Definisi Kanker
Adalah suatu penyakit pada DNA pembentukan kromosom yang terdapat pada inti sel.
Karsinogenesis
BIBIT KANKER daya tahan tubuh
(phroto oncogen)
karsinogen
sel kanker
daya tahan tubuh
Invasi
daya tahan tubuh
Metastase
pernafasan Muntah darah : kanker lambung, hati Kencing darah : ca ginjal, kandung seni, Ca prostat Perdarahan hidung : ca hidung, Ca nasopharing Perdarahan pervaginam : ca cervix, uterus Perdarahan post coitus : ca cx uteri
Alat pencernaan terganggu Mual muntah : Ca lambung, ca pancreas , Ca hati Kesulitan menelan : ca oesofagus, tyroid , ca mediastinum Tumor /Bejolan Ca Payu dara Lipoma
Obstipasi Gangguan berak : Ca colon / rectum Gangguan kencing ; ca kandung seni, prostat, penis Koreng Borok tidak sembuh-sembuh : ca kulit, ca jaringan kulit
Andeng-andeng Nevus / andeng-andeng maligna disebut Melanoma maligna dimana nevus tibatiba membesar, bertambah kehitamhitaman/ penyebaran pigmen sekitar nevus, rasa gatal, mudah berdarah / ulcus
Nada suara Suara serak : Ca larynx, tyroid Batuk-batuk : chronis ca paru
Jenis Kanker
Tumor : Setiap benjolan abnormal pada tubuh
Neoplasma : Pertumbuhan abnormal dari suatu bagian tubuh yang tidak dapat dikendalikan oleh tubuh sendiri.
Neoplasma jinak : Tumbuh lambat Tidak berakar, permukaan rata Tidak mempunyai anak sebar Jarang mengakibatkan kematian
Neoplasma Ganas : kanker Tumbuh cepat Berakar, batas tdk jelas, permukaan berdungkul Mempunyai anak sebar Hampir selalu menyebabkan kematian Semua bagian tubuh kecuali rambut dan kuku
Stadium Kanker
Perjalanan penyakit kanker :
Pra Kanker Kanker stadium nol kanker stadium I Stadium II Stadium III Stadium IV Kematian
STADIUM DINI Belum berakar Belum ada anak sebar Dengan terapi dapat sembuh sempurna Kemungkinan hidup 5 tahun setelah pengobatan baik 100% sembuh
STADIUM LANJUT Telah berakar Ada anak sebar Terapi : hasil <memuaskan Kemungkinan hidup 5 tahun setelah terapi = 5%.
Penyebab
Penyebab kanker sampai saat ini belum diketahui.
Ca Paru Penderita Laki-laki : Wanita = 39 : 8 Paparan Industri tertentu, dengan paparan 15-20 tahun maka , Paparan Asbestosis memberikan Risiko 6-10 kali Paparan bahan Radioaktif ( Uranium ) : 4 kali
Paparan dalam jangka waktu 10-20 tahun, perokok menghisap 1 -10 batang / hr : Risiko 15 kali 20-30 batang / hr : Risiko 40 50 kali 40-50 batang / hr : Risiko 70 80 kali
virus penyebab Hepatitis E : kanker hati virus herpes simplek tipe II : kanker servik virus human papiloma : Kanker Servik, Kanker vulva Virus Epstein Boer : Kanker Servik, Kanker Vulva, kanker Nasopharing, kanker getah bening (limfoma)
Bahan Kimia
Industri : asbestosis, kromat, anilin, nikel Obat : Reserpin : ca payudara Hormon estrogen tunggal (berlebihan, tunggal) : Kanker vagina Phenacetin : Ca Ginjal Pestisida : mengandung acetilamino fluerance Bahan kimia di alam : aspal, tir, minyak Bahan makanan pada makanan :Pengawet, penyedap, pewarna, sintetis : Kanker colon Timah hitam (peroral / parenteral) : Ca Ginjal Nikel, uranium, selenium, asbes (inhalasi) : Ca paru
Status kawin / tidak Ca mulut rahim : jarang pada wanita yang tidak kawin banyak pada wanita yang berganti-ganti pasangan
Perbedaan Seks Ca payudara wanita lebih banyak dp laki-laki Ca kulit wanita lebih sedikit dp laki-laki Ca paru wanita lebih sedikit dp laki-laki (1 : 5) Ca nasopharynx laki lebih banyak dari wanita
Suku bangsa / etnik
Sosial ekonomi rendah Secara tidak langsung mempengaruhi Gizi kurang Kemampuan menyediakan sarana kesehatan kurang Kesadaran untuk hidup sehat rendah kesadaran dan kemampuan untuk memeriksakan diri bila sakit rendah Status immunitas : rendah
Tempat kerja Pabrik asbestos, kromat, pestisida Kamar RO Dapur yang penuh asap
Gaya hidup / cara hidup Merokok Alkohol Berjemur di terik matahari Kebiasaan makan-makanan kaleng Tidak menyusui setelah melahirkan Makan ikan asin secara berlebihan (nitrosamin)
menyebabkan Ca nasopharynx
Adat / Kebiasaan Nginang / susur Kawin usia muda Pria tidak khitan Banyak anak banyak rejeki Kurang O.R. menyebabkan status immunitas
menurun
Kejiwaan
Stress berlebihan akan menyebabkan status immunitas menurun
