Anda di halaman 1dari 3

SOP

Admisi

Pengantar
Admisi ke unit perawatan adalah mempersiapkan pasien untuk tinggal dalam fasilitas pelayanan
kesehatan. Apakah admisi dijadwalkan atau mengikuti tritmen emergensi, prosedur admisi yang
efektif seharusnya mencapai tujuan sebagai berikut: Verifikasi identitas pasien menggunakan dua
identifier menurut kebijakan fasilitas setempat,6 dan mengkaji status kliniknya, membuat pasien
senyaman mungkin, mengenalkan teman sekamarnya dan staff, mengorientasikan pasien terhadap
lingkungan dan rutinitas bangsal, dan memberikan bahan dan kebutuhan peralatan khusus yang
diperlukan dalam perawatan sehari-hari.
The Joint Commission membutuhkan setiap pasien memiliki asesmen admisi yang dikerjakan oleh
perawat terdaftar.1 selama asesmen ini, prioritaskan kebutuhan pasien, dan selalu menyadari
tingkat keletihan pasien dan rasa nyaman. Hal yang penting juga untuk mempertahankan privacy
pasien sementara mendapatkan riwayat kesehatannya. Menurut the Patient Care Partnership,
pasien memiliki hak untuk mengharapkan pemeriksaannya, konsultasinya, dan tritmennya akan
dilakukan dengan melindungi privacynya.9
Admisi rutin yang efisien dan memperlihatkan ketertarikan dapat mengurangi kecemasan dan
mempromosikan kooperasi dan menerima tritmen. Sebaliknya, admisi rutin yang pasien rasakan
sebagai kurang ramah atau berlebihan secara personal dapat meningkatkan kecemasan,
mengurangi kooperasi, mengganggu responsnya terhadap tritmen, dan bahkan memperburuk
gejala.

Peralatan
1. Gaun
2. Format properti perorangan
3. Amplop barang bernilai
4. Format admisi
5. Format pengkajian keperawatan
6. Sphygmomanometer
7. Stethoscope
8. Thermometer
9. Pilihan: bengkok, bedpan, urinal, peralatan mandi, wadah spesimen urin

Persiapan peralatan
Siapkan gaun. Atur posisi tempat tidur sesuai kondisi pasien. Jika pasien ambulatori, tempatkan
pada tempat tidur posisi rendah; jika ia datang dengan stretcher, tempatkan di tempat tidur
dengan posisi tinggi. Lipat ke bawah linen paling atas. Siapkan peralatan emergensi atau khusus,
seperti oksigen atau suction jika diperlukan.

