Anda di halaman 1dari 8

SOP ALUR PELAYANAN RANAP

Pengertian Alur pelayanan pasien adalah rangkaian tahapan yang harus


dilakukan/ dilalui secara berurutan oleh pasien sebagai pengguna
pelayanan kesehatan.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk alur pelayanan
pasien.
Kebijakan SK Penanggung Jawab Klinik Az-Zahra nomor:
01/SK/PJ.KLINIK/AZ-ZAHRA/VI/2018 tentang Pelayanan Klinis
Referensi Permenkes No. 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis.
Langkah-langkah Alur Pelayanan Pasien Rawat Jalan :
1. Petugas pendaftaran meminta pasien yang datang untuk
mengambil nomor urut dan meminta pasien untuk menunggu
di ruang tunggu.
2. Petugas pendaftaran memanggil pasien sesuai nomor urut dan
melakukan proses pendaftaran pasien.
3. Petugas mengarahkan pasien pada unit pelayanan kesehatan
yang dituju sesuai kebutuhan pasien.
4. Petugas menyerahkan status rekam medis pasien pada petugas
unit-unit pelayanan.
5. Petugas pada unit pelayanan melakukan kajian pada pasien
sesuai SPO masing-masing unit pelayanan.
6. Bila diperlukan, petugas pada unit pelayanan merujuk pasien
ke unit terkait sesuai kebutuhan pasien, misal pemeriksaan
penunjang (laboratorium).
7. Petugas pada unit pemeriksaan penunjang melakukan
pemeriksaan sesuai rujukan dari unit pelayanan sebelumnya
dan menyerahkan hasil pemeriksaan kepada pasien.
8. Petugas pada unit pelayanan menerima hasil pemeriksaan
penunjang dari pasien.
9. Petugas pada unit pelayanan kemudian menegakkan diagnosa
dan membuat resep untuk pasien rawat jalan, memberikan
informed consent untuk pasien rawat inap (rawat inap
kebidanan).
10. Petugas memberikan surat rujukan bila tidak mampu
ditangani di ke fasilitas kesehatan yang lebih mampu
menangani.
11. Untuk pasien rawat jalan maka petugas pada unit pelayanan
meminta pasien untuk menyerahkan resep pada bagian apotik
dan terlebih dahulu ke kasir untuk menyelesaikan
pembayaran bagi pasien tanpa jaminan kesehatan.
12. Petugas pada bagian apotik menerima resep, menyiapkan obat
yang diresepkan dan menyerahkan obat pada pasien disertai
dengan penjelasan prosedur mengkonsumsinya jika pasien
merupakan pasien rawat jalan.
13. Pasien pulang?menuju ke UGD/ rawat inap/ Rumah Sakit.
Alur Pelayanan Pasien UGD :
1. Pasien yang datang dari rawat jalan ditanyakan surat rujukan
internal/ rujukan lain yang dibawa pasien (jika pasien
rekomendasi opname/ dilakukan tindakan medis tertentu dari
tempat periksa sebelumnya).
2. Petugas melihat surat rujukan internal/ rujukan dari tempat
yankes lainnya yang diberikan (jika ada).
3. Petugas menanyakan identitas pasien (jika tidak ada surat
rujukan sebelumnya) dan kartu jaminan kesehatan yang
dimiliki.
4. Dokter/ petugas melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan
TTV pada pasien.
5. Dokter/petugas menanyakan hasil pemeriksaan diagnosis
yang sudah dilakukan sebelumnya (jika ada).
6. Pasien menandatangani lembar informed consent jika ada
tindakan medis yang harus ada persetujuan keluarga.
Pada pasien tidak perlu dirawat
7. Petugas melakukan tindakan medis sesuai dengan kebutuhan
kesehatan pasien.
8. Petugas melakukan monitoring/ observasi pada pasien.
9. Keluarga pasien/ pasien menyelesaikan administrasi.
10. Petugas memberikan informasi kepada kepala keluarga
tentang : hal yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan di
rumah, control, dan cara minum obat.
11. Petugas memberikan resep obat jika pada jam kerja rawat
jalan untuk diambil obatnya di apotek Klinik Pratama Az-
Zahra.
12. Pasien diperbolehkan pulang jika hasil monitoring tidak ada
masalah.
Pasien yang harus di rawat inap
13. Keluarga menandatangani surat persetujuan dirawat dan
informed consent jika pasien setuju menolak di rawat di
Klinik Pratama Az-Zahra.
14. Pasien dipersilahkan tidur di bed pemeriksaan.
15. Dokter/ petugas memberikan informasi tentang diagnosa,
alternatif tindakan, pemeriksaan penunjang yang akan dijalani
dan kebutuhan perawatan di Klinik.
16. Petugas melakukan tindakan medis sesuai dengan advis
dokter.
17. Petugas melakukan monitoring terhadap pasien kalau pasien
memerlukan monitoring yang detail tentang perkembangan
pasien.
18. Petugas menghubungi rawat inap jika berhasil monitoring
tidak ada masalah/ tidak perlu di monitoring di UGD.
19. Petugas memindahkan pasien ke ruang rawat inap.
Alur Pelayanan Pasien di Rawat Inap
20. Pasien dari UGD
21. Petugas memberikan asuhan keperawatan kepada pasien
sesuai dengan SOP asuhan keperawatan selama pasien
dirawat.
22. Petugas melakukan monitoring setiap kali jaga shift.
23. Dokter melakukan visit setiap hari.
24. Dokter menetapkan pasien sudah membaik/ sembuh/
memburuk/ timbul diagnosa baru setelah melakukan visit.
25. Dokter petugas menetapkan pasien boleh pulang/ rujuk.
26. Keluarga pasien menyelesaikan administrasi.
27. Keluarga pasien diperbolehkan pulang jika pasien sudah
diizinkan pulang oleh dokter dan sudah menyelesaikan
administrasi.
28. Pasien dirujuk ke RS jika kondisi pasien memburuk.
Unit Terkait Ruang Periksa Poli Umum, Ruang Periksa Poli Gigi, Ruang Periksa
Poli KIA, Ruang Bersalin, Laboratorium, UGD, dan Rawat Inap.
Dokumen Terkait Buku Register
Rekam Medik.

