Anda di halaman 1dari 8

PROTAP RAWAT INAP

PASIEN
Serah terima pasien harus di tempat tidur pasien, beritahu pasien atau keluarga tentang
adanya atau letaknya bel, gelas dan air minum, kamar mandi, meja tempat pakaian, rak
handuk, tempat urin, pispot.
Anamnesa singkat, ukur tensi, nadi, suhu dan pernapasan

Serah terima status pasien di kantor perawat meliputi:


a. Pasien tanggungan perusahaan harus jelas ACC siapa (personalia)
b. Pasien umum:
- perawat saja, apakah sudah bayar uang muka seharga 5x biaya kelas
- Rencana operasi apakah sudah bayar uang muka Rp. 2.000.000
c. Pasien akan dirawat oleh dokter spesialis, apakah sudah dikonsulkan atau
belum.
d. Therapi atau tindakan yang sudah dilakukan di UGD dan terapi selanjutnya.
e. Pemeriksaan penunjang: Lab dan Rontgen yang sudah dilakukan termasuk
hasilnya dan bila ada pemeriksaan lain yang belum dilakukan atau
pemeriksaan perwaktu.

Menulis identitas pasien untuk digantungkan di tempat tidur pada bagian depan.
Pencatatan registrasi pasien di buku registrasi.
Pemberian therapi infus, oral, injeksi sesuai instruksi dokter yang merawat atau dr.
Ruangan dan membuat daftar waktu pemberian therapi di buku dan status pasien.
Mengukur tanda tanda vital pasien secara rutin 3x sehari .
- untuk pasien yang demam extra suhu 2 atau 3 jam sekali.
Memandikan pasien bed rest, dilakukan oleh dinas malam jam 05.00
Observasi Tensi, Suhu, Nadi bagi pasien yang gawat setiap setengah jam sekali, perawat
1 orang sekaligus pendampingan.
Memesan diet pasien dan membantu petugas katering untuk membagikan makanan ke
masing-masing meja pasien
Mengganti laken, stick laken dan selimut yang kotor.
Pencatatan data pasien di papan data pasien rawat inap. Menghapus data pasien yang
sudah pulang dan mencatat data pasien yang masuk dilakukan oleh masing-masing shift.
Mempersiapkan obat-obat, resume keperawatan, surat-surat yang diperlukan. Fotokopi
hasil pemeriksaan laboratorium dan rontgen dan juga resume medis bila diperlukan.
Serah terima obat setiap pertukaran shift, bila ada yang kurang langsung diresepkan.
Operan shift dilakukan langsung ke kamar-kamar pasien.
Pemakaian obat dan alat-alat kesehatan pasien harus dengan resep.
Melayani pasien harus selalu ramah dan selalu respon terhadap keluhan pasien.
Mempersiapkan pasien yang akan operasi terutama mental dan rohaninya, termasuk
persiapan medis, puasa minimal 6 jam sebelum operasi
Pencukuran daerah operasi, pemasangan infus, folley catheter, rontgen thorax (kecuali
pada ibu hamil), EKG pada pasien umur di atas 35 tahun dan pasien yang diduga ada
kelainan jantung.
Sebaiknya pasien opersi elektif sebelum operasi diperiksa dr. Anestesi dulu.
Pemesanan darah ke PMI
Menyiapkan formulir permintaan yang sudah ditandatangani dokter dan mengambil darah
pasien sebanyak 2 cc dimasukkan ke botol sampel darah yang sebelumnya sudah diisi
cairan natrium sitrat 0,2 cc. Bon uang ke bagian keuangan sebanyak yang diperlukan,
kemudian diserahkan ke sopir sekaligus contoh darah dan formulir permintaan darah.
Jangan lupa menulis identitas pasien dan nama RS pada sampel darah.
Bila darah sudah datang, sebelum tranfusi harus dicek nomor Register pada bagian darah
apakah sesuai dengan nomor Registeryang tertulis di kertas identitas pasien dari PMI,
kemudian periksa kehangatan darah. Cairan infus yang dipakai Na Cl 0,9%. Selama
tranfusi darah harus observasi ketat apakah timbul alergi, bila terjadi alergi segera
dihentikan dan dikonsultasikan ke dokter ruangan, tindakan apa yang akan dilakukan.
Setelah selesai tranfusi bila lebih dari 1000 cc apakah perlu diinjeksi Calcium Glukonas
dan cek Hb min 1 jam setelah tranfusi darah.
Merujuk Pasien. Sebaiknya sebelum pasien dirujuk, hubungi dulu RS rujukan yang
dituju. Persiapan pasien dan hasil hasil pemeriksaan penunjang dan surat-surat rujukan,
obat-obat dan alat kesehatan yang kemungkinan dibutuhkan dijalan.
Beritahu driver untuk mempersiapkan Ambulans, O2, setelah semuanya selesai termasuk
biaya pasien selama dirawat sudah ada penyelesaian atau Acc dari bagian administrasi,
kemudian pasien dirujuk dengan didampingi satu orang perawat.
Sepulang dari merujuk pasien, perawat pendamping melapor ke dokter
ruangan/leadernya.
Setiap perawat harus mencatat setiap tindakan atau hasil observasi yang dilakukan
terhadap pasien. Setiap shift harus membuat laporan harian tentang keadaan pasien.
Perawat Rawat Inap dibagi 3 shift:
- Shift I masuk jam 07.00 WIB s\d jam 14.00 WIB
- Shift II masuk jam 14.00 WIB s\d jam 21.00 WIB
- Shift III masuk jam 21.00 WIB s\d jam 07.00 WIB
Untuk pasien PT dikonfirmasikan ke Administrasi untuk ditindaklanjuti tentang jaminan
biaya.
Bagi pasien umum pada hari ketiga dirawat sebaiknya keluarga diminta untuk menambah
DP sebesar DP I.
PASIEN PRE OP DI UGD