Implementasi
1. Atur lampu, suhu, dan ventilasi dalam ruangan.
2. Kaji form admisi dan order dokter dengan cepat. Catat alasan masuk, pembatasan aktivitas
atau diet, dan order untuk tes diagnostik yang memerlukan pengumpulan spesimen.
3. Lakukan hand higin.8315
4. Berbicara dengan pelan dan jelas, beri salam pasien dengan namanya dan kenalkan diri
anda dan staff yang ada.9
5. Konfirmasi identitas pasien menggunakan dua identifier pasien menurut kebijakan fasilitas
setempat.11 Verifikasi nama dan cara memanggil nama menurut pasien. Beritahu kantor
admisi jika perlu pembetulan.
6. Temani pasien ke ruangannya dan, jika ia tidak distress berat, kenalkan dengan teman
sekamarnya.
7. Bantu pasien mengganti gaun atau piyama; jika pasien berbagi ruangan, berikan privacy.
8. Catat semua barang berharga, pakaian, dan prostheses dalam form pengkajian
keperawatan dalam catatan perawat jika tempat kerja tidak memiliki form untuk itu.
Dukung pasien untuk menyimpan barang bernilai atau uang dalam tempat yang aman
atau, bila diinginkan dibawa kembali ke rumah bersama dengan obat yang dibawa.
9. Perlihatkan pasien yang dapat berjalan dimana letak kamar mandi dan kamar kecil.
10. Ukur dan catat tanda-tanda vital pasien, dan kumpulkan spesimen, jika diminta. Ukur tinggi
badan dan berat badan jika mungkin. Jika ia tidak dapat berdiri, gunakan kursi atau
timbangan di tempat tidur dan minta data tinggi badannya. Menegtahui berata bdan dan
tinggi abdan pasien merupakan hal yang penting untuk perencanaan tindakan dan untuk
menghitung dosis obat dan anestesi.
11. Perlihatkan pasien bagaimana menggunakan peralatan dalam ruangannya. Hal-hal yang
perlu diketahui adalah sistem panggilan, alat pengatur tempat tidur, pengontrol TV,
telephone, dan lampu.
12. Jelaskan kegiatan rutin tempat perawatan. Kegiatan meliputi waktu makan, cek tanda-
tanda vital, dan pengobatan. Beritahu jam kunjungan dan pembatasan yang dilakukan.
13. Buat riwayat pasien yang lengkap. Hal ini termasuk riwayat tentang dirawat di rumah sakit
sebelumnya, penyakit, pembedahan, dan alergi terhadap makanan atau obat-obatan.
14. Pastikan daftar obat pasien yang dibawa dari rumah sudah lengkap (termasuk dosis, rute,
dan frekuensi) telah diperoleh dan didokumentasikan dalam rekam medis pasien. Daftar ini
dibandingkan dengan obat pasien terakhir dan bila terdapat ketidaksesuaian harus
diputuskan (tidak dicantumkan, duplikasi, penyesuaian, dihilangkan atau ditambah) dan
didokumentasikan dalam rekaman medis pasien. Rasional: untuk mengurangi risiko
kejadian yang tidak diharapkan berhubungan dengan transisi obat.7
15. Tentukan apakah pasien memiliki advance directive dan minta copynya untuk dilampirkan
dalam rekam medis. Jika pasien tidak memiliki advance directive, berikan informasi tentang
hal itu kepada pasien.129 (Lihat prosedur "Advance directives".)
16. Minta pasien untuk menyatakan kepada petugas mengapa ia datang ke fasilitas kesehatan.
Rekam jawaban (dalam bahasa pasien) sebagai keluhan utama. Diikuti dengan
pemeriksaan fisik, untuk memastikan komplain. Rekam bekas apapun, memar, atau
perubahan warna dalam format pengkajian keperawatan.
17. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif menggunakan teknik yang sesuai usia,
kondisi, dan kemampuan memahami pasien. 10
18. Jika pasien memiliki alergi obat, pasang gelang tanda alergi pada tangannya menurut
kebijakan setempat.
19. Setelah mengkaji pasien, informasikan kepadanya berbagai tes atau uji yang harus
diperiksa dan kapan jadwal yang ditentukan. Jelaskan apa yang pasien harus lakukan.
20. Sebelum meninggalkan ruangan pasien, pastikan ia nyaman dan aman. Atur posisi tempat
tidur, dan taruh tombol panggil dan peralatan pribadi lainnya dalam jangkauan.
21. Buat catatan pengingat pesan tentang pasien (tentang topik yang menjadi perhatian
seperti alergi atau kebutuhan khusus) disisi tempat tidur. Rasional: untuk memberitahu
rekan sejawat. (Lihat Cara menggunakan pengingat pesan tentang pasien.)
22. Lakukan hand hygiene.8315
23. Dokumentasikan prosedur.11
CARA MENGGUNAKAN PENGINGAT PESAN TENTANG PASIEN
Ketika ditaruh di kepala tempat tidur, pengingat pesan memberitahukan tentang kebutuhan
khusus pasien dan membantu memastikan konsistensi perawatan dengan mengkomunikasikan
kebutuhan ini kepada staff rumahs akit, keluarga pasien, dan pengunjung lainnya.
Anda dapat menggunakan kartu atau kertas yang didesain khusus untuk mengingatkan informasi
penting tentang pasien, seperti:
 Alergi
 Pembatasan diet
 Pembatasan cairan
 Kebutuhan pengumpulan spesimen
 Prosedur pengendalian infeksi atau isolasi
 Apakah pasien tuli atau mengalami gangguan pendengaran dan pada telinga yang mana
 Bahasa asing yang digunakan.
Anda juga dapat menggunakan pengingat pesan untuk menyampaikan instruksi khusus, seperti:
 Bed rest total
 Tidak ada tekanan darah pada lengan kanan
 Alih baring setiap jam
 Puasa.
Jangan pernah melanggar privacy pasien dengan menulis diagnosisnya, perincian pembedahan,
atau informasi apapun yang memalukan pasien.
Pertimbangan khusus
 Selalu diingat bahwa pasien yang masuk ke ruang emergensi membutuhkan prosedur khusus.
(Lihat Mengelola admisi emergensi.)
 Jika pasien membawa obat dari rumah, inventarisasi dan rekam informasi ini pada format
pengkajian keperawatan. Instruksikan kepada pasien untuk tidak minum obat kecuali
diperbolehkan oleh dokter. Kirim obat resmi ke bagian farmasi untuk identifikasi dan pelabelan
ulang.13 Berikan obat yang lain untuk dibawa pulang ke rumah oleh anggota keluarga, atau
simpan obat tersebut pada laci khusus diluar ruang pasien sampai pasien dipulangkan.
Rasional: penggunaan obat yang tidak resmi mungkin mengganggu tritmen atau
mengakibatkan overdosis.
 Tanyakan kebiasan normal pasien, dan minta ia jika ingin membuat perubahan terhadap aturan
setempat; sebagai contoh, pasien lebih menyukai mandi pada malam hari daripada pagi hari.
Rasional: dengan mengakomodasi pasien seperti penyesuaian sebisa mungkin, anda dapat
mengurangi kecemasan dan membantunya merasakan lebih dalam mengontrolsituasi yang
berpotensi mengancam.
 Pasien yang memerlukan kewaspadaan airborne harus ditempatkan dalam ruang isolasi infeksi
airborne. Rasional: mengurangi risiko penularan. 144
 Ajarkan kepada pasien dan keluarganya tentang pentingnya melakukan hand higin yang benar
untuk mencegah penyebaran infeksi. Sokong mereka untuk memberitahu jika petugas
kesehatan tidak melakukan hand higin sebelum kontak dengan pasien atau lingkungan pasien.