SOP PEMASANGAN INFUS


Pengertian Pemasangan cairan atau obat langsung ke dalam pembuluh darah
vena dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang lama dengan
menggunakan infuse.
Tujuan Untuk memenuhi kebutuhan cairan dan memberikan obat langsung
melalui vena pasien.
Refrensi 1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan.
Prosedur Persiapan Alat :
1. Seperangkat infust steril.
2. Cairan infus yang diperlukan (Asering, RL, Dektrose 5%,
Nacl 0,9%).
3. Jarum infus steril sesuai ukuran yang dibutuhkan.
4. Kapas alkohol dalam tempatnya.
5. Kain kassa steril dalam tempatnya.
6. Tourniquet.
7. Pengalas/perlak.
8. Bengkok.
9. Standar infus.
10. Sarung tangan steril.
11. Betadin.
12. Plester dan gunting perban.
13. Spalk dan kasa gulung bila perlu.
14. Tempat cuci tangan.
15. Alat tulis
Persiapan Pasien :
1. Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan,
jika keadaan memungkinkan.
2. Pakaian pasien pada daerah yang akan dipasang infus harus
dibuka.
Tindakan :
1. Cek kebutuhan pasien.
2. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan para pasien : tujuan
dan prosedur.
3. Persiapan alat-alat sesuai kebutuhan.
4. Alat-alat didekatkan ke pasien.
5. Botol cairan digantung pada standar infus.
6. Pasang pengalas dibawah daerah yang akan dilakukan
penusukkan dan dekat bengkok disisi penusukkan.
7. Perawat cuci tangan kemudian memakai sarung tangan.
8. Tutup botol cairan di desinfeksi.
9. Infuset dibuka, keluarkan selang udara lalu tusukkan ke botol
infus.
10. Udara dalam selang dikeluarkan dengan mengalirkan
cairannya.
11. Alirkan cairan sehingga mengisi setengah bagian tabung
pengatur tetesan dan selang terisi cairan, perhatikan jarum
jangan sampai alat penetes terendam.
12. Selang di klem.
13. Daerah yang akan ditusuk dipasang tourniquet sehingga vena
akan jelas terlihat (± 10 cm diatas lokasi yang akan diinfus).
14. Daerah yang akan ditusuk di desinfeksi dengan kapas alkohol.
15. Tusukkan jarum infus kedalam vena yang dimaksud. Darah
yang dihisap sedikit untuk memastikan apakah jarum infus
telah masuk kedalam vena dengan cepat.
16. Lepaskan tourniquet, setelah jarum infus dipastikan masuk
kedalam vena, daerah ujung jarum ditekan dan pangkal jarum
dihubungkan dengan ujung selang.
17. Periksa lagi lancar tidaknya tetesan, terjadi pembengkakan
atau tidak. Apabila tidak terjadi jarum dipertahankan
letaknya dengan kasa betadin dan plester.
18. Atur tetesan sesuai dengan kebutuhan.
19. Beritahukan kepada pasien bahwa tindakan telah selesai
dilakukan.
20. Rapihkan alat-alat, lepas sarung tangan.
21. Cuci tangan setelah melakukan tindakan.
22. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan : jam
pemasangan, jenis cairan, jumlah tetesan/ menit, nama dan
paraf perawat yang memasang.
Unit Terkait Klinik Pratama Az-Zahra
Dokumen Terkait 1. Rawat Inap
2. Kamar Bersalin

