut
belum sah dimata agama dan hukum, mereka pun juga berdomisili di tempat ini dimana
khasanah melayu akan moral dijunjung. Tak khayal membuat masyarakat geram dengan
prilaku yang tidak pantas ini. Dalam fakta empiris tidak satupun masyarakat sekitar yang
menegurnya dalam prilaku menyimpang karena lemahnya etika hingga norma budaya orang
melayu tersebut.

6. Lingkungan fisik sangat berpengaruh terhadap perawatan gigi karena kurangnya kesadaran
masyarakat dalam penting nya melakukan perawatan gigi dan mulut, sebagian besar
masyarakat hanya sebatas memiliki keinginan untuk memeriksakan kesehatan giginya, tapi
enggan atau takut untuk datang ke fasilitas kesehatan. Hal ini disebabkan struktur sosial
budaya terkait kesehatan. Masyarakat cenderung aktif bertanya kepada tetua/sesepuh
ketimbang ke dokter. Penyebab lainnya adalah terkait faktor sosial ekonomi, dan faktor
psikologis dimana dalam benak masyarakat, dukun atau paraji lebih bernas ketimbang
dokter, dokter gigi ataupun bidan maupun tenaga kesehatan lainnya.
Cara lingkungan sosial beradaptasi dengan lingkungan fisik dalam merawat gigi yaitu media
komunikasi menjadi penting untuk menjembatani kesenjangan tersebut. Media elektronik
seperti televisi dinilai lebih baik untuk mengomunikasikan pentingnya kesehatan gigi dan
mulut kepada masyarakat. Melakukan penyuluhan dan pendekatan terhadap masyarakat
dengan menggunakan budaya dan Bahasa yang ada dalam kelompok masyarakat tersebut.
Hal lain yang bisa dilakukan adalah petugas kesehatan dapat masuk ke struktur tetua
masyarakat, seperti sesepuh atau ulama. Sehingga, mereka inilah yang akan mendorong
masyarakat untuk lebih sadar akan kesehatan giginya.

7. Iptek alat gigi di lingkungan saya di kabupaten barito utara, Muara teweh sangat lah minim.
Khusus nya di daerah pedesaan banyak sekali puskesmas yang tidak memiliki alat untuk
masyarakat memeriksakan gigi dan mulutnya. Sebagian kecil dari pedesaan yang lain
memiliki alat standar untuk memeriksa gigi dan mulut tetapi tidak dapat berfungsi dengan
baik (rusak). Selain itu di daerah perkotaan memang memiliki alat gigi yg memiliki iptek
standar tapi juga tidak bisa berfungsi dengan baik (rusak) bahkan di rumah sakit sebagai
fasilitas rujukan pun alat dental unit ( kursi gigi ) juga rusak. Jadi poli gigi di rumah sakit
tidak bisa beroperasi. Jadi apabila masyarakat di daerah perkotaan mau melakukan atau
memeriksakan gigi mereka harus pergi ke dokter gigi praktek mandiri dan harus
mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

8. Hasil tugas diskusi kelompok 2 yaitu tentang penyalahangunaan ipek yaitu kawat gigi abal
abal
Masyarakat lebih suka pergi memasang kawat gigi ke salon atau ke tempat umum yang
menjual kawat gigi tanpa memikirkan dampak negatif nya. Dari pada pergi ke doktek gigi
atau ke fasilitas kesehatan.
Alasan kami mengambil judul kawat gigi dengan iptek karena kawat gigi salah satu
teknologi yang digunakan pada kedokteran gigi untuk memperbaiki penampilan gigi yang
tidak rata atau posisi rahang yang tidak benar, namun seiring perkembangan jaman kawat
gigi sekarang dipakai sebagai trend fashion, bukan untuk perawatan gigi.
alasan kenapa kawat gigi berkaitan dengan penyalahgunaan iptek kawat gigi dipakai
sebagai trend fashion sehingga memberikan peluang kepada oknum yang tidak kompeten
untuk melakukan pemasangan kawat gigi.
Banyak remaja remaja menggunakan kawat gigi tanpa pengawasan dokter gigi.
Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut dilaksanakan melalui Pelayanan Kesehatan Gigi dan
Mulut perseorangan dan masyarakat yaitu:
Pada Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut anak usia sekolah tingkat dasar dan anak usia
sekolah tingkat menengah berupa Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dan Usaha
Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) tingkat lanjut yang dilakukan secara terpadu dengan
program Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M).
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) tingkat
lanjut dilaksanakan dalam bentuk kegiatan:
a. penjaringan kesehatan gigi dan mulut;
b. pendidikan kesehatan gigi dan mulut;
c. pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut secara berkala; dan
d. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut lanjutan

Anda mungkin juga menyukai