MENGELOLA ADMISI EMERGENSI


Bagi pasien yang masuk melalui ruang emergensi (IGD), tritmen segera menjadi prioritas diatas
prosedur admisi rutin. Setelah tritmen IGD, pasien masuk ke unit keperawatandengan gelang
identifikasi sementara, lembar order dokter, dan rekaman tritmen. Baca rekaman ini dan
sampaikan ke perawat yang menangani di ruang emergensi. Rasional: untuk memastikan
kelanjutan perawatan dan memperoleh pemahaman tentang kondisi dan perilaku pasien.
Selanjutnya, rekam tritmen yang berjalan, seperti infus IV dalam catatan anda. Telusuri kateter
atau slang dari pasien ke titik asalnya. Rasional: memastikan bahwa alat tersebut tersambung ke
lubang yang benar. Jika pasien memiliki lebih dari satu koneksi ke lubang masuk tubuh pasien
(Contoh, jika kateter IV memiliki lebih dari satu infus yang tersambung), beri label pada slang
dekat dengan tempat insersi. Beri label kantung infus, pastikan bahwa label menghadap keluar.
Rasional: agar mudah dibaca.5 Jika pasien dipasang infus dengan rute pemberian yang berbeda,
taruh infusion pump pada sisi yang berlawanan dengan tempat tidur. Rasional: untuk mencegah
kesalahan pemberian.5
Periksa dan rekam tanda-tanda vital pasien, dan ikuti order dokter untuk tritmen. Jika pasien
sadar dan tidak distress, jelaskan order tritmen apapun. Jika anggota keluarga menemani pasien,
minta untuk menunggu di ruang tunggu sementara anda mengkaji pasien dan melakukan
tindakan. Ijinkan keluarga untuk mengunjungi pasien setelah pasien menempati ruangannya.
Ketika kondisi pasien memungkinkan, lanjutkan prosedur admisi rutin.

Dokumentasi
Setelah meninggalkan ruang pasien, lengkapi format pengkajian keperawatan sesuai kebutuhan.
Format yang lengkap harus terdapat tanda-tanda vital pasien, tinggi badan, berat abdan, alergi,
dan riwayat pengobatan dan kesehatan; daftar barang milik pasien dan berikan semua itu ke
anggota keluarga; hasil pemeriksaan fisik anda; dan rekaman hasil spesimen yang dikumpulkan
dari tes laboratorium atau uji diagnostik lainnya.

Anda mungkin juga menyukai