Genetik Sifat menurunkan bakat mudah terkena kanker Misal : Retinoblastoma (pada mata) Polusi Polusi Udara : asap mobil / pabrik / rokok Polusi Air : limbah pabrik, pestisida di sawah yang terbawa ke sungai Tanah : Pestisida, pupuk kandang, kacang-kacangan yang penyimpangannya kurang baik menyebabkan pembusukan dan menjamur membentuk aflatoksin
Metastase
Metastase Kanker dapat terjadi melalui : Aliran darah : hematogen Aliran keluar getah bening : limfogen Misalnya : kanker kulit pada kaki :
Hematogen
Pembuluh darah : otak, tulang Membesar kematian
WHO 2003:
>10jt penderita baru penyakit kanker Prediksi h 20%/thn g 2020 penderita baru 20 juta/tahun 84 juta meninggal dalam 10 tahun ke depan bila tidak diintervensi
Registrasi :
PA RS Dharmais 2004: 1088 kasus kanker baru Registri PA di 13 RS Pendidikan 1999, jenis kanker terbanyak:
Malang, Menado, Bali dan Jakarta
Ca Payudara di Medan, Palembang, Padang, Yogyakarta & Makasar Ca Leher Rahim di Bandung, Semarang, Surakarta, Surabaya,
LANDASAN HUKUM
UU No.23 tahun 1992 tentang kesehatan UU No.32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah UU No.33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara
Pemerintah pusat dan daerah UU No.29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran PP No.7 tahun 2005 tentang rencana pembangunan jangka menengah Nasional Kepmenkes RI No.1575/Menkes/SK/XI/2005, tentang organisasi dan Tata kerja Departemen Kesehatan RI Kepmenkes RI No.1457/Menkes/SK/XI/2003, tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di kabupaten/Kota Kepmenkes RI No.1116/Menkes/SK/VIII/2003, tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan Kepmenkes RI No.1479/Menkes/SK/X/2003, tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans EpidemiologiPenyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular Terpadu
Estimasi Angka Kesakitan dan Kematian di Indonesia (Age-Standardize Rate per 100.000, All Ages)
2002 estimasi insidens kanker di Indonesia: urutan I :Kanker payudara (26/100.000 prp) urutan II :Kanker leher rahim (16/100.000 prp) Data Badan Registrasi Kanker IAPI 1999: urutan I :Kanker leher rahim (17,2%) urutan II :Kanker payudara (12,2%) Data SIRS 2005: urutan I :Kanker payudara (28,4%) urutan II :Kanker leher rahim (13%)
Indonesia
PREVALENSI ()
10,0 12,0 2,0 4,0 6,0 8,0
DIY JATENG DKI JAKARTA BANTEN SULUT SUMBAR JABAR BALI SULSEL SULTENG JATIM
4,4 3,9 3,8 3,8 3,7 3,6 3,6 3,4 3,3 3,3 3,3 3,2 4,5 4,8 4,9 5,5 5,6 5,8 6,4 7,4 8,1
9,6
KALSEL KALTENG KEPRI BENGKULU KALTIM LAMPUNG PAPUA JAMBI NTT RIAU GORONTALO SUMUT NTB PAPUA BARAT NAD SULTRA KALBAR SULBAR BABEL MALUKU UTARA SUMSEL MALUKU INDONESIA
1,5 4,3 2,0 1,9 1,9
PROVINSI
2,7 2,6 2,4 2,4
1400
1200
1000 800
600
400
200
0 2007 2008 2009 2010
1000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 2007 2008 2009 2010
Data Epidemiologi
Frequensi Relatif : Data dari RSCM Jakarta 1975 1978 terdapat 2606 kasus Ca, urutan : Ca Cervix uteri 24, 3% Payudara 14,7% Nasopharynx 4,8%
Data dari 13 Pusat Laboratorium Patologi se Indonesia tahun 1983 (Tidak termasuk RSCM) Jumlah 24711 dg urutan : Cervix uteri 16,8% Payudara 12,8% Kulit 7,9% Nasopharynx 5,6%
Urutan Resiko Relatif kanker pada Wanita: Ca cervix uteri 6. Hati Ca mammae 7. Chorioepitheloma Ovarium 8. Paru Leukemia 9. Tyroid Kulit 10. Nasopharynx
Urutan Resiko Relatif Kanker pada Laki-laki 1. Hati 6. Lymphomimanigna 2. Paru 7. Larynx 3. Leukemia 8. Colun dan Rectum 4. Kulit 9. Tulang 5. Nasopharynx 10.Mata
Pencegahan Primer
Health Promotion : He Tingkatkan kewaspadaan dan kecurigaan Memperbaiki sanitasi Menempatkan tenaga ahli Memperbaiki hygiene perorangan / lingkungan Spesific Protection: Blocking bahan-bahan karsinogenik (misal : hati dengan vaksinasi hepatitis, Emenghindari kontak dengan bahanbahan karsinogenik : pemakaian sarung tangan, masker, Baju Pb (sinar x)) Menemukan / menghilangkan bentuk-bentuk pre cancerous
Pencegahan sekunder
Early Dianogsis dan prompt treatment Deteksi dini kanker : Pem. Diri sendiri (sarari), Pap smear dll. Pengobatan specifik dan adequate: Pembedahan, Radiasi, Sitostatika, Hormonal, Immunotherapy
Rehabilitasi agar tidak merasa rendah diri Memperpanjang hidup dan mengurangi
penderitaan
Pencegahan Tersier