SOP MENYUNTIK
INTRAVENA
Pengertian Proses pemasukan terapi melalui pembuluh darah vena
(pembuluh darah)
Tujuan 1. Pasien yang tidak bisa mendapatkan terapi secara oral.
2. Pasien dengan kontraindikasi obat oral.
3. Pasien tidak sadar.
Referensi 1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan.
Prosedur Persiapan Tempat :
a) Pasang tirai untuk privasi dokter.
Persiapan alat dan obat :
a) Buku catatan pemberian obat.
b) Alkohol swab.
c) Sarung tangan steril.
d) Obat injeksi.
e) Spuit sesuai kebutuhan.
f) Bak instrumen.
g) Bengkok.
h) Perlak dan alasnya.
i) Plester
j) Kasa Steril.
k) Tempat sampah.
l) Safety Box.
m) Torniquet.
Langkah- langkah penyuntikan :
1. Beri salam dan perkenalkan diri pada pasien dan keluarga.
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur penyuntikan.
3. Cuci tangan.
4. Dekatkan alat-alat ke pasien.
5. Jaga Privacy.
6. Atur posisi nyaman pasien.
7. Tentukan area insersi.
8. Pasang perlak di area yang akan di injeksi.
9. Pasang torniquet 5-10 cm di lokasi yang akan di insersi.
10. Pasang sarung tangan.
11. Desinfeksi area yang akan di insersi dengan teknik sekali
usap atau memutar dari dalam keluar sekali usap.
12. Tusukkan needle pada area yang telah di desinfeksi dengan
sudut 15-30°.
13. Cek kebenaran jarum dengan melakukan aspirasi, bila cairan
darah keluar tidak diperkenankan menyuntik.
14. Masukkan obat Intra vena secara perlahan.
15. Tarik jarum dan spuit secara cepat dengan sudut yang sama
ketika memasukkan jarum
p. Tekan bekas tusukan dengan kapas alkohol
q. Tutup bekas suntikan dengan kassa steril dan
alkohol
r. Rapikan alat-alat
s. Lepaskan sarungan tangan
t. Cuci tangan
u. Beritahu pasien dan keluarga bila prosedur telah
selesai
v. Pasien dirapihkan dan diatur posisi senyaman
mungkin
Unit terkait Klinik Pratama Az-Zahra
Dokumen terkait Kartu status pasien
- Buku Register
- Buku rekam medis

Anda mungkin juga menyukai