1. Pasien rencana operasi .

Periksa dahulu Tensi, nadi, suhu, mencukur daerah operasi ( 0perasi hernia,
Appendiks, dan sectio ). Kelengkapan pemeriksaan laboratorium,Rontgen dan
surat izin operasi.

2. Bila operasi akan direncanakan lebih dari 2 jam yang ditentukan pasien
dipindahkan ke ruang rawat terlebih dahulu.

3. Lengkapi surat izin operasi, administrasi.


S O P KAMAR OPERASI

1. Team perawat OK memeriksa ulang pasien yang akan dioperasi.


Vital sign : Tensi, suhu, nadi, mencukur daerah operasi, kelengkapan
Pemeriksaan laboratorium,rontgen, dan surat izin operasi.

2. Kemudian dilaporkan ke dokter Anestesi untuk di Follow up ulang.

3. Setelah post operasi pasien diobservasi di ruangan RR ( Recovery Room ) oleh


dokter anestesi.

4. Seteleh pasien sadar betul/stabil , kemudian pasien dipindahkan ke ruang rawat


oleh team perawat OK Dengan memberitahukan jenis anestesi yang dilakukan
spinal atau general ( Bius umum ).

S O P POST OP DI RUANG RAWAT


1. SPINAL ANESTESI
- Lapor Dokter ruangan
- Pasien harus berbaring selama 24 jam boleh miring kiri-kanan
- Pasien boleh minum bertahap bila bising usus (+),kemudian dilanjutkan
makan.
- Bila pasien kesakitan, muntah diberikan obat sesuai instruksi dokter anestesi.
- Setelah 24 jam pasien boleh mobilisasi.

2. GENERAL\UMUM
Lapor Dokter Ruangan.
- Pasien diterima di ruang rawat setelah sadar betul.
- Pasien boleh minum-makan bila bising usus (+).
- Pasien boleh mobilisasi bila tidak pusing.
- Bila pasien kesakitan \muntah diberikan obat sesuai instruksi dokter anestesi.

