Anda di halaman 1dari 2

Indonesia Miliki Kekayaan dan

Keanekaragaman Budaya
Kategori Berita Kementerian | admin

Facebook Twitter

google_plus

Takalar, Kominfo - Negara Indonesia memiliki keanekaragaman budaya dan kekayaan bahasa
yang sangat banyak, dengan kekhasan yang berbeda satu sama lain, dan ketika keanekaragaman
dan kekayaan itu menyatu menjadi satu bangsa, maka yang muncul adalah sebuah keindahan. 

Penggambaran tentang kekayaan budaya bangsa Indonesia itu dikemukakan Direktur Jenderal
Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), Kementerian Komunikasi & Informatika RI, Freddy H.
Tulung ketika memberikan sambutan pada acara Sosialisasi Wawasan Kebangsaan Menuju
Ketahanan Nasional di Balai Budidaya Air Payau Boddia, Kecamatan Galesong, Takalar,
Sulawesi Selatan, Rabu (12/6).

Menurut dia, bangsa Indonesia memiliki 742 bahasa/dialek, terdiri atas berbagai suku bangsa dan
sub suku bangsa, jumlahnya tidak kurang dari 478 suku bangsa. "Kekayaan dan keanekaragaman
budaya dan bahasa itu ketika menyatu benar-benar melahirkan keindahan," katanya.

Ia kemudian bercerita mengenai upacara penyambutan yang diterimanya ketika akan memasuki
ruangan acara, yang diucapkan dalam bahasa Takalar. Menurut pendengarannya, intonasi suara
dalam bahasa Takalar cukup keras, dan ia seperti dibentak-bentak.

Freddy dengan terus terang mengaku tidak mengerti bahasa Takalar, namun setelah dibisiki
seseorang dan memahami maksud kata-kata yang keras itu, ia kemudian merasa sangat terharu.

 
"Dari situlah saya menemukan keindahan itu, keindahan dari adanya keanekaragaman budaya
dan bahasa. Kata-kata yang keras itu artinya begini, 'Kalau Bapak datang dengan niat baik, saya
siap mati untuk Bapak. Tetapi kalau Bapak datang dengan niat buruk, sebaiknya Bapak pulang
sekarang juga, sebelum sesuatu hal buruk terjadi pada Bapak'," kata Freddy Tulung.

Menurut dia, karena tidak mengerti, maka bahasa Takalar terdengar keras dan galak, namun
setelah ia mengetahui artinya, dirinya merasakan sesuatu keindahan dari bahasa Takalar itu.
"Makna dari kata-kata indah itu adalah perbedaan. Jika perbedaan dan keanekaragaman itu
menyatu, maka akan melahirkan keindahan," katanya lagi.

Ia menambahkan, banyak orang Indonesia yang tidak mengetahui betapa luasnya negara
Indonesia. Panjangnya dari ujung barat hingga ke ujung timur Indonesia, dari Sabang sampai
Merauke, mencapai 5.120 kilometer. Jarak tempuhnya, katanya, hampir sama kalau orang
Indonesia naik haji ke Jeddah, Arab Saudi, dengan waktu tempuh penerbangan selama 12 jam.
"Sedangkan panjang jarak dari selatan ke utara, lebih dari 1.700 km. Bayangkan, panjang pantai
Indonesia sekitar 104.000 km, menduduki urutan nomor empat sebagai negara yang memiliki
pantai terpanjang di dunia," katanya.

Sedangkan luas daratan Indonesia, menurutnya, lebih dari dua juta kilometer, dengan luas lautan
hampir tiga kali lipatnya. Artinya, dua per tiga wilayah Indonesia adalah lautan. "Hampir seperti
penduduk Takalar yang mayoritas berprofesi di laut," katanya.

Pada kesempatan itu ia berpesan agar seluruh bangsa Indonesia menjaga kekayaan dan
keanekaragaman bahasa dan budaya itu untuk tetap hidup dan berkembang menuju ke arah
kesatuan bangsa, bukan sebaliknya membesar-besarkan perbedaan.

Hadir pada acara itu di antaranya Staf Ahli Menko Polhukam Bidang Ideologi dan Konstitusi,
Laksma TNI AL Christina M Rantetana, Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Alfitra
Salamm, Kepala Bagian Pemerintahan Pemkab Takalar, Drs Syahriar, MAP, Ketua Umum PB
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)  Pusat, Addin Jauharurudin, Ketua Dewan
Pembina PWI Tarman Azzam, dan Ketua Panitia yang juga Ketua Bidang Pendidikan Seni dan
Budaya PB PMII, Nina Batuatas. (Ajo)

https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/1342/
Indonesia+Miliki+Kekayaan+dan+Keanekaragaman+Budaya/0/berita_satker

Anda mungkin juga menyukai