Anda di halaman 1dari 3

1.

Kendaraan datang  SOP akses keluar masuk kendaraan


2. Petugas satpam melakukan screening ( Pasien IGD/ Poli /Pengunjung/ Tamu/dll)
- Pasien IGD di arahkan ke drop Zone
- Pasien Poli / VK/ melati diarahkan melewati jembatan
- Pengunjung Anggrek/ Lili diarahkan ke lantai 2
- perujuk diarahkan ke cafeteria dengan petugas cafeteria memberikan snack + minum
free
- tamu diarahkan sesuai tujuan
3. Pasien IGD di arahkan di drop zone dan dibantu oleh petugas satpam + petugas Triage IGD
4. Dilakukan Triage primer oleh petugas satpam.
5. Pasien ditransfer masuk IGD oleh satpam kecuali pasien yang perlu tindakan dekontaminasi.
6. Pasien di tempatkan di kursi roda atau brankar sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien
oleh satpam/perawat dengan memperhatikan keselamatan dan keamanan saat pemindahan
7. Petugas triase memberikan lembar catatan triase IGD
8. Keluarga diarahkan ke pendaftaran IGD dan kendaraan pasien/keluarga diarahkan ke tempat
parkir oleh petugas satpam
9. Pasien yang perlu dekontaminasi di arahkan ke ruang dekontaminasi oleh petugas triage
(perawat/ satpam) dan dilakukan dekontaminasi oleh perawat IGD.
10. Setelah dilakukan Triage primer , pasien di masukan IGD oleh petugas triage dan dilakukan
pemeriksaan TRIAGE sekunder oleh Dokter/perawat. Jika pasien kandungan perawat segera
menghubungi bidan. Bidan segera menuju ruang ponek dengan response time max 5 menit,
bila bidan tidak segera datang maka satpam segera menjemput bidan di VK , untuk
sementara pasien ditangani oleh perawat dan dokter.
10 Triase Sekunder dengan menggunakan Australasian Triage Scale ( ATS)
ATS I immediate Merah
ATS 2 10 minutes Kuning
ATS 3 30 minutes Hijau
ATS 4 60 minutes Biru
ATS 5 120 minutes Putih
Meninggal Hitam
11 Pasien dilakukan pemeriksaan awal oleh petugas IGD
- Assessment awal keperawatan dicatatan di form catatan triase dan didokumentasikan di
E-RM
- Assessmen medis dilaksanakan oleh dokter jaga, didokumentasikan langsung di SIM RS
12 Dokter IGD memberikan Edukasi terkait kondisi pasien dan planning terapi terdokumentasi
di lembar KIE
13 Dilakukan pemeriksaan lanjutan bila perlu meliputi radiologi dan laboratorium dengan
permintaan di sim RS dan tetap menghubungi petugas jaga radiologi dan laborat
- Jika pasien indikasi rawat inap - laborat ->swab dan lab sesuai indikasi jika hasil
swab AG positif pasien diarahkan ke IGD Covid  CCTV Standby jika KU stabil  jika
perburukan perawat wajib stay isolasi
14 Bila pasien bisa rawat jalan :
- keluarga diarahkan untuk ambil obat dan membayar di kasir, dengan mengikuti tanda
ke arah kasir . Bila pasien tidak ada keluarga yang mendampingi, petugas satpam
/CS/perawat/petugas pendaftaran memfasilitasi untuk mengatar pasien.
15 Bila pasien indikasi rawat inap maka keluarga diarahkan ke pendaftaran untuk proses
pemilihan kamar inap
- Edukasi tarif kamar inap dan fasilitas RS oleh petugas pendaftarn
-Persetujuan / informed consent
-Konfirmasi ke petugas Rawat Inap dan IGD terkait kamar yang diminta
-Jika kamar inap yang diminta tidak ada :  titip kamar, Intermediet ( ICU ) menunggu
di IGD  form edukasi + Gizi
16 pasien dilakukan tindakan oleh dokter dan perawat  (IGD SOP Tindakan , Protokol Klinis
10 kasus kegawatan tersering, CP 10 kasus IGD)

- pemberian edukasi dan informed consent oleh dokter dan perawat IGD

- konsultasi dengan DPJP

1. kasus interna ( dr.Evan dan dr. friska –tergantung kasus )

2. kasus anak ( dr Ibnu dan dr Sumei )

3. kasus Syaraf ( dr Novi )

4. kasus Paru ( dr gandi )

5. kasus mata ( dr Vina )

6. kasus THT ( dr Rifki )

7. kasus Bedah ( dr Putu/ dr Dwi )

8. kasus Obgyn ( dr sita / dr satrio)

9 . kasus ortho (dr. Dedde )

- Konsul melalui telephone atau via whatsap dan wajib Di dokumentasi SBAR di E- RM
- Pelporan hasil pemeriksaan dan kondisi kritis didokumntasikan dengan SBAR di E- RM
17 dokter memberikan advise tindakan dan pengobatan sesuai indikasi pasien kepada perawat
IGD
18 Perawat IGD / dokter igd ( PJ sift IGD) mengambil obat di depo IGD dan mencatat
penggunaan obat di form transfer internal
19 Perawat memberikan obat sesuai dengan advise dokter dengan memperhatikan prosedur 7
benar
20 Melakukan input e-resep sesuai dengan catatan penggunaan obat di form transfer internal
dipastikan dilakukan double chek
21 Setelah tindakan selesai , petugas/ dokter IGD melakukan KIE ulang terkait kondisi dan
tatalaksana pasien :
1. rawat inap
2. rujuk
3. observasi IGD
4. KRS / rawat jalan
22 Untuk pasien pro rawat inap, transfer pasien dilakukan setelah konfirmasi kesiapan kamar
inap dengan petugas pendaftran dan ruang inap- sop transfer pasien - sop hand offer
23 Untuk pasien rujuk  dilakukan edukasi oleh dokter --> KIE kepada keluarga RS mana yang
dituju  apabila pasien ACC dokter melakukan proses rujuk  BPJS : konfirmasi ke RM 
umum : KIE terkait administrasi pembayaran. Bila semua sudah lengkap/ verifikasi petugas
IGD + RS perujuk sudah acc pasien bisa di transfder ke RS perujuk  SOP transfer eksternal.
24 Untuk pasien Observasi IGD KIE keluarga  jika stabil pindah ruangan / KRS/rujuk
25 Pasien KRS  petugas IGD KIE Keluarga 
-jika BPJS konfirmasi RM SEP emergency  edukasi ambil obat di apotik  verifikasi, 
pasien KRS
- untuk pasien umum  konfirmasi kasir  kie keluarga untuk melakukan pembayaran 
ambil obat di apotik --. Verifikasi oleh petugas IGD pasien KRS

26. petugas igd menjaga kebersihan, kerapian dan fungsional alkes dan sarana pelayanan selalu
ready

27. petugas IGD( dokter dan perawat ) melakukan croschchek obat depo IGD setiap akhir sift
konfirmasi ke farmasi jika ada ketidak sesuaian stok depo

Anda mungkin juga menyukai