Menerima konsulan pasien gawat darurat di ruangan dengan menggunakan SBAR, dan
melakukan konsultasi dengan DPJP apabila diperlukan, kemudian advice akan di
informasikan dengan perawat ruangan dan ditulis di CPPT status pasien.
Untuk kasus gawat darurat, dokter ruangan harus datang ke ruangan
Jika ada beberapa kasus kegawatdaruratan, tentukan “prioritas” yang harus terlebih
dahulu ditangani.
Melakukan assessment awal medis kegawatdaruratan pada pasien baru yang masuk
dari klinik rawat jalan dan melaporkan ke DPJP jika terdapat kegawatan atau jika
terdapat hasil pemeriksaan penunjang yang abnormal dan kemudian menuliskannya
pada buku rekam medik.
Menulis Advice tambahan pasien baru yang masuk dari IGD, apabila pasien yang masuk
ruangan tersebut sudah dikonsultasikan ke DPJP oleh Dokter Umum IGD dan melewati
batas tunggu di IGD, tetapi belum ada advice dari DPJP, dengan catatan pasien stabil.
Menggantikan DPJP Visite pasien apabila DPJP berhalangan hadir karena hal mendesak,
kondisi ini dapat dijalankan apabila DPJP yang ada cuma 1 orang, atau DPJP yang ada
lebih dari 1 orang, tetapi semuanya melakukan Ilmiah sehingga visite tidak bisa
didelegasikan ke DPJP lain yang sama bidangnya.
DPJP yang ingin mendelegasikan visite ke DU ruangan, tidak harus melalui melalui
bidang pelayanan.
Bila ada pasien ruangan yang direncanakan rujuk oleh DPJP, DU ruangan hanya
membuat surat rujukan apabila diminta tolong oleh DPJP, sedangkan yang menghubungi
RS Rujukan adalah Perawat ruangan dan melakukan rujukan melalui sisrute.
Visite pada pasien ruangan rawat inap pada hari minggu dan hari libur nasional
Jam kerja dokter bangsal dibagi 3 shift dalam 1 hari, yaitu
Shift Pagi : 08.00 - 14.30 WITA
Shift Siang : 14.30 - 21.00 WITA
Shift Malam : 21.00 - 08.00 WITA