PROTAP U G D

1. Setiap pasien yang kasus penyakitnya gawat dan darurat, gawat tidak darurat,
darurat tidak gawat otomatis menjadi pasien UGD.
2. Pasien langsung masuk UGD dengan atau tanpa perawat.
3. Petugas RM datang ke UGD membawa status kosong satu paket, pasien langsung
didaftar.
4. Pasien diberi therapy atau pertolongan oleh team UGD dan Dokter. Setelah atau
sebelum dilakukan pemeriksaan yang dianggap perlu.
5. Setiap pemakaian alat atau obat stock UGD harus melalui resep. Di belakang
nama alat atau obat diberi tanda UGD, kemudian diteruskan ke Apotik. Ingatkan
petugas apotik bahwa ada alat atau obat di UGD yang terpakai. Pengembaliannya
dilakukan oleh petugas apotik. Bila terjadi kelalaian\kesalahan yang
mengakibatkan obat\alat tidak kembali ke UGD akan menjadi tanggung jawab
Apotik untuk mengganti alat atau obat yang hilang. Bila kelalaian\kesalahan yang
dilakukan oleh petugas UGD maka untuk penggantian obat atau alat yang
hilang,pecah atau rusak menjadi tanggung jawab team UGD pada saat itu.
6. Pemakaian obat atau alat stock UGD harus dicatat di struk .
7. Penulisan hasil pemeriksaan dan therapy di status oleh dokter harus jelas serta
harus ada identitas dokter (nama dan tanda tangan).
8. Bagi pasien rawat jalan, bila sudah selesai pemeriksaan,tindakan dan pembuatan
resep, perawat dan dokter harus melakukan Cross chek mengenai alat dan obat
yang dipakai.
9. Status, resep, struk dan kwitansi dan penanggungjawab pasien diantar oleh
perawat ke Administrasi Rawat Jalan.
10. Petugas rawat jalan menyerahkan resep ke Apotik. Diberitahuke petugas apotik
bila ada alat dan obat stock UGDyang terpakai.
11. Biaya diselesaikan di kasir (umum).
12. Bila pasien rawat inap. Status rawat inap dilengkapi pengisian identitas pasien
penanggungjawab.
13. Cross chek alat atau obat stock yang dipakai apakah sudah tertulis semua distruk.
14. Penulisan resep obat\ alat kesehatan yang terpakai oleh dokter UGD.
15. Mengenai DP (pasien umum) 5 kali biaya kamar sehari (sesuai kelas ). Bila
pasien rawat saja tanpa tindakan operasi. Pemeriksaan penunjang yang biayanya
mahal.
16. Pasien rencana operasi atau akan dilakukan pemeriksaan penunjang yang
biayanya mahal maka DP minimal Rp. 2.000.000,-
17. Bila pasien rawat inap adalah karyawan perusahaan,harus dikonfirmasi ke
perusahaan yang dimaksud dengan jelas Acc siapa. Perawat UGD di RM
bekerjasama dengan keluarga konfirmasi.
18. Pasien diantar ke ruangan rawat inap setelah nsemua tindakan yang perlu telah
dilaksanakan dan keadaan pasien stabil.
19. Serah terima dengan perawat rawat inap secara jelas dan lengkap.
20. Serah terima alat dan obat stock setiap pergantian shif.
21. Inventarisasi alat atau barang inventaris setiap bulan pada Minggu I.
22. Alat dan barang yang rusak atau hilang ada laporan pertanggungjawaban ke
penanggungjawab ruangan dan ditindaklanjuti ke bagian terkait sampai ke
Direktur.
23. Setiap ptugas UGD berkewajiban menjaga dan memelihara alat\barang yang ada
di UGD.
24. Pasien dari POLI yang akan dirawat dikirim ke UGD, pasien tersebut tetap
menjadi pasien POLI terkait.
25. Penggantian alat yang rusak dan penambahan alat harus jelas timbang terima dan
harus ada bukti.
26. Khusus O2 bila habis langsung dilapor ke bagian teknisi .
27. Kerusakan alat non medik langsung dilapor ke bagian teknisi.
28. Selain petugas UGD tidak diperkenankan mempergunakan fasilitas UGD, misal
terima telepon , memakai gunting, dan lain-lain.
29. Selalu memperhatikan kebersihan ruangan UGD dengan menyuruh petugas CS
stiap kali selesai menolong pasien (Bila pasien di UGD kosong)..

Anda mungkin juga menyukai